DAFTAR ISI
Halaman Judul
i
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1
BAB II PEMBAHASAN
1
A. Pengertian Tinjauan Pustaka
2
B. Bukan Ringkasan Penelitian Terdahulu
C. Fungsi Tinjauan Pustaka
3
D. Menulis Tinjauan Pustaka
4
E. Pengertian Landasan Teori
5
F. Fungsi landasan teori
6
BAB III PENUTUP
9
A. Kesimpulan
9
Daftar Pustaka
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut sebagai
studi literatur atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya tulis yang penting adalah tulisan itu
berdasarkan riset. Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau
pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru. Penulis harus belajar
dan melatih dirinya untuk mengatasi masalah-masalah yang sulit, bagaimana mengekspresikan
semua bahan dari bermacam-macam sumber menjadi suatu karya tulis yang memiliki bobot
ilmiah.
Tinjauan Pustaka (Literature Review)merupakan salah satu bab yang hampir selalu ditemukan
dalam proposal penelitian dan laporan penelitian, termasuk skripsi, tesis, dan disertasi. Tinjauan
Pustaka tidak ditemukan dalam sebuah artikel jurnal ilmiah atau prosiding seminar ilmiah, dan
fungsi Tinjauan Pustaka di sini diambil alih oleh bagian Pendahuluan. Di luar negeri, orang
sering juga menerbitkan Literature Review sebagai artikel dalam jurnal ilmiah.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian tinjauan pustaka ?
b. Apa bukan ringkasan penelitian terdahulu ?
c. Apa fungsi tinjauan pustaka ?
d. Bagaimana menulis tinjauan pustaka ?
e. Apa pengertian landasan teori ?
f. Apa Fungsi landasan teori ?
BAB II
PEMBAHASAN
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Pengertian Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka (Literature Review)merupakan salah satu bab yang hampir selalu ditemukan
dalam proposal penelitian dan laporan penelitian, termasuk skripsi, tesis, dan disertasi. Tinjauan
Pustaka tidak ditemukan dalam sebuah artikel jurnal ilmiah atau prosiding seminar ilmiah, dan
fungsi Tinjauan Pustaka di sini diambil alih oleh bagian Pendahuluan. Di luar negeri, orang
sering juga menerbitkan Literature Review sebagai artikel dalam jurnal ilmiah.
Istilah Tinjauan Pustaka diterjemahkan secara langsung dari Literature Review. Namun
demikian, bagian ini tidak sekedar meninjau pustaka pada bagian permukaan saja, melainkan
jauh 'masuk ke dalam'. Hal itu diperlukan agar kita bisa melihat lebih banyak, bisa melakukan
evaluasi dan sintesis dari isi pustaka yang kita gunakan.
Membuat Tinjauan Pustaka yang baik tidak lah mudah dan memerlukan keterampilan dan usaha
dari kita. Perlu diketahui bahwa Tinjauan Pustaka bukan hanya sekedar daftar hasil penelitian
sebelumnya yang sudah diterbitkan. Lebih dari pada itu, kita harus melakukan evaluasi dan
sintesis sehingga sebuah Tinjauan Pustaka yang kita hasilkan memiliki nilai akademik yang
tinggi.
Apa yang disebut dengan Tinjauan Pustaka. Cooper (1988) mendefinisikan Tinjauan Pustaka
sebagai berikut:
"tinjauan pustaka menggunakan sebagai laporan database beasiswa primer atau asli, dan tidak
melaporkan beasiswa dasar yang baru itu sendiri. Laporan utama yang digunakan dalam literatur
mungkin lisan, tetapi dalam sebagian besar kasus laporan ditulis dokumen. Jenis-jenis beasiswa
mungkin empiris, teoritis, kritis / analitis, metodologis atau di alam. Kedua kajian literatur
berusaha untuk menggambarkan, meringkas, mengevaluasi, mengklarifikasi dan / atau
mengintegrasikan isi laporan utama."
B. Bukan Ringkasan Penelitian Terdahulu
Tinjauan Pustaka bukanlah sekedar daftar hasil-hasil penelitian yang telah dipublikasikan
sebelumnya. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa kita masih sering menemukan
kesalahan seperti ini. Tinjauan Pustaka masih dibuat hanya dengan melaporkan kembali hasil
penelitian orang lain, tanpa mencoba untuk melakukan evaluasi, perbandingan, dan sintesis
antara satu hasil penelitian dengan yang lainnya.
C. Fungsi Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah tesis atau disertasi. Ada
beberapa alasan yang melatarbelakangi adanya Tinjauan Pustaka dalam tulisan ilmiah
sebagaimana yang ditayangkan oleh Deakin University Library:
Untuk menunjukkan adanya celah-celah kosong (gap) dalam literatur yang perlu diisi melalui
penelitian
Untuk mencegah agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dalam penelitian. Kita bisa
melihat apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum. Jika sudah dilakukan, seberapa dalam
pengetahuan yang telah diperoleh dan kemungkinan untuk pengembangannya lebih lanjut.
Untuk mengetahui dari mana kita bisa mulai. Penelitian adalah sebuah upaya untuk
memperbaiki apa yang sudah diperoleh sebelumnya.
Untuk mengetahui siapa saja yang telah melakukan penelitian dan publikasi dalam bidang
ilmu kita masing-masing. Tujuannya adalah agar kita bisa lebih mudah membangun jejaring
akademik.
Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang topik yang sedang kita geluti.
Untuk menunjukkan bahwa kita memiliki akses terhadap database informasi ilmiah yang
berhubungan dengan topik penelitian kita
Untuk memberikan landasan teori terhadap penelitian kita sehingga bisa menunjukkan posisi
penelitian kita dibandingkan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
Untuk mengidentifikasi informasi dan ide yang mungkin berhubungan dengan topik
penelitian kita.
Untuk mengidentifikasi teknik dan metode yang relevan dengan topik penelitian kita.
D. Menulis Tinjauan Pustaka
Di bawah ini adalah langkah-langkah umum yang bisa dilakukan dalam menulis bagian Tinjauan
Pustaka :
1. Tentukan Masalah atau Topik
2. Tentukan keluaran yang diinginkan
3. Buat kerangka kerja bagaimana mengumpulkan, mengatur dan menyusun referensi
4. Tentukan sumber informasi yang tersedia
E. Pengertian Landasan Teori
Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut sebagai
studi literatur atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya tulis yang penting adalah tulisan itu
berdasarkan riset. Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau
pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru. Penulis harus belajar
dan melatih dirinya untuk mengatasi masalah-masalah yang sulit, bagaimana mengekspresikan
semua bahan dari bermacam-macam sumber menjadi suatu karya tulis yang memiliki bobot
ilmiah.
Biasanya setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian
(kuantitatif) adalah mencari teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian
yang bisa dijadikan sebagai landasan teori untuk pelaksanaan penelitian.
Hoy & Miskel (1987:2) mendefinisikan : " Teori adalah seperangkat konsep interrealated, asumsi
dan generalisasi yang secara sistematis menggambarkan dan menjelaskan keteraturan dalam
perilaku dalam organisasi ".
Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan
generalisasi yang logis yang berfungsi untuk mengungkapkan, menejlaskan dan memprediksi
prilaku yang memiliki keteraturan sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan
pengetahuan.
Yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang ilmu-ilmu yang diteliti. Penyajian teori
dalam landasan teori dianggap tidak terlalu sulit karena bersumber dari bacaan-bacaan.
Akibatnya terjadilah penyajian materi yang tidak proporsional, yaitu mengambil banyak teori
walaupun tidak mendasari bidang yang diteliti.Jadi seharusnya teori yang dikemukakan harus
benar-benar menjadi dasar bidang yang diteiti. Selain itu, pada bagian ini juga dibahas temuantemuan penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan penelitian. Teori yang ditulis orang
lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari
tuduhan sebagai pencuru karya orang lain tanpa menyebut sumbernya. Etika ilmiah tidak
membenarkan seseorang melakukan pencurian karya orang lain.
F. FUNGSI LANDASAN TEORI
Menyusun landasan teori juga merupakan langkah penting untuk membangun suatu hipotesis.
Landasan teori yang dipilih haruslah sesuai dengan ruang lingkup permasalahan. Landasan
teoritis ini akan menjadi suatu asumsi dasar peneliti dan sangat berguna pada saat menentukan
suatu hipotesis penelitian.
Peneliti harus selalu bersikap terbuka terhadap fakta dan kesimpulan terdahulu baik yang
memperkuat maupun yang bertentangan dengan prediksinya. Jadi, dalam hal ini telaah teoritik
dan temuan penelitian yang relevan berfungsi menjelaskan permasalahan dan menegakkan
prediksi akan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui
jalur:
1. Membaca dan menelaah ulang (reviu) teori dan konsep-konsep yang membahas variabelvariabel penelitian dan hubungannya dengan proses berfikir deduktif.
2. Membaca dan mereviu temuan-temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan
permasalahan penelitian lewat berfikir induktif.
G. PERBEDAAN TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Perbedaan Tinjauan Pustaka dengan Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka mungkin sama dengan Landasan Teori, peneliti mengumpulkan
teori/data/informasi yang menjadi dasar identifikasi, penjelasan dan pembahasan masalah
penelitian
Dalam Telaah Pustaka selain mengumpulkan teori, peneliti menambahkan komentar, kritik
(kelebihan dan atau kekurangan teori dalam pustaka), perbandingan dengan teori (pustaka) lain,
kaitannya dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Telaah Pustaka tidak hanya untuk judul dan isi Bab II dalam laporan penelitian.
Bab II dalam laporan penelitian tidak selalu harus berjudul Telaah Pustaka
Telaah Pustaka digunakan untuk melakukan penelitian, untuk semua bagian (laporan) penelitian.
Telaah Pustaka dapat menjadi bagian laporan penelitian, thesis, atau esai kajian pustaka yang
diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
Telaah Pustaka: adalah kajian kritis atas pembahasan suatu topik yang sudah ditulis oleh para
peneliti atau ilmuwan yang terakreditasi (diakui kepakarannya). Kepakaran diakui bila penelitian
dipublikasikan melalui jurnal/seminar bertaraf nasional/internasional atau dalam bentuk cetakan
buku yang representatif.
Telaah Pustaka meliputi pelbagai sumber pustaka yang membahas satu topik/masalah penelitian
yang spesifik. Jadi melakukan Telaah Pustaka membutuhkan lebih dari satu pustaka (bacaan).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah Tinjauan Pustaka diterjemahkan secara langsung dari Literature Review. Namun
demikian, bagian ini tidak sekedar meninjau pustaka pada bagian permukaan saja, melainkan
jauh 'masuk ke dalam'. Hal itu diperlukan agar kita bisa melihat lebih banyak, bisa melakukan
evaluasi dan sintesis dari isi pustaka yang kita gunakan.
Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut sebagai
studi literatur atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya tulis yang penting adalah tulisan itu
berdasarkan riset.
DAFTAR PUSTAKA
Pateda, Mansoer dan Yenni P. Palubuhu. 1993. Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Dasar
Umum. Nusa Indah: Surabaya.