Proposal Kewiurausahaan Makanan
Proposal Kewiurausahaan Makanan
KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan Oleh:
Ragang Aji Wibowo
125060207111021
JURUSAN MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
PENDAHULUAN
ASPEK PEMASARAN
Kami melakukan pengamatan terhadap pasaran terutama di tempat-tempat
wisata sehingga usaha ini memiliki pasar yang jelas. Setiap usaha yang baru mulai
memerlukan ketepatan-ketepatan dalam pengambilan keputusan. Jika tidak, maka
kegagalan akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui
pendekatan yang sesuai salah satunya adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength,
Weakness, Opportunity, dan Threat. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Strength atau Kekuatan
a. Konsumen dapat merasakan tempat yang nyaman dengan desain
tempat 4 musim dengan makanan yang popular dan menarik
b. Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis
seperti menggunakan media social dan iklan pamflet
c. Usaha ini satu-satunya dalam lingkungan kota/daerah tersebut
sehingga memancing rasa penasaran dan keingin tahuan calon
pelanggan
NAMA KEGIATAN
KEGIATAN BULAN
1
Riset Pasar
Promosi
Penjualan
Evaluasi
X
X
X
X
Barang Investasi:
- Kontrak Ruangan 1 tahun
Rp
50.000.000
- Renovasi
Rp
5.000.000
Rp
25.000.000
Rp
1.200.000
Rp
2.500.000
- Kulkas
Rp
3.000.000
- Dispenser
Rp
2.500.000
- LCD 4 unit
Rp
20.000.000
- Lain-lain
Rp
1.000.000
Biaya Produksi
Modal Kerja (Pembelian bahan baku makanan)
Rp.
5.800.000
Pulsa
Rp.
100.000
Rp.
500.000
Rp
15.000.000
Listrik+Air
Rp
500.000
Biaya Promosi
Biaya Operasional
Grand Total
RP 131.700.000
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri, sponsor dan
dana pinjaman dari bank. Yaitu:
Modal sendiri
- Investasi+sponsor
Rp 79.020.000 (60%)
Kredit Bank
- Investasi
Rp
52.680.000 (40%)
Grand Total
Rp 131.700.000
Dalam menghitung analisis titik impas ini, kita terlebih dahulu menentukan jumlah
investasi awal. Investasi awal dapat kita peroleh dari jumlah biaya tetap ditambah
jumlah biaya total variable.
Kemudian setelah diketahui jumlah total nilai investasi awal maka selanjutnya kita
menentukan pendapatan bersih setiap bulannya. Disini kita menggunakan nilai asumsi
pendapatan bersih terendah setiap bulannya.
Investasi awal : Biaya tetap + Biaya variable
: Rp. 15.500.000 + Rp. 116.200.000
: Rp. 131.700.000
Untuk mengetahui Analisa Titik Impas adalah digunakan untuk memperkirakan
seberapa cepat modal yang sudah dikeluarkan dalam usaha ini segera dapat kembali
kepada para pemegang saham seutuhnya. Semakin cepat kembalinya modal kepada
para pemegang saham, maka semakin bagus investasi dalam usaha ini. Apabila
semakin lama kembalinya modal dalam usaha ini maka diperlukan untuk berfikir
kembali apabila ingin meneruskan usaha tersebut. Suatu usaha dengan jumlah modal
tertentu apabila pengembalian modalnya cukup lama, maka para investor akan
kehilangan suatu peluang yang dinamakan dengan peluang kesempatan. Peluang
kesempatan tersebut adalah peluang lain untuk para pemegang saham ketika sebelum
membuka usaha tersebut. Bisa kita ambil contoh daripada uang pemegang saham
digunakan untuk berbisnis lebih baik disimpan di Bank saja, hasilnya lebih jelas tiap
bulannya walaupun keuntungannya tidak seberapa.
Analisa titik impas tersebut adalah:
= Rp. 131.700.000 / Rp. 90.000.000
= 1,46 bulan atau 2 bulan
Jadi uang para pemegang saham akan kembali dalam jangka waktu 2 bulan setelah
investasi awal dilakukan. Sungguh suatu prestasi yang sangat membanggakan
mengingat angka diatas adalah masih mengambil asumsi pendapatan bersih terburuk.
KESIMPULAN
Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha ini sudah
sangat layak untuk dijalankan karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata banyak
keuntungan yang didapatkan dari program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kita
juga memperoleh keuntungan dalam bentuk materi.