DUNIA(bagianI)
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI DUNIA
Pada zaman dahulu, manusia percaya bahwa sesuatu yang tercipta di
muka bumi ini mempunyai kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi
kehidupan umat manusia. Orang-orang pada umumnya mempercayai
dukun untuk melakukan dan mengatasi segala sesuatu, termasuk dalam
hal pengobatan dan perawatan penderita yang menderita penyakit
tertentu. Orang-orang beranggapan bahwa dukun mempunyai kekuatan
gaib yaitu semacam kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang-orang biasa.
Konon katanya dukun dapat mencari dan mengetahui (mengidentifikasi),
menanggulangi suatu penyakit (terapi secara kuratif), serta mampu
mengusir roh jahat yang konon katanya masuk ke dalam tubuh seseorang
dan menyebabkan sakit. Gambaran kepercayaan semacam ini terlihat
jelas dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia, misalnya pada sejarah
bangsa Mesir dan China dimana orang-orang mempercayai adanya dewadewa yang dianggap dapat menyembuhkan penyakit. Dari gambaran
fenomena di atas, sangat jelas bahwa peran perawat (keperawatan) pada
masa itu sangat tidak berkembang.
Di Mesir, Yunani, Romawi dan Yahudi, pelayanan keperawatan dan
pelayanan kesehatan telah ada sejak masa sebelum masehi. Pelayanan
keperawatan dan pelayanan kesehatan mengalami masa pasang surut
sesuai dengan situasi dan keadaan pada masanya masing-masing, seperti
pada masa perang, atau pada masa perkembangan suatu agama
tertentu, atau pada masa kejayaan dan kemakmuran suatu pemerintahan
tertentu di masa itu. Misalnya, pada masa perkembangan agama Kristen
di permulaan tahun masehi menyebabkan keperawatan mengalami
kemajuan yang sangat berarti. Kemudian pada masa pemerintahan "Lord
Constantine" yang mendirikan Xenada Echim yang merupakan suatu
tempat penampungan orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan
perawatan. Kemudian berikutnya berkembang dengan pendirian rumah
sakit-rumah sakit diantaranya yaitu Monastic Hospital di Roma yang telah
dilengkapi dengan fasilitas perawatan berupa bangsal-bangsal perawatan
yang berfungsi untuk tenpat perawatan orang sakit, orang cacat, orang
miskin dan para yatim piatu. Pendirian Xenada Echim dan Monastic
Hospital ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan keperawatan di dunia pada masa itu.
Perkembangan berikutnya, pada tahun 1100 M mulai dikirim tenagatenaga untuk menekuni bidang keperawatan orang sakit. Hal ini
dibuktikan dengan dibentuknya ordo-ordo perawat laki-laki dan
perempuan yang membina pelayanan bagi pejuang atau tentara yang
terluka. Kemudian terdapat juga ordo-ordo bangsawan yang mau ikut
serta dalam perawatan orang sakit akibat perang salib (Muslim Sudirman,
2000).
Buku Sumber:
1.
2.
3.
4.
5.
Zn).
Alih
Dasar
SEJARAHPERKEMBANGANKEPERAWATAN
(bagianII)
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
Berbicara
tentang
sejarah
keperawatan
di
Indonesia,
maka
perkembangan keperawatan di Indonesia dapat dibagi dalam tiga masa
yaitu:
A. Keperawatan di Masa Kuno
Masyarakat Indonesia di masa kuno beranggapan bahwa penyakit itu
disebabkan oleh perbuatan makhluk halus yang jahat. Kepercayaan ini
begitu mengakar pada masyarakat, sehingga ketika ada yang sakit maka
mereka akan pergi ke dukun untuk mendapatkan pengobatan.
Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan mantra-mantra
dan bahan-bahan tertentu yang tidak terbukti khasiatnya. Dari segi
keperawatan, orang yang sakit hanya dirawat oleh kaum wanita yang
berlandaskan kepada naluri keibuan (mother instinc). Tidak ada catatan
yang menyebutkan kaum pria ikut serta melakukan perawatan dengan
alasan kaum pria tidak mempunyai kasih sayang yang cukup untuk
merawat orang sakit. Pada masa kuno ini, tidak ada catatan sejarah yang
menyebutkan perkembangan yang berarti dalam bidang keperawatan.
B. Keperawatan di Masa Penjajahan
Di masa penjajahan, perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami
kemajuan. Perkembangan keperawatan banyak dipengaruhi oleh konsepkonsep keperawatan dari Negeri Belanda. Hal ini tidak terlepas dari
peranan pemerintah Belanda yang mendirikan dinas kesehatan khusus
tentara (saat itu disebut MGD) dan dinas kesehatan rakyat (saat itu
disebut BGD). Melalui kedua dinas tersebut pemerintah Belanda merekrut
perawat dari penduduk pribumi.
Perawat yang dalam bahasa Belanda disebut Velpleeger menjalankan
tugasnya sebagai perawat dengan dibantu oleh penjaga orang sakit yang
disebut Zieken Opposer. Para perawat dan penjaga orang sakit ini
difasilitasi untuk membentuk organisasi profesi. Organisasi profesi
perawat pertama dibentuk di Surabaya pada tahun 1799, organisasi
tersebut bernama Perkoempoelan Zieken Velpleeger / Velpleester Boemi
Poetra (disingkat PZVB Boemi Poetra). Para perawat ini bekerja di Binnen
Hospital di Surabaya untuk merawat staf dan tentara Belanda.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Tahun
11. Tahun
12. Tahun
PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN
DI
PALEMBANG,
SUMATERA
SELATAN.
Berikutnya menyusul berdiri yaitu PSIK STIKes Siti Khodijah dan PSIK
STIKes Muhammadiyah.
BAHAN
BACAAN:
RSCM, 1997. Pedoman Perawatan RSUP Nasional. RSCM: Jakarta.
M. Bouwhuizen. Ilmu Keperawatan (Verpleegkunde Zn). Alih bahasa: Drs.
Med.
Moelia
Radja
Siregar.
EGC:
Jakarta.
La Ode Jumadi Saffar, SKp. Pengantar Keperawatan Profesional. EGC:
Jakarta.
Muslim Sudirman, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar
Keperawatan
I.
PSIK
STIK
Bina
Husada
Palembang.
Nurharlinah, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan I.
PSIK STIK Bina Husada Palembang.
Mari menyebar ilmu dengan membagikan artikel ke teman-teman anda di
facebook, dengan mengklik link SAYA BERBAGI ARTIKEL PADA TEMAN DI
FACEBOOK.
Kata Kunci Pencarian: [sejarah keperawatan nasional], "sejarah keperawatan nasional", sejarah keperawatan nasional,
[sejarah keperawatan komunitas], "sejarah keperawatan indonesia", [sejarah keperawatan dunia], sejarah keperawatan
internasional, "sejarah keperawatan komunitas", "sejarah keperawatan dunia", sejarah keperawatan komunitas,
[sejarah keperawatan di indonesia], "sejarah keperawatan di indonesia", sejarah keperawatan di Indonesia, sejarah
keperawatan Indonesia, "sejarah keperawatan", sejarah keperawatan, sejarah keperawatan dunia, sejarah
keperawatan di dunia, [sejarah keperawatan]