Anda di halaman 1dari 66

laporan prakerin

Senin, 22 Desember 2014


Laporan PKL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menjalani Asian Free
Trade Area (AFTA) dan Asian Free Labour Area (AFLA) Departemen Pendidikan Nasional
melalui Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan telah memberikan arahan yang jelas bagi
pembangunan sumber daya manusia di masa yag akan datang sesuai dengan ketentuan GBHN
1993 yang menitik beratkan pada pembangunan ekonomi dan pembangunan sumber daya
manusia melalui pendidikan dan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Pendidikan merupakan pilar dan alat utama (mean) pembangunan sumber daya manusia
secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi asset bangsa yang diharapkan menjadi
manusia produktif untuk menghasilkan dan menciptakan produk unggulan industri Indonesia
dalam menghadapi pasar global.
Sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih adalah andalan utama untuk menentukan
suatu keunggulan keahlian profesional tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan
menentukan mutu biaya produksi dan penampilan kualitas akhir produksi industri sekaligus
menjadi faktor penentu daya saing produk industri tersebut.

1.2 Landasan Hukum Praktik Kerja Industri


Praktik kerja industri merupakan bagian dari Praktik Sistem Ganda, yang menjadi salah
satu bentuk penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada
pendidikan nasional, PP No. 39 Tahun 1990 tentang peranan masyarakat atau dunia industri
dalam pendidikan nasional, Kep. Mendikbud No. 080/U/1993 tentang kurikulum SMK dan
keputusan bersama Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Kejuruan RI dan Kamar Dagang
Indonesia dan Industri Indonesia.
Chamber of Commerce and Industries No. 0267 a/u/1994 dan No. 84/Ru/X/1994 tanggal
17 Oktober 1994:
1. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 jalur yaitu jalur
pendidikan sekolah-sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
UU SPN Bab XI pasal 20 ayat (1)
2. Penyelenggaraan sekolah menengah kejuruan dapat bekerja sama
dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya
manusia dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan.
PP.29 Bab XI Pasal 20 Ayat (1)
3. Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan
untuk magang atau perlatihan kerja.
PP 39 Bab III pasal 4 butir (8)

4. Pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar


untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam sistem pendidikan
nasional.
PP 39 bab IV pasal 28 ayat (2)
5. Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat dilakukan uji coba
gagasan baru yang diperlukan dalam pengembangan pendidikan
menengah.
PP 39 bab XIII pasal 32 ayat (2)
6 .Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan
pengajaran sebagai berikut.Sebagai wahana pelatihan kejuruan.
a.

Melaksanakan sebagai kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah dan sebagaian
lainnya di Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI).

b. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan


sepenuhnya di masyarakat dunia usaha dan dunia industri.
Kep. Mendikbud No. 086/u/1993 Bab IV Butir C1 (Kurikulum 1994, SMK)
7. Dengan dibentuknya Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional
(MPKN) untuk tingkat pusat Majelis Pendidikan Kejuruan Propinsi (MPKP) untuk tingkat
propinsi Majelis Pendidikan Kejuruan Kodya/Kabupaten (MPKK) untuk 4tingkat kodya dan
Majelis Sekolah (MS) majelis tersebut bertugas untuk membentuk koordinasi dan lancarnya
pendidikan sistem ganda siswa SMK dengan dunia usaha/dunia industri sehingga ada link and
match dan memiliki dasar umum dan aturan yang jelas guna menciptakan sense of belonging
DU/DI terhadap dunia pendidikan khususnya pendidikan menengah kejuruan.

Kep. Bersama Dirjen Pendidikan Menengah Kejuruan dan Kadin No. 0267 a/u/1994 dan No.
84/RU/X/1994 tanggal 17 Oktober 1994
8. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
9.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2005 2009.
11. Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang pembentukan optimalisasi pendidikan kejuruan melalui
lembaga Three Partiet bidang pendidikan antara Dinas Pendidikan Propinsi dengan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat dan Dunia Usaha/Dunia Industri Jawa Barat maupun
di luar propinsi Jawa Barat Tahun 2009.
12. Kurikulum 2013 SMKN 1 SOREANG Kabupaten Bandung.
13. Sistem manajemen mutu ISO 9001 2008.

1.3 Pengertian Praktik Kerja Industri


Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah proses pembelajaran produktif yang dilaksanakan di
Dunia Usaha/Dunia Industri.

Program pembelajaran yang dilakukan di industri tersebut meliputi:


a). Praktek dasar kejuruan dapat dilaksanakan sebagian di sekolah dan sebagian lainnya di industri
sesuai dengan jumlah jam yang ditentukan oleh kurikulum. Praktek dasar kejuruan dapat
dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki fasilitas pelatihan sebaliknya apabila
industri tidak memiliki fasilitas pelatihan di industri maka kegiatan praktik dasar kejuruan
sepenuhnya dilaksanakan di sekolah.
b). Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk magang atau on the job
training yaitu kegiatan mengerjakan pekerjaan

produksi atau jasa (pekerjaan yang

sesungguhnya) di industri/perusahaan.
c). Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal program oleh kedua pihak.
Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
usaha/dunia industri secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu
sehingga tercapai link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Pada dasarnya unsur ilmu pengetahuan teknik dan skill dapat dipelajari sebaliknya kiat
adalah sesuatu yang tidak dianjurkan tetapi hanya dapat dikuasai melalui Praktik Lini Produksi
langsung pada bidang profesi itu sendiri. Oleh karena itu keahlian profesi ditentukan dan diukur
oleh jumlah pengalaman kerja dan jam terbangnya bukan oleh fasilitas yang serba lengkap dan
modern. Secanggih apapun alat yang dimiliki sekolah untuk praktik siswa hanya mampu
menjanjikan proses simulasi dan imitasi atau tiruan, dan tidak akan memberikan kemampuan
profesional tanpa peran serta dunia usaha/dunia industri serta masyarakat pada umumnya atas
dasar tersebut dunia usaha/dunia industri serta masyarakat Indonesia sudah waktunya berperan

aktif membantu siswa sekolah menengah kejuruan melaksanakan praktik kerja industri, karena
praktik kerja industri merupakan salah satu model pendidikan yang paling efektif dan efisien
mendekati dunia kerja yang sebenarnya, yaitu link and match antara dunia pendidikan dan dunia
kerja, seperti yang diterapkan di Jerman, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Amerika dan negara
maju lainnya.
Salah satu kegiatan dalam Praktik Kerja Industri adalah Praktik Lini Produksi (PLP),
yaitu pembelajaran yang dilakukan siswa di dunia usaha/dunia industri untuk mendapatkan
pengalaman yang sesuai dengan bidang keahlian mereka sehingga mereka menjadi calon tenaga
kerja dan profesional memenuhi standar DU/DI.

1.4 Praktik Kerja Industri


TujuanTujuan penyelenggaraan praktik kerja industri adalah:
a). Memperkokoh link and match (keterpaduan kerja sama) antara
sekolah dan dunia kerja/dunia industri.
b). Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional.
c). Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap pengalaman
kerjasebagai bagian dari proses pendidikan.
d). Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia
kerja sebagai persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia
usaha/dunia industri.
e). Memantapkan disiplin, percaya diri dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.

f). Mendorong siswa berjiwa wirausaha.


g). Menjajagi penempatan dan lowongan kerja untuk lulusan setelah
mereka menyelesaikan pendidikannya.
h). Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional
(dengan tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang
sesuaidengan tuntutan lapangan kerja)

1.5 Tujuan Penulisan Laporan


a). Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan yang
lebihluas dan mendalam yang dituangkan dalam Siswa mampu
memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang
diperoleh dari sekolah dan penerapannya dilaksanakan di dunia kerja.
b). Buku laporan.
c). Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dan siswa yang
bersangkutan.
d). Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan menunjang
peningkatan wawasan dan pengetahuan siswa angkatan berikutnya.
1.6 Pembatasan Masalah
Pada dasarnya saat melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Penulis melakukan beberapa pengamatan tentang Instalasi dan Konfigurasi Access Point
menggunakan D-Link Dir 600.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri
1.2 Landasan Hukum Praktik Kerja Industri
1.3 Pengertian Praktik Kerja Industri
1.4 Tujuan Praktik Kerja Industri
1.5 Tujuan Penulisan Laporan
1.6 Pembatasan Masalah
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Dirgantara Indonesia (IAe)
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
2.3 Struktur Organisasi
2.4 Produk / Jasa PT. Dirgantara Indonesia
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Jaringan Komputer
3.2 Klasifikasi Jaringan Komputer
3.2.1 Local Area Network (LAN)
3.2.2 Metropolitan Area Network (MAN)
3.2.3 Wide Area Network (WAN)
3.2.4 Wireless Local Area Network (WLAN)

3.3 Sejarah WLAN


3.4 Mode Jaringan Wireless LAN
3.4.1 Mode Ad-Hoc
3.4.2 Mode Infrastruktur
3.5 Komponen-Komponen Wireless LAN
3.6 Medium Udara
3.7 Radio Frequency (RF)
3.7.1 Sifat-sifat Sinyal RF
3.7.2 Kelebihan dan Kelemahan Sinyal RF
3.7.3 Pelemahan Sinyal RF

3.8 Wi-Fi (Wireless Fidelity)


3.8.1 Spesifikasi Wi-Fi
3.9 Macam Kegunaan WiFi
BAB IV URAIAN KHUSUS
4.1 Membuat Hotspot Menggunakan Access Point D-Link DIR-600
4.2 Konfigurasi Access Point
4.2.1 Konfigurasi LAN Setup
4.2.2 Konfigurasi Wireless Connection
4.2.3 Konfigurasi Internet Connection
4.3 Konfigurasi Modem Smartfren
4.4 Mengecek Koneksi dari PC Client
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1

Saran Untuk Pihak Industri

5.2.2 Saran Untuk Pihak Sekolah

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.1 Logo PT. Dirgantara Indonesia

Gambar 2.2 Gedung PT.Dirgantara Indonesia


2.1 Sejarah PT. Dirgantara Indonesia (IAe)
PT. Dirgantara Indonesia (IAe) (nama bahasa inggris: Indonesian Aerospace Inc).
Semenjak Revolusi dan Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tahun 1945. Pembuatan
pesawat terbang di Indonesia telah dirintis oleh satuan-satuan angkatan udara. Sejak saat itu
orang Indonesia menyadari bahwa sebagai negara kepulauan Indonesia selalu akan
membutuhkan sarana transportasi udara, darat, dan laut. Alat transportasi tersebut berguna untuk
kelancaran roda pembangunan di segala bidang maupun dari strategi pertahanan keamanan.
Pada tahun 1946, didirikan Biro Perencanaan dan Konstruksi oleh TRI-Udara Angkatan
Udara Indonesia (sekarang TNI-AU) yang di pelopori oleh Wiweko Supono, Nurtanio
Pringgoadisurjo, dan Sumarsono, yang mengambil tempat di Magetan, dekat Madiun, Jawa
Timur. Pesawat yang pertama kali dibuat pada saat itu adalah NWG-1 (pesawat layang).

Gambar 2.3 Sikumbang, Pesawat era Nurtanio

Kemudian pada tahun 1948 mereka berhasil membuat mesin pesawat pertama yang
merupakan modifikasi dari mesin Harley Davidson, mesin pesawat ini diberi nama WEL-X.
Mesin WEL-X dirancang oleh Wiweko Supono dan pesawat buatan mereka selanjutnya dikenal
dengan nama RI-X. Kegiatan pembuatan RI-X terpaksa dihentikan karena terjadi pemberontakan
komunis di Madiun dan agresi Belanda.
Setelah masa Agresi Belanda berakhir, kegiatan yang disebutkan di atas kemudian
dilanjutkan kembali di lapangan udara Andir (Bandara Udara Husein Sastranegara), Bandung.
Pada tahun 1953 kegiatan tersebut dilembagakan menjadi Seksi Percobaan yang memiliki 15
orang anggota. Kegiatan ini berada dibawah pengawasan Komando Depot Perawatan Teknik
Udara, yang dipimpin oleh Mayor Udara Nurtanio Pringgoadisurjo.

Pada tanggal 1 Agustus 1954 berhasil menerbangkan prototype pesawat Si Kumbang.


Sebagai penghargaan kepada para desain dan para pekerja pembuat pesawat Si Kumbang,
maka dewasa ini pesawat dijadikan monumen di depan gedung utama PT. Dirgantara Indonesia.
Sesuai surat keputusan kepala staff Angkatan Udara No. 68 Tanggal 22 April 1957 Seksi
percobaan ditiadakan dan ditingkatkan menjadi Sub Depot Penyelidikan, Percobaan dan
Pembuatan.
Pada tahun 1958 berhasil menerbangkan prototype pesawat latih dasar dengan nama Si
Belalang 89 dan pesawat olah raga Si Kunang 25. Pesawat ini sekarang disimpan di museum
TNI AU di Jakarta. Selain dari pada itu, usaha usaha untuk membuat pesawat Helikopter telah
dilakukan dengan membuat prototypenya yang diberi nama Si Keeping, Si Manyang dan
Kolentang.
Sejalan dengan perkembangan bangsa Indonesia dan sesuai dengan kemajuan-kemajuan
yang telah dicapai serta untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam industri pesawat terbang
ini maka sesuai dengan keputusan Menteri Kepala Staff Angkatan Udara No. 448 Tanggal 1
Agustus 1960, didirikanlah Lembaga Persiapan Industri Penerbangan ( LAPIP ).
LAPIP diresmikan pada tanggal 16 Desember 1961. Lembaga ini disiapkan oleh
pemerintah untuk menyiapkan unit penerbangan di Indonesia yang nantinya mampu memberikan
bantuan logistik kepada dunia penerbangan Indonesia sehingga mengurangi ketergantungan
Indonesia kepada luar negeri baik dengan produksi sendiri, pesawat terbang maupun dalam
menyiapkan suku cadangnya. Disamping itu menyiapkan personil baik dalam jumlahnya maupun
dalam keterampilannya serta kemampuanya.
Untuk dapat mengembangkan LAPIP secara lebih cepat serta menyerap teknologi
pembuatan pesawat terbang yang lebih maju dan kemajuan mengelola pabriknya secara lebih

terarah, maka pada tahun 1961 pemerintah Indonesia yang diwakili oleh LAPIP telah
menandatangani kontrak kerjasama dengan CEKOP (industri pesawat terbang Polandia)
mengenai pembangunan fasilitas manufaktur pesawat terbang, dan pelatihan SDM.
LAPIP berhasil memproduksi pesawat dibawah lisensi yang bernama PZL-104 Wilga
yang kemudian dikenal sebagai Gelatik. Pesawat Gelatik ini dapat menampung empat
penumpang serta bermesin tunggal (monoplane). Pesawat ini dilengkapi dengan kemampuan
Take off dan Landing dengan jarak yang pendek (Short Take Off Landing).
Pada tanggal 21 Maret 1966 Marsekal pertama Nurtanio gugur dalam kecelakaan pesawat
terbang, sebagai tanda penghormatan atas jasa beliau, maka LAPIP diubah namanya menjadi
Lembaga Industri Pesawat Terbang Nurtanio (LIPNUR).
Dengan mempertimbangkan kebutuhan pesawat latih dasar, baik bagi Indonesia dalam
hubungannya dengan negara-negara ASEAN dalam perkembanganya LIPNUR telah mulai
memproduksi pesawat LT-200 dan juga mengembangkan bengkel After Sales Service,
Maintenance Repairing serta Overhoul bagi pesawat terbang yang dimiliki oleh Swasta. Pada 26
April 1976. LIPNUR berganti nama menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ
Habibie sebagai Presiden Direktur.
Pada tahun 1978. Perkembangan Industri Pesawat Terbang Nurtanio, yaitu membangun
fasilitas diatas tanah seluas 2 hektar, meliputi kantor Direktorat Teknologi, Hanggar Divisi
Aircraft Service untuk kegiatan Maintenance, Overhoul dan Repair, Hanggar Assy Rotary Wing,
Hanggar Assy Fixed Wing, beserta kantor bertingkat lima.
Pada tahun 1979. Ditandatanganinya perjanjian kontrak antara IPTN dengan
Aerospatiale Perancis untuk memproduksi helicopter jenis Puma NSA-330 dan Super Puma

NAS-332, produksinya dapat realisasikan pada tahun 1981 dan 1982, negara pertama yang
memesan pesawat helicopter Super Puma NAS-332 adalah Malaysia.
Ditandatanganinya usaha bersama antara Industri Pesawat Terbang Nusantara dengan
Aircraft Tecnologi Industries (Airtec) pada tanggal 17 Oktober 1979, di Madrid Spanyol. Dengan
teknologi 50% - 50% program pertama Airtec adalah merancang dan memproduksi sebuah
pesawat angkut serba guna CN-235. Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin turboprop CTJ-9C
buatan General Electric, dengan daya dorong masing-masing 750 k dan kapasitas 35 44
penumpang.
Pada tahun 1980. Dilakukan penandatanganan bersama General Electric Company
meliputi pemeliharaan mesin mesin pesawat terbang dan mesin mesin industri.
Pada tahun 1981. Pada bulan Mei 1981 mendirikan Divisi Sistem Senjata di Tasikmalaya
bernama persatuan produksi Menang dan do Batu Poro Madura. Sistem senjata tersebut di
pasang pada produksi IPTN sebagai pertahanan dan keamanan. Senjata yang di produksi FFAR
2,27 dan SUT (Surfase Under Water Terpedo) dibawah lisensi FZ ( Forgrees De Zeebrugge
Balgin dan aeg Jerman).
Pada 10 Juni 1981 Pengumuman Karateristik CN-235 oleh Prof. Dr. B.J. Habibie, Dipl.
Ing. pada kesempatan Paris Air Show ke-37.
Pada tanggal 1 Juni 1982. Ditandatangani persetujuan bersama IPTN dengan Boeing
Compani USA. Kerjasama ini merupakan langkah lanjut guna mencapai misi utama dalam
program Satu Darsawarsa, yaitu mendirikan industri pesawat terbang yang lengkap dan diakui
oleh Internasional dan mendapatkan sertifikat dari FAA dengan meletakkan IPTN sebagai salah
satu sub kontraktor Boeing.

Pada tanggal 11 November 1982. IPTN diizinkan memproduksi sekurang-kurangnya 100


helikopter NBELL-412. IPTN mendapat sertifikat dari perusahaan Mc.Donnel Douglas, USA
dimana IPTN ditunjuk sebagai supplier yang memenuhi syarat di bidang Quality Assyrance.
Pada tanggal 24 November 1982 meningkatkan kerjasama kedua dengan MBB Jerman
Barat dan memproduksi Helikopter NBK-117 yang dirancang berdasarkan NBO-105.
Pada tahun 1983. Pada tanggal 10 September 1983, diresmikan pemunculan pertama
(Rool Out) pesawat CN-235 oleh Presiden RI ke-1 Ir. Soekarno sekaligus pemberian nama
Tetuko. Pada saat yang sama dilakukan pemunculan pertama CN-235 bernama Ellena di
Spanyol. Selanjutnya pada tanggal 28 November 1983 dilakukan panandatanganan kerjasama
dalam bidang pemasaran CN-235 dengan Toyomenka Kaisha Ltd, dari Jepang.
Pada tahun 1984. Merupakan pemulaan produksi helicopter NBELL-412. IPTN
bekerjasama dengan MBB Jerman Barat ialah mendirikan NTT (New Transport Tecnology) dan
rancangan pertamanya adalah BN-109.
Pada 11 Oktober 1985 Industri Pesawat Terbang Nurtanio berganti nama menjadi Industri
Pesawat Terbang Nusantara. Pada tahun ini juga sarana Kawasan Produksi (KP) II sudah selesai
dibangun dan dapat dipergunakan. Workshop IPTN V yang menangani produksi SUT Torpedo
mulai pertamanya akan diserahkan kepada Hankam.
Pada 12 Januari 1986 IPTN bersama Boeing dan MBB menandatangani Momerandum
Of Understanding (MUD) untuk merancang pesawat canggih Advance Technologi Regional
Aircraft (ATRA-90) dengan kapasitas 100 135 tempat duduk. Dalam menginjak usianya yang
ke-10 diselenggarakan pula Indonesia Air Show (IAS 86) yang menarik perhatian masyarakat
luas baik yang nasional maupun Internasional. Pada IAS 86 ini dicapai pula kemajuan-kemajuan
penting dalam hal kerjasama, disamping keberhasilan kerjasama untuk penanganan Engine

ditandatangani dengan Garet, Alison, Partt, Whitney, General Electric, Turbomeka Makila, Avco
Lycoming Textron, (ALT), Roll Royce dan Merpati Nusantara. Dibidang

pemasaran

di

tandatangani dua kontrak pembelian pesawat CN-235 dengan Merpati Nusantara dan TNI-AU.
Tanggal 23 Agustus 1986, Bapak presiden Soekarno yang datang untuk ketiga kalinya itu
sekaligus untuk meresmikan kawasan produksi II dan IV.
Pada tahun 1987. Proyek pembangunan Universal Maintenance Center (UMC). Divisi
melengkapi IPTN sebagai agen alih teknologi, tugas yang diemban Divisi adalah merawat yang
artinya memperbaiki mesin mesin diesel kapal laut dan mesin-mesin industri.
Pada bulan April 1987. Penyerahan helicopter dari IPTN kepada angkatan laut yaitu
Super Puma NAS-332 satu pesawat dan lima pesawat NBO-105 kepada Kepolisian Republik
Indonesia, serta penyerahan helikopter NBELL-412 dan sebuah kepada kerajaan Malaysia. IPTN
bekerjasama dengan General Dynamic dalam Program Offist untuk F-16, dan bekerjasama juga
dengan Boeing Company dalam memproduksi komponen Boeing 767 dan Boeing 737.
Pada bulan Juni 1988. IPTN menandatangani suatu kerjasama computer dengan New
Medium Development Organization (NEDO), suatu industri terkemuka di Jepang. Berdasarkan
kerjasama tersebut maka didirikan perusahaan Nusantara Sistem Internasional (NSI) yang
mengembangkan perangkat lunak komputer di IPTN. Pada tahun 1988 IPTN memproduksi
pesawat N-250.
Pada bulan Juli 1997. Terjadi krisis finansial Asia yang dimulai di Thailand, dan
memengaruhi mata uang, bursa saham dan harga aset lainnya di beberapa negara Asia, sebagian
Macan Asia Timur. Sebelumnya IPTN mendapat banyak order pesawat N-250 dari luar negeri,
IPTN menerima pesanan 120 pesawat, dan langsung merekrut ribuan karyawan serta
mendatangkan mesin-mesin pembuat komponen. Namun saat itu dalam pemulihan krisis

ekonomi bersama IMF (International Monetary Fund) mengharuskan Indonesia menerima


sejumlah kesepakatan. Salah satunya adalah Indonesia tidak boleh lagi berdagang pesawat. IPTN
yang sudah terlanjur merekrut ribuan karyawan dan mesin-mesin pembuat komponen pesawat
akhirnya mengalami kerugian karena kesepakatan itu.
Pada tahun 2000. IPTN merumuskan kembali untuk mewujudkan spirit Nurtanio 2000
yang menekankan pada penerapan baru, berorientasi bisnis, strategi untuk memenuhi situasi
dengan struktur baru. Pada tanggal 24 Agustus 2000 setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian
berubah nama menjadi PT.Dirgantara Indonesia, diresmikan di Bandung oleh Presiden RI ke-4
Alm. Bapak Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.
Pada tahun 2003. PT.Dirgantara Indonesia memutus kerja sembilan ribu lebih karyawan.
Dari 16.000 pekerja PT.DI hanya menyisakan tiga ribu pekerja baik di bagian produksi maupun
manajemen. Kondisi ini membuat PT. Dirgantara Indonesia menjadi terpuruk.
Pada tahun 2007. PT.Dirgantara Indonesia kembali bangkit. PT.Dirgantara Indonesia
berkerjasama dengan British Aerospace (BAE) yaitu mendapatkan order subkontrak sayap
pesawat Airbus A380. PT.Dirgantara Indonesia juga mendapat order dari negara timur tengah
yaitu pemesanan 6 pesawat jenis N2130, dan order dari sejumlah negara memesan CN-235.
Pada tahun 2010. Ditandatanganinya kerjasama antara PT.DI dengan Airbus Military
(Spanyol) yaitu memindahkan assembly pesawat 212-400 dari Airbus Military Spanyol ke
PT.DI.Pada tahun 2011. Ditandatanganinya kerjasama antara PT.DI dengan Eurocopter yaitu
pembuatan MK2 Tail Bom (Ekor helicopter Super Puma).
Pada bulan Desember 2011, PTDI bekerjasama dengan Airbus Military dalam
pengembangan pesawat CN-235 (2 mesin 23 penumpang) yaitu memodifikasi pesawat CN-235
menjadi 95 penumpang dengan menambahkan panjang pesawat sebanyak 3 frame.

Penandatanganan kerjasama ini ditandatangani oleh Dirut PT.DI dan Airbus Military yang
bertempat di hangar CN-235 Aircraft Integration yang disaksikan oleh Presiden RI ke-6 Bapak
Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono.

2.2 VISI / MISI PT. DIRGANTARA INDONESIA


VISI : Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara berbasis pada penguasaan
teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global dengan mengandalkan keunggulan
biaya.
MISI : Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara terutama dalam rekayasa, rancang
bangun, manufaktur, produksi & pemeliharaan untuk kepentingan komersial & militer dan juga
aplikasi diluar Industri dirgantara. Menjalankan usaha dengan selalu.

2.3 STRUKTUR ORGANISASI PT. DIRGANTARA INDONESIA

Gambar 2.4 Struktur Organisasi

2.4 Produk / Jasa PT. Dirgantara Indonesia


Produksi
Pesawat Sayap Tetap

N-2130, Proyek Dihentikan karena krisis finansial Asia 1997

N-250 (Tahap uji terbang prototype)[

NC-212

CN-235

N-219

N-245, pengembangan dari CN-235 dengan peningkatan kapasitas pesawat

Sikumbang produksi era Nurtanio

Belalang produksi era Nurtanio

Kunang produksi era Nurtanio

Gelatik produksi era LAPIP lisensi dari CEKOP Polandia (sekarang dikenal dengan nama
PZL)

Komponen pesawat (sebagai sub-kontraktor pabrikan luar negeri)

Komponen sayap dari Boeing 737

Komponen sayap dari Boeing 767

Komponen sayap dari Airbus A320

Komponen sayap dari Airbus A330

Komponen sayap dari Airbus A340

Komponen sayap dari Airbus A380

Komponen sayap dari Airbus A350

Komponen ekor dari Sukhoi Superjet 100

Helikopter

NBO 105 dipergunakan secara luas di Indonesia, lisensi dari MBB Jerman. Dihentikan
sejak juli 2011.

NBK 117

NBell 412 lisensi dari Bell Helicopter, AS

NAS 330 Puma lisensi dari Aerospatiale, Perancis

Eurocopter 332 Super Puma Pengembangan dari Puma, lisensi dari Eurocopter, Perancis

Eurocopter Fennec pengganti NBO 105.[16][17]

Eurocopter Ecureuil pengganti NBO 105.[18]

Eurocopter EC725

Tailboom dan fuselage dari EC 725 dan EC 225

Lainnya

SUT Torpedo

Turbin Uap 2 MW oleh PT.Nusantara Turbin Propulsi (anak perusahaan PT. DI)

Turbin Uap 4 MW oleh PT.Nusantara Turbin Propulsi (anak perusahaan PT. DI)

Hovercraft

BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Jaringan Komputer


Perkembangan teknologi komputer dan komunikasi, suatu model komputer tunggal yang
melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan
komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya,
sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).
Sebuah jaringan komputer paling sedikit terdiri dari dua komputer yang saling terhubung
dengan sebuah media, sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi resource dan
saling berkomunikasi. Semua network berbasis pada konsep pembagian (sharing).
Jaringan komputer muncul dari adanya kebutuhan untuk berbagi data di antara para
pengguna. Sekelompok komputer dan device lain yang saling terhubung membentuk sebuah
network, sedangkan konsep dari komputer-komputer yang saling berbagi resource dikenal
dengan istilah networking. Komputer-komputer yang termasuk ke dalam sebuah jaringan dapat
saling berbagi resource berupa Data, Printer, Mesin Fax, Dan lain lain.

3.2 Klasifikasi Jaringan Komputer


Klasifikasi jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu Local Area Network (LAN),
Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). Hal yang membedakan
jenis jaringan ini hanyalah jangkauan area atau lokasi jaringan tersebut.
3.2.1 Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung
atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai sumberdaya bersama (misalnya printer dan scanner) dan
saling bertukar informasi.
3.2.2 Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data
dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3.2.3 Wide Area Network (WAN)


Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, sering
kali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang
bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

Gambar 3.1 Internetworking (WAN, MAN, LAN)


Secara umum, dan pada praktisnya saat ini kita mengenal ada dua jenis jaringan yaitu :
LAN dan WAN. Keuntungan utama yang langsung terasa dari network sharing itu adalah
internet yang mendunia, karena pada intinya Internet itu sendiri adalah serangkaian komputer
(ribuan bahkan jutaan komputer) yang saling terhubung satu sama lain.

3.2.4 Wireless Local Area Network (WLAN)


Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN atau WLAN) adalah jaringan
komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared sebagai media transmisi data.Wireless
LAN sering di sebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless.
Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan berbasis
gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone, ponsel, dan peralatan
radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah
dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti ini
akhirnya mendorong pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer.

Gambar 3.2 Pemanfaatan WLAN pada Smal Office Home Office (SOHO)

3.3 Sejarah WLAN


Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang
WLAN dengan teknologi IR (infrared), perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji
WLAN dengan RF (radio frequency). Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100
Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya
tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication Commision (FCC) menetapkan
pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan
5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial
memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk
yang menggunakan teknik spread spectrum pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan
teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Pada

tahun

1997,

sebuah

lembaga

independen

bernama

IEEE

membuat

spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar
802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis
maksimal 2Mbps.
Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b.
Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer
data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T).
Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu
kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya

interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan
gelombang radio pada frekuensi sama.
Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan
teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis
maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif
sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih
pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun
saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar
tersebut.
Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan
802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz
dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan
802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang
menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.
Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b,
802.11g.Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output)
merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n.Kata
Pre- menyatakan Prestandard versions of 802.11n. MIMO menawarkan peningkatan
throughput keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus
MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat
menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati.Access Point MIMO dapat menjangkau
berbagai peralatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul
dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang

radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas
mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer
data sebesar 108Mbps.
3.4 Mode Jaringan Wireless LAN
Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi
setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan,
node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan
identitas dari wireless device.
Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan
Infrastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing
PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi
secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless.
Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang
lain dengan jaringan berkabel.
3.4.1 Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini
tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki
transmitter dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti
tampak pada (gambar 3.3). Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi
dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel.Selain itu, daerah jangkauan pada
mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.

Gambar 3.3 Mode Jaringan Ad-Hoc


3.4.2 Mode Infrastruktur
Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer
misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur (gambar 3.4).
Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada
jaringan wireless.Access point mentransmisikan data pada PC denganjangkauan tertentu pada
suatu daerah.Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari
WLAN.

Gambar 3.4 Mode Jaringan Infrastruktur


3.5 Komponen-Komponen Wireless LAN
Ada lima komponen utama dalam WLAN, yaitu:

a.

Access Point, merupakan perangkat yang menjadi

sentral koneksi dari

pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika

jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal


frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan
ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

Gambar 3.5 Access Point


b. Extension Point ,Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer
dapat menambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan. Extension point hanya
berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh. Syarat agar antara akses
point bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting channel di masing-masing AP
harus sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier) yang digunakan juga harus sama. Dalam
praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point hendaknya dilakukan dengan
menggunakan merk AP yang sama.

Gambar 3.6 Extension Point


c.

Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan
yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory
Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial
Bus).

Gambar 3.7 Wireless LAN Card dan wireless adapter


d.

Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya
sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter
melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).

e.

Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit
sendiri oleh user.

Gambar 3.8 Antena Kaleng

Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai ratusan
pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar
40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya perangkat ini bisa
menampung banyak client, namun akan terjadi kinerja yang menurun karena faktor sinyal RF itu
sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point.
Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set Identification)
yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke
Access Point dengan ESSID tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi
autentifikasi standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu
membuat kunci autentifikasi tertentu untuk proses autentifikasi dari client ke Access Point.
Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless
Encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP
ini berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio Frequency (RF), dan mendecrypt kembali data dari sinyal RF.
3.6 Medium Udara
Udara memiliki beberapa fungsi, seperti mengirim suara, memampukan perjalanan udara,
dan mempertahankan hidup. Udara juga dapat berfungsi sebagai medium perambatan sinyal
komunikasi wireless yang merupakan inti dari jaringan wireless. Udara merupakan saluran yang
memungkinkan terjadinya aliran komunikasi antara perangkat komputer dan infrastruktur
wireless. Komunikasi melalui jaringan wireless serupa dengan berbicara dengan seseorang.
Semakin Anda bergerak menjauh, semakin sulit Anda mendengar suara satu sama lain, apalagi
jika ada suara bising.

Sinyal informasi wireless juga merambat melalui udara, tetapi sinyal tersebut memiliki
keistimewaan tertentu yang memampukan perambatan dengan jarak yang relatif jauh. Sinyal
informasi wireless tidak dapat didengar oleh manusia sehingga sinyal tersebut harus diperkuat ke
level yang lebih tinggi tanpa merusak pendengaran manusia. Bagaimanapun, kualitas transmisi
tergantung pada kuat atau lemahnya sinyal di udara maupun jarak sinyal sendiri. Hujan, salju,
kabut, dan asap merupakan contoh-contoh unsur yang mengganggu perambatan sinyal
komunikasi wireless. Buktinya, hujan yang terlalu lebat dapat mengurangi jangkauan sinyal
sampai 50 persen.Hambatan lainnya, seperti pohon dan gedung dapat memengaruhi perambatan
dan performa jaringan wireless. Masalah tersebut sangat penting jika kita hendak merencanakan
pemasangan wireless MAN atau WAN.

Jenis-jenis Material

Hambatan

Contoh

yang Mempengaruhi
Sinyal Nama Bahan
Kayu
Kecil

Ruangan dengan partisi


kayu atau triplek

Tabel 3.1 Jenis

Jenis

Material Bahan-bahan sintetis

Kecil

Partisi dengan bahan

Asbes

Kecil

plastik
Langit-langit

Air

Sedang

Akuarium

Tembok bata

Sedang

Dinding

Keramik

Tinggi

Lantai keramik, tembok

yang

yang dilapisi keramik

Bahan-bahan yang

Sangat tinggi

Cermin

Sangat tinggi

Filing,cabinet,meja, lift

memantul
Plat besi

Mempengaruhi Sinyal

Pada jaringan wireless, medium udara dibutuhkan untuk mendukung perambatan


gelombang radio dan cahaya dari satu titik ke titik lain. Jenis jenis sinyal tersebut telah
digunakan lebih dari 100 tahun, tetapi tetap saja menjadi hal yang masih misterius dan sulit
dipahami bagi sebagian besar ahli komputer.
3.7 Radio Frequency (RF)
Sinyal RF merupakan gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem
komunikasi untuk mengirim informasi melalui udara dari satu titik ke titik lain. Sinyal RF telah

digunakan selama beberapa tahun. Sinyal tersebut memberikan cara untuk mengirimkan musik
pada radio FM dan video pada televisi. Pada kenyataannya, sinyal RF juga merupakan sarana
umum untuk mengirim data melalui jaringan wireless.
3.7.1 Sifat-sifat Sinyal RF
Sinyal RF merambat di antara antena pemancar pengirim dan penerima.Seperti yang
diilustrasikan (Gambar 2.8), sinyal yang dipasok pada antena memiliki amplitudo, frekuensi, dan
interval. Sifat-sifat tersebut berubah-ubah setiap saat untuk merepresentasikan informasi.
Amplitudo mengindikasikan kekuatan sinyal. Ukuran untuk amplitudo biasanya berupa
energi yang dianalogikan dengan jumlah usaha yang digunakan seseorang pada waktu
mengendarai

sepeda

untuk

mencapai

jarak

tertentu.Energi,

dalam

konteks

sinyal

elektromagnetik, menggambarkan jumlah energi yang diperlukan untuk mendorong sinyal pada
jarak tertentu. Saat energi meningkat, jaraknya pun juga bertambah.

Gambar 3.9 Amplitudo, Frekuensi, dan Interval merupakan elemen dasar pada sinyal RF
Saat sinyal radio merambat melalui udara, sinyal tersebut kehilangan
amplitudo.Jika jarak antara pengirim dan penerima bertambah, amplitudo sinyal menurun secara

eksponensial. Pada lingkungan yang terbuka, di mana tidak ada rintangan, sinyal RF mengalamai
apa yang disebut para engineer sebagai free-space loss yang merupakan bentuk dari pelemahan.
Kondisi tersebut menyebabkan sinyal yang telah dimodulasi melemah secara eksponensial saat
sinyal merambat semakin jauh dari antenna. Oleh karena itu, sinyal harus memiliki cukup energi
untuk mencapai jarak di mana tingkat sinyal bisa diterima sesuai yang dibutuhkan receiver.
Kemampuan receiver dalam menerima sinyal tergantung pada kehadiran sinyal-sinyal RF lain
yang berada di dekatnya.
Frekuensi menyatakan beberapa kali sinyal berulang setiap detiknya.Satuan frekuensi
adalah Hertz (Hz) yang merupakan jumlah siklus yang muncul setiap detik. Sebagai contoh,
LAN nirkabel 802.11 beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz yang berarti mencakup 2.400.000.000
siklus perdetik. Interval berkaitan dengan seberapa jauh suatu sinyal tetap konstan pada titik
acuan.
3.7.2 Kelebihan dan Kelemahan Sinyal RF
Jika dibandingkan dengan sinyal cahaya, sinyal RF memiliki karakteristik yang dapat
dilihat pada tabel berikut:

Kelebihan Sinyal RF
Kelemahan Sinyal RF
Menjangkau jarak yang relatif jauh. Garis
Dengan jangkauan Mbps, throughput-nya
pandangnya dapat mencapai 20 mil.
lebih rendah
Dapat dioperasikan dalam kondisi kabur
Sinyal RF mudah terganggu oleh sistem
dan berkabut, kecuali hujan yang berbasis RF eksternal lain
dapat

menyebabkan

kinerjanya

menjadi lemah
Operasi bebas lisensi (hanya untuk sistem
Perambatan radio melalui sebuah fasilitas
berbasi 802.11)

lebih rentan.

Tabel 3.2 Kelebihan dan Kelemahan Sinyal RF

Kelebihan tersebut mengefektifkan penggunaan sinyal RF pada aplikasi jaringan


nirkabel.Sebagian besar standar jaringan nirkabel, seperti 802.11 dan Bluetooth, menentukan
penggunaan sinyal RF.
3.7.3 Pelemahan Sinyal RF
Sinyal RF akan menghadapi pelemahan, seperti interferensi dan perambatan multipath.
Hal tersebut berpengaruh kuat pada komunikasi antara pengirim dan penerima, bahkan sering
menyebabkan performa menjadi menurun dan pengguna menjadi tidak puas.
3.8 Wi-Fi (Wireless Fidelity)
WiFi (sering ditulis dengan Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) adalah singkatan dari Wireless
Fidelity. WiFi adalah standar IEEE 802.11x, yaitu teknologi wireless/nirkabel yang mampu
menyediakan akses internet dengan bandwidth besar, mencapai 11 Mbps (untuk standar
802.11b).
Hotspot adalah lokasi yang dilengkapi dengan perangkat WiFi sehingga dapat digunakan
oleh orang-orang yang berada di lokasi tersebut untuk mengakses internet dengan menggunakan
notebook/PDA yang sudah memiliki card WiFi.
Interferensi muncul saat dua sinyal berada pada stasiun penerima dalam waktu yang
sama, dengan asumsi bahwa mereka memiliki frekuensi dan interval yang sama. Hal tersebut
serupa dengan seseorang yang berusaha mendengarkan dua orang yang sedang berbicara pada
waktu yang sama. Dalam kondisi tersebut, NIC wireless penerima mengalami error saat
menguraikan arti kode informasi yang sedang dikirim.

Perambatan multipath dapat terjadi jika bagian sinyal RF mengambil jalur yang
berbeda saat merambat dari sebuah sumber seperti radio NIC ke node destinasi, seperti access
point. Bagian dari sinyal dapat mengarah langsung ke destinasi dan bagian lain terpental dari
meja ke tembok untuk kemudian menuju destinasi. Hasilnya, beberapa sinyal mengalami
penundaan dan menempuh jalur yang lebih panjang sebelum sampai ke penerima.

Gambar 3.10 Logo WiFi


Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone
dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan
cepat dan aman, Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat
digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang
mengasosiasikan Wi-Fi dengan Kebebasan karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan
kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar
hotel, kampus, dan caf-caf yang bertanda Wi-Fi Hot Spot. Juga salah satu kelebihan dari WiFi adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari modem kabel yang tercepat. Jadi
pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja.
Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah
dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC
Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat

menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang
komputer atau PDA - nya menggunakan Window XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot
yang tersedia, Window XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari
jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti
tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada
kemasannya.
Wi-Fi hanya dapat diakses ditempat yang bertandakan Wi-Fi Hotspot, jumlah tempattempat umum yang menawarkan Wi Fi Hotspot meningkat secara drastis. Hal ini disebabkan
karena dengan dijadikannya tempat mereka sebagai Wi-Fi Hotspot berarti pelanggan mereka
dapat mengakses internet yang artinya memberikan nilai tambah bagi para pelanggan. Layanan
Wi-Fi yang ditawarkan oleh masing-masing Hots Spot pun beragam, ada yang menawarkan
akses secara gratis seperti halnya di executive lounge Bandara, ada yang mengharuskan
pemakainya untuk menjadi pelanggan salah satu ISP yang menawarkan fasilitas Wi-Fi dan ada
juga yang menawarkan kartu pra-bayar.
Apapun pilihan Anda untuk cara mengakses Wi-Fi, yang terpenting adalah dengan
adanya Wi-Fi, Anda dapat bekerja dimana saja dan kapan saja hingga Anda tidak perlu harus
selalu terkurung di ruang kerja Anda untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
3.8.1 Spesifikasi Wi-Fi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi
dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk
pertama Wi-Fi.Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak
pada 2005.
Spesifikasi
802.11b
802.11a
802.11g
802.11n

Kecepatan
11 Mb/s
54 Mb/s
54 Mb/s
100 Mb/s

Frekuensi Band
2.4 GHz
5 GHz
2.4 GHz
2.4 GHz

Sesuai Spesifikasi
B
A
b,g
b, g, n

Tabel 3.3 Spesifikasi dari 802.11


Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi,
pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi
Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab
itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS
sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50
MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat
di frekuensi di tabel berikut:
Chanel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Frekuensi
2,412 MHz
2,417 MHz
2,422 MHz
2,427 MHz
2,432 MHz
2,437 MHz
2,442 MHz
2,447 MHz
2,452 MHz
2,457 MHz
2,462 MHz

Tabel 3.4 frekuensi dari 802.11a

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan
informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network).
Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada
perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi
kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur
Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE)
berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi
sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless
Metropolitan Area Network (WMAN).
Perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang
digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan
Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan
bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas Internet menggunakan
teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor.Pertama, kemudahan akses. Artinya, para
pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan
dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan
informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop
berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator
telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu faktor kedua, yakni

karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika
Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin
menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP)
membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot
sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negaranegara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan
negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003
diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar
Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
3.9 Macam Kegunaan WiFi
Berikut berbagai macam kegunaan WiFi selain digunakan untuk internetan yaitu :
1. Mensinkronisasi telepon Anda dengan PC tanpa USB
Wi-Fi bisa juga digunakan untuk sinkronisasi hp dengan laptop/komputer. Sehingga
memudahkan kita untuk tidak report menggunakan kabel data ataupun kabel USB. Tapi masih
harus menggunakan aplikasi-aplikasi tambahan dan masih terpaku pada beberapa jenis hp saja.
Contohnya baru hp android dan iPhone saja yang bisa. Itupun untuk android haru ada
penambahan aplikasi lagi seperti DoubleTwist.

Gambar 3.11 Sinkronisasi HP dangan PC Menggunakan Wifi


2. Mengubah Smartphone menjadi remote control
Aplikasi remote memungkinkan iTunes dan Apple TV harus dikendalikan menggunakan
iPhone, iPod touch, atau iPad melalui jaringan Wi-Fi. Gmote Android berubah menjadi remote
control untuk komputer, Tapi sekali lagi hanya bisa menggunakan HP yang sudah Support.

Gambar 3.12 Mengubah Smartphone menjadi remote control dengan Wifi


3. Mentransfer foto dari kamera digital
Kartu Eye-Fi adalah kartu memori tanpa nirkabel. Ini pada dasarnya adalah persis seperti
kartu SDHC - tetapi dengan manfaat yang fantastis ketika kamera sedang dalam jangkauan
jaringan tertentu, foto dan video akan tertransfer ke komputer/laptop.

Gambar 3.13 Mentransfer foto dari kamera digital dengan Wifi

4. Streaming film ke TV
Wi-fi memiliki potensi untuk menjadi hiburan masa depan rumah. Media server dapat
streaming video melalui Wi-Fi untuk setiap HTPC lainnya, Xbox / Playstation-diaktifkan TV di
rumah. Ada sejumlah sistem operasi, aplikasi, dan protokol untuk mendapatkan film secara
nirkabel dari satu perangkat ke lainnya.

Gambar 3.14 Streaming film ke TV dengan Wifi


5. Streaming audio ke speaker
Penggemar Apple memiliki pilihan terbaik untuk bermain musik mereka (pada speaker
ada) di rumah mereka, sebagai Apple AirPort Express router adalah sedikit besar kit untuk
streaming musik ke speaker.

Gambar 3.15 Streaming audio ke speaker dengan Wifi

6. Berguna sebagai router nirkabel


Sebuah aplikasi yang disebut PdaNet dapat mengubah iPhone atau android ke router. WiFi yang berguna untuk PC atau MAC. Jadi hp istilahnya sebagai perantara ke laptop/komputer.

Gambar 3.16 Wifi Berguna Sebagai Router Nirkabel


7. Share file dengan komputer lain
Penyedia penyimpanan file online - seperti Dropbox - memungkinkan foto, dokumen, dan
video mana saja dan berbagi dengan mudah menggunakan jaringan Wi-Fi jika kedua pengguna
memiliki account Dropbox. Ini merupakan metode (dan lebih aman) alternatif dari pada
menggunakan 'shared folder'.

Gambar 3.17 Share file dengan komputer lain menggunakan Wifi


8. Telepon kita bisa tahu ketika kita ada di rumah
Tasker memungkinkan untuk memulai layanan atau menjalankan aplikasi setiap kali ke
rumah. ATasker profil dapat mendeteksi ketika kembali ke rumah karena terhubung ke jaringan
rumah.

Gambar 3.18 Software Timing Tasker dengan WIFI


9. Untuk keamanan
Aplikasi seperti Find My iPhone menggunakan Wi-Fi untuk mencari iPhone jika lupa
meletakannya atau jika dicuri. Keberadaan perangkat dapat dipantau melalui Wi-Fi. aplikasi
seperti Prey bisa kita gunakan. Prey akan mencari lokasi (melalui laptop/komputer) dimana hp
berada dan jika dicuri apa yang sedang dilakukan oleh si pencuri oleh hp.

Gambar 3.19 Wifi digunakan Sebagai Security

BAB IV
URAIAN KHUSUS
4.1 Membuat Hotspot Menggunakan Access Point D-Link DIR-600
Hotspot adalah suatu media network tanpa kebel yang biasanya digunakan untuk
menyambungkan internet dengan komputer lain tanpa kabel.
1. Persiapan Untuk Membuat Wireless Hotspot (Wi-fi Hotspot)
Peralatan yang harus disiapkan :
1.
2.
3.
4.
5.
2.

Access Point (D-Link DIR-600).


Kabel UTP srtaight secukupnya.
Laptop atau PC 2 unit (Server & Client)
Modem
Wifi adapter
Konfigurasi IP Komputer
Langkah untuk mengkonfigurasi IP komputer (di komputer server) :

1. Masukan kabel UTP ke port LAN yang ada di Access Point

Gambar 4.1 Port in wireless access point

2.

Setting IP komputer menjadi 192.168.0.2 dan subnet mask 255.255.255.0 . Itu cara agar
komputer menjadi satu network dengan Access Point. Maka sekarang kamu bisa masuk ke fitur
Access Point. Ini adalah salah satu syarat untuk dapat mengkonfigurasi komputer dengan Access
Point, untuk membentuk jaringan nirkabel.

Gambar 4.2 setting ip address


3. Buka CMD dengan tombol Windows + r, ketik CMD, lalu OK.

Gambar 4.3 Run


4. Setelah CMD terbuka, ketik ping
192.168.0.1 bila me reply maka AP
dengan PC telah terhubung. Berikut
contohnya.

Gambar 4.4 Hasil ping dari PC ke AP


5. Jika tidak me reply maka lakukanlah reset pada tombol reset di bagian back panel AP. Pencet
dengan ujung pulpen, lalu lakukan lagi proses ping ke AP.
4.2 Konfigurasi Access Point
Langkah berikutnya adalah kita mengatur konfigurasi pada Access Point.
4.2.1 Konfigurasi LAN Setup
Berikut langkahnya :
1. Buka browser anda, kemudian pada bar url ketik ip access point (standar 192.168.0.1) lalu enter.
Browser akan menampilkan halaman login konfigurasi wireless. Bila ip standar tidak dapat
digunakan, lakukan reset dengan menekan tombol reset pada AP dengan menggunakan balpoin.

Gambar 4.5 Halama login Access Point d-link dir 600

2. Gunakan admin sebagai username dan password biarkan kosong, kemudian klik login. Setelah
anda berhasil maka browser akan menampilkan halaman utama AP.

Gambar 4.6 Halaman utama Access Point


3. Untuk mengkonfigurasi LAN setup. Klik di LAN setup kemudian ceklis enable DHCP server.
Itu akan memberikan IP secara otomatis pada clien yang terhubung. Atur jangkauan IP jika anda
ingin membatasi jumlah pengguna di DHCP IP Address Range. Klik save.

Gambar 4.7 Halaman LAN Setup

4.2.2 Konfigurasi Wireless Connection


Langkah selanjutnya mengkonfigurasi wireless setup. Berikut langkahnya (masih di komputer
server) :
1.

Klik pada tab wireless setup. Kita gunakan metode wireless connection setup wizard. Klik
wireless connection setup wizard.

Gambar 4.8 Halaman Wireless setup


2.

Kemudian browser akan menampilkan halaman untuk mengkonfigurasi wireless dari awal
sampai akhir. Klik next

Gambar 4.9 Wireless Setup Wizard step 1

3.

Isi kolom wireless network name SSID sesuai dengan apa yang diinginkan, contoh :
IqbalFratama (tanpa kutip) Pilih manual assign a network key. Kemudian ceklis use WPA
encryption. Lalu klik next.

Gambar 4.10Wireless Setup Wizard Configuring SSID


4. Atur password wireless dengan menggunakan 0-9 karakter. Sebagai contoh isi password dengan
IqbalF (tanpa kutip). Lalu klik next.

Gambar 4.11 Set password page

5.

Halaman terakhir akan menampilkan hasil konfigurasi anda. Seperti wireless network name,
security code, chiper type, and network key.

Gambar 4.12 Setup complete status


4.2.3 Konfigurasi Internet Connection
Langkah selanjutnya kita mengkonfigurasi koneksi internet. Berikut adalah langkah-langkahnya :
1.

Klik internet setup pada menu setup. Disini ada dua metode dalam mengkonfigurasi internet.
Kita pilih internet connection setup wizard.

2.

Gambar 4.13 Internet setup main page


Wizard akan menuntun kita untuk mengkonfigurasi internet pada AP dari awal sampai akhir.
Klik next.

Gambar 4.14 First page internet connection wizard


3. Pilih metode yang anda gunakan untuk terhubung ke internet. Dalam hal ini saya menggunakan
modem Smartfren sehingga memilih koneksi DHCP, karena bila menggunakan modem USB
alamat IP akan otomatis dikonfigurasi oleh operator Smartfren (DHCP server pada Smartfren).
Klik next.

Gambar 4.15 Configuring type of connection


4.

Langkah selanjutnya adalah koneksi DHCP (alamat IP dinamis), cukup isi dengan host name
yang kamu inginkan saja. Lalu klik next.

Gambar 4.16 Optional internet setup wizard

5. Setelah selesai langsung saja klik connect.

Gambar 4.17 Finishing internet setup


4.3 Konfigurasi Modem Smartfren
Setelah kita mengkonfigurasi access point, kita akan maju ke langkah terakhir dan masih
dilakukan di komputer server. Itulah instalasi modem Smartfren. Maka kita akan membagi
koneksi ke access point. Berikut adalah cara untuk menghubungkan koneksi dari PC yang akan
dibagi ke access point :

1.

Hubungkan modem Smartfren ke port USB. Lalu buka windows explorer dan buka partisi /
drive Smartfren. Contoh (F:). Lalu double click pada Setup.exe.

Gambar 4.18 Instalation Smartfren


2. Setelah dibuka, maka akan muncul tampilan wise instalation wizard. Lalu klik next seterusnya
dan tunggu sampai proses instalasi selesai secara otomatis.

Gambar 4.19 Setup Wizard

3. Setelah proses instalasi selesai, klik finish. Maka akan muncul tampilan seperti berikut. Lalu
klik connect

4.

Gambar 4.20 Completing Instalation


Setelah connect lalu sharing kan koneksi modem Network Connection. Klik kanan di
Smartfren lalu klik properties.

Gambar 4.21 Network Connection

5.

Klik Sharing dan ceklis pada Allow other network user to connect through this computers
Internet connection. Lau klik OK.

Gambar 4.22 Tab Sharing Smartfren


6. Pindahkan kabel UTP ke port Ethernet

Gambar 4.23 Port Ethernet

4.4 Mengecek Koneksi dari PC Client


1. Pada PC/Laptop Client, hubungkan dahulu ke Hotspot Server. Klik icon monitor pada taskbar

Gambar 4.24 Taskbar


2. Lalu klik connect

Gambar 4.25 Tampilan Wifi


3. Coba buka browser, lalu kunjungi salah satu website, contohnya www.google.co.id .

Gambar 4.26 Website Google

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Pembelajaran di dunia kerja sangat berdampak positif karena penyusun dapat merasakan
bagaimana pelaksanaan praktik secara langsung di lingkungan dunia kerja. Penyusun juga dapat
mengukur sejauh mana kemampuan atau peguasaan ilmu praktik yang kami dapat dari sekolah.
Penyusun menyadari bahwa ilmu dan kemampuan kami belum cukup baik dibandingkan dengan
para teknisi yang ada di dunia kerja, Oleh karena mohon dapat memakluminya. Akhirnya kami
sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengucapkan terima kasih kepada para
pembimbing dari pihak sekolah maupun PT. DIRGANTARA INDONESIA yang telah
membimbing kami, sehingga praktek kerja industri yang kami dapat di PT. DIRGANTARA
INDONESIA bisa dijabarkan kedalam laporan ini.
Selama kurang lebih dua bulan penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri di PT.
Dirgantara Indonesia penulis mendapat judul laporan tentang Instalasi dan Konfigurasi Access
Point Menggunakan D-LINK DIR 600, dan penulis mendapat kesimpulan sebagai berikut:

1.

Kegiatan Prakerin dapat memantapakan disiplin, percaya diri, tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas.
2. Kegiatan Prakerin dapat memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
3. Kegiatan Prakerin dapat meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas professional.
4. Pemanfaatan wireless network atau WLAN dapat digunakan sebagai perluasan dari jaringan
LAN kabel yang sudah ada.
5. Jaringan wireless menggunakan gelombang radio (Radio Frequency/RF) atau infrared (IR) untuk
melakukan komunikasi antar perangkat jaringan computer.
6. Kelebihan utama dari jaringan wireless adalah mobilitas dan terbebasnya perangkat dari
kerumitan bentangan kabel.
7. Kekurangannya adalah adanya interferensi radio oleh cuaca, perangkat wireless lain, halangan
tembok, gedung, atau bahkan pohon besar yang tinggi.
8. Penempatan access point harus diperhitungkan dengan baik agar performa dan jangkauan sinyal
menjadi maksimal.
9. Dengan adanya WLAN memberikan kemudahan kepada user untuk terhubung ke jaringan dan
mengakses internet tanpa harus menggunakan kabel

5.2 SARAN
Dengan berakhirnya pelaksanaan prakerin di PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
serta melihat secara langsung keadaan industri yang dihubungkan dengan kegiatan belajar
mengajar di sekolah,maka penyusun mencoba beberapa saran baik untuk pihak industri maupun
pihak sekolah.
5.2.1

SARAN UNTUK PIHAK INDUTRI

Diharapkan untuk pihak industri bisa mengkondisikan para peserta PRAKERIN ,agar suasana di
tempat kerja nyaman dan tentram.

Melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang atau rusak.

Kedisiplinan dan keselamatan kerja agar lebih

ditingkatkan lagi, karena dengan adanya

kedisiplinan dan prosedur keselamatan kerja maka akan tercipta suasana kerja yang baik.

Saat pemasangan jaringan,diharapkan untuk memakai alat pengaman,agar terjamin keselamatan


saat pemasangan jaringan

Untuk meningkatkan hasil kerja yang baik dan berkualitas,maka penyusun berharap untuk
mengadakan seleksi bagi para peserta PRAKERIN yang ingin melakasanakan PRAKERIN di PT
DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

5.2.2 SARAN UNTUK PIHAK SEKOLAH

Lebih ditingkatkan lagi kerja sama yang bersifat komunikatif antara pihak industri dengan pihak
sekolah maka, penyusun berharap pihak sekolah lebih sering menanyakan kemajuan siswa
didiknya kepada perusahaan dan menayakan apakah pihak perusahaan merasa puas dengan
kinerja para peserta prakerin di perusahaan tersebut atau tidak.

Karena sebagian besar siswa kurang paham tentang job description ditempat yang akan menjadi
pelaksanaan praktik kerja maka dari itu pihak sekolah lebih ditingkatkan lagi sosialisasi tentang
tempat PRAKERIN. Agar siswa tahu secara detail tentang job description ditempat yang akan
menjadi pelaksanaan Praktik kerja industri.

Lebih ditingkatkan lagi sarana dan prasarana karena di dalam dunia industri penyusun banyak
menemukan peralatan yang lebih modern dan canggih oleh sebab itu pihak sekolah dapat
menyesuaikan perkembangan peralatan yang ada di dunia industri.

Diposkan oleh Iqbal Fratama di 19.27


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

2014 (1)
o Desember (1)

Laporan PKL

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai