Anda di halaman 1dari 8

JETri, Volume 3, Nomor

1, Agustus 2003, Halaman 1-8, ISSN 1412-0372

DUAL FREQUENCY ANTENA MIKROSTRIP


Indra Surjati
Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti
Abstract
This research showed that microstrip antenna can be worked at two different frequencies.
This different frequency with low frequency ratio was required as its standard, such the third
generation communications UMTS (Universal Mobile Telecommunications System). Using
slot loaded two different frequencies can be achieved, f1 = 1.83 GHz and f2 = 2.07 GHz at
the feed point (16;20,5) mm with frequency ratio 1.13 and VSWR under 1.2
Keywords: dual frequency, probe feed, microstrip antenna

1. Pendahuluan
Komunikasi selular saat ini memerlukan dua frekuensi yang
berbeda, seperti halnya pada generasi ketiga UMTS (Universal Mobile
Telecommunications System) yang bekerja pada frekuensi 1,8 GHz dan 2,1
GHz. Ada 3 cara untuk dapat menghasilkan dua frekuensi yang berbeda
(Maci S. & G.B. Mantili, 1997: 13-19), yaitu:
1. Orthogonal Mode Dual Frequency Patch Antennas.
2. Multi Patch Dual Frequency
3. Antennas3) Reactively Loaded Dual Frequency Patch Antennas
Orthogonal Mode Dual Frequency Patch Antennas adalah suatu
jenis antena mikrostrip yang dicatu oleh dua mode dominan yang tegak
lurus satu dengan yang lainnya. Multi Patch Dual Frequency Antennas
adalah jenis antena mikrostrip yang mempergunakan lebih dari satu elemen
antena dimana masing masing elemen mempunyai frekuensi resonansi yang
berbeda. Sedangkan Reactively Loaded Dual Frequency Patch Antennas
adalah jenis antena mikrostrip dimana dengan memberikan beban reaktif
tambahan maka secara keseluruhan antena tersebut akan beresonansi pada
dua frekuensi yang berbeda.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dual frequency
dengan menggunakan sebuah bentuk antena mikrostrip segiempat dengan
sepasang slot yang kecil dapat menghasilkan frekuensi ratio 1,6 2,0 (Maci
S., 1995: 225-232). Dengan sepasang step slot yang dibuat pada antena
mikrostrip segiempat akan dihasilkan frekuensi ratio 1,23 dan frekuensi
yang dihasilkan adalah f1 = 1878 MHz dan f2 = 2320 MHz. Dengan

JETri, Tahun Volume 3, Nomor 1, Agustus 2003, Halaman 1-8, ISSN 1412-0372

mengubah-ubah step slotnya akan dihasilkan frekuensi ratio dan frekuensi


resonansi yang berbeda-beda (Jui Han Lu, 1999: 354-355). Menambahkan
bent slot dengan sudut 600 pada setiap ujung segitiga sama sisi akan
dihasilkan frekuensi ratio 1,41 untuk f1 = 2068 MHz dan f2 = 2928 MHz.
Dengan mengubah-ubah panjang bent slot akan dihasilkan frekuensi ratio
dan frekuensi resonansi yang berbeda-beda (Jui Han Lu, 1999: 133-136).
Pada penelitian yang dilakukan ini memperlihatkan bahwa dengan
menggunakan sepasang beban U slot dapat menghasilkan frekuensi ratio
yang lebih kecil dari penelitian penelitian sebelumnya dengan frekuensi
resonansi pertama dan frekuensi kedua mendekati frekuensi dari UMTS
serta dapat menghasilkan VSWR lebih kecil dari 1,2.

2. Perancangan Antena
Pada penelitian ini terlebih dahulu ditentukan frekuensi kerja pada
2,1 GHz. Dengan menggunakn piranti lunak PCAAD 3.0 (Personal
Computer-Aided Antenna Design versi 3.0) untuk perancangan patch
tunggal persegi empat. Substrat yang digunakan mempunyai spesifikasi
seperti terlihat pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Parameter substrat yang digunakan
Parameter substrat

Spesifikasi

Jenis substrat

GML 1032.060 1/1

Ketebalan dielektrik

1,52 0,08 mm

Rugi tangensial

0,0025

Konstanta dielektrik

3,2 0,05

Tebal konduktor

1 ounce (0,00356 cm)

Konduktivitas Termal (pada suhu 100 0 C)

0,276 W/m/K

Dengan menggunakan jenis sustrat GML 1032 serta piranti lunak


PCAAD maka akan dihasilkan ukuran dari patch antena segiempat dengan
ukuran panjang ( L ) = 41 mm, lebar ( W ) = 58 mm. Dua buah beban U slot
dibuat pada antena mikrostrip dan dekat dengan ujung dari elemen antena.
Letak dari beban U slot terhadap elemen antena dibuat dengan ukuran w =
1mm, l = 1mm dan ukuran slotnya sendiri adalah d = 1mm. Gambar 1

Indra Surjati, Dual Frequency Antena Mikrostrip

memperlihatkan perancangan dari antena mikrostrip segiempat dengan


beban U slot.
w

probe feed

ground

ground

Gambar 1. Geometri dari antena mikrostrip rancangan menggunakan probe


feed dengan ukuran W = 58 mm, L = 41 mm, d = 1mm, l = 1mm, w =1mm,
r = 3,20, h = 0,152 cm
3. Hasil Pengukuran Dan Analisa
Untuk menentukan input impedansi sebesar 50 dan frekuensi
resonansinya, posisi dari feed point nya digeser-geser tanpa mengubah-ubah
kedudukan dari slotnya. Dari uji coba karakteristik posisi feed point akan
dihasilkan dua frekuensi resonansi yang berbeda-beda. Pada posisi feed
point yang tepat seperti terlihat pada Gambar 2 akan menghasilkan dua
frekuensi resonansi yang mendekati frekuensi sekitar 1, 8 GHZ dan 2,1
GHz yang merupakan frekuensi dari UMTS.

VSWR 1

VSWR 1

1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0

1.48

1.4

1.3
1.04

0.8

1.12

1.13

1.2
1.6
2
2.3
Posisi feed point ( mm )

2.6

Gambar 2a. Posisi feed point terhadap perolehan VSWR untuk


frekuensi pertama

JETri, Tahun Volume 3, Nomor 1, Agustus 2003, Halaman 1-8, ISSN 1412-0372

VSWR 2

VSWR 2

1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0

1.58
1.28

0.8

1.2

1.2

1.6
1.25

1.15

1.6

2.3

2.6

Posisi feed point ( mm )

Gambar 2b. Posisi feed point terhadap perolehan VSWR untuk


frekuensi kedua.
Pada Gambar 2a dan Gambar 2b hampir pada seluruh posisi dari
feed point mempunyai VSWR < 2, sehingga faktor posisi feed point sebagai
saluran pencatu pada kasus ini menjadi tidak terlalu kritis. Hasil uji
karakterisasi tersebut disimpulkan bahwa kondisi matching dari antenna
mikrostrip bentuk segi empat dicapai pada saat posisi feed point berada
pada (16 ; 20,5) mm, dimana impedansi masukannya mendekati 50 .
Dari pengukuran terlihat bahwa VSWR untuk frekuensi resonansi
pertama adalah 1,12 dan untuk frekuensi resonansi kedua adalah 1,15. Ini
menunjukkan bahwa VSWR tersebut mendekati nilai satu sehingga dapat
dikatakan antena tersebut sudah cukup baik untuk rancangan ini.
Gambar 3 dibawah ini memperlihatkan hasil pengukuran frekuensi
resonansi pada posisi feed point (16 ; 20,5) mm, dimana frekuensi yang
dihasilkan adalah f1 = 1,83 GHz dan f2 = 2,07 GHz. Sedangkan Gambar 4
memperlihatkan plot grafik perolehan pengukuran return loss pada posisi
feed point (16 ; 20,5) mm dengan perolehan return loss 24,54 dB untuk
frekuensi resonansi pertama f1 = 1,83 GHz dan return loss 23,79 dB untuk
frekuensi resonansi kedua f2 = 2,07 GHz. Pada posisi feed point 16 mm,
antena dapat menghasilkan frekuensi rasio yang terkecil, yaitu 1,13 dan
makin tinggi frekuensi rasio-nya maka jarak antara frekuensi resonansi
pertama dan frekuensi resonansi kedua makin jauh.

Indra Surjati, Dual Frequency Antena Mikrostrip

Frekuensi Rasio

Frekuensi Rasio

2
1.56

1.5
1.29

1.53

1.38

1.25

1.13

1
0.5
0
8

12

16

20

23

26

Posisi feed point ( mm )


Gambar 3. Grafik frekuensi rasio terhadap posisi feed point
Dari pengukuran frekuensi resonansi yang telah dilakukan maka dapat
dilihat perolehan frekuensi rasio dari kedua frekuensi resonansinya seperti
terlihat pada Tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2 Frekuensi Rasio Dari Antena Rancangan
Feed Point
(mm)

Frekuensi
Pertama

Frekuensi Kedua
f2 ( GHz )

f1 (GHz)

Frekuensi
Rasio
(f2/f1)

2,07

2,68

1,29

12

1,75

2,20

1,25

16

1,83

2,07

1,13

20

1,65

2,28

1,38

23

1,70

2,65

1,56

26

1,72

2,63

1,53

JETri, Tahun Volume 3, Nomor 1, Agustus 2003, Halaman 1-8, ISSN 1412-0372

Gambar 4. Pengukuran frekuensi resonansi pada posisi (16 ; 20,5) mm


untuk f1 = 1,83 GHz dan f2 = 2,07 GHz.

12 mm
mm
8 mm
mmmm
0 0 0 0 0 0 0

20 mm
26 mm
23 mm
16 mm
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

-2.45 -2.46 -2.12

-2.32

Return Loss(dB)

-5
-10
-15
-20
-24.54

-25

-23.79

-30
-35
1.5

1.7

1.8
2.0
2.2
3 Frekuensi
7 (GHz) 8

2.6
5

2.8

Gambar 5. Grafik hubungan return loss terhadap frekuensi pada


posisi feed point ( 16 ; 20,5 ) mm

Indra Surjati, Dual Frequency Antena Mikrostrip

Gambar 5. dan Ganbar 6. dibawah ini memperlihatkan pola radiasi


dari kedua frekuensi resonansi. Akan terlihat bahwa kedua frekuensi
resonansi mempunyai polarisasi yang sama dan mempunyai karakteristik
radiasi yang broadside.

Gambar 5 Pengukuran pola radiasi untuk f1 = 1,83 GHz pada


posisi feed point ( 16 ; 20,5 ) mm.

Gambar 6 Pengukuran pola radiasi untuk f2 = 2,07 GHz pada posisi


feed point ( 16 ; 20,5 ) mm

JETri, Tahun Volume 3, Nomor 1, Agustus 2003, Halaman 1-8, ISSN 1412-0372

4. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa dengan
menggunakan dua buah U slot dapat dihasilkan dua frekuensi yang berbeda,
yaitu f1 = 1,83 GHz dengan return loss 24,54 dB dan f2 = 2,07 GHz
dengan return loss 23,79 dB. Dan frekuensi yang dihasilkan dapat
digunakan untuk keperluan komunikasi selular generasi ketiga dengan
frekuensi ratio 1,13 dan VSWR dibawah 1,2. Dan kedua frekuensi yang
dihasilkan memperlihatkan karakteristik yang sama untuk pola radiasinya
yaitu berbentuk broadside.
Daftar Pustaka
1. Maci, S dan G.B. Mantili. December 1997. Dual Frequency Patch
Antennas. IEEE Antennas and Propagation Magazine: Vol.39. No.6
hlm. 13-19.
2. Maci, S et al. June 1995. Dual Band Slot Loaded Patch Antenna. IEE
Proc.Microw.Antennas Propagat: Vol. 142, No.3, hlm. 225-232
3. Jui Han Lu. March 1999. Single Feed Dual Frequency Rectangular
Microstrip Antenna With Pair of Step Slots. Electron Lett: Vol.35,
No.5, hlm. 354-355.
4. Jui Han Lu. July 1999. Novel Dual Frequency Design of Single Feed
Equilateral Triangular Microstrip Antenna. Microwave and Optical
Technology Letters: Vol. 22, No. 2, hlm. 133-136.

Anda mungkin juga menyukai