Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Sejarah
Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) Sewon dibangun mulai awal
Januari 1994 - Desember 1995. IPAL Sewon merupakan bantuan/hibah
Pemerintah Jepang melalui Program JICA yang diserahkan pengelolaannya oleh
Pemerintah kepada Pemerintah Daerah DIY untuk dikelola. IPAL Sewon
dibangun diatas lahan seluas 6,7 Ha yang beradad di dusun Cepit, Pendowoharjo,
Sewon, Bantul. Instalasi Pengolahan Air Limbah ini mengolah limbah rumah
tangga (kamar mandi, air cucian, WC, dapur), dan menggunakan proses
Pengolahan secara Biologi dengan Laguna Aerasi Fakultatif. Menurut
kewenangan pengelolaan Balai IPAL Sewon merupakan unit pelaksana Teknis
(UPT) dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral
DIY.
Pada bulan Januari tahun 2015 IPAL Sewon berubah nama menjadi Balai
Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum Perkotaan (Balai PISAMP).
Balai PISAMP sendiri mengelola tiga tugas yaitu pengelolaan sampah dipiyungan,
PDAM, serta IPAL Sewon.

I.2. Kelembagaan
1

Gambar 1.
Bagan
Struktur
Organisasi
I.3

Dasar
Hukum
a. Pe
rd
a

Prov. DIY no. 6 th. 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
DIY.
b.

Peraturan Gubernur No. 36/2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi


Dinas dan UPTD pada Dinas PU, Perumahan dan ESDM Prov. DIY

I.4 Denah dan Lokasi

Gambar.2 Peta Jaringan Air Limbah

Gambar.3 Denah Lokasi IPAL Sewon Bantul

I.5 Cakupan Layanan


IPAL Sewon memiliki cakupan layanan untuk operasi pengolahan yaitu
terdiri dari Yogyakarta, Sleman, dan Bantul dimana biasa disingkat menjadi

KARTAMANTUL. Untuk daerah Yogyakarta meliputi hampir seluruh wilayah


yaitu (13 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada). Wilayah di Kabupaten Sleman
bagian selatan terdapat ( 3 Kecamatan) meliputi: Kecamatan Depok, Kecamatan
Mlati, dan Kecamatan Ngaglik. Sedangkan untuk wilayah di Kabupaten Bantul
bagian utara terdapat (3 Kecamatan)

meliputi: Kecamatan Banguntapan,

Kecamatan Kasihan, dan Kecamatan Sewon.

BAB II
ISI

II.1 Tugas dan Fungsi


Balai PISAMP mempunyai tugas dan fungsi dalam mengolah limbah
KARTAMANTUL sebagai berikut:
a.

Untuk mendukung program kali bersih / PROKASIH.

b.

Untuk mencegah/mengurangi pencemaran terhadap air tanah.

c.

Untuk menghemat pembuatan pengolahan limbah pribadi.

d.

Untuk meningkatkan perbaikan lingk. Hidup yang sehat.


II.2 Pengolahan IPAL

Gambar.4. Skema Proses Pengolahan Air Limbah

Gambar.5 Uraian Skema Proses Pengolahan Air Limbah

Al
ir
a
n
M
as
u
k

Saring
an
Kasar

Pom
pa
Ang
kat

Kolam
Pematan
gan

Grit
Chamb
er

Sarin
gan
Halus

Al
ir
a
n Air Limbah
Gambar.6 Diagram Alir Proses Pengolahan
K
1.
Jenis pipa penyaluran air limbah
el
u
ar

Laguna
Aerasi
Fakultatif

Pengering
Lumpur

a. Pipa lateral biasanya berupa pipa PVC dan beton, bentuk bulat
diameter 20/30 cm. Dipasang dengan kemiringan 0,95%.
b. Pipa induk biasanya berupa pipa pengumpul diameter 100 - 130 cm
dengan sistem beroperasi secara gravitasi. Bentuk pipa bulat dan
terbuat

dari

beton

bertulang.

Sebagian

memanfaatkan

pipa

peninggalan Belanda tahun 1936 sepanjang 110 km.


c. Pengglontor terdiri dari 3 Lokasi yaitu: Selokan Mataram, Bak
Blunyah dan Dam Bendolole.
2. Pemantauan kualitas air
a. Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Air Limbah Jaringan
b. Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Air Masuk Keluar IPAL
c. Pemantauan dan Pengendalian Air Tanah Jaringan
d. Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Udara
e. Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Biota
f. Pemantauan dan Pengendalian Unsur Sludge
3. Struktur Kolam Pengolahan
a. Dinding Kolam
- Kemiringan dinding 45o
- Shotcrete setebal 100 mm dg wire mesh 100 x 100 x 3,2 mm
- Plastik water profing setebal 2 mm
- Protection sheet (babut) setebal 10 mm
- Lapisan atas adalah pasangan batu kali setebal 350 mm
b. Bawah Kolam
- Protection sheet (babut) setebal 10 mm
- Plastic water profing setebal 2 mm
- Hamparan pasir setebal 100 mm
- Hamparan sandy silt setebal 500 mm
Berikut Data Teknis di IPAL Sewon termasuk kolam pengolahan
dan bangunan yang masih beroperasi sampai sekarang
Kapasitas Ipal

15.500 m3/hr = 179,4 ltr/dt

4 Kolam Fakultatif
2 Kolam Pematangan

Rumah Pompa
(Lift Pump)

21,6 X 8 m
10,7 m3/menit

2 unit operasional
1 unit cadangan

Bak Pengendap Pasir


(Grit Chamber)

2 m x 9 m x 1,2 m x 2 Bak

60 detik (waktu tinggal)

Kolam Fakultatif
(Facultatif Aerated
Lagoon)

77 m x 70 m x 4 m x 4
Kolam
Volume : + 21.321
m3/kolam

5,5 Hari (waktu tinggal)

Kolam Pematangan
(Maturation Pond)

78 m x 70 m x 4 m x 2
Kolam
Volume: + 10.000
m3/kolam

1,3 Hari (waktu tinggal)

Bak Pengering
Lumpur
(Sludge Drying Bed)

34 m x 232 m x 0,5 m
25 unit

3.300 m3

Bangunan Pelimpah

46 m x 2,5 m x 4,1 m x 2 bh
46 m x 2,5 m x 3,3 m x 2 bh

Lagoon Pond

Fasilitas Gedung

490 m2

Laborat, kantor BIPAL,


Rg Rapat

Tabel.1. data teknis IPAL Sewon, Bantul


II.3 Hasil Pengolahan

250
200
150BOD INLET (mg/L)
100
50
0

BOD OUTLET (mg/L)

BAKU MUTU

Gambar.7 Kualitas Inlet dan Outlet


BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kunjungan ke Balai PISAMP

Sewon dapat

disimpulkan bahawa:
1. Balai IPAL Sewon pada bulan Januari berganti nama menjadi Balai
PISAMP.

2. Kunjugan di Balai PISAMP Sewon dapat member pengetahuan


tambahan tentang

pengolahan air limbah secara langsung

kepada

pelajar atau mahasiswa.


3. Sistem pengolahan air limbah yang ada di Balai PISAMP memiliki
tingkat parameter yang bagus karena belum adanya keluhan dari
masyarakat dan sistem yang menjadi percontohan pengolahan limbah di
Indonesia.
4. Daerah Balai PISAMP Sewon merupakan sarana umum bagi masyarakat
provinsi DIY terutama yang masuk didalam KARTAMANTUL
(Jogjakarta, Bantul, dan Sleman).
III.2 Saran
a. Perlu adanya analisa tentang coliform dan colitinja untuk setiap air hasil
olahan sebelum di salurkan ke sungai Bedok,
b. Karyawan Balai PISAMP tetap harus mementingkan alat pelindung diri
c. Perlu perluasan layanan untuk operasi pengolahan .

Anda mungkin juga menyukai