1. Pendahuluan
Komunikasi selular saat ini memerlukan dua frekuensi yang
berbeda, seperti halnya pada generasi ketiga UMTS (Universal Mobile
Telecommunications System) yang bekerja pada frekuensi 1,8 GHz dan 2,1
GHz. Ada 3 cara untuk dapat menghasilkan dua frekuensi yang berbeda
(Maci S. & G.B. Mantili, 1997: 13-19), yaitu:
1. Orthogonal Mode Dual Frequency Patch Antennas.
2. Multi Patch Dual Frequency
3. Antennas3) Reactively Loaded Dual Frequency Patch Antennas
Orthogonal Mode Dual Frequency Patch Antennas adalah suatu
jenis antena mikrostrip yang dicatu oleh dua mode dominan yang tegak
lurus satu dengan yang lainnya. Multi Patch Dual Frequency Antennas
adalah jenis antena mikrostrip yang mempergunakan lebih dari satu elemen
antena dimana masing masing elemen mempunyai frekuensi resonansi yang
berbeda. Sedangkan Reactively Loaded Dual Frequency Patch Antennas
adalah jenis antena mikrostrip dimana dengan memberikan beban reaktif
tambahan maka secara keseluruhan antena tersebut akan beresonansi pada
dua frekuensi yang berbeda.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dual frequency
dengan menggunakan sebuah bentuk antena mikrostrip segiempat dengan
sepasang slot yang kecil dapat menghasilkan frekuensi ratio 1,6 2,0 (Maci
S., 1995: 225-232). Dengan sepasang step slot yang dibuat pada antena
mikrostrip segiempat akan dihasilkan frekuensi ratio 1,23 dan frekuensi
yang dihasilkan adalah f1 = 1878 MHz dan f2 = 2320 MHz. Dengan
JETri, Tahun Volume 3, Nomor 1, Agustus 2003, Halaman 1-8, ISSN 1412-0372
2. Perancangan Antena
Pada penelitian ini terlebih dahulu ditentukan frekuensi kerja pada
2,1 GHz. Dengan menggunakn piranti lunak PCAAD 3.0 (Personal
Computer-Aided Antenna Design versi 3.0) untuk perancangan patch
tunggal persegi empat. Substrat yang digunakan mempunyai spesifikasi
seperti terlihat pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Parameter substrat yang digunakan
Parameter substrat
Spesifikasi
Jenis substrat
Ketebalan dielektrik
1,52 0,08 mm
Rugi tangensial
0,0025
Konstanta dielektrik
3,2 0,05
Tebal konduktor
0,276 W/m/K
probe feed
ground
ground
VSWR 1
VSWR 1
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1.48
1.4
1.3
1.04
0.8
1.12
1.13
1.2
1.6
2
2.3
Posisi feed point ( mm )
2.6
JETri, Tahun Volume 3, Nomor 1, Agustus 2003, Halaman 1-8, ISSN 1412-0372
VSWR 2
VSWR 2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1.58
1.28
0.8
1.2
1.2
1.6
1.25
1.15
1.6
2.3
2.6
Frekuensi Rasio
Frekuensi Rasio
2
1.56
1.5
1.29
1.53
1.38
1.25
1.13
1
0.5
0
8
12
16
20
23
26
Frekuensi
Pertama
Frekuensi Kedua
f2 ( GHz )
f1 (GHz)
Frekuensi
Rasio
(f2/f1)
2,07
2,68
1,29
12
1,75
2,20
1,25
16
1,83
2,07
1,13
20
1,65
2,28
1,38
23
1,70
2,65
1,56
26
1,72
2,63
1,53
JETri, Tahun Volume 3, Nomor 1, Agustus 2003, Halaman 1-8, ISSN 1412-0372
12 mm
mm
8 mm
mmmm
0 0 0 0 0 0 0
20 mm
26 mm
23 mm
16 mm
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-2.32
Return Loss(dB)
-5
-10
-15
-20
-24.54
-25
-23.79
-30
-35
1.5
1.7
1.8
2.0
2.2
3 Frekuensi
7 (GHz) 8
2.6
5
2.8
JETri, Tahun Volume 3, Nomor 1, Agustus 2003, Halaman 1-8, ISSN 1412-0372
4. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa dengan
menggunakan dua buah U slot dapat dihasilkan dua frekuensi yang berbeda,
yaitu f1 = 1,83 GHz dengan return loss 24,54 dB dan f2 = 2,07 GHz
dengan return loss 23,79 dB. Dan frekuensi yang dihasilkan dapat
digunakan untuk keperluan komunikasi selular generasi ketiga dengan
frekuensi ratio 1,13 dan VSWR dibawah 1,2. Dan kedua frekuensi yang
dihasilkan memperlihatkan karakteristik yang sama untuk pola radiasinya
yaitu berbentuk broadside.
Daftar Pustaka
1. Maci, S dan G.B. Mantili. December 1997. Dual Frequency Patch
Antennas. IEEE Antennas and Propagation Magazine: Vol.39. No.6
hlm. 13-19.
2. Maci, S et al. June 1995. Dual Band Slot Loaded Patch Antenna. IEE
Proc.Microw.Antennas Propagat: Vol. 142, No.3, hlm. 225-232
3. Jui Han Lu. March 1999. Single Feed Dual Frequency Rectangular
Microstrip Antenna With Pair of Step Slots. Electron Lett: Vol.35,
No.5, hlm. 354-355.
4. Jui Han Lu. July 1999. Novel Dual Frequency Design of Single Feed
Equilateral Triangular Microstrip Antenna. Microwave and Optical
Technology Letters: Vol. 22, No. 2, hlm. 133-136.