Laporan Prakerin Wlan
Laporan Prakerin Wlan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menjalani Asian Free
Trade Area (AFTA) dan Asian Free Labour Area (AFLA) Departemen Pendidikan Nasional
melalui Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan telah memberikan arahan yang jelas bagi
pembangunan sumber daya manusia di masa yag akan datang sesuai dengan ketentuan GBHN
1993 yang menitik beratkan pada pembangunan ekonomi dan pembangunan sumber daya
manusia melalui pendidikan dan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Pendidikan merupakan pilar dan alat utama (mean) pembangunan sumber daya manusia
secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi asset bangsa yang diharapkan menjadi
manusia produktif untuk menghasilkan dan menciptakan produk unggulan industri Indonesia
dalam menghadapi pasar global.
Sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih adalah andalan utama untuk menentukan
suatu keunggulan keahlian profesional tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan
menentukan mutu biaya produksi dan penampilan kualitas akhir produksi industri sekaligus
menjadi faktor penentu daya saing produk industri tersebut.
Melaksanakan sebagai kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah dan sebagaian
lainnya di Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI).
Kep. Bersama Dirjen Pendidikan Menengah Kejuruan dan Kadin No. 0267 a/u/1994 dan No.
84/RU/X/1994 tanggal 17 Oktober 1994
8. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
9.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2005 2009.
11. Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang pembentukan optimalisasi pendidikan kejuruan melalui
lembaga Three Partiet bidang pendidikan antara Dinas Pendidikan Propinsi dengan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat dan Dunia Usaha/Dunia Industri Jawa Barat maupun
di luar propinsi Jawa Barat Tahun 2009.
12. Kurikulum 2013 SMKN 1 SOREANG Kabupaten Bandung.
13. Sistem manajemen mutu ISO 9001 2008.
sesungguhnya) di industri/perusahaan.
c). Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal program oleh kedua pihak.
Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
usaha/dunia industri secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu
sehingga tercapai link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Pada dasarnya unsur ilmu pengetahuan teknik dan skill dapat dipelajari sebaliknya kiat
adalah sesuatu yang tidak dianjurkan tetapi hanya dapat dikuasai melalui Praktik Lini Produksi
langsung pada bidang profesi itu sendiri. Oleh karena itu keahlian profesi ditentukan dan diukur
oleh jumlah pengalaman kerja dan jam terbangnya bukan oleh fasilitas yang serba lengkap dan
modern. Secanggih apapun alat yang dimiliki sekolah untuk praktik siswa hanya mampu
menjanjikan proses simulasi dan imitasi atau tiruan, dan tidak akan memberikan kemampuan
profesional tanpa peran serta dunia usaha/dunia industri serta masyarakat pada umumnya atas
dasar tersebut dunia usaha/dunia industri serta masyarakat Indonesia sudah waktunya berperan
aktif membantu siswa sekolah menengah kejuruan melaksanakan praktik kerja industri, karena
praktik kerja industri merupakan salah satu model pendidikan yang paling efektif dan efisien
mendekati dunia kerja yang sebenarnya, yaitu link and match antara dunia pendidikan dan dunia
kerja, seperti yang diterapkan di Jerman, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Amerika dan negara
maju lainnya.
Salah satu kegiatan dalam Praktik Kerja Industri adalah Praktik Lini Produksi (PLP),
yaitu pembelajaran yang dilakukan siswa di dunia usaha/dunia industri untuk mendapatkan
pengalaman yang sesuai dengan bidang keahlian mereka sehingga mereka menjadi calon tenaga
kerja dan profesional memenuhi standar DU/DI.
Penulis melakukan beberapa pengamatan tentang Instalasi dan Konfigurasi Access Point
menggunakan D-Link Dir 600.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri
1.2 Landasan Hukum Praktik Kerja Industri
1.3 Pengertian Praktik Kerja Industri
1.4 Tujuan Praktik Kerja Industri
1.5 Tujuan Penulisan Laporan
1.6 Pembatasan Masalah
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Dirgantara Indonesia (IAe)
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
2.3 Struktur Organisasi
2.4 Produk / Jasa PT. Dirgantara Indonesia
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Jaringan Komputer
3.2 Klasifikasi Jaringan Komputer
3.2.1 Local Area Network (LAN)
3.2.2 Metropolitan Area Network (MAN)
3.2.3 Wide Area Network (WAN)
3.2.4 Wireless Local Area Network (WLAN)
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Kemudian pada tahun 1948 mereka berhasil membuat mesin pesawat pertama yang
merupakan modifikasi dari mesin Harley Davidson, mesin pesawat ini diberi nama WEL-X.
Mesin WEL-X dirancang oleh Wiweko Supono dan pesawat buatan mereka selanjutnya dikenal
dengan nama RI-X. Kegiatan pembuatan RI-X terpaksa dihentikan karena terjadi pemberontakan
komunis di Madiun dan agresi Belanda.
Setelah masa Agresi Belanda berakhir, kegiatan yang disebutkan di atas kemudian
dilanjutkan kembali di lapangan udara Andir (Bandara Udara Husein Sastranegara), Bandung.
Pada tahun 1953 kegiatan tersebut dilembagakan menjadi Seksi Percobaan yang memiliki 15
orang anggota. Kegiatan ini berada dibawah pengawasan Komando Depot Perawatan Teknik
Udara, yang dipimpin oleh Mayor Udara Nurtanio Pringgoadisurjo.
terarah, maka pada tahun 1961 pemerintah Indonesia yang diwakili oleh LAPIP telah
menandatangani kontrak kerjasama dengan CEKOP (industri pesawat terbang Polandia)
mengenai pembangunan fasilitas manufaktur pesawat terbang, dan pelatihan SDM.
LAPIP berhasil memproduksi pesawat dibawah lisensi yang bernama PZL-104 Wilga
yang kemudian dikenal sebagai Gelatik. Pesawat Gelatik ini dapat menampung empat
penumpang serta bermesin tunggal (monoplane). Pesawat ini dilengkapi dengan kemampuan
Take off dan Landing dengan jarak yang pendek (Short Take Off Landing).
Pada tanggal 21 Maret 1966 Marsekal pertama Nurtanio gugur dalam kecelakaan pesawat
terbang, sebagai tanda penghormatan atas jasa beliau, maka LAPIP diubah namanya menjadi
Lembaga Industri Pesawat Terbang Nurtanio (LIPNUR).
Dengan mempertimbangkan kebutuhan pesawat latih dasar, baik bagi Indonesia dalam
hubungannya dengan negara-negara ASEAN dalam perkembanganya LIPNUR telah mulai
memproduksi pesawat LT-200 dan juga mengembangkan bengkel After Sales Service,
Maintenance Repairing serta Overhoul bagi pesawat terbang yang dimiliki oleh Swasta. Pada 26
April 1976. LIPNUR berganti nama menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ
Habibie sebagai Presiden Direktur.
Pada tahun 1978. Perkembangan Industri Pesawat Terbang Nurtanio, yaitu membangun
fasilitas diatas tanah seluas 2 hektar, meliputi kantor Direktorat Teknologi, Hanggar Divisi
Aircraft Service untuk kegiatan Maintenance, Overhoul dan Repair, Hanggar Assy Rotary Wing,
Hanggar Assy Fixed Wing, beserta kantor bertingkat lima.
Pada tahun 1979. Ditandatanganinya perjanjian kontrak antara IPTN dengan
Aerospatiale Perancis untuk memproduksi helicopter jenis Puma NSA-330 dan Super Puma
NAS-332, produksinya dapat realisasikan pada tahun 1981 dan 1982, negara pertama yang
memesan pesawat helicopter Super Puma NAS-332 adalah Malaysia.
Ditandatanganinya usaha bersama antara Industri Pesawat Terbang Nusantara dengan
Aircraft Tecnologi Industries (Airtec) pada tanggal 17 Oktober 1979, di Madrid Spanyol. Dengan
teknologi 50% - 50% program pertama Airtec adalah merancang dan memproduksi sebuah
pesawat angkut serba guna CN-235. Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin turboprop CTJ-9C
buatan General Electric, dengan daya dorong masing-masing 750 k dan kapasitas 35 44
penumpang.
Pada tahun 1980. Dilakukan penandatanganan bersama General Electric Company
meliputi pemeliharaan mesin mesin pesawat terbang dan mesin mesin industri.
Pada tahun 1981. Pada bulan Mei 1981 mendirikan Divisi Sistem Senjata di Tasikmalaya
bernama persatuan produksi Menang dan do Batu Poro Madura. Sistem senjata tersebut di
pasang pada produksi IPTN sebagai pertahanan dan keamanan. Senjata yang di produksi FFAR
2,27 dan SUT (Surfase Under Water Terpedo) dibawah lisensi FZ ( Forgrees De Zeebrugge
Balgin dan aeg Jerman).
Pada 10 Juni 1981 Pengumuman Karateristik CN-235 oleh Prof. Dr. B.J. Habibie, Dipl.
Ing. pada kesempatan Paris Air Show ke-37.
Pada tanggal 1 Juni 1982. Ditandatangani persetujuan bersama IPTN dengan Boeing
Compani USA. Kerjasama ini merupakan langkah lanjut guna mencapai misi utama dalam
program Satu Darsawarsa, yaitu mendirikan industri pesawat terbang yang lengkap dan diakui
oleh Internasional dan mendapatkan sertifikat dari FAA dengan meletakkan IPTN sebagai salah
satu sub kontraktor Boeing.
ditandatangani dengan Garet, Alison, Partt, Whitney, General Electric, Turbomeka Makila, Avco
Lycoming Textron, (ALT), Roll Royce dan Merpati Nusantara. Dibidang
pemasaran
di
tandatangani dua kontrak pembelian pesawat CN-235 dengan Merpati Nusantara dan TNI-AU.
Tanggal 23 Agustus 1986, Bapak presiden Soekarno yang datang untuk ketiga kalinya itu
sekaligus untuk meresmikan kawasan produksi II dan IV.
Pada tahun 1987. Proyek pembangunan Universal Maintenance Center (UMC). Divisi
melengkapi IPTN sebagai agen alih teknologi, tugas yang diemban Divisi adalah merawat yang
artinya memperbaiki mesin mesin diesel kapal laut dan mesin-mesin industri.
Pada bulan April 1987. Penyerahan helicopter dari IPTN kepada angkatan laut yaitu
Super Puma NAS-332 satu pesawat dan lima pesawat NBO-105 kepada Kepolisian Republik
Indonesia, serta penyerahan helikopter NBELL-412 dan sebuah kepada kerajaan Malaysia. IPTN
bekerjasama dengan General Dynamic dalam Program Offist untuk F-16, dan bekerjasama juga
dengan Boeing Company dalam memproduksi komponen Boeing 767 dan Boeing 737.
Pada bulan Juni 1988. IPTN menandatangani suatu kerjasama computer dengan New
Medium Development Organization (NEDO), suatu industri terkemuka di Jepang. Berdasarkan
kerjasama tersebut maka didirikan perusahaan Nusantara Sistem Internasional (NSI) yang
mengembangkan perangkat lunak komputer di IPTN. Pada tahun 1988 IPTN memproduksi
pesawat N-250.
Pada bulan Juli 1997. Terjadi krisis finansial Asia yang dimulai di Thailand, dan
memengaruhi mata uang, bursa saham dan harga aset lainnya di beberapa negara Asia, sebagian
Macan Asia Timur. Sebelumnya IPTN mendapat banyak order pesawat N-250 dari luar negeri,
IPTN menerima pesanan 120 pesawat, dan langsung merekrut ribuan karyawan serta
mendatangkan mesin-mesin pembuat komponen. Namun saat itu dalam pemulihan krisis
Penandatanganan kerjasama ini ditandatangani oleh Dirut PT.DI dan Airbus Military yang
bertempat di hangar CN-235 Aircraft Integration yang disaksikan oleh Presiden RI ke-6 Bapak
Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono.
NC-212
CN-235
N-219
Gelatik produksi era LAPIP lisensi dari CEKOP Polandia (sekarang dikenal dengan nama
PZL)
Helikopter
NBO 105 dipergunakan secara luas di Indonesia, lisensi dari MBB Jerman. Dihentikan
sejak juli 2011.
NBK 117
Eurocopter 332 Super Puma Pengembangan dari Puma, lisensi dari Eurocopter, Perancis
Eurocopter EC725
Lainnya
SUT Torpedo
Turbin Uap 2 MW oleh PT.Nusantara Turbin Propulsi (anak perusahaan PT. DI)
Turbin Uap 4 MW oleh PT.Nusantara Turbin Propulsi (anak perusahaan PT. DI)
Hovercraft
BAB III
LANDASAN TEORI
Gambar 3.2 Pemanfaatan WLAN pada Smal Office Home Office (SOHO)
tahun
1997,
sebuah
lembaga
independen
bernama
IEEE
membuat
spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar
802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis
maksimal 2Mbps.
Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b.
Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer
data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T).
Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu
kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya
interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan
gelombang radio pada frekuensi sama.
Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan
teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis
maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif
sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih
pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun
saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar
tersebut.
Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan
802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz
dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan
802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang
menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.
Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b,
802.11g.Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output)
merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n.Kata
Pre- menyatakan Prestandard versions of 802.11n. MIMO menawarkan peningkatan
throughput keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus
MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat
menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati.Access Point MIMO dapat menjangkau
berbagai peralatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul
dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang
radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas
mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer
data sebesar 108Mbps.
3.4 Mode Jaringan Wireless LAN
Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi
setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan,
node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan
identitas dari wireless device.
Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan
Infrastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing
PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi
secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless.
Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang
lain dengan jaringan berkabel.
3.4.1 Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini
tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki
transmitter dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti
tampak pada (gambar 3.3). Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi
dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel.Selain itu, daerah jangkauan pada
mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.
a.
pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika
Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan
yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory
Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial
Bus).
Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya
sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter
melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).
e.
Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit
sendiri oleh user.
Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai ratusan
pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar
40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya perangkat ini bisa
menampung banyak client, namun akan terjadi kinerja yang menurun karena faktor sinyal RF itu
sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point.
Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set Identification)
yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke
Access Point dengan ESSID tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi
autentifikasi standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu
membuat kunci autentifikasi tertentu untuk proses autentifikasi dari client ke Access Point.
Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless
Encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP
ini berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio Frequency (RF), dan mendecrypt kembali data dari sinyal RF.
3.6 Medium Udara
Udara memiliki beberapa fungsi, seperti mengirim suara, memampukan perjalanan udara,
dan mempertahankan hidup. Udara juga dapat berfungsi sebagai medium perambatan sinyal
komunikasi wireless yang merupakan inti dari jaringan wireless. Udara merupakan saluran yang
memungkinkan terjadinya aliran komunikasi antara perangkat komputer dan infrastruktur
wireless. Komunikasi melalui jaringan wireless serupa dengan berbicara dengan seseorang.
Semakin Anda bergerak menjauh, semakin sulit Anda mendengar suara satu sama lain, apalagi
jika ada suara bising.
Sinyal informasi wireless juga merambat melalui udara, tetapi sinyal tersebut memiliki
keistimewaan tertentu yang memampukan perambatan dengan jarak yang relatif jauh. Sinyal
informasi wireless tidak dapat didengar oleh manusia sehingga sinyal tersebut harus diperkuat ke
level yang lebih tinggi tanpa merusak pendengaran manusia. Bagaimanapun, kualitas transmisi
tergantung pada kuat atau lemahnya sinyal di udara maupun jarak sinyal sendiri. Hujan, salju,
kabut, dan asap merupakan contoh-contoh unsur yang mengganggu perambatan sinyal
komunikasi wireless. Buktinya, hujan yang terlalu lebat dapat mengurangi jangkauan sinyal
sampai 50 persen.Hambatan lainnya, seperti pohon dan gedung dapat memengaruhi perambatan
dan performa jaringan wireless. Masalah tersebut sangat penting jika kita hendak merencanakan
pemasangan wireless MAN atau WAN.
Jenis-jenis Material
Hambatan
Contoh
yang Mempengaruhi
Sinyal Nama Bahan
Kayu
Kecil
Jenis
Kecil
Asbes
Kecil
plastik
Langit-langit
Air
Sedang
Akuarium
Tembok bata
Sedang
Dinding
Keramik
Tinggi
yang
Bahan-bahan yang
Sangat tinggi
Cermin
Sangat tinggi
Filing,cabinet,meja, lift
memantul
Plat besi
Mempengaruhi Sinyal
digunakan selama beberapa tahun. Sinyal tersebut memberikan cara untuk mengirimkan musik
pada radio FM dan video pada televisi. Pada kenyataannya, sinyal RF juga merupakan sarana
umum untuk mengirim data melalui jaringan wireless.
3.7.1 Sifat-sifat Sinyal RF
Sinyal RF merambat di antara antena pemancar pengirim dan penerima.Seperti yang
diilustrasikan (Gambar 2.8), sinyal yang dipasok pada antena memiliki amplitudo, frekuensi, dan
interval. Sifat-sifat tersebut berubah-ubah setiap saat untuk merepresentasikan informasi.
Amplitudo mengindikasikan kekuatan sinyal. Ukuran untuk amplitudo biasanya berupa
energi yang dianalogikan dengan jumlah usaha yang digunakan seseorang pada waktu
mengendarai
sepeda
untuk
mencapai
jarak
tertentu.Energi,
dalam
konteks
sinyal
elektromagnetik, menggambarkan jumlah energi yang diperlukan untuk mendorong sinyal pada
jarak tertentu. Saat energi meningkat, jaraknya pun juga bertambah.
Gambar 3.9 Amplitudo, Frekuensi, dan Interval merupakan elemen dasar pada sinyal RF
Saat sinyal radio merambat melalui udara, sinyal tersebut kehilangan
amplitudo.Jika jarak antara pengirim dan penerima bertambah, amplitudo sinyal menurun secara
eksponensial. Pada lingkungan yang terbuka, di mana tidak ada rintangan, sinyal RF mengalamai
apa yang disebut para engineer sebagai free-space loss yang merupakan bentuk dari pelemahan.
Kondisi tersebut menyebabkan sinyal yang telah dimodulasi melemah secara eksponensial saat
sinyal merambat semakin jauh dari antenna. Oleh karena itu, sinyal harus memiliki cukup energi
untuk mencapai jarak di mana tingkat sinyal bisa diterima sesuai yang dibutuhkan receiver.
Kemampuan receiver dalam menerima sinyal tergantung pada kehadiran sinyal-sinyal RF lain
yang berada di dekatnya.
Frekuensi menyatakan beberapa kali sinyal berulang setiap detiknya.Satuan frekuensi
adalah Hertz (Hz) yang merupakan jumlah siklus yang muncul setiap detik. Sebagai contoh,
LAN nirkabel 802.11 beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz yang berarti mencakup 2.400.000.000
siklus perdetik. Interval berkaitan dengan seberapa jauh suatu sinyal tetap konstan pada titik
acuan.
3.7.2 Kelebihan dan Kelemahan Sinyal RF
Jika dibandingkan dengan sinyal cahaya, sinyal RF memiliki karakteristik yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
Kelebihan Sinyal RF
Kelemahan Sinyal RF
Menjangkau jarak yang relatif jauh. Garis
Dengan jangkauan Mbps, throughput-nya
pandangnya dapat mencapai 20 mil.
lebih rendah
Dapat dioperasikan dalam kondisi kabur
Sinyal RF mudah terganggu oleh sistem
dan berkabut, kecuali hujan yang berbasis RF eksternal lain
dapat
menyebabkan
kinerjanya
menjadi lemah
Operasi bebas lisensi (hanya untuk sistem
Perambatan radio melalui sebuah fasilitas
berbasi 802.11)
lebih rentan.
Perambatan multipath dapat terjadi jika bagian sinyal RF mengambil jalur yang
berbeda saat merambat dari sebuah sumber seperti radio NIC ke node destinasi, seperti access
point. Bagian dari sinyal dapat mengarah langsung ke destinasi dan bagian lain terpental dari
meja ke tembok untuk kemudian menuju destinasi. Hasilnya, beberapa sinyal mengalami
penundaan dan menempuh jalur yang lebih panjang sebelum sampai ke penerima.
menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang
komputer atau PDA - nya menggunakan Window XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot
yang tersedia, Window XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari
jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti
tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada
kemasannya.
Wi-Fi hanya dapat diakses ditempat yang bertandakan Wi-Fi Hotspot, jumlah tempattempat umum yang menawarkan Wi Fi Hotspot meningkat secara drastis. Hal ini disebabkan
karena dengan dijadikannya tempat mereka sebagai Wi-Fi Hotspot berarti pelanggan mereka
dapat mengakses internet yang artinya memberikan nilai tambah bagi para pelanggan. Layanan
Wi-Fi yang ditawarkan oleh masing-masing Hots Spot pun beragam, ada yang menawarkan
akses secara gratis seperti halnya di executive lounge Bandara, ada yang mengharuskan
pemakainya untuk menjadi pelanggan salah satu ISP yang menawarkan fasilitas Wi-Fi dan ada
juga yang menawarkan kartu pra-bayar.
Apapun pilihan Anda untuk cara mengakses Wi-Fi, yang terpenting adalah dengan
adanya Wi-Fi, Anda dapat bekerja dimana saja dan kapan saja hingga Anda tidak perlu harus
selalu terkurung di ruang kerja Anda untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
3.8.1 Spesifikasi Wi-Fi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi
dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk
pertama Wi-Fi.Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak
pada 2005.
Spesifikasi
802.11b
802.11a
802.11g
802.11n
Kecepatan
11 Mb/s
54 Mb/s
54 Mb/s
100 Mb/s
Frekuensi Band
2.4 GHz
5 GHz
2.4 GHz
2.4 GHz
Sesuai Spesifikasi
B
A
b,g
b, g, n
Frekuensi
2,412 MHz
2,417 MHz
2,422 MHz
2,427 MHz
2,432 MHz
2,437 MHz
2,442 MHz
2,447 MHz
2,452 MHz
2,457 MHz
2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan
informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network).
Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada
perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi
kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur
Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE)
berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi
sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless
Metropolitan Area Network (WMAN).
Perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang
digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan
Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan
bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas Internet menggunakan
teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor.Pertama, kemudahan akses. Artinya, para
pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan
dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan
informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop
berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator
telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu faktor kedua, yakni
karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika
Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin
menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP)
membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot
sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negaranegara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan
negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003
diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar
Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
3.9 Macam Kegunaan WiFi
Berikut berbagai macam kegunaan WiFi selain digunakan untuk internetan yaitu :
1. Mensinkronisasi telepon Anda dengan PC tanpa USB
Wi-Fi bisa juga digunakan untuk sinkronisasi hp dengan laptop/komputer. Sehingga
memudahkan kita untuk tidak report menggunakan kabel data ataupun kabel USB. Tapi masih
harus menggunakan aplikasi-aplikasi tambahan dan masih terpaku pada beberapa jenis hp saja.
Contohnya baru hp android dan iPhone saja yang bisa. Itupun untuk android haru ada
penambahan aplikasi lagi seperti DoubleTwist.
4. Streaming film ke TV
Wi-fi memiliki potensi untuk menjadi hiburan masa depan rumah. Media server dapat
streaming video melalui Wi-Fi untuk setiap HTPC lainnya, Xbox / Playstation-diaktifkan TV di
rumah. Ada sejumlah sistem operasi, aplikasi, dan protokol untuk mendapatkan film secara
nirkabel dari satu perangkat ke lainnya.
BAB IV
URAIAN KHUSUS
4.1 Membuat Hotspot Menggunakan Access Point D-Link DIR-600
Hotspot adalah suatu media network tanpa kebel yang biasanya digunakan untuk
menyambungkan internet dengan komputer lain tanpa kabel.
1. Persiapan Untuk Membuat Wireless Hotspot (Wi-fi Hotspot)
Peralatan yang harus disiapkan :
1.
2.
3.
4.
5.
2.
2.
Setting IP komputer menjadi 192.168.0.2 dan subnet mask 255.255.255.0 . Itu cara agar
komputer menjadi satu network dengan Access Point. Maka sekarang kamu bisa masuk ke fitur
Access Point. Ini adalah salah satu syarat untuk dapat mengkonfigurasi komputer dengan Access
Point, untuk membentuk jaringan nirkabel.
2. Gunakan admin sebagai username dan password biarkan kosong, kemudian klik login. Setelah
anda berhasil maka browser akan menampilkan halaman utama AP.
Klik pada tab wireless setup. Kita gunakan metode wireless connection setup wizard. Klik
wireless connection setup wizard.
Kemudian browser akan menampilkan halaman untuk mengkonfigurasi wireless dari awal
sampai akhir. Klik next
3.
Isi kolom wireless network name SSID sesuai dengan apa yang diinginkan, contoh :
IqbalFratama (tanpa kutip) Pilih manual assign a network key. Kemudian ceklis use WPA
encryption. Lalu klik next.
5.
Halaman terakhir akan menampilkan hasil konfigurasi anda. Seperti wireless network name,
security code, chiper type, and network key.
Klik internet setup pada menu setup. Disini ada dua metode dalam mengkonfigurasi internet.
Kita pilih internet connection setup wizard.
2.
Langkah selanjutnya adalah koneksi DHCP (alamat IP dinamis), cukup isi dengan host name
yang kamu inginkan saja. Lalu klik next.
1.
Hubungkan modem Smartfren ke port USB. Lalu buka windows explorer dan buka partisi /
drive Smartfren. Contoh (F:). Lalu double click pada Setup.exe.
3. Setelah proses instalasi selesai, klik finish. Maka akan muncul tampilan seperti berikut. Lalu
klik connect
4.
5.
Klik Sharing dan ceklis pada Allow other network user to connect through this computers
Internet connection. Lau klik OK.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Pembelajaran di dunia kerja sangat berdampak positif karena penyusun dapat merasakan
bagaimana pelaksanaan praktik secara langsung di lingkungan dunia kerja. Penyusun juga dapat
mengukur sejauh mana kemampuan atau peguasaan ilmu praktik yang kami dapat dari sekolah.
Penyusun menyadari bahwa ilmu dan kemampuan kami belum cukup baik dibandingkan dengan
para teknisi yang ada di dunia kerja, Oleh karena mohon dapat memakluminya. Akhirnya kami
sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengucapkan terima kasih kepada para
pembimbing dari pihak sekolah maupun PT. DIRGANTARA INDONESIA yang telah
membimbing kami, sehingga praktek kerja industri yang kami dapat di PT. DIRGANTARA
INDONESIA bisa dijabarkan kedalam laporan ini.
Selama kurang lebih dua bulan penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri di PT.
Dirgantara Indonesia penulis mendapat judul laporan tentang Instalasi dan Konfigurasi Access
Point Menggunakan D-LINK DIR 600, dan penulis mendapat kesimpulan sebagai berikut:
1.
Kegiatan Prakerin dapat memantapakan disiplin, percaya diri, tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
2. Kegiatan Prakerin dapat memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
3. Kegiatan Prakerin dapat meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas professional.
4. Pemanfaatan wireless network atau WLAN dapat digunakan sebagai perluasan dari jaringan
LAN kabel yang sudah ada.
5. Jaringan wireless menggunakan gelombang radio (Radio Frequency/RF) atau infrared (IR) untuk
melakukan komunikasi antar perangkat jaringan computer.
6. Kelebihan utama dari jaringan wireless adalah mobilitas dan terbebasnya perangkat dari
kerumitan bentangan kabel.
7. Kekurangannya adalah adanya interferensi radio oleh cuaca, perangkat wireless lain, halangan
tembok, gedung, atau bahkan pohon besar yang tinggi.
8. Penempatan access point harus diperhitungkan dengan baik agar performa dan jangkauan sinyal
menjadi maksimal.
9. Dengan adanya WLAN memberikan kemudahan kepada user untuk terhubung ke jaringan dan
mengakses internet tanpa harus menggunakan kabel
5.2 SARAN
Dengan berakhirnya pelaksanaan prakerin di PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
serta melihat secara langsung keadaan industri yang dihubungkan dengan kegiatan belajar
mengajar di sekolah,maka penyusun mencoba beberapa saran baik untuk pihak industri maupun
pihak sekolah.
5.2.1
Diharapkan untuk pihak industri bisa mengkondisikan para peserta PRAKERIN ,agar suasana di
tempat kerja nyaman dan tentram.
kedisiplinan dan prosedur keselamatan kerja maka akan tercipta suasana kerja yang baik.
Untuk meningkatkan hasil kerja yang baik dan berkualitas,maka penyusun berharap untuk
mengadakan seleksi bagi para peserta PRAKERIN yang ingin melakasanakan PRAKERIN di PT
DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
Lebih ditingkatkan lagi kerja sama yang bersifat komunikatif antara pihak industri dengan pihak
sekolah maka, penyusun berharap pihak sekolah lebih sering menanyakan kemajuan siswa
didiknya kepada perusahaan dan menayakan apakah pihak perusahaan merasa puas dengan
kinerja para peserta prakerin di perusahaan tersebut atau tidak.
Karena sebagian besar siswa kurang paham tentang job description ditempat yang akan menjadi
pelaksanaan praktik kerja maka dari itu pihak sekolah lebih ditingkatkan lagi sosialisasi tentang
tempat PRAKERIN. Agar siswa tahu secara detail tentang job description ditempat yang akan
menjadi pelaksanaan Praktik kerja industri.
Lebih ditingkatkan lagi sarana dan prasarana karena di dalam dunia industri penyusun banyak
menemukan peralatan yang lebih modern dan canggih oleh sebab itu pihak sekolah dapat
menyesuaikan perkembangan peralatan yang ada di dunia industri.
Mengenai Saya
2014 (1)
o Desember (1)
Laporan PKL