BAGI GURU
Bahasa indonesia
SMP
BAHASA INDONESIA
Pengembang
Endang Kurniawan
Slamet Mulyana
Alfian H.S.B., M.Pd
Erva Yusanti, S.Pd
Penelaah
Endang Kurniawan, S.Pd
Drs. Slamet Prihartin
Perancang Grafis:
Yance Ferdian
Bagus Dwipayana
Alamsyah
Arief Mukti Yuliyanto
Rindy Andina, A.Md
PEMETAAN KOMPETENSI
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) melaksanakan
Program Better Education through Reformed Management and Universal Teacher
Upgrading (BERMUTU) yang dimulai pada tahun 2008 sampai tahun 2013 yang
dilaksanakan di 75 Kabupaten/Kota di 16 provinsi. Program BERMUTU bertujuan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran sebagai dampak peningkatan kompetensi, kualifikasi,
dan kinerja guru peserta. Salah satu komponen strategis Program BERMUTU untuk
mencapai tujuan tersebut adalah penguatan peningkatan mutu dan profesional guru
peserta secara berkelanjutan.
Besarnya jumlah guru peserta yang belum memenuhi kualifikasi minimal S1/D4
menjadi dasar pemikiran untuk memberdayakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) yang mewadahi guru bidang studi di SMP, dalam hal ini adalah MGMP Bahasa
Inggris SMP. Dalam Program BERMUTU, peningkatan kompetensi guru peserta akan
ditingkatkan dengan memberdayakan MGMP sehingga mampu menyelenggarakan
berbagai kegiatan pengembangan profesional guru termasuk pendidikan dan pelatihan
yang terakreditasi bagi guru peserta yang belum memiliki Ijazah S1/D4.
Paket Pembelajaran Model BERMUTU telah dikembangkan untuk dimanfaatkan
sebagai perangkat utama dalam proses pendidikan dan pelatihan terakreditasi bagi guru
peserta di MGMP. Paket Pembelajaran Model BERMUTU yang dirancang dengan
mengintegrasikan pendekatan penelitian tindakan kelas, lesson study, dan studi kasus,
diharapkan dapat memandu guru-guru peserta untuk melakukan kajian kritis terhadap
proses pembelajaran yang dilaksanakan, memperbaiki dan mengembangkan kurikulum
pembelajarannya, serta mempraktekkan pembelajaran yang baik berdasarkan metode
PAKEM dan strategi pembelajaran inovatif lainnya.
Paket Pembelajaran Model BERMUTU dikembangkan dengan melibatkan
sejumlah widyaiswara dari P4TK, dosen LPTK, guru, kepala sekolah dan pengawas
sekolah, serta mengintegrasikan berbagai masukan dari praktisi lapangan dan nara
sumber ahli dari LPTK. Dengan Paket Pembelajaran Model BERMUTU, beragam kegiatan
pengembangan profesional guru di MGMP dapat dilaksanakan secara aktif.
Penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya disampaikan kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam pengembangan Paket Pembelajaran Model BERMUTU ini
yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan Diklat, Ditjen PMPTK. Semoga Paket
Pembelajaran Model BERMUTU ini dapat bermanfaat bagi guru-guru dan komunitas
pendidikan pada umumnya, sehingga pada akhirnya dapat tercapai cita-cita luhur
peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.
Jakarta, 20 November 2008
Direktur Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan
DAFTAR ISI
i
ii
v
xii
xvi
1
2
2
2
3
3
5
6
7
8
13
16
PERENCANAAN .........................................................................
1. Pengantar ...........................................................................
a. Kedudukan Perencanaan ....................................................
b. Pentingya Prosedur Perencanaan ..........................................
c. Ruang Lingkup.................................................................
d. Petunjuk Kegiatan ............................................................
2. Kompetensi dan Indikator ........................................................
3. Persiapan............................................................................
4. Sumber Belajar .....................................................................
5. Kegiatan Belajar ...................................................................
6. Penilaian ............................................................................
Lampiran-Lampiran ...................................................................
41
42
42
42
43
44
48
49
50
52
59
60
133
134
134
134
134
134
136
137
138
139
148
ii
DAFTAR ISI
174
175
175
175
176
176
178
179
180
181
187
188
205
206
206
206
206
207
208
209
210
211
216
217
244
245
245
246
246
246
248
249
250
251
256
257
iii
DAFTAR ISI
270
270
271
272
273
274
275
279
280
328
329
329
329
329
329
331
332
333
334
337
338
Glosarium .............................................................................
341
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN
PEDOMAN PENGGUNAAN
BAHAN BELAJAR MANDIRI
Bahan Belajar Mandiri pada dasarnya disusun
untuk menjadi pedoman bagi guru guru pemandu dan
guru anggota MGMP dalam melaksanakan kegiatan
belajar dalam upaya meningkatkan kemampuan diri
dan memperbaiki kualitas pem-belajaran melalui
implementasi Program BERMUTU. Kegiatan belajar guru
di MGMP dalam Program BERMUTU menggunakan
pendekatan PTK, Lesson Study, dan Case Study. Melalui
penerapan kegiatan PTK, Lesson Study, dan Case
Study, diharapkan guru dapat melakukan pengkajian
dan perbaikan pembelajaran secara komprehensif.
Kegiatan belajar guru di MGMP akan dilakukan
minimal 16 kali pertemuan (tatap muka) masing-masing
4 x 50 menit, ditambah dengan tugas-tugas terstruktur
dan mandiri. Dari 16 kali pertemuan MGMP, 6 kali
pertemuan pertama guru dan guru pemandu
melaksanakan kegiatan belajar menggunakan BBM
Generik, berikutnya 2 kali pertemuan belajar dengan
BBM ICT, dan 8 kali pertemuan berikutnya belajar
menggunakan BBM Bidang Studi. Pedoman ini hanya
untuk BBM Bidang Studi.
Alur kegiatan belajar, mulai dari pertemuan
pertama sampai pertemuan terakhir mengikuti alur
yang dijelaskan pada Pola Umum Kegiatan Belajar
Guru dalam Program BERMUTU. Pada prinsipnya guru
harus secara aktif mengikuti kegiatan belajar tatap
muka, kemudian menyelesaikan tugas-tugas terstruktur
dan tugas mandiri. Tugas-tugas tersebut disusun
dengan pertimbangan tidak terlalu memberatkan guru.
Karena pada dasarnya setiap guru yang mengikuti
kegiatan Program BERMUTU tetap menjalankan tugas
mengajar rutin di sekolahnya.
Selain menggunakan BBM para guru juga
menggunakan kumpulan sumber belajar yang disiapkan,
dan menggunakan hasil kerjanya dalam Buku Kerja
Guru. Sumber belajar dihimpun dalam dua bentuk,
yakni berupa bahan cetak dan kumpulan file komputer.
Kegiatan belajar dalam Program BERMUTU ini menuntut
partisipasi aktif para guru peserta agar alur kegiatan
belajar dapat dilaksanakan, serta tujuan yang
ditetapkan dapat dicapai seperti yang diharapkan.
PB/PTK
Pertemuan
Topik
Tugas
Terstruktur
1)
Mandiri
PENGANTAR
PB/PTK
POLA UMUM KEGIATAN BELAJAR GURU BAHASA INDONESIA DI MGMP DALAM PROGRAM BERMUTU
vi
Identifikasi Masalah
1) Melaksanakan
pembelajaran dan diamati
oleh rekan sejawat
2) Menyusun studi kasus
3) Menentukan masalah dan
kalimat rumusan masalah
yang akan dicari solusinya
Mempelajari buku
sumber yang terkait
dengan topik yang
sudah dipelajari
(Identifikasi Masalah)
dan yang akan
didiskusikan pada
pertemuan
selanjutnya
(perencanaan
tindakan)
PENGANTAR
PB/PTK
vii
Perencanaan Tindakan
dan Penetapan
Instrumen
Melanjutkan penulisan
rencana tindakan dan
menyusun instrumen untuk
pengambilan data
Mempelajari buku
sumber yang terkait
dengan topik
(Perencanaan
Tindakan) atau yang
dirujuk dalam BBM
11
Penyusunan Proposal
Melanjutkan penulisan
Proposal PTK berdasarkan
masalah yang dipilih oleh
masing-masing guru.
1) Mempelajari buku
sumber yang
terkait dengan
topik (Penyusunan
Proposal)
2) Menyiapkan
pelaksanaan open
class (tugas khusus
untuk calon guru
model)
PENGANTAR
PB/PTK
10
viii
Pelaksanaan Tindakan
1) Melaksanakan pelaksanaan
tindakan di sekolah masingmasing (disarankan
berpasangan dengan guru
peserta lain agar dapat
saling mengobservasi, atau
meminta observer dari
teman guru di sekolahnya.
2) Menyusun Case Study
3) Mengumpulkan data
(kompilasi)
1) Mempelajari buku
sumber yang
terkait dengan
topik (Pelaksanaan
Tindakan) atau
yang dirujuk dalam
BBM.
2) Menpelajari contoh
rencana tindakan
dari laporanlaporan PTK
13
Analisis dan
Interpretasi Data
1) Mempelajari buku
sumber yang
terkait dengan
topik (Analisis dan
Interpretasi Data)
2) Menpelajari contoh
rencana tindakan
dari laporanlaporan PTK.
PENGANTAR
PB/PTK
12
ix
Refleksi dan
Perencanaan Siklus II
1) Mempelajari buku
sumber yang
terkait dengan
topik (Refleksi dan
Tindakan Lajut)
2) Mempelajari contoh
hasil refleksi dari
contoh-contoh
laporan PTK
Melanjutkan penulisan
Laporan PTK (sampai
menjadi draf-1)
1) Membaca buku
rujukan untuk
memperoleh
tambahan rujukan
ilmiah untuk
melengkapi
pembahasan.
2) Mempelajari contoh
format penulisan
laporan dari
contoh-contoh
laporan PTK.
Penyusunan Draf
Laporan PTK
PENGANTAR
PB/PTK
14
Penyelesaian Laporan
PTK
1) Merampungkan penulisan
laporan akhir (termasuk
penjilidan)
2) Melengkapi Lembar Kerja
Guru/Portofolio.
Membaca buku
rujukan untuk
memperoleh
tambahan rujukan
ilmiah untuk
melengkapi
pembahasan.
PENGANTAR
PB/PTK
16
xi
PEMETAAN KOMPETENSI
Topik
BBM
Tugas
Terstruktur
Tugas
Belajar
Mandiri
A. Pedagogik
1. Mengembangkan
kurikulum
Perencanaan
Menyusun silabus
dan RPP
Perencanaan
Menentukan
strategi/model
pembelajaran
yang sesuai
dengan
karakteristik
topik yang akan
diajarkan
2. Yang terkait
dengan mata
pelajaran yang
diampu.
3. Menyelenggara
kan
pembelaja-ran
yang mendidik
Membuat
perangkat
pembelajar
an yang
meliputi
silabus,
RPP, dan
bahan ajar
(LKS)
berdasarka
n rencana
tindakan
Menentukan
media
pembelajaran
yang dapat
membantu siswa
memahami topik
yang akan
diajarkan
xii
PEMETAAN KOMPETENSI
Kompetensi Guru
Topik
BBM
Pelaksanaan
4. Menyelenggara
kan penilaian
dan evaluasi
proses dan
hasil belajar.
Perencanaan
Tugas
Terstruktur
Tugas
Belajar
Mandiri
Melaksanakan pembelajaran
sesuai
dengan
rencana
tindakan
Menyusun
instrumen
penilaian (alat
pengumpul data
hasil belajar)
Mengembangkan
instrumen
observasi
(mengumpulkan
bukti atau data
proses
pembelajaran)
Pelaksanaan
Mengumpulkan
data tentang
hasil pelaksanaan
dengan
menggunakan
instrumen yang
sesuai
Identifikasi
Masalah
Menentukan
materi yang akan
di-PTK-kan sesuai
dengan rumusan
masalah yang
telah ditetapkan
B. Profesional
1. Menguasai
materi,
struktur,
konsep, dan
pola pikir
keilmuan yang
mendukung
mata
pelajaran yang
diampu
xiii
PEMETAAN KOMPETENSI
Kompetensi Guru
Topik
BBM
2. Mengembangkan
keprofesionala
n secara
berkelanjutan
dengan
melakukan
tindakan
reflektif.
Tugas
Terstruktur
Tugas
Belajar
Mandiri
Identifikasi
Masalah
Mengidentifikasi
masalah,
menganalisis
masalah, dan
merumuskan
masalah dari
berbagai sumber
Mengidentifikasi
masalah
yang menghambat
proses
pembelajaran
dan solusi
yang
digunakan
Penyusunan
Proposal
Menganalisis
bagian-bagian
proposal
Menyusun
proposal
penelitian
tindakan
kelas
Menelaah
teknik atau
cara penyusunan
proposal
PTK
Analisis
dan
Interpretasi Data
Memilah data ke
dalam data
kualitatif dan
data kuantitatif,
mengorganisasikan data,
menganalisis, dan
menginterpretasi
kannya
Menganalisi
s data hasil
tindakan
dan
membuat
interpretasinya
Mempelajari contoh
mengorganisasikan data,
menganalisi
s, mengintepretasikan, serta
merefleksik
an hasil
PTK
Refleksi
dan
Tindak
Lanjut
Berlatih
melakukan
refleksi terhadap
tindakan yang
sudah dilakukan
dan menentukan
tindak lanjutnya
Membuat
refleksi
tindakan
pertama
dan
merancang
tindak
lanjut
untuk
tindakan
selanjutnya
xiv
PEMETAAN KOMPETENSI
Kompetensi Guru
Topik
BBM
Penyusunan
Laporan
3. Memanfaatkan
teknologi
informasi dan
komunikasi
untuk
mengembangk
an diri
Menghimpun data
atau
dokumen
hasil pelaksanaan
tindakan siklus 1
dan atau 2
Tugas
Terstruktur
Tugas
Belajar
Mandiri
Menuliskan
hasil
penelitian
sesuai
sistematika
/
komponenkomponen
laporan
PTK
Menilai laporan
PTK sesuai
kriteria penilaian
laporan PTK yang
dirujuk
Semua
topik
Menyeminarkan
hasil PTK
Menyusun
kajian kritis
dari sumber
belajar
yang
tersedia
dan sumber
yang
relevan di
website
xv
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Paket Pembelajaran BERMUTU merupakan program inovatif untuk meningkatkan
kualitas pengajaran melalui kelompok kerja guru, kepala sekolah, dan
pengawas. Program ini akan diadakan di 76 kabupaten/kota di Indonesia dengan
harapan akhirnya program ini dapat dijadikan model pengembangan profesional
yang sistematis bagi KKG dan MGMP di seluruh Indonesia.
Ada dua Paket Pembelajaran BERMUTU, yaitu Paket Pembelajaran Bidang Ilmu
untuk guru dan Paket Pembelajaran Manajemen untuk kepala sekolah dan
pengawas.
Tujuan
Terdapat 3 tujuan utama dari program ini.
1. Meningkatkan kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas dalam
memperbaiki kualitas pengajaran.
2. Memberikan kontribusi pada peningkatan kualifikasi para peserta dengan
adanya angka kredit yang diberikan kepada yang berhasil menyelesaikan
program ini.
3. Memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas sistem pengembangan
tenaga profesional melalui tersedianya program kelompok kerja guru,
kepala sekolah, dan pengawas yang dapat diterapkan, sistematis, dan
berkelanjutan.
Struktur Paket
Paket Pembelajaran Bidang Ilmu terdiri atas beberapa komponen:
(1) Bahan Belajar Mandiri (BBM) Generik ptk yang memperkenalkan strategi
belajar yang diutamakan dalam Paket Pembelajaran Bidang Ilmu;
(2) Panduan Bidang Studi per jenjang (4 mata pelajaran per SD Kelas Tinggi
dan SMP; satu-tematik-untuk Kelas Awal)
(3) Panduan TIK (ICT) dalam pembelajaran;
xvi
PENDAHULUAN
Jenjang
TIK
Kajian Pengajaran
Bidang Ilmu
Bahan Belajar
Mandiri (BBM)
Tematik
Bahan Belajar
Mandiri (BBM) TIK
dalam
Pembelajaran
Bahan Belajar
Mandiri (BBM)
Generik ptk
Tematik
Bahan Belajar
Mandiri (BBM)
SD/MI Kelas
tinggi
Bahan Belajar
Mandiri (BBM) TIK
dalam
Pembelajaran
Bahan Belajar
Mandiri (BBM)
Generik ptk
Maths
IPA
IPS
BInd
Bahan Belajar
Mandiri (BBM)
SMP/MTs
Bahan Belajar
Mandiri (BBM) TIK
dalam
Pembelajaran
Bahan Belajar
Mandiri (BBM)
Generik ptk
Maths
IPA
BInd
BIngg
Bahan Belajar
yang terfokus
meningkatkan
menggunakan
berikut.
xvii
PENDAHULUAN
xvii
PENDAHULUAN
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
xix
PENDAHULUAN
11
12
13
14
16
Laporan
Penyusunan Laporan
Bidang Ilmu
15
Identifikasi Masalah
10
TIK/ICT
Pelaksanaan Tindakan
Perencanaan Tindakan
Identifikasi Masalah
Generik ptk
Pelaksanaan Tindakan
Penyusunan Proposal
Perencanaan Tindakan
Identifikasi Masalah
Agar pembelajaran terkait bidang studi ini berhasil optimal, guru pemandu dan
guru peserta hendaknya mengikuti urutan belajar sebagaimana tampak dalam
Tabel 2. Dengan urutan ini keterampilan yang dibutuhkan untuk mengikuti BBM
bidang studi /ilmu sudah tercapai.
Kesimpulan
Program BERMUTU diciptakan untuk membuka era baru pengembangan guru
yang diangkat berdasarkan Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen. Program
ini mentransformasikan kelompok kerja guru menjadi sumber pengembangan
mutu profesional yang berkelanjutan.
Selain menggunakan bahan-bahan yang merupakan good practice yang telah
dikembangkan untuk peningkatan mengajar belajar, BERMUTU juga membangun
kompetensi guru ke arah yang lebih tinggi, dalam arti kompetensi untuk
membangun komunitas pembelajaran profesional sebagai sumber utama
peningkatan guru pada masa yang akan datang.
xx
IDENTIFIKASI MASALAH
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/B. INDONESIA SMP
Topik
Identifikasi Masalah
Jumlah
Jam
Pertemuan ke-9
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
1 1
IDENTIFIKASI MASALAH
1. PENGANTAR
Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini ditujukan kepada
pemandu yang akan memandu kegiatan belajar di MGMP
dan guru-guru Bahasa Indonesia SMP sebagai guru
peserta dalam merefleksikan pembelajaran yang telah
dilakukan sebagai dasar untuk memperbaiki mutu proses
pem-belajaran melalui pengidentifikasian masalah
sebagai dasar penyusunan rencana PTK. Sebagai bahan
latihan, BBM ini berisi contoh bagaimana melakukan
prosedur awal Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Selanjutnya, guru peserta dapat menerapkan contoh
tersebut pada masalah lain.
Sebelum pembelajaran dimulai, agar pembelajaran
lebih terarah dan terfokus, ada beberapa hal yang perlu
diketahui oleh pemandu. Hal-hal tersebut di antaranya
adalah berikut ini.
IDENTIFIKASI MASALAH
c. Ruang Lingkup
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, masalah yang
dihadapi guru berkenaan dengan tiga hal, yakni
pengembangan kurikulum, penguasaan materi, dan
pelaksanaan pembelajaran. Aspek pengembangan
kurikulum meliputi pemahaman tujuan mata pelajaran
bahasa Indonesia, kemampuan menganalisis standar
kompetensi dan kompetensi dasar, pengembangan
silabus, RPP, dan penilaian. Penguasaan materi meliputi
pemahaman dan penguasaan materi bahasa Indonesia
dalam aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis, baik sastra maupun nonsastra. Pelaksanaan
pembelajaran antara lain mencakup pemilihan strategi/
model pembelajaran, pendekatan, metode, media
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian proses
dan hasil belajar. Berdasarkan hal tersebut, ruang
lingkup
pembahasan
dalam
topik
ini
adalah
permasalahan yang terkait dengan keterampilan
mengidentifikasi masalah tersebut.
Curah
pendapat
(brainstorming)
mengenai
permasalahan
yang
menghambat
proses
pembelajaran.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
3 3
IDENTIFIKASI MASALAH
Tugas Terstruktur
1) Peserta melakukan pembelajaran di kelas. Proses
pembelajaran tersebut diamati oleh teman sejawat
dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disediakan.
2) Setelah pembelajaran selesai, peserta langsung
merenungkan (merefleksi) proses tersebut dan
menuangkannya dalam bentuk case study.
3) Berdasarkan case study, hasil observasi dari teman
sejawat dan hasil kerja siswa, guru peserta
mengidentifikasi masalah yang menghambat proses
pembelajaran dan solusi yang digunakan.
4) Hasil tugas terstruktur dibuat dalam laporan singkat
dan dibawa pada pertemuan berikutnya di forum
MGMP. Laporan tersebut akan menjadi salah satu
tagihan yang akan dijadikan bukti untuk melihat
ketercapaian indikator hasil belajar dan dijadikan
bahan portofolio guru.
Tugas Mandiri
Menugasi guru peserta untuk mengkaji lebih lanjut
langkah identifikasi masalah dalam penelitian tindakan
kelas dari sumber belajar. Hasil kajiannya tersebut
disusun dalam sebuah laporan.
IDENTIFIKASI MASALAH
Indikator
Mengidentifikasi
permasalahan yang bisa
dijadikan PTK dalam
pembelajaran bahasa
Indonesia.
Mengklasifikasikan
permasalahan dalam
pembelajaran bahasa
Indonesia.
Menganalisis permasalah
dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
5 5
IDENTIFIKASI MASALAH
3. PERSIAPAN
Untuk melaksanakan pembelajaran topik identifikasi
masalah, pemandu perlu mempersiapkan hal-hal
berikut ini.
a. Mempelajari topik dan sumber belajar yang relevan.
b. Memahami dan menyiapkan bahan ajar berikut ini.
Bahan Ajar 1
Bahan Ajar 2
Bahan Ajar 3
Bahan Ajar 4
Bahan Ajar 5
Bahan Ajar 6
Bahan Ajar 7
Bahan Ajar 8
Bahan Ajar 9
Rangkuman.
Bahan Ajar 10
untuk
mengukur
IDENTIFIKASI MASALAH
4. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran
topik ini antara lain sebagai berikut.
Sumber Belajar
Nama Rujukan
Keterangan
Sumber Belajar 1
Lampiran
Sumber Belajar 2
Lampiran
Sumber Belajar 3
Lampiran
Sumber Belajar 4
Lampiran
Sumber Belajar 5
Website
Cakrawala
Guru
Sumber Belajar 6
KTI online
Website
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
7 7
IDENTIFIKASI MASALAH
5. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
(10 menit)
(30 menit)
(90 menit)
Pengantar
Curah Pendapat
Diskusi Kelompok
Penjelasan
topik yang
akan dipelajari
Mengidentifikasi
Mendiskusikan
permasalahan
dari case study
permasalahan
pembelajaran
Bahasa Indonesia
Kegiatan 5
(10 menit)
Penutup
Tanya Jawab,
Penguatan,
Refleksi, dan
Tindak Lanjut
Kegiatan 4
(60 menit)
Presentasi
Melaporkan hasil
diskusi dan
menanggapinya
IDENTIFIKASI MASALAH
Penjelasan Alur
Kegiatan 1
Pengantar (Penjelasan
dipelajari)
topik
yang
akan
9 9
IDENTIFIKASI MASALAH
Kegiatan 2
Pertanyaan
Apakah Anda pernah mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia? Coba
sebutkan! Apa yang menyebabkan hal tersebut?
Berdasarkan hasil curah pendapat, guru pemandu
mengumpulkan dan menuliskan di papan tulis permasalahan yang sering dihadapi para guru peserta.
Sebagai pembanding, pemandu menampilkan Bahan
Ajar 3: Contoh Daftar Masalah dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Selanjutnya, guru pemandu meminta
peserta duduk berkelompok. Satu kelompok terdiri atas
4 -5 orang untuk menelaah dan mengkasifikasikan
permasalahan ke dalam aspek pengembangan kurikulum, materi subjek, dan pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan format terlampir (Bahan Ajar 4 :
Format Pengklasifikasian Permasalahan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia).
Selanjutnya, guru pemandu meminta salah satu
kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya dan
meminta kelompok lain untuk menyimak dan
menanggapinya. Sebagai penguatan guru pemandu
mengingatkan guru peserta pada topik sebelumnya yang
telah dipelajari dalam materi generik PTK mengenai
makna masalah dan ciri-ciri rumusan masalah dengan
menggunakan Bahan Ajar
5: Masalah dan
Perumusannya.
10
IDENTIFIKASI MASALAH
Kegiatan 3
Kegiatan 4
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
11 11
IDENTIFIKASI MASALAH
Kegiatan 5
12
IDENTIFIKASI MASALAH
6. PENILAIAN
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
peserta dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
Produk yang dapat dinilai adalah laporan tugas
terstruktur berupa daftar identifikasi masalah, rumusan
masalah pembelajaran, data atau deskripsi kondisi
penyebab timbulnya masalah. Produk guru peserta akan
dilampirkan dalam portofolio.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
13 13
IDENTIFIKASI MASALAH
Lampiran-Lampiran
Sumber Belajar 1
Bahan Ajar 1
Kompetensi
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Mengidentifikasi dan
merumuskan
masalah PTK dalam
pembelajaran
bahasa Indonesia di
SMP.
Mengidentifikasi
Brainstorming
permasalahan yang
Diskusi
bisa dijadikan PTK
Pelatihan
dalam
pembelajaran
bahasa Indonesia.
14
Kegiatan
Belajar
Mengklasifikasikan
permasalahan
pembelajaran
bahasa Indonesia
ke dalam aspek
pengembangan
kurikulum,
penguasaan
materi, dan
praktik/
pelaksanaan
pembelajaran.
Brainstorming
Menganalisis
permasalahan
dalam
pembelajaran
bahasa Indonesia.
Brainstorming
Merumuskan
masalah yang
terkait dengan
pembelajaran
bahasa Indonesia.
Brainstorming
Diskusi
Pelatihan
Diskusi
Pelatihan
Diskusi
Pelatihan
Hasil Belajar
yang
diharapkan
Daftar
masalah
dalam
pembelajaran
bahasa
Indonesia dan
sebabsebabnya
Tabel
klasifikasi
masalah
Tabel
klasifikasi
masalah,
penyebab, dan
solusinya
Rumusan
masalah
dalam
pembelajaran
pembelajaran
Bahasa
Indonesia
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 2
Refleksi Awal
(Identifikasi
Masalah)
Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Revisi Tind. I
Pelaksanaan
(Perencanaan
Tindakan II)
Tindakan II
Revisi Tind. II
dan seterusnya
Observasi
Observasi
Refleksi dan
Evaluasi
Refleksi dan
Evaluasi
(Perencanaan
Tindakan III)
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
15 15
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 3
16
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 4
No.
Masalah
Pembelajaran
Materi
Pembelajaran
Praktik
Pembelajaran
Faktor
Penyebab
Solusi
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
17 17
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 5
RUMUSAN MASALAH:
18
TERDAPAT
SOLUSI
PERMASALAHAN
ATAU
AKAN
JALAN
DICARI
KELUAR
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 6
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
19 19
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 7
Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan alasan mengapa dia tidak membuat PR.
Siswa masih
kerjanya.
melakukan
kesalahan
pada
hasil
Identifikasi Masalah
20
Guru kurang
belajar.
mengondisikan
siswa
untuk
siap
IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah
Pembelajaran
Area Masalah
Pengembangan
Kurikulum
1.
Siswa masih
belum
memahami
cara menulis
surat yang
baik.
Materi
Pembelajaran
Faktor Penyebab
Praktik
Pembelajaran
bimbingan atau
penjelasan guru
kurang menggali
potensi kreatif
siswa dalam
menulis surat.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
21 21
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 8
Solusi
Digunakan strategi yang dapat menggali potensi kreatif
siswa, yaitu strategi raulette writing. Strategi ini
merupakan aktivitas pembelajaran menulis secara
kolaboratif atau kerjasama di antara semua siswa.
Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis penyebab masalah
masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.
tersebut,
22
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 9
Rangkuman
Keterampilan
mengidentifikasi
masalah
merupakan langkah pertama PTK yang harus
dilakukan. Hal ini dapat dilakukan pada saat
merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam refleksi diingat kembali kejadian atau
hal-hal yang membuat guru tidak puas. Masalah
merupakan kesenjangan antara yang diharapkan
dan kenyataan, jadi dapat berupa situasi yang
tidak memuaskan. Rumusan masalah dapat
dinyatakan dengan pertanyaan yang akan dicari
solusinya. Jika merasakan adanya ketidakpuasan
setelah melaksanakan pembelajaran, tuliskan
dalam sebuah catatan. Kaji ulang penyebab
timbulnya ketidakpuasan tersebut.
Salah satu cara untuk mendokumenkan pembelajaran yang telah dilakukan adalah dengan
membuat case study.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
23 23
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 10
2.
3.
4.
24
IDENTIFIKASI MASALAH
Sumber Belajar 2
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN BELAJARAN
No.
1.
2.
3.
4.
Interaksi
siswa
Uraian
(Deskripsi)
dengan
media/sumber belajar/LKS
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
25 25
IDENTIFIKASI MASALAH
Sumber Belajar 3
Contoh Case Study
Beberapa Hal yang Tak Terduga
Oleh Slamet Prihatin
Pembelajaran di kelas VIIIA kali ini merupakan
pertemuan kedua setelah pertemuan pertama yang
penuh kekacauan karena ada pembagian buku paket.
Saat itu aku hanya mengajak anak-anak untuk
merefleksikan keberhasilan dan kekurangan di kelas VII
serta harapan di kelas VIII. Tidak lupa kuingatkan apa
saja yang harus dilakukan di kelas VIII. Tidak ada
masalah dalam komunikasi dengan mereka karena di
kelas VII dulu aku juga yang mengajar mereka. Pada
akhir pertemuan pertama itu kutugasi mereka untuk
membawa contoh surat dinas untuk dibawa pada
pertemuan berikutnya.
Pembelajaran hari Kamis, 24 Juli 2008 kali ini
mengambil kompetensi dasar (KD) menulis surat dinas
berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan
sistematika yang tepat dan bahasa baku. Kuanggap
KD ini mudah karena sudah pernah dipelajari di Sekolah
Dasar (SD) kelas VI. Setelah sekitar dua menit kusapa
anak-anak dengan menanyakan kabar mereka,
pertemuan kuawali dengan mengecek surat dinas yang
dibawa oleh mereka. Anak-Anak, seperti yang
ditugaskan oleh Bapak kemarin, tolong yang tidak
membawa contoh surat dinas mengacungkan tangan!
kucoba untuk mengecek PR. Tidak ada yang
mengacungkan tangan. Beberapa anak tampak menoleh
ke kiri dan kanan, tampak ragu-ragu. Aku kembali
bertanya dengan mengubah bunyi pertanyaan, Yang
membawa contoh surat dinas tolong mengacungkan
tangan! Serentak anak-anak mengacungkan tangan.
Kuhitung, ternyata ada sepuluh anak yang tidak
membawa contoh surat dinas.
Seperti sudah menjadi langganan, lima di antaranya
merupakan anak-anak yang biasa tidak beres dalam
mengerjakan tugas. Justru yang mengherankan adalah
lima anak lainnya. Mereka kunilai baik-baik saja karena
biasanya beres-beres saja dalam menyelesaikan tugas.
Tetapi kali ini lain kenyataannya.
Hati ini sebenarnya marah, tetapi niat untuk
menghukum kuurungkan dengan memberi peringatan
kepada mereka. Kurencanakan siswa mengidentifikasi
bagian-bagian surat dinas secara individu. Bagaimana
26
IDENTIFIKASI MASALAH
27 27
IDENTIFIKASI MASALAH
28
IDENTIFIKASI MASALAH
: SMP ....
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VIII/1
: 4.2
Menulis
surat
dinas
berkenaan
dengan
kegiatan
sekolah dengan sistematika yang
tepat dan bahasa baku
Indikator
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menulis surat dinas berkenaan dengan
kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan
bahasa baku
II. Materi Ajar
Menulis surat dinas
III. Metode
1. Tanya jawab : menggali pengetahuan siswa tentang
pengalaman menulis surat
2. Diskusi
3. Inkuiri
4. Penugasan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
29 29
IDENTIFIKASI MASALAH
Kegiatan
Kegiatan/
Waktu
Metode
Kegiatan Awal
1. Guru dan siswa bertanya jawab
tentang
tugas
yang
diberikan
sebelumnya (contoh-contoh surat
dinas).
Klasikal/
5
Tanya jawab
Ceramah
30
Kegiatan Inti
1. Siswa menganalisis sistematika surat
dinas
Pasangan/
10
Diskusi
Klasikal/
10
Diskusi
Individu/
20
Penugasan,
Inkuiri
IDENTIFIKASI MASALAH
No.
Kegiatan/
Waktu
Kegiatan
sangat bagus.
4. Siswa mendiskusikan surat dinas yang
ditulis dalam kelompoknya.
5. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan kelompok lain.
III.
Metode
Diskusi
Kelompok/
15
Diskusi
Klasikal/
10
Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan penguatan pada
hasil kerja siswa, menunjukkan
kelebihan dan kekurangan dalam
menulis surat dinas.
2. Guru
menugasi
siswa
untuk
memperbaiki surat dinas yang telah
ditulis berdasarkan masukan dari
teman dan guru.
Klasikal/
5
Tanya jawab
Klasikal/
5
Penugasan
No.
Nama
Siswa
Ketepatan
menyelesaikan
tugas
1
2
3
4
Keaktifan
dalam
diskusi
1 2 3 4
Kerja sama
1 2 3 4
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
31 31
IDENTIFIKASI MASALAH
2. Penilaian hasil
Bentuk instrumen : Rubrik
Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Surat
dinas
No.
Aspek yang
dinilai
1.
Isi surat
2.
Kelengkapan
3.
Penggunaan
bahasa
Penggunaan
ejaan dan
tanda baca
4.
Pertanyaan pemandu
1 2
Keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup baik
1 = kurang baik
32
Skor
Mengetahui
Kepala Sekolah,
....................
.....................
IDENTIFIKASI MASALAH
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VIII/1
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit
33 33
IDENTIFIKASI MASALAH
34
IDENTIFIKASI MASALAH
Sumber Belajar 6
a.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
35 35
IDENTIFIKASI MASALAH
36
IDENTIFIKASI MASALAH
37 37
IDENTIFIKASI MASALAH
38
IDENTIFIKASI MASALAH
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INDONESIA SMP
39 39
PERENCANAAN
PB /PERENCANAAN/10/B. INDONESIA SMP
Perencanaan
Jumlah
Jam
Pertemuan ke-10
Agar pembelajaran pada topik ini dapat berjalan
dengan baik, peserta MGMP hendaknya telah
memahami topik pertemuan sebelumnya, yaitu
identifikasi masalah dan perumusan masalah.
Selain itu, guru peserta di MGMP sebaiknya membawa
laporan hasil tugas terstruktur mengenai identifikasi
masalah dan rumusan masalah yang akan dicari
solusinya masing-masing.
41
PERENCANAAN
1. PENGANTAR
Perencanaan adalah proses mengembangkan rencana
tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan atau
memperbaiki proses pembelajaran. Tahapan ini berupa
menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan
tentang apa, mengapa, bagaimana, kapan, di mana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan
dilakukan. Agar pembelajaran lebih terarah dan
terfokus, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh
guru pemandu yang akan memandu kegiatan ini. Halhal tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Kedudukan Perencanaan
Pertemuan ini merupakan pertemuan ke-10 dari 16
pertemuan yang direncanakan dalam paket BERMUTU.
Topik pembelajaran pada pertemuan ini merupakan
langkah kedua dari PTK. Setelah pada pertemuan
sebelumnya telah didiskusIkan mengenai topik identifikasi
masalah dan setiap guru peserta telah menentukan satu
masalah yang akan dicari solusinya. Pada pertemuan ini,
akan didiskusikan alternatif pemecahan masalah yang
diajukan guru peserta, sebagai rangkaian dari kegiatan
identifikasi masalah.
Dalam pertemuan ke-10 ini akan didiskusikan perencanaan
tindakan yang berhubungan dengan perencanaan
pembelajaran sebagai bentuk tindak lanjut untuk
perbaikan pembelajaran. Produk dari kegiatan ini berupa
perbaikan/penyempurnaan perencanaan pembelajaran
pada satu topik terpilih.
42
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan pada topik ini meliputi
rencana tindakan perbaikan pembelajaran, penyusunan
perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, dan
bahan ajar (LKS), serta penentuan dan penyusunan alatalat dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan
bukti atau data.
b.
c.
d.
e.
f.
pertemuan
topik
menentukan
43
PERENCANAAN
Tugas Terstruktur
1)
Guru Peserta menentukan materi yang akan di-PTKkan sesuai dengan rumusan masalah yang telah
ditetapkan pada pertemuan sebelumnya.
2)
3)
4)
1)
2)
rencana
tindakan
Tugas Mandiri
44
dari sumber
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
3. PERSIAPAN
45
PERENCANAAN
b.
46
dan
Tugas
c.
d.
e.
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
4. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan
pembelajaran topik ini antara lain berikut ini.
dalam
Sumber belajar
Nama Rujukan
Keterangan
Sumber Belajar 1
Lampiran
Sumber Belajar 2
Lampiran
Sumber Belajar 3
Lampiran
Sumber Belajar 4
Sumber Belajar 5
Lampiran
Sumber Belajar 6
Lampiran
Sumber Belajar 7
Lampiran
Sumber Belajar 8
Lampiran
Sumber Belajar 9
Lampiran
Sumber Belajar 10
47
PERENCANAAN
Sumber belajar
Nama Rujukan
Keterangan
Website
Sumber Belajar 12
Website
Sumber Belajar 13
KTI Online
Website
Sumber Belajar 14
Website
48
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
5. KEGIATAN BELAJAR
ALUR PEMBELAJARAN
Kegiatan 1
(10 menit)
Kegiatan 2
(20 menit)
Kegiatan 3
(60 menit)
Pengantar
Penjelasan
topik yang akan
dipelajari
Kajian Tugas
Mandiri
Mendiskusikan
tugas mandiri
Diskusi
Kelompok
Mengkaji
perangkat
pembelajaran
Kegiatan 6
(10 menit)
Kegiatan 5
(40 menit)
Kegiatan 4
(60 menit)
Penutup
Tanya Jawab,
Penguatan,
Refleksi, dan
Tindak Lanjut
Diskusi Kelas
Menyusun
instrumen
observasi
pembelajaran
Kerja
Kelompok
Menyusunan
rencana
tindakan
Penjelasan Alur
Kegiatan 1
Pengantar
49
PERENCANAAN
Kegiatan 2
terstruktur
topik
Kegiatan 3
50
Diskusi Kelompok
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
2.
3.
Kegiatan 4
Kerja Kelompok
(Menyusun rencana tindakan)
Berdasarkan permasalahan yang sudah dipilih pada
kegiatan 2, Pemandu meminta masing-masing kelompok
untuk menyusun perencanaan tindakan terhadap
permasalahan tersebut dengan mencermati kesesuaian
pendekatan, strategi dan metode yang akan digunakan.
Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai berikut.
51
PERENCANAAN
Kegiatan 5
Diskusi Kelas
(Menyusun instrumen observasi pembelajaran)
Kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah mempersiapkan alat penggalian data dalam bentuk instrumen
observasi pembelajaran. Untuk penyediaan instrumen
observasi, pemandu meminta peserta mengkaji
instrumen yang disediakan guru pemandu untuk
disesuaikan dengan kondisi pembelajaran yang akan
dilakukan atau data yang harus digali. Adapun lembar
obervasi yang telah disediakan terdapat pada Sumber
Belajar 7 Contoh Lembar Observasi. Pemandu meminta
agar perbaikan dilakukan secara langsung ditulis pada
lembar observasi tersebut untuk memudahkan perbaikan
pengetikan ulang sebelum digandakan dan akan
diberikan pada para observer nantinya.
Setelah itu, pemandu mempersilakan guru peserta
berdiskusi untuk memilih seorang guru peserta yang
akan menjadi model dalam pelaksanaan pembelajaran
yang dirancang secara open class. Kemudian, setelah
guru model dapat ditetapkan, maka menetapkan siswa
kelas berapa dan sekolah mana yang akan digunakan.
Guru Peserta yang tidak berperan sebagai model
seluruhnya menjadi observer.
52
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Kegiatan 6
Penutup
(Tanya Jawab, Penguatan, Refleksi, dan Tindak
Lanjut)
Guru Pemandu memberi kesempatan kepada peserta
untuk mengajukan pertanyaan berkaitan dengan topik
perencanaan yang telah dipelajari. Pada sesi tanya
jawab ini guru lain dapat membantu menjawab. Setelah
tanya jawab, beberapa peserta diminta untuk
merangkum pembelajaran.
Langkah selanjutnya pemandu dan guru peserta
melakukan
refleksi
pembelajaran.
Pemandu
mempersilakan setiap guru peserta menuliskan hasil
refleksi diri tentang pengalaman melaksanakan pembelajaran topik perencanaan, khususnya pada ketercapaian kompetensi dan indikator pembelajaran dalam
buku kerja.
Setelah itu, pemandu memberikan arahan tindak lanjut
pembelajaran dengan memberikan kegiatan mandiri
berupa tugas struktur dan tugas belajar mandiri. Agar
lebih jelas, guru pemandu memperlihatkan Bahan Ajar
5: Tugas Terstruktur dan Tugas Mandiri
Guru Pemandu mengakhiri kegiatan dengan ucapan
salam dan menginformasikan topik bahasan pertemuan
berikutnya, yaitu pelaksanaan tindakan dan pengumpulan data.
53
PERENCANAAN
6. PENILAIAN
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
peserta dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
Produk yang dihasilkan berupa skenario pembelajaran
atau RPP, LKS, instrumen penilaian, dan lembar
observasi. Produk guru peserta akan dilampirkan dalam
portofolio.
54
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Lampiran-Lampiran
Sumber Belajar 1 Bahan Ajar Topik Perencanaan
Bahan Ajar 1 Pengantar Pembelajaran Langkah
Perencanaan
Kompetensi
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kegiatan
Belajar
Membuat rencana
tindakan
perbaikan
pembelajaran
bahasa Indonesia
di SMP.
Merencanakan
tindakan perbaikan
pembelajaran.
Brainstorming Daftar
perencanaan
Diskusi
Menentukan
strategi/model
pembelajaran yang
sesuai dengan
karakteristik topik
yang akan diajarkan.
Menentukan media
pembelajaran yang
dapat membantu
siswa memahami
topik yang akan
diajarkan.
Menyusun silabus
dan RPP.
Pelatihan
Hasil Belajar
yang
diharapkan
Strategi yang
sesuai
Media yang
relevan
Silabus dan
RPP
55
PERENCANAAN
Bahan ajar
dalam bentuk
LKS
Menyusun instrumen
penilaian (alat
pengumpul data
hasil belajar).
Instrumen
penilaian hasil
belajar
Mengembangkan
instrumen observasi
( mengumpulkan
bukti atau data
proses
pembelajaran).
Lembar
observasi
Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Observasi
Tindakan I
Revisi Tind. I
Pelaksanaan
(Perencanaan
Tindakan II)
Tindakan II
Revisi Tind. II
dan seterusnya
Observasi
Refleksi dan
Evaluasi
Refleksi dan
Evaluasi
(Perencanaan
Tindakan III)
56
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Bahan Ajar 3
Bahan Ajar 4
1.
2.
3.
4.
Kata Mutiara
57
PERENCANAAN
Bahan Ajar 5
dan
media
pem-
3.
4.
5.
6.
Tugas Mandiri
Untuk meningkatkan kemampuan perencanaan, baca
dan kajilah bahan bacaan dari sumber belajar 9, 12, dan
13, serta sumber belajar yang relevan. Kemudian
tuliskanlah laporannya dan diserahkan pada pertemuan
berikutnya.
58
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Sumber Belajar 2
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP/MTS
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan
merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya,
dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang
ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia
merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,
keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap
bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini
merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami
dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan
global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa
Indonesia ini diharapkan:
1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya
sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan
minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan
terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual
bangsa sendiri;
2. guru
dapat
memusatkan
perhatian
kepada
59
PERENCANAAN
B. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun
tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa
negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan
intelektual, serta kematangan
emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti,
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia
sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia
Indonesia.
60
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan
kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1.
Mendengarkan
2.
Berbicara
3.
Membaca
4.
Menulis.
Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami wacana
lisan melalui kegiatan
mendengarkan berita
Berbicara
2. Mengungkapkan
pengalaman dan
informasi melalui
kegiatan bercerita dan
menyampaikan
pengumuman
61
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
Membaca
3. Memahami ragam teks
nonsastra dengan
berbagai cara
membaca
Kompetensi Dasar
3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam
kamus secara cepat dan tepat sesuai
dengan konteks yang diinginkan melalui
kegiatan membaca memindai
3.2 Menyimpulkan
isi
bacaan
setelah
membaca cepat 200 kata per menit
3.3 Membacakan berbagai teks perangkat
upacara dengan intonasi yang tepat
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran
dan pengalaman dalam
buku harian dan surat
pribadi
dengan
isi, dan
Mendengarkan
5. Mengapresiasi dongeng
yang diperdengarkan
5.2 Menunjukkan relevansi
dengan situasi sekarang
Berbicara
6. Mengeskpresikan
pikiran dan perasaan
melalui kegiatan
bercerita
isi
dongeng
Membaca
7. Memahami isi berbagai
teks bacaan sastra
62
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
dengan membaca
Menulis
8. Mengekspresikan
pikiran, perasaan, dan
pengalaman melalui
pantun dan dongeng
Kompetensi Dasar
7.2 Mengomentari buku cerita yang dibaca
yang
sesuai
dengan
Kompetensi Dasar
Mendengarkan
9. Memahami wacana lisan
melalui kegiatan
wawancara
Berbicara
10. Mengungkapkan pikiran, 10.1 Menceritakan tokoh idola dengan
perasaan,
informasi,
mengemukakan
identitas
dan
dan pengalaman melalui
keunggulan
tokoh,
serta
alasan
kegiatan
menanggapi
mengidolakannya dengan pilihan kata
63
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
cerita dan bertelepon
Kompetensi Dasar
yang sesuai
10.2 Bertelepon dengan kalimat yang efektif
dan bahasa yang santun
Membaca
11. Memahami wacana tulis
melalui kegiatan
membaca intensif dan
membaca memindai
Menulis
12. Mengungkapkan
berbagai informasi
dalam bentuk narasi
dan pesan singkat
12.1 Mengubah
teks wawancara menjadi
narasi dengan memperhatikan cara
penulisan kalimat langsung dan tak
langsung
12.2 Menulis pesan singkat sesuai dengan isi
dengan menggunakan kalimat efektif
dan bahasa yang santun
Mendengarkan
13. Memahami
puisi
Berbicara
14. Mengungkapkan
tanggapan terhadap
pembacaan cerpen
64
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Membaca
15. Memahami wacana
sastra melalui kegiatan
membaca puisi dan
buku cerita anak
15.1 Membaca
indah
puisi
dengan
menggunakan irama, volume suara,
mimik, kinesik yang sesuai dengan isi
puisi
15.2 Menemukan realitas kehidupan anak
yang terefleksi dalam buku cerita anak
baik asli maupun terjemahan
Menulis
16. Mengungkapkan
keindahan alam dan
pengalaman melalui
kegiatan menulis
kreatif puisi
Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami wacana lisan
berbentuk laporan
Berbicara
2. Mengungkap berbagai
informasi melalui
wawancara dan
presentasi laporan
65
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Membaca
3. Memahami ragam
wacana tulis dengan
membaca memindai,
membaca cepat
Menulis
4. Mengungkapkan
informasi dalam bentuk
laporan, surat dinas,
dan petunjuk
Mendengarkan
5. Mengapresiasi
pementasan drama
Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran
dan
perasaan dengan
bermain peran
Membaca
7. Memahami teks drama 7.1 Mengidentifikasi
dan novel remaja
drama
66
unsur
intrinsik
teks
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
7.2 Membuat sinopsis novel remaja Indonesia
Menulis
8. Mengungkapkan pikiran
dan perasaan melalui
kegiatan menulis kreatif
naskah drama
Kompetensi Dasar
Mendengarkan
9. Memahami isi berita dari
radio/televisi
berita yang
melalui
67
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Berbicara
10.
Mengemukakan
pikiran, persaan, dan
informasi
melalui
kegiatan
diskusi dan
protokoler
Membaca
11.
Memahami
ragam
wacana
tulis
dengan
membaca
ekstensif,
membaca intensif, dan
membaca nyaring
Menulis
12. Mengungkapkan
informasi dalam bentuk
rangkuman, teks berita,
slogan/poster
buku
ilmu
Mendengarkan
13. Memahami
unsur
intrinsik novel remaja
(asli atau terjemahan)
yang dibacakan
68
alur
novel
remaja
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
(asli atau terjemahan) yang dibacakan
Berbicara
14. Mengapresiasi
kutipan
novel remaja (asli atau
terjemahan)
melalui
kegiatan diskusi
Membaca
15. Memahami buku novel
remaja
(asli
atau
terjemahan)
dan
antologi puisi
Menulis
16. Mengungkapkan pikiran,
dan perasaan dalam
puisi bebas
16.1 Menulis
puisi
bebas
dengan
menggunakan pilihan kata yang sesuai
16.2 Menulis
puisi
bebas
dengan
memperhatikan unsur persajakan
69
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami dialog
interaktif pada Bahan
Ajar televisi/siaran
radio
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi
dalam bentuk komentar
dan laporan
Membaca
3. Memahami ragam
wacana tulis dengan
membaca intensif dan
membaca memindai
Menulis
4. Mengungkapkan
informasi dalam bentuk
iklan baris, resensi, dan
karangan
Mendengarkan
5. Memahami wacana
sastra jenis syair
melalui kegiatan
70
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
mendengarkan syair
Kompetensi Dasar
5.2 Menganalisis unsur-unsur syair yang
diperdengarkan
Berbicara
6. Mengungkapkan
kembali cerpen dan
puisi dalam bentuk
yang lain
Membaca
7. Memahami wacana
sastra melalui kegiatan
membaca buku
kumpulan cerita
pendek (cerpen)
Menulis
8. Mengungkapkan
kembali pikiran,
perasaan, dan
pengalaman dalam
cerita pendek
Kompetensi Dasar
Mendengarkan
9. Memahami isi
pidato/khotbah/cera
mah
71
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Berbicara
10. Mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi
dalam pidato dan
diskusi
Membaca
11. Memahami ragam
wacana tulis dengan
membaca ekstensif,
membaca intensif, dan
membaca cepat
Menulis
12. Mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi
dalam bentuk karya
ilmiah sederhana, teks
pidato, surat pembaca
Mendengarkan
13. Memahami wacana
sastra melalui kegiatan
mendengarkan
pembacaan
kutipan/sinopsis novel
Berbicara
14. Mengungkapkan
tanggapan terhadap
pementasan drama
72
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
dilakukan oleh siswa
Membaca
15. Memahami novel dari
berbagai angkatan
Menulis
16. Menulis naskah drama
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan
Standar Proses dan Standar Penilaian
73
PERENCANAAN
Sumber Belajar 3
Handout Penyusunan Silabus dan RPP
Silabus
74
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
75
PERENCANAAN
76
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Format 2
SILABUS
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
:
:
:
:
/ ..
....................................................................
I.
Standar Kompetensi
: ...
II.
Kompetensi Dasar
: ...
Indikator
: ...
VI. Penilaian
: ...
: ...
[Daft
: ...
Prinsip Pengembangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
: ...
SILAB
Ilmiah
Relevan
Sistematis
Konsisten
Memadai
Aktual dan Konseptual
Feleksibel
77
PERENCANAAN
Relevan
Cakupan, kedalaman, tingk
kesukaran dan urutan peny
materi dalam silabus sesua
tingkat perkembangan fisik
intelektual, sosial, emosion
spritual peserta didik.
Ilmiah
Keseluruhan materi dan ke
yang menjadi muatan dala
silabus harus benar dan da
dipertanggungjawabkan se
keilmuan.
Ilmiah
Keseluruhan materi dan ke
yang menjadi muatan dala
silabus harus benar dan da
dipertanggungjawabkan se
keilmuan.
78
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Konsisten
Adanya hubungan yang ko
(ajeg, taat asas) antara ko
dasar, indikator, materi pok
pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, sumber bela
sistem penilaian.
Memadai
Cakupan indikator, materi pok
pembelajaran, kegiatan pem
sumber belajar, dan sistem p
cukup untuk menunjang pen
kompetensi dasar.
79
PERENCANAAN
Fleksibel
Keseluruhan komponen sila
dapat mengakomodasi kera
peserta didik, pendidik, sert
dinamika perubahan yang t
sekolah dan tuntutan masya
Menyeluruh
Komponen silabus mencak
keseluruhan ranah kompet
(kognitif, afektif, psikomoto
Langkah-Langkah Pengembanga
SILABUS
1. Mengisi Kolom Identifikasi
2. Mengkaji dan Menentukan Sta
Kompetensi
3. Mengkaji dan Menentukan Ko
4. Mengidentifikasi Materi Pokok
5. Mengembangkan Kegiatan Pe
6. Merumuskan Indikator Pencap
Kompetensi
80
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Pengembangan SILABUS
berkelanjutan
Silabus:
Dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaa
Dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanj
masing guru
Dikaji dan dikembangkan secara berkelan
memperhatikan masukan hasil evaluasi h
evaluasi proses (pelaksanaan pembelajar
: SMP N Jayanti
: Bahasa Indonesia
: IV/2
: 4 x 45 menit
2. Mengkaji Standar Ko
Mengkaji standar kompetensi mata pela
memperhatikan hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep
dan/atau tingkat kesulitan materi, tid
sesuai dengan urutan yang ada di S
b. keterkaitan antar standar kompeten
kompetensi dasar dalam mata pelaj
c keterkaitan standar kompetensi dan
81
PERENCANAAN
3. Mengkaji Kompetensi
Mengkaji kompetensi dasar mata pelaja
memperhatikan hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep
dan/atau tingkat kesulitan materi, ti
sesuai dengan urutan yang ada da
b. keterkaitan antar standar kompeten
kompetensi dasar dalam mata pela
c keterkaitan standar kompetensi dan
4. Mengidentifikasi Materi
Mengidentifikasi materi pokok mempertimba
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah;
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, e
sosial, dan spritual peserta didik;
b. kebermanfaatan bagi peserta didik;
c. struktur keilmuan;
d. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan ma
pembelajaran;
5. Mengembangkan Kegiata
Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk me
pengalaman belajar yang melibatkan prose
fisik melalui interaksi antarpeserta didik, pes
dengan guru, lingkungan, dan sumber belaj
dalam rangka pencapaian kompetensi
Pendekatan pembelajaran yang bervariasi d
mengaktifkan peserta didik.
82
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
6. Merumuskan Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian
dasar yang ditandai oleh perubahan perilak
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan
keterampilan
Indikator dikembangkan sesuai dengan kar
peserta didik, satuan pendidikan, dan pote
Rumusannya menggunakan kerja operasio
83
PERENCANAAN
84
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
RPP
Penyusunan
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Puskur Balitbang
LANDASAN RPP
PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20
Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil
belajar
Puskur Balitbang
85
PERENCANAAN
Pengertian RPP
Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) adalah
rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan
dijabarkan dalam silabus. Lingkup
Rencana Pembelajaran paling
luas mencakup 1 (satu)
kompetensi dasar yang terdiri atas
1 (satu) indikator atau beberapa
indikator untuk 1 (satu) kali
pertemuan atau lebih.
3
Puskur Balitbang
ALUR RPP
SK dan KD
SILABUS
RPP
Puskur Balitbang
86
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
KOMPONEN RPP
(minimal)
Tujuan Pembelajaran
Materi Ajar
Metode Pembelajaran
Langkah Pembelajaran
Sumber Belajar
Penilaian Hasil
Belajar
Puskur Balitbang
Format RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan KeAlokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
:
:
:
:
:
:
:
I. Tujuan Pembelajaran
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar:
VI. Penilaian:
Puskur Balitbang
87
PERENCANAAN
88
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Sumber Belajar 4
Pedoman Pengembangan Bahan Ajar (Lembar
Kegiatan Siswa/LKS)
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
A. Pengertian
Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu
tugas. Tugas yang tertuang dalam lembar kegiatan harus
jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar
kegiatan dibuat untuk seluruh mata pelajaran. Tugastugas dalam lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan
oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi
dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan
materi tugasnya.
Tugas-tugas yang diberikan kepada
peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas
praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah
artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk
dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa
kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survey
tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di suatu
tempat.
1. Tujuan
Pengadaan bahan ajar bertujuan untuk:
a.
Memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran
b.
c.
untuk
89
PERENCANAAN
2. Manfaat LKS
Lembar kegiatan siswa akan memberikan manfaat bagi
guru dan siswa. Guru akan memiliki bahan ajar yang siap
digunakan,
sedangkan siswa akan mendapatkan
pengalaman belajar mandiri dan belajar memahami tugas
tertulis yang tertuang dalam LKS.
1.
Analisis kurikulum
2.
Memahami
ragam teks
nonsastra
dengan berbagai
cara membaca
Menyimpulkan isi
suatu teks dengan
membaca cepat
200 kata per
menit
1. Teknik
Membaca Cepat
2. Rumus
Membaca Cepat
3. Latihan
Membaca Cepat.
90
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
c. Penyusunan Materi
Materi LKS sangat tergantung pada kompetensi
dasar yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa
91
PERENCANAAN
d. Struktur LKS
Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:
Judul
Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
Kompetensi yang akan dicapai
Informasi pendukung
Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
92
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Sumber Belajar 5
Contoh Silabus dan
Pembelajaran (RPP)
Rencana
Pelaksanaan
SILABUS
Nama Sekolah
: SMP .......
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VII/I
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Menemukan
makna kata
tertentu
dalam kamus
secara cepat
dan tepat
sesuai dengan
konteks yang
diinginkan
melalui
kegiatan
membaca
memindai.
Membaca
kamus
Pengalaman
Belajar
Membaca teks
dengan seksama.
Mendata kata-kata
yang kurang
dipahami dan
mencari maknanya
dalam kamus.
Menggunakan katakata tersebut
dalam karangan.
Indikator
Mampu
menemukan
kata tertentu
dalam kamus
dan
mengetahui
maknanya
secara tepat
dan cepat
sesuai dengan
konteks yang
diinginkan.
Mampu
menggunakan
kata yang
ditemukan
tersebut
dalam
karangan.
Penilaian
Jenis
Tagihan:
Tugas
Individu
Bentuk
Instrumen:
Esai
Alokasi
Waktu
Sumber
/Bahan
/Alat
Artikel
dari
media
cetak/
internet
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
PG
Jawaban
singkat
93
PERENCANAAN
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Membaca
cepat
Teknik
Fungsi
Rumus
membaca
cepat
Pengalaman
Belajar
Indikator
Berlatih
meningkatkan
kecepatan
membaca dengan
(1) metode gerak
mata memperluas
jangkuan mata,
mengurangi regresi
(mengulang) (2)
menghilang-kan
kebiasaan
membaca dengan
bersuara (3)
meningkatkan
konsentrasi.
Membaca cepat
teks secara
berpasangan.
Menjawab
pertanyaan dengan
peluang ketepatan
75%.
Mengukur
kecepatan.
membaca untuk
diri sendiri dan
teman.
membaca cepat
200 kata per menit
untuk
menyimpulkan isi
bacaan.
Mampu
mengukur
kecepatan
membaca
untuk diri
sendiri dan
teman
Mampu meningkatkan
kecepatan
membaca
dengan (1)
metode
gerak mata
mem-perluas
jangkuan
mata,
mengurangi
regresi
(meng-ulang)
(2)
menghilangkan
kebiasaan
membaca
dengan
bersuara (3)
meningkatkan konsentrasi.
Penilaian
Jenis
Tagihan:
Tugas
Individu
Alokasi
Waktu
Sumber
/Bahan
/Alat
Artikel
dari
media
( 2 x percetak/
temuan)
internet
4
Ulangan
Bentuk
Instrumen
:
Esai
PG
Jawaban
singkat
Mampu
menjawab
pertanyaan
dengan
peluang
ketepatan
75%
Mampu
membaca
cepat 200
kata per
menit untuk
menyimpulkan isi
bacaan
94
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Membacakan
berbagai teks
perangkat
upacara
dengan
intonasi yang
tepat.
Teks
perangkat
upacara
Pengalaman
Belajar
Membedakan
pembacaan
berbagai teks
perangkat
upacara.
Indikator
Membaca teks
perangkat upacara
dengan artukulasi
yang jelas dan
dengan lafal,
intonasi, jeda yang
tepat.
Membahas
pembacaan teks
perangkat upacara
dengan artukulasi
yang jelas dan
dengan lafal,
intonasi, jeda yang
tepat.
Mampu
membacakan
teks perangkat
upacara
dengan
artukulasi
yang jelas dan
dengan lafal,
intonasi, jeda
yang tepat.
Mampu
membedakan
pembacaan
berbagai teks
perangkat
upacara
Penilaian
Jenis
Tagihan:
Tugas
Individu
Alokasi
Waktu
Sumber
/Bahan
/Alat
Tugas
kelompok
Bentuk Instrumen:
Unjuk
kerja
Format
pengamatan
Memberi saran
perbaikan
pembacaan teks
perangkat upacara
yang kurang tepat.
95
PERENCANAAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
: VII/ 1
Pertemuan Ke-
: 2
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Indikator
I.
Menyimpulkan isi
dalam 2-3 kalimat
bacaan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa
mampu menjawab pertanyaan dengan peluang
ketepatan 75% dan mampu menyimpulkan isi
bacaan setelah membaca cepat 200 kata per
menit
II.
Materi Ajar
Teks bacaan terdiri atas 600 atau 900 kata
96
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
III.
IV.
X 60
x 100%
Metode Pembelajaran
Penugasan
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1.
2.
3.
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang halhal yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti.
1.
b.
c.
d.
e.
97
PERENCANAAN
f.
kecepatan
kecepatan
g.
g.
h.
Setelah
kelima
langkah
tersebut
dilaksanakan, siswa diminta untuk mengerjakan soal selama 10 menit.
i.
j.
pemahaman
membacanya
C. Kegiatan Akhir
98
1.
2.
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
V.
Alat/Bahan/Sumber Belajar
VI.
Penilaian
A.
Proses
Penilaian aspek afektif berdasarkan keseluruhan
pembelajaran dengan format penilaian sebagai
berikut
Nama siswa :
Kelas
Skala Penilaian
Sl
1.
2.
Menanggapi permasalahan
3.
Mengerjakan tugas
4.
5.
Menghargai teman
Sr
Jr
Tp
Keterangan
No.
Skala Penilaian
Skor
1.
Sl = selalu
2.
Sr = sering
3.
Jr
4.
Tp = tidak pernah
= jarang
99
PERENCANAAN
B.
Hasil
Jenis tagihan
: Pertanyaan tertulis
Bentuk instrumen
Instrumen
: Bacalah
teks
berikut
(terlampir) dengan membaca
cepat. Kemudian lakukan
kegiatan berikut.
Jawablah
pertanyaan
(terlampir).
pertanyaanberikut
Tuliskanlah
pokok-pokok
isi bacaan tersebut!
Format
Penilaian
Kompetensi
Kecepatan
Membaca
Pemahaman Isi Bacaan
dan
Kelas/semester : VII/1
Tanggal ujian
:
Nilai / Skor
No.
Nama Siswa
KM
PI
1.
2.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
.......................
100
..........................
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Sumber Belajar 6
Contoh Bahan Ajar (LKS) Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Judul
Mata Pelajaran
Kelas
Waktu
Tempat
Kompetensi Dasar
Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200
kata per menit
Indikator
Petunjuk Belajar
1. Baca LKS kamu dengan cermat.
2. Kerjakan setiap langkah sesuai dengan petunjuk.
3. Pergunakan
membaca.
stopwatch
untuk
mengukur
waktu
101
PERENCANAAN
Pemahaman Isi
102
dapat
hendaknya
kamu
1.
2.
Membaca
sambil
bersenandung.
3.
4.
bergumam/bersuara
atau
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
103
PERENCANAAN
Latihan 1
Waktu mulai membaca: pukul menit detik .
Asteroid dan Meteor
Apakah Asteroid Itu ?
Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil. Ukurannya 1
km lebih, yang terbesar 700 km. Terdapat beribu-ribu
Asteroid dalam sistem tata surya. Sebagian besar
ditemukan daerah khusus asteroid antara planet mars dan
planet yupiter. Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi
dinamakan asteroid "Apollo". Banyak diantara asteroid yang
sudah dinamakan oleh para ilmuwan dengan nama para
ilmuwan yang menemukannya.
Sejarah penemuan asteroid
Penemuan asteroid yang pertama terjadi lebih dari dua
abad yang lalu, yaitu pada tahun 1801, oleh Piazzi seorang
astronom Italia. Asteroid temuannya yang diberi nama
Ceres, pada awalnya diduga sebagai planet yang hilang
sebagaimana diramalkan oleh hukum Titius-Bode. Benda
angkasa tersebut hingga kini memegang rekor sebagai
asteroid terbesar di Tata Surya dengan taksiran garis
tengah lebih dari 900 kilometer.
Terbentuknya Asteroid
Asteroid terbentuk dari material yang menjadi saksi bisu
dari proses terbentuknya Tata Surya sekitar empat
setengah miliar tahun yang lalu di bawah pengaruh
interaksi gravitasi. Sebagian besar populasi asteroid
dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan Jupiter,
daerah yang dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt).
Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada
pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda, seperti
kelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA (Triple A
Asteroids - Amor, Apollo, Aten).
Lain halnya dengan komet. Benda langit yang oleh banyak
kultur bangsa diidentikkan dengan pertanda buruk ini
berasal dari tepian Tata Surya. Awan Oort yang berada jauh
di luar orbit Pluto dipercaya sebagai tempat
pembiakannya. Seperti anggota Tata Surya lainnya, komet
pun mengorbit Matahari. Akibat gangguan gravitasi dari
planet-planet raksasa di Tata Surya, komet-komet tersebut
dapat berubah orbitnya. Dari yang semula berada di tepian
Tata Surya menjadi bermukim di Tata Surya bagian dalam
menjadi komet berperiode pendek.
104
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
105
PERENCANAAN
106
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Afrika Selatan
b.
Rusia
c.
Antartika
d.
Amerika Selatan
107
PERENCANAAN
Penilaian
Lembar Penilaian Kecepatan Membaca
Judul Teks
108
Kecepatan
Membaca
Pemahaman
Isi
Kemampuan
Menyimpulkan
Isi
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Latihan 2
Waktu mulai membaca: pukul ... menit ... detik ....
109
PERENCANAAN
110
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
111
PERENCANAAN
Tindak Lanjut
Latihlah terus keterampilan membaca cepatmu dengan
memperhatikan
faktor-faktor
pendukung
dan
penghambat.
Tingkatkanlah
terus
kecepatan
membacamu!
Pustaka Acuan
1. Nurhadi. 1987. Membaca
Bandung: CV Sinar Baru
Cepat
dan Efektif.
112
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Sumber Belajar 7
Contoh Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran/Topik :
Kelas/Sekolah
Nama Pengajar
TAHAP/
INDIKATOR
HASIL OBSERVASI
ASPEK
KEGIATAN AWAL
Apersepsi dan motivasi
KEGIATAN INTI
Materi ajar:
Pengelolaan sumber
113
PERENCANAAN
TAHAP/
INDIKATOR
HASIL OBSERVASI
ASPEK
KEGIATAN AWAL
Apersepsi dan motivasi
belajar/ media
media pembelajaran?
g. Apakah proses
pembelajaran
dilaksanakan dengan
strategi yang sesuai secara
lancar?
h. Apakah siswa dapat
mengikuti alur kegiatan
belajar?
i. Bagaimana cara guru
memberikan arahan yang
mendorong siswa untuk
bertanya, berpikir dan
beraktivitas?
j. Apakah siswa aktif
melakukan kegiatan fisik
dan mental (berpikir)?
Berapa banyak siswa yang
aktif belajar?
KEGIATAN PENUTUP
114
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
TAHAP/
INDIKATOR
HASIL OBSERVASI
ASPEK
KEGIATAN AWAL
Apersepsi dan motivasi
Penguatan/
konsulidasi
Evaluasi
KOMENTAR OBSERVER
Lain-lain:
, .200 ,
Observer,
Jabatan/Posisi:
115
PERENCANAAN
Sumber Belajar 8
Panduan Pengembangan RPP Bahasa Indonesia
PANDUAN PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
(RPP)
MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
116
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
PANDUAN PENGEMBANGAN
RENCANA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (RPP)
I.
Pendahuluan
Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru
harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi
dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP
memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas
pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan
suatu Kompetensi Dasar.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar
Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang
akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci
harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah
Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.
II.
A.
Mencantumkan identitas
Nama sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
117
PERENCANAAN
Catatan:
RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh
satuan pendidikan
Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian
satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya
pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk
mencapai suatu kompetensi dasar dapat
diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali
pertemuan bergantung pada karakteristik
kompetensi dasarnya.
B.
C.
D.
E.
Mencantumkan
Pembelajaran
Langkah-langkah
Kegiatan
118
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
G.
Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk
instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk
mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat
dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau
vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik
tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas
rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik
penilaian.
119
PERENCANAAN
III. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SMP/MTs.
: ..................................
Mata Pelajaran
: ..................................
Kelas/Semester
: ..................................
Standar Kompetensi
: ..................................
Kompetensi Dasar
: ..................................
Indikator
: .................................
Alokasi Waktu
A. Tujuan Pembelajaran
B. Materi Pembelajaran
C. Metode Pembelajaran
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Dst.
E. Sumber Belajar
F. Penilaian
120
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
Contoh
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas /Semester
: VIII/1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
A.
: 4 X 40 menit ( 2 pertemuan)
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menulis teks berita dengan singkat ,
padat, dan jelas
B.
Materi Pembelajaran
Penulisan teks berita
1.
Teks berita
2.
Unsur-unsur berita
3.
4.
121
PERENCANAAN
C.
D.
Metode Pembelajaran
1.
Pemodelan
2.
Tanya jawab
3.
Inkuiri
4.
Demonstrasi
yang
122
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa dan guru melakukan refleksi
b. Siswa mendapatkan tugas untuk mendata
hal-hal yang terdapat di lingkungan
sekolahnya yang dapat diangkat sebagai
berita dan menuliskan pokok-pokok
beritanya dengan memperhatikan 5W+1H
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
Siswa dan guru bertanya jawab tentang tugas
rumah penulisan teks berita
2. Kegiatan Inti
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
3. Kegiatan Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi
E.
Sumber Belajar
a.
Koran ...
b.
123
PERENCANAAN
F.
Penilaian
a. Teknik
b. Bentuk
: Penugasan.
instrumen
c. Soal /Instrumen
a.
: Tugas proyek
:
Pedoman Penskoran:
Kegiatan
Skor
b. Di mana
c. Kapan
d. Siapa
e. Mengapa
f. Bagaimana
124
Aspek
Kelengkapan isi
Deskriptor
1.
Skor
Skor
maksimum
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
Urut-urutan sesuai
2.
Penggunaan
1.
ejaan
dan
tanda baca
Tidak
ada
kesalahan
penggunaan ejaan dan tanda
baca
2.
3.
Terdapat
50%
penulisan
ejaan dan tanda baca salah
4.
5.
Kesesuaian isi
Sistematika
sesuai
12
125
PERENCANAAN
c.
No
Aspek
Deskriptor
Ejaan
Pilihan
kata
Skor
2
Skor maksimum:
No. a
=6
No. b
= 12
No. c
= 6
Jumlah = 24
126
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
BABA.
1: Lata
ah
r
keharmo
PERENCANAAN
......., .......................
Mengetahui,
Kepala Sekolah
............................
................................
NIP
NIP
127
PERENCANAAN
Sumber Belajar 9
Penelitian Tindakan Kelas (Buku 3 Materi Pelatihan Terintegrasi
Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia).
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta, 2005.
3. Perencanaan Tindakan
128
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
yang
129
PERENCANAAN
b. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan
Setelah diperoleh gambaran awal mengenai sejumlah
hipotesis tindakan, selanjutnya Anda perlu melakukan
pengkajian terhadap kelaikan dan masingmasing
hipotesis tindakan itu dari segi "jarak" yang terdapat
antara situasi nyata dengan situasi ideal yang dijadikan
rujukan. Jika terdapat jarak yang terlalu jauh di antara
keduanya sehingga dalam praktik akan terlalu sulit
untuk mengupayakan perwujudannya, tindakan yang
dilakukan tidak akan membuahkan hasil yang optimal.
Oleh karena itu. kondisi dan situasi yang dipersyaratkan
untuk penyelenggaraan sesuatu tindakan perbaikan
dalam rangka PTK harus ditetapkan sedemikian sehingga
masih ada dalam batas-batas kemampuan guru serta
dukungan fasilitas yang tersedia di sekolah maupun
kemampuan rata-rata siswa untuk "mencernakannya".
Dengan kata lain, sebagai aktor PTK, guru hendaknya
cukup realistis dalam menghadapi kenyataan keseharian
dunia sekolah di mana ia berada dan melaksanakan
tugasnya.
Hipotesis tindakan harus dapat diuji secara empirik. ltu
berarti bahwa baik proses 'implementasi tindakan yang
dilakukan maupun dampak yang diakibatkannya dapat
diamati oleh guru yang merupakan aktor PTK maupun
mitra kerjanya. Sebagian dan gejala-gejala yang dapat
diamati ito dapat dinyatakan dalam angkaangka,
namun sebagian lagi hanya dapat diberikan secara
kualitatif Namun, yang paling penting, gejala-gejaJa
tersebut harus dapat diverifikasi oleh pengamat lain,
apabila diperlukan.
Pada gilirannya, untuk melakukan tindakan agar
menghasilkan dampak/hasil sebagaimana diharapkan,
diperlukan kajian mengenai kelaikan hipotesis tindakan
terlebih dahulu. Menurut Soedarsono (1997), beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji kelaikan
hipotesis tindakan sebagai berikut.
I)
130
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PERENCANAAN
131
PERENCANAAN
132
PB/PERENCANAAN/10/B.INDONESIA SMP
PENYUSUNAN PROPOSAL
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
Penyusunan Proposal
Jumlah
Jam
( 4 x 50 menit)
Tugas terstruktur 4 jam
( 4 x 60 menit)
Tugas mandiri 4 jam
( 4 x 60 menit)
Pertemuan ke-11
Aktivitas
sebuah
kegiatan
penelitian
dimulai
dilakukan
dalam
penelitiannya
atau
tindakannya.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
133
PENYUSUNAN PROPOSAL
1. PENGANTAR
Proposal PTK merupakan paparan rencana kegiatan yang
dituangkan dalam bentuk naratif guna mengorganisasikan seluruh rangkaian tahap kegiatan PTK.
c. Ruang Lingkup
Pada pertemuan ini akan dibahas tentang sistematika
proposal dan berlatih menyusun proposal. Hal ini
dipandang penting agar ada pedoman yang dapat
digunakan sebagai pegangan para peserta sebelum
melaksanakan tindakan.
134
PENYUSUNAN PROPOSAL
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
135
PENYUSUNAN PROPOSAL
Kompetensi
Terampil
menyusun proposal
penelitian
tindakan kelas.
136
PENYUSUNAN PROPOSAL
3. PERSIAPAN
Agar pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal,
pemandu hendaknya mempersiapkan hal-hal berikut.
a. Mempelajari topik dan sumber belajar yang relevan.
b. Menyiapkan bahan ajar dalam bentuk bahan Ajar
berikut ini.
Bahan Ajar 1 Pengantar Pembelajaran
Penyusunan Proposal
Bahan Ajar 2
Bahan Ajar 3
Bahan Ajar 4
Kata Mutiara
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
137
PENYUSUNAN PROPOSAL
4. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran topik ini antara lain:
Sumber Belajar
138
Nama Rujukan
Keterangan
Lampiran
Sumber belajar 1
Lampiran
Sumber belajar 2
Lampiran
Sumber belajar 3
Lampiran
Sumber belajar 4
Website
PENYUSUNAN PROPOSAL
5. KEGIATAN BELAJAR
Alur Pembelajaran
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
(10 menit)
(20 menit)
(45 menit)
Pengantar
Kajian Tugas
Mandiri
Diskusi dan
Presentasi
Kelompok
Penjelasan
tentang topik
yang akan
dipelajari
Mengkaji tugas
mandiri tentang
perencanaan
tindakan
Menyimak contoh
proposal PTK
Menganalisis
bagian-bagian
proposal PTK
Menyusun
rangkuman tentang
hal-hal yang ada
dalam tiap bagian
propsal PTK
Mempresentasimkan
hasil diskusi dan
menanggapinya.
Kegiatan 6
Kegiatan 5
Kegiatan 4
(10 menit)
(15 menit)
(100 menit)
Tugas Mandiri
Kerja Kelompok
(Menyusun
proposal PTK
berdasarkan
permasalahan
yang
diangkatnya)
Latihan menyusun
proposal PTK
Penutup
(Merefleksi
pembelajaran
yang sudah
dilakukan dan
program tindak
lanjut dalam
bentuk tugas
mandiri)
Mempresentasikan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
139
PENYUSUNAN PROPOSAL
Penjelasan Alur
Kegiatan 1
Pengantar
(Penjelasan tentang topik yang akan
dipelajari)
Setelah
mengucapkan
salam,
guru
pemandu
menjelaskan secara ringkas tentang topik yang akan
dibahas, kompetensi, indikator pencapaian kompetensi,
ruang lingkup, dan kegiatan belajar yang akan dilakukan
melalui Bahan Ajar 1: pengantar pembelajaran topik
penyusunan proposal
Langkah selanjutnya, guru pemandu mengingatkan dan
menginformasikan
kembali
pentingnya
kegiatan
penyusunan proposal sebelum PTK dilaksanakan. Agar
kelas lebih hidup, pemandu bisa memberikan
pertanyaan terlebih dahulu tentang seputar pentingnya
penyusunan proposal
Pertanyaan guru pemandu:
Aktivitas sebuah penelitian, tak terkecuali PTK
dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dimulai
dengan membuat rencana yang umumnya disebut
proposal penelitian. Mengapa? Adakah perbedaan
proposal PTK dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dengan PTK dalam pembelajaran mata
pelajaran lain? Mengapa?
Kegiatan 2
tentang
140
PENYUSUNAN PROPOSAL
Kegiatan 3
Kegiatan 4
Kerja Kelompok
(Latihan menyusun proposal PTK)
Guru Pemandu menugasi masing-masing kelompok untuk
menyusun proposal PTK berdasarkan perencanaan yang
sudah disusun pada pertemuan sebelumnya. Pada
langkah pertama pemandu mempersilakan tiap kelompok mendiskusikan judul yang mencerminkan permasalahan pokok yang akan dipecahkan dalam PTK.
Selain itu, judul juga harus singkat dan spesifik.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
141
PENYUSUNAN PROPOSAL
Contoh:
Masalah
Rendahnya Kecepatan
Membaca Siswa SMP
Judul PTK
Penerapan Metode Membaca SQ3R
untuk
Meningkatan
Kemampuan
Membaca Siswa Kelas VII A SMPN
Jayanti
142
PENYUSUNAN PROPOSAL
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
143
PENYUSUNAN PROPOSAL
1.
2.
144
1.
2.
3.
Diskusi antara guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK.
PENYUSUNAN PROPOSAL
Tes menggunakan butir soal untuk mengukur pemahaman terhadap isi teks.
2.
3.
Perencanaan
Melakukan analisis kurikulum, membuat RPP,
media, LKS, instrumen pembelajaran, dan instrumen observasi.
2.
Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana
yang telah disiapkan.
3.
Pengamatan
Tim peneliti melakukan pengamatan terhadap
aktivitas pembelajaran.
4.
Refleksi
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus 1 dan menyusun rencana untuk siklus
kedua.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
145
PENYUSUNAN PROPOSAL
Jenis Kegiatan
Minggu ke1
1.
Penyusunan proposal
2.
Pelaksanaan siklus 1
3.
Pelaksanaan siklus 2
4.
Pelaksanaan siklus 3
5.
6.
7.
8.
Perbaikan laporan TK
9.
Penjilidan
x
x
x
x
x
x
Kegiatan 5
Tugas Mandiri
(Menyusun proposal PTK berdasarkan
permasalahan yang diangkatnya)
Guru Pemandu mempersilakan kepada guru peserta
menyusun proposal PTK berdasarkan permasalahannya
yang diangkatnya. Pada pertemuan ini hendaknya guru
peserta mengembangkan garis besarnya. Sebagai
pengingat, guru pemandu menayangkan Bahan Ajar 4
Kata Mutiara. Guru Pemandu mengingatkan sekaligus
juga memotivasi bahwa pada saat menyusun proposal
hendaknya dilakukan dengan cermat, teliti, dan disiplin,
baik berpikir maupun bertindak.
146
PENYUSUNAN PROPOSAL
Kegiatan 6
Penutup
(Refleksi, dan Tindak Lanjut)
Guru Pemandu memberikan kesempatan kepada guru
peserta untuk mengajukan pertanyaan atau pernyataan
terkait dengan topik penyusunan proposal. Setelah
tanya jawab, beberapa guru peserta diminta untuk
merangkum pembelajaran.
Langkah selanjutnya guru pemandu dan guru peserta
melakukan refleksi pembelajaran. Guru pemandu
memper-silakan setiap guru peserta menuliskan hasil
refleksi diri tentang pengalaman melaksanakan latihan
penyusunan proposal dalam buku kerja.
Guru Pemandu memberikan arahan tindak lanjut
pembelajaran dengan memberikan kegiatan mandiri
berupa tugas struktur dan tugas belajar mandiri.
Pemandu
mengingatkan
guru
peserta
dengan
menampilkan Bahan Ajar 3: Tugas Terstruktur dan
Tugas Belajar Mandiri. Kemudian guru pemandu
mengakhiri kegiatan dengan ucapan salam dan
informasikan topik bahasan pertemuan minggu
berikutnya yang akan dibahas, yaitu analisis dan
interpretasi data.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
147
PENYUSUNAN PROPOSAL
6. Penilaian
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
peserta dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
Produk yang dapat dinilai adalah laporan tugas
terstruktur berupa proposal penelitian. Produk guru
peserta akan dilampirkan dalam portofolio.
148
PENYUSUNAN PROPOSAL
Lampiran-lampiran
Sumber Belajar 1
Bahan Ajar Topik Penyusunan Proposal
Bahan Ajar 1
Kompetensi
Terampil
menyusun
proposal
penelitian
tindakan kelas
Kegiatan
Belajar
Hasil Belajar
yang
diharapkan
Sistematika
Proposal
Proposal PTK
Bahan Ajar 2:
Judul Penelitian
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Manfaat Penelitian
E.
Kajian Pustaka
F.
Prosedur Penelitian
G.
Jadwal Pelaksanaan
Daftar Rujukan
Lampiran-lampiran
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
149
PENYUSUNAN PROPOSAL
Judul: _____________
BAB 1: PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Operasional
150
PENYUSUNAN PROPOSAL
Bahan Ajar 3
Tugas Terstruktur
Selesaikanlah proposal PTK yang sudah Anda kerjakan! Hasilnya
akan dijadikan salah satu lampiran portofolio
Tugas Mandiri
Pelajari lebih mendalam bahan bacaan tentang teknik atau cara
penyusunan proposal dari sumber belajar 3 dan 4 serta sumber
yang!
Bahan Ajar 4
Kata Mutiara
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
151
PENYUSUNAN PROPOSAL
Sumber Belajar 2
152
PENYUSUNAN PROPOSAL
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
153
PENYUSUNAN PROPOSAL
D.
Manfaat Penelitian
a. Sebagai pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan pembelajaran kompetensi dasar mendengarkan
cerita melalui kerjasama kelompok.
b. Sebagai bahan diseminasi dalam kegiatan KKG
tentang peningkatan kemampuan siswa dalam
mendengarkan cerita melalui kerjasama kelompok.
c.
Sebagai bahan diskusi tindak lanjut dengan kepalakepala sekolah dan para pengawas sekolah tentang
bagaiman cara meningkatkan kemampuan siswa
dalam mendengarkan cerita melalui kerjasama
kelompok.
2. Manfaat Keilmuan
154
a.
b.
c.
d.
PENYUSUNAN PROPOSAL
BAB II.
KAJIAN TEORETIS
A.
Mendengarkan Cerita
Tokoh Cerita
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
155
PENYUSUNAN PROPOSAL
3. Latar Cerita
Nurgiyantoro, (2000:216) menjelaskan latar merupakan
landasan tumpu yang mengarah pada tempat, waktu,
dan lingkungan sosial terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan. Latar dikelompokkan bersama dengan
tokoh dan alur ke dalam fakta. Ketiga hal inilah yang
secara konkret dan langsung membentuk cerita dan
dapat diimajinasi oleh pembaca secara faktual. Latar
memberikan pijakan cerita secara konkrit dan jelas. Hal
ini yang akan memberikan kesan realistik kepada pembaca. Latar menciptakan suasana tertentu yang seolaholah ada dan terjadi.
4. Konflik
Nurgiyantoro, (2000:122) menjelaskan bahwa konflik
mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang
seimbang
dan menyiratkan ada aksi dan reaksi.
Peristiwa dan konflik berkaitan erat. Suatu konflik akan
memunculkan suatu peristiwa. Konflik demi konflik akan
memunculkan peristiwa demi peristiwa yang pada
akhirnya mencapai klimak atau titik puncak suatu
peristiwa.
Bentuk peristiwa dalam sebuah cerita dapat berupa
peristiwa fisik atau batin. Peristiwa fisik melibatkan
aktivitas fisik yaitu interaksi antara tokoh cerita dengan
sesuatu di luar dirinya antara lain tokoh lain atau
lingkungan. Peristiwa batin adalah sesuatu ang terjadi
dalam batin atau hati seorang tokoh. Kedua bentuk
konflik tersebut saling berkaitan atau saling menyebabkan terjadinya peristiwa.
5. Ringkasan Cerita
Ringkasan cerita atau cerita yang diringkas pada
hakikatnya adalah sama dengan alur cerita. Sebab alur
cerita merupakan rangkaian antara peristiwa yang
diceritakan dahulu dengan peristiwa yang diceritakan
kemudian. Rangkaian peristiwa antar peristiwa tersebut
hendaklah jelas, logis, dan dapat dikenali hubungan kewaktuannya. Alur yang utuh dan padu akan membentuk
cerita yang utuh dan padu pula. Begitu pula dengan
ringkasan cerita. Ringkasan cerita harus utuh dan padu,
agar pembaca memahami rangkaian antara peristiwa
yang diceritakan dahulu dengan peristiwa yang
diceritakan kemudian.
156
PENYUSUNAN PROPOSAL
B.
Kerjasama Kelompok
Departemen Pendidikan Nasional (2002a:15) menjelaskan, Konsep kerjasama kelompok menyarankan agar
hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan
orang lain. Konsep tersebut menunjukkan bahwa
kerjasama kelompok merupakan kumpulan individu yang
bekerjasama dalam satu kesatuan kelompok.
Lewin (1958) dalam Munir (2001:5) menjelaskan,
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai
hubungan tertentu yang saling ketergantungan dalam
ukuran-ukuran yang bermakna. Sukamta (1980) dalam
Munir (2001:6) menjelaskan kualifikasi sebuah kelompok
adalah Terjadinya interaksi tatap muka dengan
frekuensi yang sangat tinggi dan menyebabkan
terjalinnya hubungan psikologis yang nyata, seperti
saling rasa memiliki, rasa solidaritas, saling ketergantungan, adanya norma kelompok, dan terbentuknya
struktur kelompok.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dinyatakan
bahwa dalam kerja kelompok harus terjalin hubungan
bekerjasama saling pengertian, menghargai, dan
membantu dengan disertai komunikasi secara empati
sebagai upaya untuk memaksimalkan kondisi pembelajaran. Hasil pembelajaran harus merupakan hasil
sharing antar siswa dalam satu kelompok atau antar
kelompok. Siswa yang pandai mengajari yang lemah,
yang tahu mengajari yang tidak tahu, yang cepat
memahami mengajari yang lamban, yang mempunyai
gagasan segera memberi usul, dan sebagainya.
Kerja kelompok akan terjadi apabila setiap anggotanya
saling ketergantungan, siswa saling belajar dari sesamanya baik dalam kelompok kecil atau kelompok besar,
(Depdiknas, 2003:15). Mereka tidak ada yang merasa
paling tahu atau tidak tahu. setiap siswa harus merasa
bahwa setiap siswa lain memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang berbeda dan perlu
dipelajarinya, (Depdiknas, 2002a:16). Bila setiap siswa
merasa membutuhkan dan mau belajar dari siswa lain,
maka setiap siswa dapat menjadi sumber belajar. Bila
setiap siswa dapat menjadi sumber belajar, maka antar
siswa akan terjalin hubungan kerjasama dan komunikasi
yang harmonis.
Kondisi kerja kelompok dapat menumbuhkan kesadaran
menjadi warga negara yang baik, mengembangkan
kemampuan sosial dan semangat berkompetisi secara
sehat dengan tidak melupakan semangat bekerjasama
yang disertai dengan komunikasi secara empati, dan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
157
PENYUSUNAN PROPOSAL
C.
Pola Pikir
158
PENYUSUNAN PROPOSAL
D.
Hipotesis
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
159
PENYUSUNAN PROPOSAL
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Prosedur
penelitian
tindakan
kelas
terhadap
pembelajaran mendengarkan cerita melalui kerjasama
kelompok telah peneliti lakukan sampai dua siklus.
Dalam setiap siklus terdapat empat fase yaitu (1)
merencanakan PTK, (2) melaksanakan PTK, (3)
melaksanakan observasi, dan (4) melakukan refleksi.
Keempat fase tersebut direncanakan dan dilaksanakan
untuk
meningkatkan
kemampuan
siswa
dalam
mendengarkan cerita melalui kerjasama kelompok.
Fase-fase pada siklus pertama dirancang dari hasil
refleksi kegiatan pembelajaran sehari-hari. Sedangkan
fase-fase pada siklus kedua dirancang dari hasil refleksi
siklus pertama. Dengan cara demikian diharapkan pada
siklus kedua seluruh siswa meningkatkan kemampuannya
dalam mendengarkan cerita melalui kerjasama
kelompok.
Berikut ini, peneliti menjelaskan kegiatan
dilakukan pada setiap fase sebagai berikut.
yang
1. Merencanakan PTK
Kegiatan yang peneliti lakukan dalam merencanakan
PTK adalah sebagai berikut. (a) Menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) mendengarkan cerita
dengan menerapkan teknik kerjasama kelompok. (b)
Membuat pedoman observasi sebagai instrumen untuk
mengumpulkan data tentang proses pembelajaran. (c)
Membuat tugas kelompok yang harus dikerjakan selama
proses
pembelajaran
untuk
mengukur
tingkat
ketercapaian indicator.
2. Melaksanakan PTK
Kegiatan melaksanakan PTK adalah melaksanakan
pembelajaran mendengarkan cerita melalui kerjasama
kelompok dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
160
PENYUSUNAN PROPOSAL
3.Melaksanakan Observasi
Obsevasi atau pengamatan dilakukan oleh tiga orang
observer terhadap proses pembelajaran yang dilakukan
oleh peneliti. Observasi ini menggunakan pedoman
observasi (lampiran 4). Ketiga observer itu adalah
Suwoto,Spd., Herina,S.Pd., dan Dra. Rosiana.
4. Melakukan Refleksi
Refleksi dilakukan bersama ketiga observer dan
dilakukan setelah proses pembelajaran siklus pertama
berakhir. Hasil refleksi adalah ditemukannya masalah
yang menjadi penghambat peningkatan pemahaman
siswa terhadap mendengarkan cerita melalui kerjasama
kelompok.
Pada akhir
pembelajaran siklus kedua peneliti
melakukan analisis data dengan urutan kegiatan sebagai
berikut.
Pertama,
mereduksi
data,
kedua,
mengorganisasi data, dan ketiga, menarik kesimpulan,
(Wardani, 2002:2.18). Mereduksi data adalah kegiatan
membuang data yang tidak relevan dan mencatat data
yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis.
Mengorganisasi data artinya mendeskripsikan data
secara naratif sesuai dengan urutan kegiatan
pembelajaran. Menarik kesimpulan adalah kegiatan
mengolah data secara kuantitatif dan untuk menarik
kesimpulan.
161
PENYUSUNAN PROPOSAL
162
PENYUSUNAN PROPOSAL
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian,
Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Suatu
Kelompok.
Jakarta:
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
163
PENYUSUNAN PROPOSAL
Sumber Belajar 3
2) Tim peneliti termasuk nama ketua tim dan anggotaanggotanya. Lazimnya menyebutkan identitas para
peneliti, termasuk, nama lengkap dengan gelar,
golongan, pangkat, dan NIP, jabatan fungsional,
sekolah atau lembaganya.
3) Lokasi penelitian,
4) Biaya penelitian,
5) Sumber dana penelitian.
b. Bagian lsi Usulan PTK
Bagian ini lazimnya berisikan judul penelitian,
pendahuluan/latar belakang masalah. perumusan
masalah, cara pemecahan masalah, tinjuan pustaka
(kerangka teori dan hipotesis tindakan), tujuan
penelitian, kontribusil manfaat, metode penelitian atau
rencana penelitian, jadwal penelitian, rencana
anggaran penelitian, daftar pustaka, lampiran dan lainlain (Ditjen Dikti, 2004). Urutan itupun masih dapat
dipertukarkan. Berikut ini adalah penjelasan bagianbagian itu.
164
PENYUSUNAN PROPOSAL
I) Judul/ Penelitian
Judul PTK hendaknya menyatakan dengan cermat dan
padat permasalahan serta bentuk tindakan yang
dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah.
Formulasi judul hendaknya singkat spesifik, jelas, dan
sederhana. Namun secara tersirat telah menampilkan
sosok PTK dan bukan sosok penelitian formal. Dengan
kata lain, judul cukup jelas mewakili gambaran tentang
masalah yang akan diteliti dan tindakan yang dipilih
untuk menyelesaikan atau sebagai solusi terhadap
masalah yang dihadapi.
Judul penelitian berikut ini bukanlah judul yang baik
untuk sebuah PTK.
(a) Kemampuan Menulis Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar SeKecamatan Jambangan, Surabaya.
(b) Dampak Pemhelajaran Kooperatif terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar Se-Kecamatan
Lembeyan. Kabupaten Magetan.
(c) Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Metode
Langsung.
(d) Sopan Santun Siswa SMU Kodya Surabaya.
(e) Belajar Mandiri dan Dampaknya terhadap Prestasi
Siswa.
Judul-judul itu tidak menggambarkan sosok PTK. Juduljudul itu lebih menampakkan penelitian kelas. Di dalam
judul itu belum tersirat atau tersurat usaha atau upaya
untuk meningkatkan atau memperbaiki keadaan di
dalam kelas menjadi lebih baik daripada keadaan
sebelumnya.
Judul berikut ini merupakan judul PTK. Judul ini diambil
dari judul PTK yang dibiayai oleh Proyek PGSM.
(a)
(b)
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
165
PENYUSUNAN PROPOSAL
(c)
Optimalisasi
Pembelajaran
Matematika
melalui
Pengorganisasian Tugas Terstruktur dan Kuis pada Siswa
Kelas " SMUN I Godean Yogyakarta Tahun Pembelajaran
1999/2000.
(d)
Strategi
Pengembangan
Kinerja
Guru
dalam
Melaksanakan Penilaian Portofolio untuk Meningkatkan
Mutu Pembelajaran Pendidikan IPS.
(g)
(h)
(i)
2) Pendahuluan/Latar Belakang
Dalam
166
pendahuluan
PENYUSUNAN PROPOSAL
sangat
alasan
167
PENYUSUNAN PROPOSAL
168
PENYUSUNAN PROPOSAL
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
169
PENYUSUNAN PROPOSAL
170
PENYUSUNAN PROPOSAL
171
PENYUSUNAN PROPOSAL
172
pengeluaran
(Iaporan,
fotokopi,
dan
PENYUSUNAN PROPOSAL
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /PENYUSUNAN PROPOSAL/11/B. INDONESIA SMP
173
PENYUSUNAN PROPOSAL
Ketua peneliti
Anggota tim peneliti
Tenaga administrasi
(3) Perjalanan
Penggandaan
Penyusunan artikel
Pengiriman
(5) Seminar
Seminar Iokal
Seminar nasional
174
PELAKSANAAN TINDAKAN
PB /PELAKSANAAN TINDAKAN/12/B. INDONESIA SMP
Topik
Jumlah
Jam
Pertemuan ke-12
Pelaksanaan
tindakan
merupakan
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar. Agar dapat melaksanakan
tindakan yang berhasil, guru peserta perlu
menyusun rencana tindakan dan persiapan
perangkat pembelajaran yang baik. Pemahaman
akan materi tersebut merupakan prasyarat yang
harus dimiliki oleh guru peserta untuk memulai
pembelajaran pada topik ini.
174
PELAKSANAAN TINDAKAN
1. PENGANTAR
Tindakan pada dasarnya merupakan realisasi dari teori
dan teknik mengajar serta tindakan yang sudah
direncanakan. Pada saat tindakan dilaksanakan itulah
pengumpulan data dilakukan. Data yang dikumpulkan
mencakup semua yang dilakukan oleh siapa pun yang
ada dalam situasi terkait, perubahan-perubahan yang
perlu dilakukan, pola interaksi yang terjadi, dan proses
yang berlangsung. Dalam konteks PTK model BERMUTU
ini kegiatan pelaksanaan tindakan akan dilakukan dalam
bentuk modeling open class sebagaimana dalam
kegiatan lesson study, yakni salah satu peserta menjadi
guru model yang akan mengimplementasikan rencana
pembelajaran (skenario) di kelasnya, sementara peserta
yang lain menjadi observer. Hal ini pun sudah dilakukan
pada pertemuan sebelumnya (pertemuan ke-4).
a. Kedudukan Pelaksanaan
Pengumpulan Data
Tindakan
dan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
175
PELAKSANAAN TINDAKAN
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran pada topik ini adalah
persiapan praktik pelaksanaan tindakan yang meliputi
penjelasan tentang skenario pembelajaran serta
penggunaan instrumen pengambilan data kepada semua
anggota, pelaksanaan pembelajaran open class oleh
guru model, observasi pembelajaran oleh anggota
untuk memperoleh data, dan melakukan diskusi refleksi
bersama.
Penjelasan
skenario
pembelajaran
serta
penggunaan instrumen pengambilan data kepada
peserta oleh guru model.
Observasi pembelajaran
memperoleh data.
oleh
anggota
untuk
Tugas Terstruktur
1)
Guru
Peserta
melaksanaan
tindakan
dan
mengumpulkan data sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuatnya pada tugas pembelajaran
sebelumnya.
Proses
pembelajaran
tersebut
diamati oleh teman sejawat dengan menggunakan
lembar observasi yang telah disediakan.
176
PELAKSANAAN TINDAKAN
2)
3)
Tugas Mandiri
Menugasi guru peserta untuk menelaah lebih lanjut
langkah pelaksanaan tindakan dan pengumpulan data
dari sumber belajar yang tersedia dan sumber yang
relevan.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
177
PELAKSANAAN TINDAKAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan rencana
tindakan.
Melaksanakan observasi
pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi.
Melakukan diskusi refleksi
berdasarkan hasil observasi
pembelajaran.
178
PELAKSANAAN TINDAKAN
3. PERSIAPAN
Untuk melaksanakan pembelajaran topik identifikasi
masalah, pemandu perlu mempersiapkan hal-hal
sebagai berikut.
a.
b.
Bahan Ajar 1
Pengantar
Pembelajaran
Pertemuan
Pelaksanaan
Tindakan dan Pengumpulan
Data
Bahan Ajar 2
Kedudukan
Pelaksanaan
Tindakan dan Pengumpulan
Data dalam PTK
Bahan Ajar 3
Rangkuman
Pembelajaran
Topik Pelaksanaan Tindakan
dan Pengumpulan Data
Bahan Ajar 4
c.
d.
e.
f.
Menyiapkan alat
dan peralatan kegaiatan
pembelajaran (alat tulis, media pembelajaran, dan
sebagainya) bersama guru model.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
179
PELAKSANAAN TINDAKAN
4. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan
pembelajaran topik ini antara lain berikut ini.
Sumber Belajar
Nama Rujukan
dalam
Keterangan
perolehan
Sumber Belajar 1
Bahan
Ajar
Pembelajaran
Topik Lampiran
Pelaksanaan Tindakan dan Pengumpulan
Data
Sumber Belajar 2
Sumber Belajar 3
Sumber Belajar 4
Sumber Belajar 5
Website
Sumber Belajar 6
KTI online
Website
Lampiran
Penggunaan Lampiran
180
PELAKSANAAN TINDAKAN
5. KEGIATAN BELAJAR
ALUR PEMBELAJARAN
Kegiatan 1
(10 menit)
Kegiatan 2
(30 menit)
Kegiatan 3
(90 menit)
Pengantar
Penjelasan
tentang topik
yang akan
dipelajari
Persiapan
Pelaksanaan
Tindakan
Penjelasan
tentang skenario
pembelajaran
yang akan diopen-class-kan
dan penjelasan
penggunaan
instrumen untuk
pengumpulan data
Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan
pembelajaran di
kelas sesuai
dengan rencana
tindakan untuk
perbaikan
pembelajaran
Melakukan
observasi
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan
istrumen yang
telah ditentukan
Kegiatan 5
(10 menit)
Kegiatan 4
(60 menit)
Penutup
Merefleksi
pembelajaran
yang sudah
dilakukan,
penyampaian
tugas terstruktur,
dan tugas
mandiri
Diskusi Refleksi
Mendiskusikan proses
belajar yang baru
dilaksanakan
berdasarkan hasil
observasi untuk
melengkapi dan
memverifikasi data
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
181
PELAKSANAAN TINDAKAN
Penjelasan Alur
Kegiatan 1
Pengantar
(Penjelasan
dipelajari)
tentang
topik
yang
akan
182
PELAKSANAAN TINDAKAN
Kegiatan 2
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
183
PELAKSANAAN TINDAKAN
Kegiatan 3
Pelaksanaan Tindakan
(Melaksanakan rencana
mengobservasinya)
tindakan
dan
184
PELAKSANAAN TINDAKAN
Kegiatan 4
Diskusi Refleksi
(Mendikusikan proses belajar berdasarkan
hasil observasi)
Setelah pembelajaran selesai, pemandu meminta semua
guru peserta, baik yang bertindak sebagai guru model
maupun para pengamat kembali ke ruang pertemuan
untuk melakukan diskusi refleksi. Sebelum diskusi
refleksi dimulai para pengamat dipersilahkan untuk
melengkapi catatan hasil observasinya.
Guru Pemandu meminta salah seorang guru untuk
menjadi moderator kegiatan diskusi refleksi. Sebelumnya moderator mempelajari sumber belajar agar
diskusi berjalan lebih tertib dan terarah. Awal
kegiatan ini adalah moderator meminta guru model
untuk memberikan klarifikasi tentang berbagai hal yang
terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan
klarifikasi ini dapat berupa refleksi diri dari guru model.
Moderator mempersilakan para pengamat menyampaikan tanggapan yang didasarkan pada hasil observasinya.
Setelah itu, semua lembar observasi dikumpulkan dan
diserahkan pada guru model karena data ini semua akan
melengkapi data atau informasi untuk guru model.
Artinya dengan diskusi refleksi guru model akan dapat
melengkapi dan sekaligus memverifikasi datanya.
Pada akhir kegiatan diskusi refleksi guru pemandu
meminta
guru model yang melaksanakan tindakan
pembelajaran segera mengkompilasi dan merangkum
data-data yang diperolehnya untuk keperluan analisis,
interpretasi dan refleksi.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
185
PELAKSANAAN TINDAKAN
Kegiatan 5 :
Penutup
(Refleksi dan Tindak Lanjut)
Guru Pemandu memberikan kesempatan kepada guru
peserta untuk mengajukan pertanyaan atau pernyataan
terkait dengan topik pelaksanaan tindakan dan
pengumpulan data. Setelah tanya jawab, peserta
diminta untuk merangkum pembelajaran dan diperkuat
oleh guru pemandu dengan memperlihatkan Bahan Ajar
3: rangkuman pembelajaran topik pelaksanaan
tindakan dan pengumpulan data.
Langkah selanjutnya, guru pemandu dan guru peserta
melakukan refleksi pembelajaran. Guru Pemandu
mempersilakan setiap peserta menuliskan hasil refleksi
diri tentang pengalaman melaksanakan rencana
tindakan, observasi pembelajaran, dan pengumpulan
data dalam buku kerja.
Guru Pemandu memberikan arahan tindak lanjut
pembelajaran dengan memberikan tugas struktur dan
tugas mandiri. Tugas terstrukur yang harus dikerjakan
peserta sesuai dengan langkah yang disusun pada
pengantar. Guru Pemandu mengingatkan guru pembelajar dengan memperlihatkan Bahan Ajar 4: tugas
terstruktur dan tugas mandiri. Kemudian, guru
pemandu mengakhiri kegiatan dengan ucapan salam dan
informasikan topik bahasan pertemuan minggu berikutnya yang akan dibahas, yaitu analisis dan interpretasi
data.
186
PELAKSANAAN TINDAKAN
6. PENILAIAN
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
peserta dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
Produk yang dapat dinilai adalah hasil refleksi atau case
study, data hasil observasi dari teman sejawat, dan
data hasil diskusi refleksi.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
187
PELAKSANAAN TINDAKAN
Lampiran-lampiran
Sumber Belajar 1
Bahan Ajar Pembelajaran Topik Pelaksanaan
Tindakan dan Pengumpulan Data
Bahan Ajar 1
Kompetensi
Melaksanakan
rencana
tindakan
perbaikan
pembelajaran
dalam bentuk
open class dan
mengobservasi
pembelajaran
untuk
mengumpulkan
data.
Kegiatan
Belajar
Melaksanakan
pembelajaran
sesuai dengan
rencana tindakan.
Guru model
melaksanakan
pembelajaran
pada open
class
Refleksi diri
guru model
Melaksanakan
observasi
pembelajaran
dalam bentuk open
class dengan
menggunakan
lembar obsrvasi.
Guru model
melaksanakan
pembelajaran
pada open
class
Data hasil
observasi
Melakukan diskusi
refleksi
berdasarkan hasil
observasi
pembelajaran.
Diskusi
refleksi
Hasil Belajar
yang
diharapkan
Daftar
kelebihan dan
kekurangan guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran
Usulan tindak
lanjut perbaikan
pembelajaran
188
PELAKSANAAN TINDAKAN
Bahan Ajar 2
Refleksi Awal
(Identifikasi
Masalah)
Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Observasi
Tindakan I
Revisi Tind. I
Pelaksanaan
(Perencanaan
Tindakan II)
Tindakan II
Revisi Tind. II
dan seterusnya
Refleksi dan
Evaluasi
Observasi
Refleksi dan
Evaluasi
(Perencanaan
Tindakan III)
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
189
PELAKSANAAN TINDAKAN
Bahan Ajar 3
Rangkuman
Pembelajaran
Topik
Pelaksanaan Tindakan dan Pengumpulan
Data
proses tindakannya
190
PELAKSANAAN TINDAKAN
Bahan Ajar 4
Tugas Terstruktur
1.
2.
3.
Tugas Mandiri
Kajilah bahan bacaan dari sumber belajar 4, 5, dan 6 Kemudian
tuliskanlah laporannya!
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
191
PELAKSANAAN TINDAKAN
INDIKATOR
HASIL OBSERVASI
Mata
Pelajaran/Topik
Kelas/Sekolah
Nama Pengajar
:
:
:
gaimana keterkaitan
ara pembelajaran
ngan realita
hidupan, lingkungan
n pengetahuan lainnya?
192
PELAKSANAAN TINDAKAN
DIKATOR
HASIL OBSERVASI
roses
jaran
akan dengan
yang sesuai
ncar?
iswa dapat
ti alur kegiatan
na cara guru
kan arahan yang
ng siswa untuk
, berpikir dan
tas?
siswa aktif
an kegiatan fisik
tal (berpikir)?
anyak siswa yang
ajar?
na cara guru
kan penguatan,
mereviu,
um atau
ulkan?
guru memberi
mah untuk remidi
guatan?
na cara guru
an evaluasi
jaran?
ana ketuntasan
iswa?
aan
skenario
rkan RPP):
pembelajaran
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
193
PELAKSANAAN TINDAKAN
INDIKATOR
HASIL OBSERVASI
in:
, .200 ,
Observer,
(.)
Jabatan/Posisi:
194
PELAKSANAAN TINDAKAN
RASIONAL
195
PELAKSANAAN TINDAKAN
RAMBU-RAMBU PENGGUNAAN
196
PELAKSANAAN TINDAKAN
c.
d.
e.
Secara
umum,
apakah
guru
peserta
menggunakan strategi pembelajaran tertentu
dengan alur yang sesuai, dan dilakukannya
secara lancar? Apakah siswa mengikuti alur
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
197
PELAKSANAAN TINDAKAN
198
PELAKSANAAN TINDAKAN
C. SARAN
1. Setelah
melakukan
observasi
pembelajaran,
kemudian menuliskan hasil pengamatannya dalam
lembar observasi ini, atau dilanjutkan dengan
diskusi
refleksi,
selanjutnya
para
observer
dianjurkan untuk menguraikan hasil-hasil observasi
tersebut dalam bentuk case study.
2. Dalam melakukan observasi pembelajaran, para
observer diharapkan dapat: melakukan observasi
secara cermat, utamanya terhadap semua siswa;
dan tidak intervensi terhadap guru peserta yang
sedang mengajar maupun siswa yang sedang belajar.
Dalam melakukan pengamtan, pengamat hendaknya
menempatkan diri pada posisi yang dapat melihat
gerak-gerik siswa dan juga ekspresi wajah siswa
pada saat proses pembelajaran.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
199
PELAKSANAAN TINDAKAN
200
PELAKSANAAN TINDAKAN
a.
Pelaksanaan Tindakan
201
PELAKSANAAN TINDAKAN
202
PELAKSANAAN TINDAKAN
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
203
PELAKSANAAN TINDAKAN
c. Diskusi Balikan
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, meskipun
dirujuk supervise klinis dalam menetapkan kerangka
observasi PTK , perlu selalu diingat kekhasannya yaitu
observasi oleh dan untuk sejawat (Hopkins, 1992).
Dalam observasi kesejawatan ini, mitra pengamat dapat
mengggelar berbagai fungsi sesuai dengan kebutuhan
yang kontekstual, melakukan pengamatan secara umum,
memusatkan perhatian kepada suatu fokus, seeara
langsung melakukan semaeam verifikasi kepada siswa di
saat-saat yang tepat sementara kegiatan pembelajaran
berlangsung, dan/atau mencatat sesuatu insiden
penting yang mungkin lunput dari perhatian guru
sebagai aktor tindakan perbaikan.
Observasi kelas akan memberikan kemanfaatan apabila
pelaksanaannya diikuti dengan diskusi balikan (review
discussion). Balikan yang terburuk adalah yang terlalu
dipusatkan pada kekurangan danlatau kesalahan guru
aktor tindakan perbaikan, diberikan secara satu arah
yaitu dari pengamat kepada guru, yang bertolak dari
kesan-kesan yang kurang didukung data, dan/atau
dilaksanakan terlalu lama setelah observasi dilakukan.
2)
3)
4)
5)
204
Jumlah
Jam
(4 x 50 menit)
Tugas terstruktur 4 jam (4 x
60 menit)
Tugas mandiri 4 jam ( 4 x 60
menit)
Pertemuan ke-13
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
205
1. PENGANTAR
Analisis data merupakan usaha untuk memilih,
memilah, membuang, menggolongkan, mengatur
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Langkah ini
sangat penting dilakukan agar data yang terkumpul
dapat bermakna dan menjawab keberhasilan tindakan
yang telah dilakukan. Kegiatan ini sebagai tindak
lanjut dari kegiatan pengumpulan data. Jika kegiatan
pengumpulan data sebagai jantungnya penelitian
tindakan, maka analisis data akan memberi kehidupan
dalam kegiatan penelitian tersebut. Oleh karena itu,
peserta perlu memahami teknik analisis data yang
tepat agar manfaat penelitiannya memiliki nilai ilmiah
yang tinggi .
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam topik ini adalah
permasalahan yang terkait dengan pengolahan atau
analisis data dan interpretasinya. Pembahasan tentang
analisis data difokuskan pada masalah menganalisis data
kuantitatif dan menganalisis data yang bersifat
kualitatif (deskriptif kualitatif). Sementara itu,
206
Tugas Terstruktur
1)
2)
Menganalisis data
interpretasinya.
tersebut
dan
membuat
Tugas Mandiri
1)
2)
3)
207
208
Menganalisis
data
kuantitatif
dengan menggunakan statistika
deskriptif.
Menginterpretasikan
data
hasil
analisis
data
kualitatif
dan
kuantitatif hasil pembelajaran.
data
hasil
3. PERSIAPAN
Untuk melaksanakan pembelajaran topik analisis data
dan Interpretasi, persiapan yang harus dilakukan pemandu adalah sebagai berikut.
a. Mempelajari alur kegiatan pembelajaran yang
disarankan dalam Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini.
b. Mempelajari materi terkait topik analisis dan
interpretasi data pada sumber belajar yang
disarankan dalam daftar sumber belajar.
c. Menyiapkan dan memahami bahan Ajar berikut
untuk digunakan dalam memfasilitasi pembelajaran
di MGMP.
Bahan Ajar 1 Pengantar Pembelajaran Langkah
Analisis Data dan Interpretasi
Bahan Ajar 2 Kedudukan Analisis dan Interpretasi
Data dalam PTK
Bahan Ajar 3 Definisi Data Kualitatif dan
Kuantitatif
Bahan Ajar 4 Contoh interpretasi data
Bahan Ajar 5 Rangkuman Pembelajaran Topik
Analisis Data dan Interpretasi.
Bahan Ajar 6 Tugas Terstruktur dan Tugas Mandiri
d. Menyiapkan alat dan bahan, seperti papan tulis,
kertas plano, spidol, OHP, plastik tranparancies,
LCD, Laptop, ATK dan kalkulator.
Selain itu, pemandu mengingatkan peserta agar
membawa data hasil pelaksanaan pembelajaran sesuai
dengan masalah dan rencana PTK-nya.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
209
4. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat
pembelajaran topik ini antara lain:
Sumber Belajar
digunakan
Nama Rujukan
dalam
Keterangan
perolehan
210
Sumber Belajar 1
Lampiran
Sumber Belajar 2
Lampiran
Sumber Belajar 3
Lampiran
Sumber Belajar 4
Lampiran
Sumber Belajar 5
Website
Sumber Belajar 6
KTI online
Website
5. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1
(10 menit)
Kegiatan 2
(15 menit)
Kegiatan 3
(100 menit)
Pengantar
Penjelasan
tentang
topik yang akan
dipelajari
Kajian
Tugas Mandiri
Menanyakan tugas
terstruktur dan
memastikan guru
peserta MGMP
membawa buku
kerja mereka yang
berisikan data
hasil
observasi
pembelajaran
pada
waktu open class
dan data hasil
pembelajaran guru
sendiri
Diskusi Kelompok
dan Kerja
Kelompok
Memilah data ke
dalam data
kuantitatif dan
kualitatif
Menganalisis data
kuantitatif dan
kualitatif
Menginterpretasi
hasil analisis data
Kegiatan 6
(10 menit)
Kegiatan 5
(20 menit)
Kegiatan 4
(45 menit)
Penutup
Tanya Jawab,
Penguatan,
Refleksi, dan
Tindak Lanjut
Latihan dan
Penugasan
Menganalisis
data dan
menginterpreta
si data yang
dihasilkannya
Presentasi
Melaporkan hasil
kerja kelompok
dan
menanggapinya
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
211
Penjelasan Alur
Kegiatan 1:
212
Kegiatan 2:
Kajian Tugas Mandiri (Mengkaji tugas terstruktur berupa data-data hasil pelaksanaan
tindakan yang sudah dilakukan)
Guru Pemandu meminta guru peserta untuk menyiapkan
data-data yang dihasilkan dari pelaksanaan tindakan
yang sudah dilakukannya. Data tersebut berupa data
hasil observasi, case study, dan hasi belajar siswa. Lalu
membentuk kelompok kecil (3 orang per kelompok).
Masing-masing anggota kelompok saling mengoreksi dan
menanggapi kumpulan data tersebut. Guru Pemandu
berkeliling, memandu, dan membimbing tiap kelompok.
Berdasarkan hasil koreksian dan tanggapan, masingmasing peserta menyempurnakan tugasnya.
Kegiatan 3:
Data Kuantitatif
Hasil belajar siswa
213
Kegiatan 4:
214
Kegiatan 6:
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
215
6. PENILAIAN
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
peserta dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
Produk tersebut di antaranya adalah laporan hasil
pengorganisasian, analisis, dan interpretasi data. Produk
guru peserta akan dilampirkan dalam portofolio.
216
Lampiran-lampiran
Sumber Belajar 1
Bahan Ajar Topik Analisis Data dan Interpretasi
Bahan Ajar 1
Kompetensi
Indikator Pencapaian
Kegiatan
Kompetensi
Belajar
Hasil belajar
yang
diharapkan
dicapai
Menganalisis dan
menginterpretasi
data hasil
pelaksanaan
pembelajaran
bahasa
Indonesia.
Mengidentifikasi
jenis data yang
diperoleh dari hasil
pelaksanaan
pembelajaran.
Menyajikan data
hasil observasi
pembelajaran
sesuai dengan jenis
data yang
diperoleh.
Menganalisis data
kuantitatif dengan
menggunakan
statistik deskriptif.
Menganalisis data
kualitatif yang
diperoleh dari hasil
pembelajaran.
Menginterpretasika
n data hasil analisis
data kualitatif dan
kuantitatif hasil
pembelajaran.
Menarik kesimpulan
dari data kualitatif
dan kuantitatif hasil
pembelajaran.
Kerja
kelompok
Tabel klasifikasi
data kualitatif
dan kuantitatif
Hasil
pengorganisasian
data
Laporan hasil
analisis dan
interpretasi data
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
217
Bahan Ajar 2
Refleksi Awal
(Identifikasi
Masalah)
Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Observasi
Tindakan I
Revisi Tind. I
Pelaksanaan
(Perencanaan
Tindakan II)
Tindakan II
Revisi Tind. II
dan seterusnya
Observasi
Refleksi dan
Evaluasi
Refleksi dan
Evaluasi
(Perencanaan
Tindakan III)
218
Bahan Ajar 3
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
219
Bahan Ajar 4
setelah
guru
mengajar
di
kelas,
siswa
yaitu
yang
dan
dengan
antusias
dalam
belajar
bahasa
kompetensi
dasar
membaca
belum
dapat
mengikuti
220
Bahan Ajar 5
2.
pemahaman
terhadap
pembelajaran
(kognitif),
perhatian,
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
221
Bahan Ajar 6
Tugas Terstruktur
1.
2.
Tugas Mandiri
A. Baca dan pahamilah kembali langkah analisis data dan
interpretasi dari sumber belajar 4, 5, dan 6 serta referensi yang
relevan!
B.
222
Jml Siswa
Persentase
Rerata skor
Tes 1
Tes 2
Laki-laki
448
51,9
52,4
17,7
Perempuan
416
48,1
60,8
22,4
TK
477
55,2
63,7
25,5
Non TK
387
44,8
47,4
13,1
SD
696
80,6
59,9
22,2
MI
168
19,4
41,8
10,4
Sekolah Inti
396
45,8
61,2
24,6
Sekolah Imbas
468
54,2
52,4
16,0
Sekolah Negeri
672
77,8
60,4
21,5
Sekolah Swasta
192
22,2
42,4
14,5
Seluruh Sekolah
864
100,0
56,4
19,9
2.
3.
4.
5.
Apa artinya setiap dua baris data diberi batas dengan garis
solid? Ada informasi apa?
6.
7.
8.
9.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
223
Sumber Belajar 2
Contoh Analisis Data Kualitatif
TAHAP/
INDIKATOR
Refleksi
diri
Komentar
Pengamat 1
Komentar
Pengamat 2
1. Apa yang
dilakukan guru
untuk
menggali
pengetahuan
awal
atau memotivasi
siswa?
Setelah
saya
membaca
naskah
case
study
saya,
saya
merasa
masih
belum
optimal
terutama
pada
saat penggalian
pengetahuan
awal
siswa,
yaitu mengenai
metode
SQ3R
Saya
merasa
agak
memaksakan
siswa
untuk
mengerti
dan siap
belajar.
Pada saat
guru
mengajukan
apersepsi
dengan
mengajukan
pertanyaan:
ASPEK
KEGIATAN AWAL
Apersepsi
dan
motiva-si
224
Pernahkah
kamu
melakukan
kegiatan
membaca
dengan
metode
SQ3R?
Sebagian
besar siswa
yang saya
amati tidak
paham
dengan
istilah
tersebut
Sebaiknya,
guru
mengingatkan istilah
tersebut
pada
kegiatan
apersepsi
Mungkin
pertanyaan
apersepsi harus
diubah:
Langka-langkah
apasajakah yang
kamu lakukan
ketika membaca
bahan
bacaan(buku ata
artikel)?
Tampaknya
siswa tidak
paham dengan
istilah SQ3R
Hasil
kerja
siswa
(kualitatif)
Kata kunci
dan
konsistensi
Istilah SQ3R
pada
pertanyaan
apersepsi,
masih
membingun
gkan siswa.
Siswa belum
mengetahui
konsep
tersebut
walaupun
ada siswa
yang telah
meakukan
tahapannya
Mungkin
perlu
diingatkan
dengan
memancingnya dengan
pertanyaan
seperti yang
disarankan
pengamat
2.
TAHAP/
INDIKATOR
ASPEK
2. Bagaimana
respons
siswa?
Apakah
siswa
bertanya
tentang
sesuatu
masalah
terkait
dengan
apa yang
disajikan
guru
pada
kegiatan
awal?
Refleksi
diri
Komentar
Pengamat 1
Komentar
Pengamat 2
Respon siswa
untuk
menjawab
pertanyaan
apersepsi
dan motivasi
tidak terlalu
banyak
Jawaban siswa:
(5 orang dari
40 siswa)
3 orang siswa
dalam kelompok
yang saya amati
menjawab:
SQ3R adalah
metode yang
digunakan pada
kegiatan
membaca
Jawaban siswa
masih umum
dan belum
mengarah pada
hal yang akan
dilakukan
Guru tidak
mengejar
jawaban siswa
untuk
menyebutkan
bagaimana
tekniknya.
Hasil
kerja
siswa
(kualitatif)
Kata kunci
dan
konsistensi
Respon
siswa masih
sedikit,
mungkin
guru perlu
mengubah
teknik
bertanya,
ajukan
pertanyaan
kepada
seluruh
kelas dulu,
baru
menunjuk
kelompok.
Guru perlu
mengingatkan atau
menjelaskan dengan
cara menganalogikan
dengan hal
yang mudah
dipahami
siswa
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
225
TAHAP/
INDIKATOR
Komentar
Pengamat 1
Komentar
Pengamat 2
3. Apakah
guru
memberikan
penjelasan
umum
tentang
materi
ajar atau
prosedur
kegiatan
yang
harus dilakukan
oleh
siswa?
Pemberian
informasi
mengenai
tujuan
pelajaran
oleh guru
adalah baik,
karena saya
jarang
melakukan
hal ini. Siswa
jadi tahu
arah pembelajaran
Guru
membacakan
prosedur dalam
LKS
setelahmembagi
kannya kepada
setiap
kelompok.
Mungkin hal ini
tidak perlu
dilakukan
karena akan
memerlukan
waktu,
sebaiknya
berikan waktu
beberapa menit
kepada siswa
untuk
mempelajari
LKS. Hal ini juga
saya kira baik
untuk mengecek
siswa apakah
mengerti atau
tidak dengan
langkah-langkah
kerja dalam LKS
Pembacaan
Langkahlangkah
kerja dalam
LKS
mungkin
sebaiknya
tidak
dibacakan
guru, tetapi
memberikan waktu
yang cukup
kepada
siswa untuk
membacanya, satu
kelompok (5
orang)
mungkin
LKSnya
minimal dua
set.
4. Bagaimana
keterkaitan
antara
pembela
jaran
dengan
realita
kehidupan,
lingkungan dan
pengetahuan
lainnya?
Bahan
bacaan yang
digunakan
dalam pembelajaran
adalah
bahan
bacaan yang
sehari-hari
siswa
temukan.
Bahan bacaan
yang digunakan
terkait dengan
realita
kehidupan
sehari-hari.
Pembahasan materi
sudah
terkait
dengan
realitas
kehidupan
siswa.
ASPEK
KEGIATAN INTI
Materi
ajar:
226
Refleksi
diri
Sebaiknya,
siswa dalam
kelompok
diberi
kesempatan
dulu untuk
mempelajari
langkahlangkah
kegiatan
dalam LKS
dan diberi
waktu untuk
menanyakan bila
tidak
mengerti
Hasil
kerja
siswa
(kualitatif)
Kata kunci
dan
konsistensi
TAHAP/
INDIKATOR
ASPEK
Pengelolaan
sumber
belajar/
media
5. Apakah
guru
terampil
dalam
memanfaatkan
dan
mampu
memanipulasi
media
pembelajaran?
Refleksi
diri
Komentar
Pengamat 1
Komentar
Pengamat 2
Dalam
pembelajaran
membaca
cepat
digunakan
media pembelajaran
yang ada di
sekeliling
siswa,
seperti jam
dinding atau
jam tangan
bagi yang
memiliki
untuk
menghitung
kecepatan
waktu
membaca.
Hal ini baik,
karena
tadinya saya
mengira
harus
menggunakan
stopwatch
Media
pembelajaran
yang digunakan
tidak sulit untuk
diadakan.
Penggunaan
bahan-bahan
sarana dan
prasarana yang
ada disekitar
kita
Hasil
kerja
siswa
(kualitatif)
Kata kunci
dan
konsistensi
Guru
mampu
menyediakan bahanbahan yang
ada di
lingkungan
siswa dan
mudah
untuk
diperoleh.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
227
TAHAP/
INDIKATOR
Komentar
Pengamat 1
Komentar
Pengamat 2
6. Bagaimana
interaksi
siswa
dengan
sumber
belajar/
media.
kelompok
siswa yang
saya amati
bekerja
sesuai LKS,
dan ada 2
orang
anggota
kelompok
mulai
membuka
buku
pegangan
siswa dan
menggunakannya
untuk
mencari
infrmasi
pengertian
indikator
Kelompok siswa
yang saya amati
setelah
membaca LKS,
mulai berdiskusi
untuk
memahami
pertanyaanpertanyaan yang
ada pada LKS.
Interaksi
siswa
dengan
sumber
belajar
(LKS) sudah
baik,
artinya
siswa
menggunak
an LKS
untuk
memahami
konsep
yangakan
dipelajari.
7. Apakah
proses
pembela
jaran
dilaksan
akan
dengan
strategi
yang
sesuai
secara
lancar?
Pembejaran
dilaksanakan sesuai
dengan RPP,
yaitu
menekankan pada
kerja
kelompok
(berpasangan) Siswa
dapat
mengikuti
alur pembelajaran
setelah LKS
dibagikan,
walaupun
pada
awalnya
kelihatan
agak kurang
aktif
Pembelajaran
dengan kerja
kelompok
(berpasangan)
pada kegiatan
inti berjalan
lancar. Siswa
mulai bekerja
sesuai dengan
LKS.
Pembelajaran sudah
sesuai
dengan
rencana,
namun
masih perlu
lebih
mendorong
siswa utuk
lebih aktif
dan
memanajemen waktu
ASPEK
Strategi
pembelajaran
8. Apakah
siswa
dapat
mengikuti alur
kegiatan
belajar?
228
Refleksi
diri
Siswa dapat
mengikuti
kegiatan belajar
yang
direncankan
guru,
Hasil
kerja
siswa
(kualitatif)
Kata kunci
dan
konsistensi
TAHAP/
INDIKATOR
ASPEK
9. Bagaimana
cara
guru
memberi
kan
arahan
yang
mendorong
siswa
untuk
bertanya,
berpikir
dan
beraktivi
tas?
Refleksi
diri
Komentar
Pengamat 1
Komentar
Pengamat 2
Guru
mengajukan
beberapa
pertanyaan
untuk
membantu
siswa
menyimpulkan:
Guru berkeliling
memeriksa
setiap kelompok
siswa sambil
memegang
selembar kertas
(daftar cek
aktivitas siswa).
Pertanyaan
yang
diajukan:
Agar waku
yang kita
gunakan
pada saat
membaca
lebih
efektif,
hal-hal
apa
sajakah
yang harus
kita
lakukan?
Mengapa
kita harus
melakukan halhal
tersebut?
Bagaimana cara
melakukan
hal-hal
tersebut?
Pada saat
berkeliling, guru
membimbing
dan
memberikan
arahan bagi
yang belum
memahami.
Apa yang
dilakukan oleh
guru menurut
saya baik,
sehingga bila
ada data yang
keliru (siswa
salah
memahami)
dapat langsung
diulang lagi?
Hasil
kerja
siswa
(kualitatif)
Kata kunci
dan
konsistensi
Bimbingan
guru secara
berkeliling
terhadap
kelompokkelompok
siswa sudah
baik,
namun
perlu diperhatikan
waktu dan
pada kasuskasus yang
sama
(menentukan teknik
salah satu
langkah
dalam
SQ3R)
mungkin
diangkat di
depan
kelas,
sehingga
siswa
memiliki
istilah yang
sama
mengenai
hal tersebut
Pertanyaan-pertanyaan
arahan ini
ternyata
dapat
menuntun siswa
untuk
menarik
kesimpulan,
siswa
mulai
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
memahami
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B.
INDONESIA SMP
langkah229
langkah
SQ3R.
Setelah
itu siswa
TAHAP/
INDIKATOR
ASPEK
10. Apakah
siswa
aktif
melaku
kan
kegiatan
fisik
dan
mental
(berpikir)?
Berapa
banyak
siswa
yang
aktif
belajar?
230
Refleksi
diri
Komentar
Pengamat 1
Komentar
Pengamat 2
Hasil
kerja
siswa
(kualitatif)
Kata kunci
dan
konsistensi
Siswa aktif
melakukan
kegiatan.
Setiap pasangan
yang saya
amati, aktif
melakukan halhal yang
ditugaskannya.
Secara
bergantian
mereka berlatih
membaca
cepat. Ketika
yang satu
membaca,
pasangannya
menghitung
waktu
membacanya
lalu mengawasi
ketika mengisi
pertanyaanpertanyaannya.
Setelah itu,
bergantian dan
bersama-sama
menghitung
KEM-nya.
TAHAP/
INDIKATOR
Komentar
Pengamat 1
Komentar
Pengamat 2
11. Bagaimana
cara
guru
memberikan
pengua
tan,
dengan
mereviu,
merang
kum
atau
menyimpulkan?
Cara guru
merangkum
pelajaran
sudah baik,
ia memberikan
kesempatan
pada
beberapa
kelompok
atau
pasangan
siswa untuk
memberikan simpulan
pembelajaran
Sebelum guru
menutup
pelajaran, guru
sudah bagus
dengan
memberikan
penguatan, cara
memberikan
penguatan
dilakukan
melalui tanya
jawab.
12. Apakah
guru
memberi
tugas
rumah
untuk
remidi
atau
penguatan?
Sebelum
mengakhiri
pembelajaran, guru
memberikan tugas
rumah
berupa
belajar
mandiri
berlatih
meningkatkan KEM
masingmasing
Guru
memberikan
tugas kepada
masing-masing
siswa untuk
meningkatkan
KEM-nya.
ASPEK
KEGIATAN
PENUTUP
Penguatan
Konsulidasi
Evaluasi
Refleksi
diri
Hasil
kerja
siswa
(kualitatif)
Kata kunci
dan
konsistensi
13. Bagaimana
cara
guru
melakukan
evaluasi pembelajaran
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
231
TAHAP/
INDIKATOR
ASPEK
Refleksi
diri
Komentar
Pengamat 1
Komentar
Pengamat 2
Hasil
kerja
siswa
(kualitatif)
Kata kunci
dan
konsistensi
14. Bagaimana
ketuntasan
belajar
siswa?
Komentar
pengamat
tentang
sejauh
mana
perencanaan
perbaikan
ini
berhasil
memeceh
masalah?
232
Sumber Belajar 3
Contoh Analisis Data Kuantitatif
Data KEM siswa
No. siswa KEM awal KEM akhir
48.0
87.0
21
54.0
66.0
50.0
55.0
22
44.0
54.0
51.0
50.0
23
49.0
58.0
53.0
70.0
24
65.0
79.0
50.0
55.0
25
66.0
84.0
44.0
81.0
26
56.0
99.0
45.0
83.0
27
60.0
77.0
54.0
60.0
28
70.0
70.0
58.0
72.0
29
70.0
90.0
10
42.0
48.0
30
72.0
93.0
11
57.0
69.0
31
59.0
72.0
12
45.0
55.0
32
50.0
59.0
13
40.0
45.0
33
46.0
54.0
14
52.0
51.0
34
43.0
58.0
15
61.0
77.0
35
64.0
64.0
16
55.0
59.0
36
40.0
48.0
17
62.0
71.0
37
56.0
69.0
18
48.0
57.0
38
74.0
96.0
19
55.0
65.0
39
59.0
59.0
20
60.0
69.0
40
53.0
65.0
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
233
Nilai tengah
Banyaknya siswa
1-10
5,5
11-20
15
20-29
25
30-39
35
40-49
45
12
50-59
55
17
60-69
65
70-79
75
80-89
85
90-100
95
(frekuensi (eg: )
Rata-rata=
234
f .x
f
.............
=
40
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1-10
90-100
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
235
Nilai tengah
berdasarkan Interval 10
Banyaknya siswa
(frekuensi (eg: )
1-10
5,5
11-20
15
20-29
25
30-39
35
40-49
45
50-59
55
60-69
65
70-79
75
80-89
85
90-100
95
Rata-rata=
236
f .x
f
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1-10
90-100
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
237
Sumber Belajar 4
Penelitian Tindakan Kelas (Buku 3 Materi Pelatihan Terintegrasi
Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia).
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta, 2005.
5. Analisi dan Refleksi
Salah satu ciri khas profesionalitas adalah dilakukannya
pengambilan keputusan ahli sebelum, sementara, dan
setelah tindakan layanan ahli dilaksanakan. Deogan
bermodalkan kemampuan dan wawasan kependidikan,
Anda dapat membuat rancangan pembelajaran
berdasarkan serentetan keputusan situasional dengan
mcnggunakan apa yang telah Anda keketahui seperti
tujuan, materi, kesiapan siswa dan dukungan lingkungan
belajar sebagai titiktitik berangkat.
Dengan bersenjatakan prinsip reaksi (principle of
reaction) sebagai rujukan. Anda dapat melakukan
diagnosis dan mengambil keputusan secara sangat cepat
untuk melakukan penyesuaian (fine-luning) yang
diperlukan,
sementara
kegiatan
dan
peristiwa
pembelajaran berlangsung. Dengan bertolak dari apa
yang tercapai dan tidak tercapai dalam sesuatu episode
pembelajaran, serta dipandu oleh kerangka pikir
perbaikan yang telah ditetapkan, Anda dapat
mengidentifikasi sasaran perbaikan yang dikehendaki
serta menjajaki strategi perbaikan yang perlu digelar
untuk mewujudkannya.
Untuk dapat melakukan secara efektif pengambilan
keputusan sebelum, sementara, dan setelah suatu
program pembelajaran dilaksanakan, Anda sebagai guru
dan terlebih-Iebih ketika juga berperan sebagai
pelaksana PTK, melakukan refleksi. Artinya, Anda
merenungkan secara intens apa yang telah terjadi dan
tidak terjadi, mengapa segala sesuatu terjadi dan/atau
tidak terjadi. serta menjajaki altematifalternatif solusi
yang perlu dikaji, dipilih dan dilaksanakan untuk dapat
mewujudkan apa yang dikehendaki. Secara teknis,
238
239
240
Pemaknaan
Penyusunan
Kesimpulan
Identifikasi
Tindak Lanjut
241
242
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA/13/B. INDONESIA SMP
243
244
Topik
Jumlah
Jam
(4 x 50 menit)
Tugas terstruktur 4 jam
(4 x 60 menit)
Tugas mandiri 4 jam
( 4 x 60 menit)
244
1. PENGANTAR
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis
(reflective) tentang perubahan yang terjadi pada siswa,
suasana kelas, dan guru (Arikunto, dkk., 2008:133).
Pada tahap ini, guru sebagai peneliti menjawab
pertanyaan mengapa (why), bagaimana (how), dan
seberapa jauh (to what extent) intervensi telah
menghasilkan perubahan. Berdasarkan hal tersebut
lewat refleksi kita berusaha untuk memahami hal
berikut ini.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
245
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam topik ini adalah
permasalahan yang terkait dengan kemampuan
merefleksi dan tindak lanjut. Pembahasan difokuskan
pada hal-hal yang harus ada dalam sebuah refleksi dan
tindak lanjut, langkah-langkah merefleksi, dan
menyusun program tindak lanjut.
246
Tugas Terstruktur
1)
2)
3)
Membuat
refleksi
merancang
tindak
selanjutnya.
tindakan
pertama
dan
lanjut
untuk
tindakan
Tugas Mandiri
Membaca dan memahami sumber belajar dan referensi
yang relevan lalu menyusun laporan kajian kritisnya.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
247
Melakukan
refleksi
dan
menentukan tindak lanjut dengan
tepat.
248
3. PERSIAPAN
Untuk melaksanakan pembelajaran topik refleksi dan
tindak lanjut, guru pemandu perlu mempersiapkan halhal berikut ini.
a.
b.
c.
d.
Refeksi
dan
dan
Tugas
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
249
4. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat
pembelajaran topik ini antara lain:
digunakan
dalam
Sumber Belajar
Nama Rujukan
Sumber Belajar 1
Sumber Belajar 2
Lampiran
Sumber Belajar 3
Website
Cakrawala
Guru
Sumber Belajar 4
Website
Sumber Belajar 5
KTI online
Website
Keterangan
perolehan
250
5. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1
(10 menit)
Pengantar
(Penjelasan
tentang topik
yang akan
dipelajari)
Kegiatan 2
(15 menit)
Kajian
Tugas Mandiri
Mendiskusikan
dan mengkaji
hasil analisis dan
interpretasi data
masing-masing
guru
Kegiatan 6
(10 menit)
Kegiatan 5
(20 menit)
Penutup
Latihan dan
Penugasan
(Tanya Jawab,
Penguatan,
Refleksi, dan
Tindak Lanjut)
Membuat refleksi
dan tindak lanjut
berdasarkan
tindakan yang
telah dilakukan
masing-masing
Kegiatan 3
(100 menit)
Diskusi Kelompok
dan Kerja
Kelompok
Berlatih membuat
refleksi dan
tindak lanjut
berdasarkan
tindakan yang
dilakukan pada
saat open class
Kegiatan 4
(45 menit)
Kunjung Karya
(menanggapi hasil
kerja kelompok)
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
251
Penjelasan Alur
Kegiatan 1
252
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Diskusi
Kelompok
dan
Kerja
Kelompok
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
253
Deskripsi Temuan
(Open class)
(Open class)
Refleksi
Tindak lanjut
Kegiatan 4
Kunjung Karya
254
Kegiatan 5
(Membuat
refleksi
dan
tindak
lanjut
berdasarkan tindakan yang telah dilakukan
masing-masing)
Kegiatan 6
Penutup
255
6. PENILAIAN
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
peserta dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
Produk yang dapat dinilai adalah hasil refeksi dan
rancangan tindak lanjut PTK pada siklus berikutnya.
Produk guru peserta akan dilampirkan dalam portofolio
256
Lampiran-lampiran
Sumber Belajar 1
Bahan Ajar Topik Refleksi dan Tindak Lanjut
Bahan Ajar 1
Kompetensi
Melakukan
refleksi dan
menentukan
tindak lanjut
dengan tepat
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Mendeskripsikan
hasil pelaksanaan
rencana tindakan.
Menemukan
kesimpulan tentang
keberhasilan
rencana tindakan.
Menjelaskan
rencana tindak
lanjut atau rencana
tindakan berikutnya
Kegiatan
Belajar
Kerja
kelompok
Hasil belajar
yang diharapkan
dicapai
Rumusan refleksi
dan tindak lanjut
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
257
Bahan Ajar 2
Refleksi Awal
(Identifikasi
Masalah)
Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Observasi
Tindakan I
Revisi Tind. I
Pelaksanaan
(Perencanaan
Tindakan II)
Tindakan II
Revisi Tind. II
dan seterusnya
Observasi
Refleksi dan
Evaluasi
Refleksi dan
Evaluasi
(Perencanaan
Tindakan III)
258
Bahan Ajar 3
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
259
Bahan Ajar 4
Tujuan
Perbaikan
Guru peserta
mampu
meningkatkan
keterampilan
siswa dalam
melakukan
tahapan
metode SQ3R
Contoh
Lanjut
Rumusan
Deskripsi Temuan
Kerja berpasangan
berlangsung lancar,
tetapi hanya lima
pasangan yang
anggotanya aktif
melakukan tahapan
metode SQ3R. Untuk
pasangan yang lain,
masih kaku dan
belum dapat
memanfaatkan
waktu. Ini terjadi
karena siswa masih
beum memahami
tujuan penggunaan
metode SQ3R, guru
juga tidak menegur
siswa yang ngobrol,
guru hanya
berkeliling kesemua
kelompok tanpa
memberi bantuan.
Refeksi
Refleksi
Kerja
berpasangan
belum mampu
mengaktifkan
siswa, hanya
sekitar 25%
siswa yang
aktif.
Penyebabnya
adalah guru
belum
menerapkan
strategi untuk
mengaktifkan
semua siswa.
dan
Tindak
Tindak Lanjut
Pada siklus ke dua
guru memutuskan
untuk
meningkatkan
efektivitas melalui
penerapan strategi
latihan ulang agar
siswa terbiasa
melakukan
tahapan SQ3R.
260
Bahan Ajar 5
Bahan Ajar 6
Buatlah perangkat pembelajaran dan persiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan
siklus 2.
Tugas mandiri
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
261
Sumber Belajar 2
Penelitian Tindakan Kelas (Buku 3 Materi Pelatihan
Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia). Depdiknas, Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta, 2005.
5. Analisi dan Refleksi
Salah satu ciri khas profesionalitas adalah dilakukannya
pengambilan keputusan ahli sebelum, sementara, dan
setelah tindakan layanan ahli dilaksanakan. Deogan
bermodalkan kemampuan dan wawasan kependidikan,
Anda dapat membuat rancangan pembelajaran
berdasarkan serentetan keputusan situasional dengan
mcnggunakan apa yang telah Anda keketahui seperti
tujuan, materi, kesiapan siswa dan dukungan lingkungan
belajar sebagai titiktitik berangkat.
Dengan bersenjatakan prinsip reaksi (principle of
reaction) sebagai rujukan. Anda dapat melakukan
diagnosis dan mengambil keputusan secara sangat cepat
untuk melakukan penyesuaian (fine-luning) yang
diperlukan,
sementara
kegiatan
dan
peristiwa
pembelajaran berlangsung. Dengan bertolak dari apa
yang tercapai dan tidak tercapai dalam sesuatu episode
pembelajaran, serta dipandu oleh kerangka pikir
perbaikan yang telah ditetapkan, Anda dapat
mengidentifikasi sasaran perbaikan yang dikehendaki
serta menjajaki strategi perbaikan yang perlu digelar
untuk mewujudkannya.
Untuk dapat melakukan secara efektif pengambilan
keputusan sebelum, sementara, dan setelah suatu
program pembelajaran dilaksanakan, Anda sebagai guru
dan terlebih-Iebih ketika juga berperan sebagai
pelaksana PTK, melakukan refleksi. Artinya, Anda
merenungkan secara intens apa yang telah terjadi dan
tidak terjadi, mengapa segala sesuatu terjadi dan/atau
tidak terjadi. serta menjajaki altematifalternatif solusi
262
263
264
Analisis
Pemaknaan
Penyusunan
Kesimpulan
Identifikasi
Tindak Lanjut
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
265
266
267
268
LAPORAN
PB /Laporan/15/B. INDONESIA SMP
Topik
Penyusunan Laporan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
269
LAPORAN
1. PENGANTAR
Laporan PTK pada hakikatnya merupakan upaya
menceritakan kembali seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir kegiatan, mulai dari perencanaan,
tindakan (pelaksanaan), pengamatan (observasi), dan
refleksi. Setiap aktivitas PTK dilaporkan secara jelas dan
terperinci dari masalah yang dirasakan, tindakan yang
diambil untuk mengatasi masalah tersebut, cara
mengobservasi, cara menganalisis dan merefleksi, serta
bagaimana hasilnya. Seperti penelitian formal,
penelitian tindakan kelas dalam melaporkan hasil
penelitian juga mengikuti aturan pelaporan kegiatan
ilmiah.
a. Kedudukan Penyusunan
Pembelajaran
Laporan
dalam
Penyusunan laporan
merupakan topik
bahasan
pertemuan minggu ke-15 dari 16 pertemuan dalam
proses belajar BERMUTU. Kegiatan ini dilakukan setelah
guru peserta melakukan kegiatan penelitiannya
berdasarkan proposal yang telah dipersiapkannya.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam topik ini adalah
mengkaji dan menyusun laporan berdasarkan sistematika penyusunan laporan PTK.
270
LAPORAN
Tugas Terstruktur
1) Mengecek kembali data-data yang telah diperoleh
dan diorganisasikan dari pelaksanaan tindakan siklus
1 dan siklus 2 sesuai dengan jenis data dan
relevansinya dengan tujuan pelaksanaan PTK guru.
2) Memahami hasil analisis data dan interpretasi data
pelaksanaan tindakan siklus 1 dan 2 yang telah
dirumuskan.
3) Menyusun laporan hasi penelitian tindakan kelas
siklus 1 dan 2.
Tugas Mandiri
Membaca dan memahami sumber belajar dan referensi
yang relevan lalu menyusun laporan kajian kritisnya.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
271
LAPORAN
272
LAPORAN
3. PERSIAPAN
Untuk memfasilitasi guru peserta berdiskusi di MGMP
dalam topik penyusunan laporan terdapat beberapa hal
yang perlu dipersiapkan guru pemandu, di antaranya
sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
Bahan Ajar 1
Pengantar Pembelajaran
Penyusunan Laporan
Bahan Ajar 2
Format Laporan
Bahan Ajar 3
Topik
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
273
LAPORAN
4. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan dalam
pembelajaran topik ini antara lain:
Sumber Belajar
Nama Rujukan
Keterangan
perolehan
Sumber Belajar 1
Lampiran
Sumber Belajar 2
Lampiran
Sumber Belajar 3
Sumber Belajar 4
KTI online
Sumber Belajar 5
Lampiran
274
LAPORAN
5. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
(10 menit)
(15 menit)
(100 menit)
Pengantar
Kajian
Tugas Mandiri
Penjelasan
tentang topiK
yang akan
dipelajari
Mendiskusikan
dan mengkaji
hasil analisis dan
interpretasi data
siklus 2
Kegiatan 6
Kegiatan 5
(10 menit)
(20 menit)
Penutup
Latihan dan
Penugasan
Tanya Jawab,
Penguatan,
Refleksi, dan
Tindak Lanjut
Menyusun
laporan
berdasarkan
tindakan siklus 1
dan siklus 2 yang
telah dilakukan
masing-masing
Diskusi Kelompok
dan Kerja
Kelompok
Berlatih
menyusun laporan
PTK siklus 1 dan
siklus 2
berdasarkan
tindakan yang
dilakukan pada
saat open class
Kegiatan 4
(45 menit)
Presentasi
Melaporkan dan
menanggapi hasil
kerja kelompok
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
275
LAPORAN
Penjelasan Alur
Kegiatan 1
Pengantar
Guru pemandu
menginformasikan topik yang akan
dipelajari, kompetensi, indicator pencapaian kompetensi, ruang lingkup pembelajaran, dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan melalui Bahan Ajar
1: Pengantar Pembelajaran Topik Penyusunan
Laporan.
Langkah selanjutnya, guru pemandu melakukan tanya
jawab seputar topik penyusuna laporan PTK pembelajaran bahasa Indonesia dengan guru peserta didik
Pertanyaan guru pemandu:
Kegiatan 2
276
LAPORAN
Kegiatan 3
Refleksi
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
277
LAPORAN
Kegiatan 4
Presentasi
Kegiatan 5
Kegiatan 6
Penutup
278
LAPORAN
6. PENILAIAN
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
peserta dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
Produk yang dapat dinilai adalah laporan PTK hasil
tindakan siklus 1 dan siklus 2. Produk guru peserta akan
dilampirkan dalam portofolio
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
279
LAPORAN
Lampiran-lampiran
Sumber Belajar 1
Kompetensi
Menyusun
laporan
Penelitian
Tindakan Kelas.
Kegiatan
Belajar
Hasil Belajar
yang
Diharapkan
Menghimpun
data Brainstorming
atau dokumen hasil
Diskusi
pelaksanaan
tindakan siklus 1 Latihan
dan 2
Hasil analisis
data,
interpretasi
data, refleksi
siklus 1 dan
siklus 2
Menyusun laporan
PTK
Laporan PTK
Brainstorming
Diskusi
Latihan
280
LAPORAN
Bahan Ajar 2
Format Laporan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
281
LAPORAN
282
LAPORAN
2.
Tugas Mandiri
Pelajari bacaan tentang Penyusunan Laporan PTK
(sumber belajar 3, 4, dan 5) dalam waktu-waktu
senggang guru. Kemudian tuliskanlah laporannya dan
diserahkan pada pertemuan berikutnya!
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
283
LAPORAN
Sumber Belajar 2
BAB I PENDAHULUAN
284
LAPORAN
yang sangat penting bagi siswa. Kemampuan mendengarkan merupakan bekal bagi siswa untuk
mempelajari KD yang lain dalam mata pelajaran bahasa
Indonsia dan mata pelajaran yang lain. Bahkan
kemampuan mendengarkan sebagai bekal bagi siswa
dalam menjalani kehidupannya di masyarakat.
Untuk mengatasi kegagalan tersebut, peneliti mempelajari beberapa buku model pembelajaran. Salah satu
model pembelajaran yang dapat mengatasi kegagalan
pembelajaran tersebut adalah model kerjasama
kelompok. Model kerjasama kelompok merupakan salah
satu komponen model kontekstual yang dikenal dengan
istilah masyarakat belajar.
Departemen Pendidikan Nasional (2002a:15) menjelaskan, Konsep masyarakat belajar menyarankan agar
hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan
orang lain. Konsep tersebut menunjukkan bahwa
masyarakat belajar merupakan kumpulan individu yang
bekerjasama dalam satu kesatuan kelompok yang setiap
anggotanya bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang
telah disepakati sesuai dengan kompetensinya dan
mempunyai hubungan tertentu untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditetapkan. Dengan cara kerjasama
antar siswa dalam kelompok, peneliti yakin bahwa
proses pembelajaran mendengarkan cerita
akan
berlangsung secara efektif dan hasil belajar pun akan
meningkat.
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti akan
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul
Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Mendengarkan
Cerita melalui Kerjasama Kelompok.
B. Rumusan Masalah
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
285
LAPORAN
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat Keilmuan
a. Memberikan kontribusi kepada para siswa tentang
bagaimana cara
meningkatkan kemampuannya
dalam mendengarkan cerita melalui kerjasama
kelompok.
b. Memberikan kontribusi kepada seluruh anggota KKG
di tingkat kecamatan dan di tingkat kota Depok
tentang bagaimana cara meningkatkan kemampuan
siswa dalam mendengarkan cerita melalui kerjasama kelompok.
286
LAPORAN
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
287
LAPORAN
BAB II.
KAJIAN TEORETIS
A.
Mendengarkan Cerita
1.
Tokoh Cerita
2. Alur Cerita
Nurgiyantoro, (2000: 142) menjelaskan alur cerita
merupakan unsur waktu, baik dikemukakan secara
eksplisit atau implisit. Alur cerita tidak harus disajikan
secara urutan waktu, runtut, atau kronologis yang
dimulai dengan peristiwa awal, kemudian disusul
dengan peristiwa tengah dan diakhiri dengan peristiwa
akhir. Dalam sebuah cerita dapat saja dimulai dengan
bagian mana pun.
288
LAPORAN
3. Latar Cerita
Nurgiyantoro, (2000:216) menjelaskan latar merupakan
landasan tumpu yang mengarah pada tempat, waktu,
dan lingkungan sosial terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan. Latar dikelompokkan bersama dengan
tokoh dan alur ke dalam fakta. Ketiga hal inilah yang
secara konkret dan langsung membentuk cerita dan
dapat diimajinasi oleh pembaca secara faktual. Latar
memberikan pijakan cerita secara konkrit dan jelas. Hal
ini
yang akan memberikan kesan realistik kepada
pembaca. Latar menciptakan suasana tertentu yang
seolah-olah ada dan terjadi.
4. Konflik
Nurgiyantoro, (2000:122) menjelaskan bahwa konflik
mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang
seimbang
dan menyiratkan ada aksi dan reaksi.
Peristiwa dan konflik berkaitan erat. Suatu konflik akan
memunculkan suatu peristiwa. Konflik demi konflik akan
memunculkan peristiwa demi peristiwa yang pada
akhirnya mencapai klimak atau titik puncak suatu
peristiwa.
Bentuk peristiwa dalam sebuah cerita dapat berupa
peristiwa fisik atau batin. Peristiwa fisik melibatkan
aktivitas fisik yaitu interaksi antara tokoh cerita dengan
sesuatu di luar dirinya antara lain tokoh lain atau
lingkungan. Peristiwa batin adalah sesuatu ang terjadi
dalam batin atau hati seorang tokoh. Kedua bentuk
konflik tersebut saling berkaitan atau saling
menyebabkan terjadinya peristiwa.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
289
LAPORAN
5. Ringkasan Cerita
Ringkasan cerita atau cerita yang diringkas pada
hakikatnya adalah sama dengan alur cerita. Sebab alur
cerita merupakan rangkaian antara peristiwa yang
diceritakan dahulu dengan peristiwa yang diceritakan
kemudian. Rangkaian peristiwa antar peristiwa tersebut
hendaklah jelas, logis, dan dapat dikenali hubungan
kewaktuannya.
Alur yang utuh dan padu akan
membentuk cerita yang utuh dan padu pula. Begitu
pula dengan ringkasan cerita. Ringkasan cerita harus
utuh dan padu, agar pembaca memahami rangkaian
antara peristiwa yang diceritakan dahulu dengan
peristiwa yang diceritakan kemudian.
B.
Kerjasama Kelompok
Departemen Pendidikan Nasional (2002a:15) menjelaskan, Konsep kerjasama kelompok menyarankan agar
hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan
orang lain. Konsep tersebut menunjukkan bahwa
kerjasama kelompok merupakan kumpulan individu yang
bekerjasama dalam satu kesatuan kelompok.
Lewin (1958) dalam Munir (2001:5) menjelaskan,
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai
hubungan tertentu yang saling ketergantungan dalam
ukuran-ukuran yang bermakna. Sukamta (1980) dalam
Munir (2001:6) menjelaskan kualifikasi sebuah kelompok
adalah Terjadinya interaksi tatap muka dengan
frekuensi yang sangat tinggi dan menyebabkan
terjalinnya hubungan psikologis yang nyata, seperti
saling rasa memiliki, rasa solidaritas, saling ketergantungan, adanya norma kelompok, dan terbentuknya
struktur kelompok.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dinyatakan
bahwa dalam kerja kelompok harus terjalin hubungan
bekerjasama saling pengertian, menghargai, dan
membantu dengan disertai komunikasi secara empati
sebagai
upaya
untuk
memaksimalkan
kondisi
pembelajaran. Hasil pembelajaran harus merupakan
hasil sharing antar siswa dalam satu kelompok atau
antar kelompok. Siswa yang pandai mengajari yang
lemah, yang tahu mengajari yang tidak tahu, yang cepat
memahami mengajari yang lamban, yang mempunyai
gagasan segera memberi usul, dan sebagainya.
PB/LAPORAN/15/B. INDONESIA SMP
290
LAPORAN
C.
Pola Pikir
291
LAPORAN
292
LAPORAN
D.
Hipotesis
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
293
LAPORAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Prosedur
penelitian
tindakan
kelas
terhadap
pembelajaran mendengarkan cerita melalui kerjasama
kelompok telah peneliti lakukan sampai dua siklus.
Dalam setiap siklus terdapat empat fase yaitu (1)
merencanakan PTK, (2) melaksanakan PTK, (3)
melaksanakan observasi, dan (4) melakukan refleksi.
Keempat fase tersebut direncanakan dan dilaksanakan
untuk
meningkatkan
kemampuan
siswa
dalam
mendengarkan cerita melalui kerjasama kelompok.
Fase-fase pada siklus pertama dirancang dari hasil
refleksi kegiatan pembelajaran sehari-hari. Sementara
itu fase-fase pada siklus kedua dirancang dari hasil
refleksi siklus pertama. Dengan cara demikian
diharapkan
pada
siklus
kedua
seluruh
siswa
meningkatkan kemampuannya dalam mendengarkan
cerita melalui kerjasama kelompok.
Berikut ini, peneliti menjelaskan kegiatan
dilakukan pada setiap fase sebagai berikut.
yang
1. Merencanakan PTK
Kegiatan yang peneliti lakukan dalam merencanakan
PTK adalah sebagai berikut. (a) Menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) mendengarkan cerita
dengan menerapkan teknik kerjasama kelompok. (b)
Membuat pedoman observasi sebagai instrumen untuk
mengumpulkan data tentang proses pembelajaran. (c)
Membuat tugas kelompok yang harus dikerjakan selama
proses
pembelajaran
untuk
mengukur
tingkat
ketercapaian indicator.
294
LAPORAN
2. Melaksanakan PTK
Kegiatan melaksanakan PTK adalah melaksanakan
pembelajaran mendengarkan cerita melalui kerjasama
kelompok
dengan
berpedoman
pada
rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
3. Melaksanakan Observasi
Obsevasi atau pengamatan dilakukan oleh tiga orang
observer terhadap proses pembelajaran yang dilakukan
oleh peneliti. Observasi ini menggunakan pedoman
observasi (lampiran 4). Ketiga observer itu adalah
Suwoto,Spd., Herina,S.Pd., dan Dra. Rosiana.
4. Melakukan Refleksi
Refleksi dilakukan bersama ketiga observer dan
dilakukan setelah proses pembelajaran siklus pertama
berakhir. Hasil refleksi adalah ditemukannya masalah
yang menjadi penghambat peningkatan pemahaman
siswa terhadap mendengarkan cerita melalui kerjasama
kelompok.
Pada akhir
pembelajaran siklus kedua peneliti
melakukan
analisis data dengan urutan kegiatan
sebagai berikut. Pertama, mereduksi data, kedua,
mengorganisasi data, dan ketiga, menarik kesimpulan,
(Wardani, 2002: 2.18). Mereduksi data adalah kegiatan
membuang data yang tidak relevan dan mencatat data
yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis.
Mengorganisasi data artinya mendeskripsikan data
secara naratif sesuai dengan urutan kegiatan
pembelajaran. Menarik kesimpulan adalah kegiatan
mengolah data secara kuantitatif dan untuk menarik
kesimpulan.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
295
LAPORAN
1. Observasi
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi dan tes.Pelaksanaan
observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran.
Bogdan dalam Moehadjir (1996: 102) menjelaskan,
bahwa dalam melakukan observasi kita harus dapat
mendeskripsikan secara rinci berbagai kejadian bukan
ringkasan atau opini dan mengutip pernyataan orang
bukan meringkas apa yang dikatakan orang.
Selanjutnya dijelaskan bahwa dimensi-dimensi yang
perlu dideskripsikan adalah (1) tampilan fisik siswa dan
guru; (2) dialog sebagaimana yang terjadi dalam
pembelajaran; (3) lingkungan fisik atau kelas dengan
berbagai situasinya atau seting pembelajaran; dan (5)
kejadian-kejadian khusus yang dilakukan oleh siswa
ketika berinteraksi dengan sumber-sumber belajar; (6)
berbagai
aktivitas
siswa
dan
guru
dalam
mengimplementasikan
tahapan-tahapan
model
pembelajaran, serta (7) pikiran dan perasaan peneliti
perlu dideskripsikan secara rinci, karena dalam
penelitian kualitatif peneliti merupakan bagian dari
penelitian.
2. Teknik Tes
Teknik tes yang digunakan adalah tes yang dilakukan
oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Tes tersebut merupakan pelaksanaan evaluasi proses
yaitu evaluasi yang dilaksanakan selama pembelajaran
berlangsung. Proses pembelajaran dan evaluasi proses
berlangsung secara simultan. Ketika itu, peneliti dapat
memberikan motivasi belajar, memberikan bantuan
kepada siswa ataukelompok yang mendapatkan
kesulitan, dan sekaligus dapat mengecek hasil belajar
setiap kelompok.
296
LAPORAN
Data yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan mendengarkan cerita melalui kerjasama kelompok
adalah data dari hasil kerjasama kelompok siklus
pertama dan siklus kedua. Karena data tersebut berupa
angka, maka teknik pengolahan data yang digunakan
adalah teknik kuantitatif. Teknik kuantitatif yang
peneliti gunakan sebagaimana dilakukan dalam
pembelajaran sehari-hari dengan cara sebagai berikut.
Pertama, peneliti membandingkan prosentasi ketercapaian setiap indikator dari setiap kelompok pada
siklus kesatu dengan kedua. Kedua, peneliti membandingkan prosentasi ketercapaian seluruh indikator
dari setiap kelompok pada siklus kesatu dengan siklus
kedua. Ketiga, hasil perbandingan keduanya diubah ke
dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran.
Selisih hasil tes siklus kedua dan siklus pertama
merupakan hasil belajar, (Arikunto,1998: 84). Hasil
belajar tersebut merupakan peningkatan kemampuan
mendengarkan cerita melalui kerjasama kelompok.
Apabila terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
mendengarkan cerita, berarti hipotesis terbukti. Atau
sebaliknya, jika tidak terjadi peningkatan kemampuan
siswa dalam mendengarkan cerita, berarti hipotesis
tidak terbukti.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
297
LAPORAN
BAB IV.
A.
Siklus Pertama
Pelaksanaan perbaikan melalui kerjasama kelompok
dalam pembelajaran mendengarkan cerita yang
difasilitasi oleh peneliti pada siswa SDS Tugu Ibu kota
Depok, kelas VI. Siklus pertama dilaksanakan pada hari
Rabu, tanggal 15 Juli 2007, jam ke satu dan ke dua.
Observer dalam pembelajaran ini adalah guru-guru SDS
Tugu Ibu kota Depok yaitu Suwoto,Spd., Herina,S.Pd.,
dan Dra. Rosiana. Pelaksanaan pembelajaran ini
berpedoman pada RPP siklus pertama (lampiran 4) yang
telah disusun dalam fase perencanaan.
B.
298
LAPORAN
3. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajaran mendengarkan cerita pada siklus
kedua dilakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
299
LAPORAN
Pertama,
digunakan
tape
recorder
untuk
memperdengarkan cerita, agar intonasi dan tekanan
dalam pembacaan tidak berubah. Sehingga siswa tidak
akan melakukan kesalahan dalam menafsirkan makna
kalimat-kalimat yang didengarnya.
Kedua, dibagikannya lembar tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa sebelum pembacaan cerita
dimulai. Dengan cara ini, maka siswa mendapatkan
kesempatan yang seluas-luasnya untuk memahami
dengan sebaik-baiknya tugas-tugas tersebut. Dengan
cara ini, siswa dapat menentukan dengan pasti bagianbagian mana yang perlu diperhatikan dan dapat
digunakan
untuk
mengerjakan
tugas-tugasnya.
Kesimpulan tersebut akan direalisasikan dalam RPP
siklus kedua.
C.
Pelaksanaan
tindakan
perbaikan
pembelajaran
mendengarkan cerita dengan menerapkan kerjasama
kelompok pada siswa SDS Tugu Ibu kelas enam. Siklus
kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2007 jam
pelajaran
ke satu dan ke dua. Observer dalam
pembelajaran ini tetap guru-guru SDS Tugu Ibu, kota
Depok yaitu Suwoto,Spd., Herina,S.Pd., dan Dra.
Rosiana. Pelaksanaan pembelajaran ini berpedoman
pada RPP siklus kedua (lihat lampiran 5) yang telah
disusun dalam fase perencanaan.
1. Kegiatan Penduhuluan
Dalam kegiatan pendahuluan peneliti berkata, Anakanak pada hari ini kalian akan mempelajari kompetensi
dasar yang sama dengan minggu yang lalu, yaitu
pembelajaran
mendengarkan
cerita
dengan
menggunakan teknik kerjasama kelompok. Bapak
mengulangi pembelajaran ini, karena Bapak masih
belum puas terhadap hasil belajar yang kalian peroleh.
Karena itu, Bapak minta agar kalian lebih serius dan
teliti lagi dalam mengerjakan tugas-tugas yang akan
Bapak berikan. Tugas-tugas itu akan Bapak bagikan
pada setiap kelompok sebelum pembacaan cerita
dimulai. Dengan demikian, kalian dapat memahami
dengan sebaik-baiknya tugas-tugas tersebut. Selain itu,
kalian dapat menetapkan bagian-bagian mana yang
300
LAPORAN
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dimulai dengan dibagikannya lembar tugas
siswa kepada setiap kelompok. Setelah itu setiap
kelompok dipersilakan membaca dan memahami dengan
sebaik-baiknya tugas-tugas tersebut dengan cara
bekerjasama dan bertukar pikiran. Pada setiap
kelompok terlihat seorang siswa membacakan tugastugas itu secara berbisik-bisik dan siswa yang lainnya
mendengarkan dengan tenang dan teliti.
Beberapa menit kemudian peneliti mengunjungi setiap
kelompok untuk melihat melihat dari dekat kegiatan
yang dilakukan oleh setiap kelompok. Setelah diketahui
bahwa setiap kelompok memahami unsur cerita yang
harus diperhatikan, selanjutnya peneliti berkata, Anakanak sekarang kalian dengarkan dengan sebaik-baiknya
cerita yang akan Bapak perdengarkan ini. Bapak tidak
akan membacakan cerita, tetapi Bapak akan
menggunakan tape recorder untuk memperdengarkan
cerita ini sampai tiga kali. Nah... Kalian sudah siap?
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
301
LAPORAN
a.
Peneliti berkata, Anak-anak, kalian telah menyelesaikan seluruh tugas. Sekarang setiap kelompok akan
membacakan hasil kerjasamanya lalu ditanggapi dan
dinilai oleh kelompok lain. Tetapi sebelum kalian
membacakan hasil belajar Bapak minta agar kalian
mengumpulkan hasil belajar lebih dahulu kepada Bapak.
Itu dimaksudkan agar kalian tidak memperbaikinya.
Setuju, Anak-anak?
Seluruh siswa menjawab serempak, Setuju... Salah
seorang dari setiap anggota kelompok menyerahkan
lembar kerja kepada peneliti. Selanjutnya peneliti
berkata, Bapak minta bantuan pada anak laki-laki yang
besar untuk membawa delapan buah kursi ke depan
kelas untuk tempat duduk kelompok yang akan
membacakan hasil kerjanya. Lima orang siswa yang
ditunjuk segera menyiapkan kursi.
Selanjutnya, peneliti berkata, Bapak persilakan
kelompok satu untuk tampil ke depan membacakan hasil
kerjasamanya. Kelompok yang lain harus mencatat
jawaban kelompok lima. Kemudian kalian dipersilakan
untuk mengajukan pertanyaan atau taggapan terhdap
jawaban yang dibacakan oleh kelompok satu ini.
Selanjutnya, kalian menilai benar atau salah dan
memberikan nilai kepada kelompok satu tersebut.
Bapak akan mencatat di papan tulis hasil penilaian
kalian tersebut. Mengerti Anak-anak?
PB/LAPORAN/15/B. INDONESIA SMP
302
LAPORAN
303
LAPORAN
b.
304
LAPORAN
305
LAPORAN
c.
306
LAPORAN
307
LAPORAN
308
LAPORAN
e.
309
LAPORAN
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Soal 5
Jawaban
Prosentasi
benar
Benar
Benar
Benar
Benar
Benar
100%
II
Benar
Benar
Benar
Benar
Benar
100%
III
Benar
Benar
Benar
Benar
Benar
100%
IV
Benar
Benar
Benar
Benar
Benar
100%
Benar
Benar
Benar
Benar
Benar
100%
Jlm
25
100%
310
LAPORAN
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup peneliti meminta masukan dari
setiap siswa tentang bagaimana manfaat pembelajaran,
proses pembelajaran, dan sistem penilaian yang baru
dilakukannya sebagai refleksi terhadap pembelajarannya. Erisa mengangkat tangannya lalu berkata, Pak,
saya merasa senang belajar dengan cara ini. Karena itu,
untuk selanjutnya saya minta agar setiap belajar dengan
cara seperti ini.terima kasih, Pak.
Peneliti menjawab, Insya Allah Bapak akan menggunakan cara belajar yang seperti ini. Ada yang mau usul
atau bertanya? Setelah ditunggu beberapa waktu tidak
ada yang bertanya lalu peneliti menutup pembelajaran
ini dengan ucapan terima kasih dan wasalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
311
LAPORAN
Tabel 4. 2
Skor Ketercapaian Tugas
Tugas Siklus Satu / Kelompok
II
III
IV
Rata2 I
II
III
IV
Rata
No. 1
90
70
60
70
80
74
100
100
100
100
100
100
No. 2
65
80
65
70
65
69
100
100
100
100
100
100
No. 3
60
50
60
55
50
55
100
100
100
100
100
100
No. 4
40
40
40
40
40
40
100
100
100
100
100
100
No. 5
45
45
45
45
45
45
100
100
100
100
100
100
Rata2
59
57
54
56
56
57
100
100
100
100
100
100
312
LAPORAN
20
23
1
2
3
16
4
21
20
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
313
LAPORAN
46
46
45
44
44
44
IV
43
43
42
41
41
40
39
38
I
II
III
74
100
36
69
100
31
314
LAPORAN
Tugas
55
100
45
4. Menjelaskan konflik
40
100
60
45
100
55
283
500
227
24
16
14
26
20
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
315
LAPORAN
Diagram 4.4
Rata-rata Kemampuan Mendengarkan Siklus I dan II
36
64
316
LAPORAN
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
317
LAPORAN
B. Saran-saran
318
LAPORAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian,
Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Suatu
Kelompok.
Jakarta:
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
319
LAPORAN
Sumber Belajar 5
1. Pengantar
Alur sebuah penelitian pada akhirnya akan bermuara
pada pembuatan laporan penelitian. OIeh sebab itu,
laporan penelitian merupakan bagian yang sangat
penting dalam proses penelitian. Ia merupakan
pertanggungjawaban peneliti terhadap ilmu yang
digelutinya. la juga merupakan pertanggungjawaban
peneliti terhadap lembaga atau badan sponsor yang
mendukung penelitiannya. Bagaimanapun pentingnya
teori dan hipotesis, bagaimana pun telitinya kita
membuat rancangan penelitian, serta betapa hebatnya
pun kita menghasilkan sebuah penelitian, penelitian
hanya akan mempunyai arti apabila hasilnya dilaporkan
secara memadai melalui laponan penelitian (Shah,
1985).
Laporan penelitian dapat beragam bentuk atau
formatnya. Hal itu sangat bergantung pada tuntutan
lembaga dan/atau sponsor yang mendukung dana
penelitian tersebut. Meski beragam bentuk atau
fonnatnya, secara mendasar laporan itu sama dalam
hal tuntutan isi, struktur, maupun bahasanya.
Bagaimana menyuslUl lapanan PTK? Berikut ini akan
diuraikan secara garis besar tentang teknik penyusunan
laporan P'TK.
2. Isi Laporan PTK
Secara umum, laporan penelitian pada hakikatnya
berisi tiga hal pokok, yakni bagian awal, bagian isi atau
tubuh laparan, dan bagian akhir (Balian, 1982).
Laporan PTK secara hakiki juga berisi tiga hal? penting
tersebut (Cf. Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999;
Departemen Pendidikan Nasional. 2000).
320
LAPORAN
a.
Halaman Judul
Halaman judul lazimnya berisi:
2)
judul penelitian,
nama peneliti,
Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi pengesahan oleh
lembaga. Dalam halaman ini dimuat hal-hal
berikut ini.
3)
Identitas peneliti.
Lokasi penelitian.
Biaya penelitian.
Kata Pengantar
Bagian ini lazimnya berisi ucapan terima
kasih. baik kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
maupun kepada Sejawat atau siapa saja yang
terlibat dalam penelitian itu sampai pada
pembuatan laporannya
4)
Daftar Isi
Bagian ini memuat bab dan sub bab yang ada
dalam laporan penelitian lengkap dengan
halamannya. Juga dari daftar isi ini dapat
diketahui segala sesuatu yang ada dalam
laporan penelitian itu. Artinya. pembaca akan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
321
LAPORAN
6)
Daftar Lampiran
Daftar lampiran berisi lampiran yang
diperlukan dalam laporan penelitian tersebut.
Lampiran itu dapat berupa, misalnya. data
yang telah diseleksi. hitungan hasil analisis
data kuantitalif yang rumit, instrumen
penelitian, contoh surat, dokumen, foto, dan
sebagainya.
7)
Abstrak
Bagian ini memuat sari laporan penelitian.
Lazimnya
bagian
ini
secara
ringkas
menjelaskan tentang latar belakang, masalah
dan tujuan penelitian, manfaat, metode
penelitian, hasil penelitian, simpu[an dan
saran. Abstrak PTK lazim ditulis dalam bahasa
Indonesia dan ada terjemahannya dalam
bahasa Inggris. Ukuran abstrak kira-kira 300500 kata. Abstrak penelitian diketik dengan
spasi tunggal. Kata kunci, jumlahnya kurang
lebih lima buah kata dicantumkan. Kala kunci
itu diperlukan untuk komputerisasi sistem
informasi ilmiah. Dengan kata kunci itu. kita
dengan mudah dapat menemukan informasi
laporan penelitian tersebut.
b.
322
LAPORAN
(c) Tujuan
Tujuan penelitian selalu mengacu pada permasalahan
yang akan dipecahkan dalam penelitian. Pada bagian
ini tujuan penelitian harus dirumuskan dan bahkan
hasil penelitian yang diharapkan dapat dicanangkan.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
323
LAPORAN
324
LAPORAN
325
LAPORAN
Instrumen penelitian.
326
LAPORAN
3. Penutup
Laporan penelitian merupakan pertanggunjawaban
peneliti. la harus dikemas secara baik, baik dari sudul
format, struktur, isi, maupun bahasanya. Oleh sebab
itu, peneliti haruslah menyiapkan laporan penelitian
dengan baik. la harus menata. menyusun dengan
persiapan dan pengetahuan yang baik tentang laporan
penelilian dan harus dikerjakan secara profesionaL
Laporan penelitian tidak dapat dianggap scbagai karya
yang dapat dikerjakan sambil lalu. Peneliti harus benarbenar
mengerjakannya
dengan
sungguh-sungguh
sehingga hasilnya benar-benar maksimal.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
327
LAPORAN
PB /Laporan/16/B. INDONESIA SMP
Topik
Penyusunan Laporan 2
Jumlah Jam
Pertemuan
ke-16
topik
maka
draft
pada
328
LAPORAN
1. PENGANTAR
Pada pertemuan ke-16 ini, guru peserta akan
menyelesaikan
laporan
PTK-nya
dan
berlatih
mempresentasikan laporan PTK yang sudah dibuat.
c. Ruang Lingkup
Pertemuan ke-16 ini diisi dengan kegiatan penyusunan
laporan PTK lanjutan oleh guru peserta. Oleh karena
itu, aspek-aspek yang akan dipelajari dalam penyusunan
laporan PTK lanjutan ini sama dengan aspek-aspek yang
dipelajari pada pertemuan ke-15. Aspek-aspek yang
mereka pelajari meliputi cara-cara mengorganisasikan
pokok-pokok pikiran, menyusun, dan menilai suatu
laporan PTK.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
329
LAPORAN
Tugas Terstruktur
Guru peserta
masing.
Tugas Mandiri
Membaca dan memahami sumber belajar dan referensi
yang relevan lalu menyusun laporan kajian kritisnya.
330
LAPORAN
2.
sesuai
laporan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
331
LAPORAN
3. PERSIAPAN
Untuk memfasilitasi guru peserta berdiskusi di MGMP
dalam topik penyusunan laporan terdapat beberapa hal
yang perlu dipersiapkan guru pemandu, di antaranya
yaitu:
a.
b.
c.
sumber
belajar
yang
332
LAPORAN
4. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran topik ini antara lain berikut ini.
Sumber Belajar
Nama Rujukan
Topik
Keterangan
perolehan
Sumber Belajar 1
Bahan Ajar
Laporan
Penyusunan Lampiran
Sumber Belajar 2
Lampiran
Sumber Belajar 3
KTI online
Website
Sumber Belajar 4
Hylite
Module
Unit
Penyusunan Laporan PTK
10: Website
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
333
LAPORAN
5. KEGIATAN BELAJAR
ALUR PEMBELAJARAN
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
(10 menit)
(20 menit)
(60 menit)
Pengantar
Diskusi
Berpasangan
Penugasan
Penjelasan
tentang topik
yang akan
dipelajari
Mendiskusikan
dan saling
mengoreksi draft
laporan
Kegiatan 5
(20 menit)
Penutup
Tanya Jawab,
Penguatan,
Refleksi, dan
Tindak Lanjut
Menyelesaikan
laporan PTK
Kegiatan 4
(100 menit)
Presentasi
Melaporkan atau
menseminarkan
hail PTK
334
LAPORAN
Penjelasan Alur
Kegiatan 1
Pengantar
Guru pemandu
menginformasikan topik yang akan
dipelajari, kompetensi, indikator pencapaian kompetensi, ruang lingkup pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, dan hasil belajar yang
diharapkan dalam pertemuan ke-16 ini melalui Bahan
Ajar 1: Gambaran Umum Kegiatan Pembahasan Topik
Penyusunan Laporan.
Kegiatan 2
Diskusi Berpasangan
Kegiatan 3
Penugasan
Kegiatan 4
Presentasi
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
335
LAPORAN
Kegiatan 5
Penutup
(Tanya Jawab, Penguatan, Refleksi, dan
Tindak Lanjut)
Guru pemandu memberikan kesempatan kepada guru
peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan
topik penyusunan laporan dan menyeminarkan hasil
penelitian yang telah dipelajari. Pada kegiatan ini
jawaban pertanyaan dapat diberikan oleh guru lain.
Setelah tanya jawab, beberapa guru peserta diminta
untuk merangkum pembelajaran.
Langkah selanjutnya Guru pemandu dan guru peserta
melakukan refleksi pembelajaran. Guru pemandu
mempersilakan setiap guru peserta menuliskan hasil
refleksi diri tentang pengalaman menyusun laporan PTK
termasuk ketercapaian indikator yang telah ditetapkan
dalam mempelajari topik ini. Setelah itu, Guru pemandu
memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran dengan
memberikan kegiatan mandiri berupa tugas struktur dan
tugas belajar mandiri. Agar lebih jelas, guru pemandu
menayangkan Bahan Ajar 3 Tugas Terstruktur dan
Tugas Mandiri
336
LAPORAN
6.
PENILAIAN
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
peserta dilakukan melalui pengamatan guru peserta
waktu proses pembelajaran dan produk yang dihasilkan.
Proses yang dapat dinilai dapat mencakup aspek afektif,
misalnya: keaktifan dalam diskusi, kontribusi dalam
diskusi, kesungguhan mengikuti kegiatan. Produk yang
dapat dinilai adalah laporan PTK hasil tindakan siklus 1
dan siklus 2.
Laporan tugas terstruktur yang dibuat guru akan
menjadi salah satu tagihan yang akan dijadikan bukti
untuk melihat ketercapaian indikator hasil belajar dan
dijadikan bahan portofolio guru.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
337
LAPORAN
Lampiran-lampiran
Sumber Belajar 1
Kompetensi
Menyusun
laporan
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Kegiatan
Belajar
Menuliskan abstrak
penelitian
Brainstorming
Menuliskan hasil
penelitian sesuai
sistematika/
komponenkomponen laporan
PTK .
Penugasan
Diskusi
Hasil Belajar
yang
Diharapkan
Laporan hasil
PTK
338
LAPORAN
Bahan Ajar 2
NO.
KRITERIA
Abstrak
2.
Pendahuluan
3.
Kajian
Teori/pustaka
4.
Pelaksanaan
Penelitian
bentuk
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
339
LAPORAN
NO.
KRITERIA
5.
Hasil penelitian
Pelaksanaan:
tindakan
diuraikan
pelaksanaan
Kesimpulan
rekomendasi
7.
Daftar Pustaka
340
LAPORAN
Bahan Ajar 3
Tugas Mandiri
Pelajari kembali bacaan tentang Penyusunan Laporan
PTK dan penilaian laporan hasil PTK dari sumber belajar
terkait! Kemudian tuliskanlah laporannya dan diserahkan pada pertemuan berikutnya!
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
341
GLOSARIUM
GLOSARIUM
(Daftar kata atau istilah dengan penjelasannya dalam
bidang tertentu)
Analisis data
Analisis deskriptif
(kualitatif atau
kuantitatif)
Bahan ajar
341
GLOSARIUM
342
BERMUTU (Program)
: Better
Education
through
Reformed
Management
and
Universal Teacher Upgrading atau
peningkatan
mutu
pendidikan
melalui peningkatan kompetensi
dan kinerja guru atau suatu
program digagas oleh Ditjen
PMPTK, Ditjen DIKTI, Balitbang
Depdiknas dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah Belanda
(melalui Dutch Trust Fund) dan
Bank Dunia (pinjaman lunak
melalui IDA Credit dan IBRD Loan),
serta dana pendampingan yang
berasal dari Pemerintah Pusat dan
Daerah.
Case Study
(Studi Kasus)
: rangkuman
pengalaman
pembelajaran (pengalaman mengajar)
yang ditulis oleh seorang guru/
dosen dalam praktik pembelajaran
mereka di kelas yang dapat
memberikan contoh nyata tentang
masalah-masalah yang dihadapi
oleh guru pada saat mereka
melaksanakan pembelajaran.
Catatan anekdotal
Anekdot
GLOSARIUM
CLCC
DBE
Ditbindiklat
Diskusi kelompok
kecil atau
berpasangan
Diskusi refleksi
Guru Inti
Pemandu
343
GLOSARIUM
344
Hipotesis
Hipotesis tindakan
Hand out
Indikator
Interpretasi
Kajian pengajaran
Kajian pustaka
GLOSARIUM
KKG
Klarifikasi
penjernihan,
penjelasan
dan
pengembalian kepada apa yang
sebenarnya terjadi dalam proses
pembelajaran yang diamati.
Kolaboratif
Kompetensi
: (competence=cakap,
berkuasa
memutuskan, atau berwewenang);
kemampuan
guru
untuk
melaksanakan tugas pembelajaran
dan pendidikan. Kompetensi dapat
pula
diartikan
sebagai
pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
Komunitas belajar
(learning
community)
: adalah
suatu komunitas di
lingkungan sekolah yang di
dalamnya berlangsung proses
saling belajar membelajarkan
antara siswa dengan siswa,
antara guru dengan siswa,
antara guru dengan guru,
antara guru dengan kepala
sekolah, dan antara sivitas
sekolah dengan masyarakat.
345
GLOSARIUM
346
Lesson Study
LKS
MBE
Metode
pembelajaran
: cara
yang
digunakan
untuk
mencapai tujuan pembelajaran
berdasarkan
pendekatan
yang
telah ditentukan.
MGMP
GLOSARIUM
Bahan Belajar
Mandiri Generik
(umum)
Bahan Belajar
Mandiri Bidang Studi
(Tematik,
Matematika, IPA,
IPS, Bahasa
Indonesia, dan
Bahasa Inggris)
Narasi/naratif
NTT PEP
347
GLOSARIUM
348
Observasi
pembelajaran
Open class
Paket Pembelajaran
BERMUTU
Bahan Belajar
Mandiri Generik
GLOSARIUM
Pemandu
Pemaparan data
Pembelajaran
: proses, cara, perbuatan menjadikan orang belajar. Istilah pembelajaran lebih banyak dipakai
berkaitan dengan pendangan/
filosofi
konstruktivistik
dalam
sistem pendidikan di Indonesia,
yang intinya dalam kegiatan
belajar mengajar guru harus
menempatkan
siswa
sebagai
subyek dalam belajar. Artinya guru
harus mengkondisikan dan mendorong siswa agar dapat belajar
sesuatu dengan fasilitas yang telah
disiapkan. Dalam konteks ini tidak
tepat lagi menggunakan istilah
guru mengajar siswa tetapi
guru membelajarkan siswa.
Pendekatan
pembelajaran
: ide
yang
mendasari
proses
pembentukan atau pengembangan
pengetahuan siswa untuk mencapai
sasaran
pembelajaran/
pendidikan
Pleno
349
GLOSARIUM
350
PMPTK
Portofolio
Profesionalisme
guru
Proposal
: usulan kegiatan/program,
penelitian (PTK)
PTK
atau
GLOSARIUM
Rambu-rambu
diskusi refleksi
Rambu-rambu
observasi
: kegiatan
untuk
merenungkan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dan peningkatan atau kemajuan
yang dicapai oleh seseorang
setelah
mengikuti
tahapan
kegiatan belajar.
Rekomendasi
Rencana tindakan
351
GLOSARIUM
352
RPP
Ruang lingkup
SEQIP
: Science
Education
Quality
Improvement
Project,
statu
program
untuk
meningkatkan
kualitas pendidikan sains di
Sekolah Dasar yang dilaksanakan
oleh Direktorat Pendidikan Dasar
dengan
bantuan
teknis
dari
Pemerintah Jerman.
Skenario
pembelajaran
Strategi
pembelajaran
: usaha
untuk
mendayagunakan
metode-metode
pembelajaran
yang telah dipilih untuk mencapai
target
pembelajaran
secara
efektif.
Subyek penelitian
Sumber belajar
GLOSARIUM
Tugas mandiri
Tugas terstruktur
Triangulasi
Validasi
PAKEM
Variabel = peubah
353
GLOSARIUM
354
Validitas
: kesahihan,
atau sifat benar
menurut bahan bukti yang ada.
Realiabilitas
: keajegan
atau
kerandalan,
ketelitian
dan
ketepatan
pengukuran,
menyangkut
instrumen/alat ukur dan hasilnya
yang dapat dipercaya.
ICT/IT
Guru model
Kajian kritis
: Suatu
kegiatan
membaca,
menelaah, menganalisis suatu
bacaan/artikel untuk memperoleh
ide-ide, penjelasan, data-data
pendukung yang mendukung pokok
pikiran utama, serta memberikan
komentar terhadap isi bacaan
secara keseluruhan dari sudut
pandang kepentingan pengkaji.