Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Toraja Utara

RINGKASAN EKSEKUTIF
Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Toraja Utara adalah suatu dokumen
perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara
komprehensif pada tingkat kabupaten. Dokumen ini dimaksudkan untuk
memberikan arah yang jelas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi
Kabupaten Toraja Utara dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat
berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Guna menghasilkan strategi sanitasi kota sebagaimana tersebut di atas, maka


diperlukan suatu kerangka kerja yang

menjadi dasar dan acuan bagi

penyusunan strategi sanitasi kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut,
yang berupa rencana strategi berjangka menengah (5 tahun) yang memiliki dasar
hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan

Wilayah cakupan SSK merupakan wilayah prioritas pembangunan sanitasi


Kabupaten Toraja Utara yang ditetapkan berdasarkan hasil survey penilaian
resiko kesehatan lingkungan, analisa data sekunder, dan elaborasi persepsi
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, atas kondisi sanitasi di setiap
lembang dan kelurahan di Kabupaten Toraja Utara. Hasil pemetaan kondisi
sanitasi Kabupaten Toraja Utara tersebut, telah dituangkan dalam Buku Putih
Sanitasi Kabupaten Toraja Utara.

Strategi Sanitasi Kabupaten Toraja Utara dimaksudkan untuk menjadi rujukan


bagi Pemerintah Kabupaten Toraja Utara dan para pemangku kepentingan
dalam

pelaksanaan

pembangunan

sektor

sanitasi

yang

komprehensif,

terkoordinasi dan terpadu dengan baik, sehingga kesinambungan pelaksanaan


program pembangunan sektor sanitasi dapat berjalan dalam suatu payung
strategi utama setiap subsektor, meliputi subsektor air limbah, persampahan dan
drainase dan aspek PHBS

Adapun tujuan penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Toraja Utara adalah


tercapainya sasaran pembangunan sektor sanitasi dalam koridor pembangunan

iii

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Toraja Utara

yang berkelanjutan dalam strategi yang telah disusun secara sistematis, terpadu
dan berkesinambungan.

Strategi Sanitasi Kabupaten Toraja Utara ini disusun oleh Pokja Sanitasi
Kabupaten Toraja Utara secara partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi,
lokakarya dan pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja sendiri maupun
dengan dukungan fasilitasi dari tim fasilitator. Metode yang digunakan dalam
penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang
secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap

Dokumen strategi sanitasi Kabupaten Toraja Utara terkait dengan berbagai


dokumen perencanaan pembangunan, baik tingkat nasional, provinsi, maupun
kabupaten. Oleh karena itu, Strategi Sanitasi Kabupaten Toraja Utara disusun
dengan memperhatikan keterkaitan, keselarasan, dan keterpaduan dengan
berbagai dokumen antara lain RPJP, RPJMD, RTRW, Renstra SKPD dan Buku
Toraja Utara Dalam Angka.

Visi misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan
sanitasi Kabupaten Toraja Utara dalam rangka mencapai visi misi Kabupaten,
adapau visi sanitasi Kabupaten Toraja Utara adalah Sanitasi

layak dan

berkelanjutan berbasis perilaku masyarakat yang sadar lingkungan.

Pencapaian pembangunan sektor sanitasi disusun dengan melakukan analisis


terhadap kondisi wilayah saat ini serta arah pengembangan secara menyeluruh
berdasarkan dokumen dokumen perencanaan yang telah ada

Berdasarkan kondisi Kabupaten Toraja Utara serta memperhatikan faktor-faktor


lain seperti rencana tata guna lahan dan kondisi tanah, maka sistem pengelolaan
air limbah di Kabupaten Toraja Utara dibagi ke dalam 3 zonasi sistem.

Zona 1 merupakan area dengan tingkat resiko relatif tinggi merupakan Kawasan
Permukiman padat & Perdaganganyang harus diatasi dengan pilihan system
terpusat (off site) dalam jangka menengah. Zona ini mencakup kawasan pusat

iv

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Toraja Utara

bisnis perkotaan di Kecamatan Rantepao dan kawasan pasar bolu Tallunglipu


Mataallo, dengan opsi teknologi off site system (system terpusat) skala komunal.

Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko sanitasi dapat diatasi dalam
jangka menengah dengan perubahan perilaku dan oleh karena merupakan
daerah kepadatan penduduk sedang (peri urban) maka pemilihan system nya
adalah on site individual dengan pendekatan septick tank komunal.

Zona 3, merupakan arearural (kepadatan rendah) yang dapat diatasi dalam


jangka pendek dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melauli
pilihan system setempat (on site) dalam skala rumah tangga (household based).
Dengan opsi teknologi Jamban ber sptick tank dan MCK ++ dan penanganan
untuk perubahan perilaku dengan pemicuan (CLTS).

Kebutuhan

penanganan

persampahan

dikelompokkan

menurut

wilayah

pelayanan, terdapat 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas


penanganan persampahan, yaitu tata guna lahan/klasifikasi wilayah (BDD &
permukiman) dan kepadatan penduduk. Kedua kriteria tersebut sangat
berhubungan

dengan

aktivitas

penghuninya

yang

akan

mempengaruhi

perhitungan jenis dan volume timbulan sampah. Dari hasil analisis yang
didasarkan

pada

kedua

kriteria

tersebut

maka

didapatkan

tahapan

Zona 1 merupakan area pusat pelayanan tingkat kabupaten serta

Kawasan

pengembangan persampahan sebagai berikut:

Permukiman padat & Perdagangan (CBD) yang harus ditangani secara jangka
pendek . Zona ini mencakup kawasan perkotaan di Kecamatan Rantepao dan
Kawasan pasar bolu Tallunglipu Mataallo dengan opsi pengembangan
pelayanan persampahan hingga 100% dengan metode pengumpulan langsung
(RT-TPS-TPA) serta

pelayanan penyapuan jalan

(street

sweeper) dan

pengolahan sampah 3R pada lokasi-lokasi publik

Zona 2, merupakan area rural (kepadatan rendah) yang dapat diatasi dalam
jangka pendek ke menengah dengan pilihan system penanganan sampah
dengan cakupan pelayanan lebih 70% dengan metode tidak langsung (TPS-

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Toraja Utara

TPA). Pengolahan sampah yang berbasis Rumah Tangga dan berbasis


masyarakat. Dengan opsi teknologi penyediaan sarana pengumpulan dan
pengolahan sampah sementara 3R di pusat-pusat layananan kawasan (PPK) di
Pangala, Misa babana, Sadan Malimbong, Awan, dan Sapan.

Zona 3, merupakan area penanganan jangka menengah ke panjang, umumnya


berada diarea-area peri urban dan bukan fungsi pelayanan jasa dan
perdagangan dengan pelayanan persampahan seperlunya. Pada area ini
dikembangkan pengolahan sampah di sumbernya berskala rumah tangga.
Dengan program penunjang sosialisasi pengolahan sampah yang ramah
lingkungan tetap digalakkan.

Untuk menentukan wilayah pengembangan saluran drainase yang sesuai


dengan kebutuhan masing-masing wilayah di tingkat kelurahan dan lembang,
maka disusunlah prioritas pengembangan sistem drainase. Penentuan daerah
prioritas ini disusun berdasarkan beberapa kriteria seleksi yaitu: Kepadatan
Penduduk, Klasifikasi Wilayah (Perkotaan atau Perdesaan), Peruntukan Wilayah
serta Resiko Kesehatan Lingkungan.

Zona 1 merupakan area pusat pelayanan tingkat kabupaten dan kecamatan serta
Kawasan Permukiman padat & Perdagangan (CBD) yang harus ditangani secara
jangka pendek.Zona ini mencakup kawasan perkotaan di Kecamatan Rantepao
dan Kawasan pasar bolu Tallunglipu Mataallo. Sistem saluran drainase
primer/makro dikembangkan melalui saluran pembuangan utama meliputi Sungai
Sadan dan Sungai Maitting yang melayani kawasan perkotaan dan pedesaan di
Kabupaten Toraja Utara.

Zona 2, merupakan area pengembangan pelayanan tingkat kecamatan atau


rencana pengembangan CBD.

Zona 3, merupakan area penanganan jangka panjang, umumnya berada di areaarea rural dan bukan fungsi pelayanan jasa serta intensitas genangan rendah.

vi

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Toraja Utara

Untuk mencapai percepatan perbaikan dan pembangunan sanitasi, proyeksi


kenaikan anggaran sanitasi untuk tahun 2014 mencapai 10% dari penganggaran
tahun 2013 dan dan untuk kenaikan tiap tahunnya sampai tahun 2018
diproyeksikan mengalami kenaikan 10%.

Tujuan, sasaran dan indikatornya serta strategi untuk mencapai visi dan misi
sanitasi yang telah dirumuskan sebelumnya, dirumuskan berdasarkan kondisi
terkini dari pengelolaan sanitasi subsektor Air Limbah. Adapun tujuan
pengembangan air limbah domestik adalah meningkatkan ketersediaan sarana
dan prasarana pengelolaan air limbah yag sehat, meningkatkan kesadaran serta
partisipasi masyarakat /swasta mengenai pengelolaan air limbah, menyiapkan
regulasi dalam mengatur sistem pengelolaan air limbah dan mewujudkan
lembaga

pengelolaan

air limbah

yang berkualitas,

Meningkatan

dan

mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem


pengelolaan air limbah permukiman.

Tujuan pengembangan persampahan adalah peningkatan sarana prasarana


pengelolaan sampah, Mengurangi timbulan sampah dengan melibatkan semua
pihak terkait, mewujudkan lembaga pengelolaan persampahan yang berkualitas,
meningkatan alternatif

sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem

pengelolaan persampahan dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta


partisipasi mengenai pengelolaan persampahan secara mandiri dan ramah
lingkungan,

Tujuan pengembangan drainase lingkungan adalah meningkatkan ketersediaan


sarana dan prasarana pengelolaan drainase lingkungan, sehingga dapat
mengurangi resiko terjadi

genangan, menyiapkan regulasi dalam mengatur

sistem pengelolaan drainase, mewujudkan lembaga

pengelolaan drainase

lingkungan yang berkualitas dan mendorong peningkatan peran masyarakat dan


dunia usaha dalam pengembangan sarana dan prasarana permukiman yang
ramah lingkungan

Tujuan pengembangan sanitasi rumah tangga adalah meningkatkan kesadaran


masyarakat untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat, Mengembangkan

vii

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Toraja Utara

alternatif

sumber pendanaan dalam peningkatan Promosi Hidup Bersih dan

Sehat. Sedangkan tujuan pengembangan sanitasi sekolah adalah meningkatkan


kesadaran untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam lingkup sekolah dan
terwujudnya tatanan PHBS di Sekolah.

Rekapitulasi anggaran sektor sanitasi Kabupaten Toraja Utara adalah sebesar


Rp. 95.985.000.000,00, dengan bobot pendanaan lebih besar dibebankan pada
sub sektor persampahan sebesar Rp. 51.507.000.000,00 sebagai prioritas
penanganan utama.

Untuk pendanaan dari APBD II, kemampuan penganggaran sanitasi oleh APBD
Kabupaten

Toraja

Utara

tahun

2014

hinga

2018

adalah

sebesar

Rp.44.146.000.000,00 sesuai dengan komitmen pendanaan sanitasi Kabupaten


Toraja Utara hingga tahun 2018 dengan proporsi penganggaran paling besar
pada sub sektor persampahan Rp. 24.058.000.000,00.

Pada porsi pendanaan APBD Provinsi total pendanaan hingga tahun 2018
adalah Rp. 13.721.000.000,00 dengan pendanaan sub sektor persampahan
sebesar Rp. 6.220.000.000,00, sub sektor Air Limbah Rp. 3.742.000.000,00, sub
sektor drainase sebesar 3.759.000.000,00 dan untuk aspek PHBS dan promosi
hygiene belum didapatkan informasi alternative pendanaan oleh APBD Provinsi.

dan porsi pendanaan APBN total pendanaan hingga tahun 2018 adalah Rp.
33.270.000.000,00 dengan pendanaan sub sektor persampahan sebesar Rp.
18.559.000.000,00, sub sektor Air Limbah Rp. 7.602.000.000,00, sub sektor
drainase sebesar 7.109.000.000,00.

Berdasarkan strategi pengembangan air limbah yaitu pengembangan system off


site pada daerah padat perkotaan dan pengembangan system on site individual
pada daerah yang tidak terlayani oleh system off site.

Sehingga target

pengembangan air limbah dari segi cakupan layanan tidak hanya mencapai
100% Lembang/Kelurahan ODF namun juga meningkatkan akses layanan
jamban berseptik hingga 56% pada tahun 2018.

viii

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Toraja Utara

Adapun program dan kegiatan pengembangan air limbah domestik seperti (1)
program pengembangan Kinerja Pengeloaaan Air minum dan Air limbah, dengan
kegiatan pembangunan IPAL skala komunal pada kawasan padat perkotaan,
pembangunan MCK dan MCK ++ pada daerah perdesaan dengan kepadatan
sedang serta pengembangan opsi teknologi septic tank komunal untuk RT yang
belum memilki tangki septic, (2) program peningkatan partisipasi masyarakat
dalam membangun desa Untuk meningkatkankan keterlibatan masyarakat dalam
pengembangan sektor sanitasi khususnya pada daerah perdesaan melalui
kegiatan pemicuan (CLTS) dan pemberian stimulant pembangunan jamban
keluarga, (3) program pembangunan teknologi air limbah, dimana seiring dengan
peningkatan akses RT yang memiliki tangki septic, pelayanan oleh IPLT dituntut
untuk segera diadakan. Saat ini Kabupaten Toraja Utara belum memiliki sarana
Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT).

Berdasarkan strategi pengembangan persampahan, yaitu peningkatan jumlah


cakupan layanan persampahan di perkotaan dan peningkatan kesadaran
masyarakat untuk mengolah sampah Rumahtangga yang lebih sehat dan ramah
lingkungan, dengan target pencapaian 100% pelayanan sampah di perkotaan.
Program kegiatan pengembangan persampahan Beberapa program yang
mendukung pencapaian target ini adalah (1) program pengembangan Kinerja
Pengeloaaan

Persampahan,

(2)

program

Perencanaan

Pengembangan

Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar.

Berdasarkan strategi pengembangan drainase, yaitu peningkatan jumlah


cakupan layanan drainase di daerah pedesaan dan perkotaan.

Beberapa

program yang mendukung pencapaian target ini adalah: (1) Program


Pembanguan Drainase dan Gorong-Gorong , (2) Program Pembangunan turap,
talud, bronjong meliputi perencanaan, pembangunan/rehabilitasi, pengawasan
dan monitoring, (3) Program Peningkatan infrastruktur perdesaan meliputi
Kegiatan peningkatan penyehatan lingkungan perdesaan.

Aspek PHBS menjadi salah satu prioritas penanganan sector sanitasi, mengingat
pembangunan fisik infrastruktur sanitasi tanpa diimbangi dengan peningkatan
kesadaran masyarakat untuk Pola Hidup Bersih dan Sehat.

Beberapa program

ix

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Toraja Utara

yang mendukung pencapaian target ini adalah: (1) Program Promosi Kesehatan
dan

Pemberdayaan

masyarakat,

(2) Program Promosi Kesehatan

dan

Pemberdayaan masyarakat, (3) Program Pengembangan Lingkungan Sehat,


Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat, (4) Program kerjasama informasi
dan media massa, penyebarluasan informasi mengenai pembangunan daerah.

Kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai bagian dalam Perencanaan


Strategi Sanitasi Kabupaten Toraja Utara untuk mengetahui sejauh mana
batasan kegiatan dan hasil dari pelaksanaan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
yang telah dicapai berdasarkan tahun kegiatan. Selain itu,monitoring dan
evaluasi juga merupakan kontrol untuk perencanaan program tahun berikutnya
dan membahas penyelesaiaan kegiatan yang tertunda bahkan sebagai data
dasar kegiatan dari perencanaan yang berkelanjutan.

Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan


pencapaian program dari strategi SanitasiKabupaten Toraja Utara terdapat
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya tujuan
kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut yaitu obyektif, profesional, partisipasi,
tepat waktu, transparan, akuntabel, berkesinambungan dan berbasis kinerja.

Untuk mempersiapkan startegi monitoring evaluasi dalam SSK kabupaten


Toraja Utara ini maka perlu diperhatikan matriks kerangka logis yang telah
disepakati bersama.Dari kerangka logis inilah maka Pokja dapat mengetahui
kearah mana dan sampai dimana tujuan serta sasaran yang ingin dicapai

Mekanisme monitoring dan evaluasi kondisi Sanitasi terdiri atas 4 (empat


komponen) yaitu: (1) Pengumpulan data yang terdiri dari program yang berkaitan
dengan sanitasi: kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan
dan hasil kegiatan, (2) Analisa data dan Pelaporan yang berisi penggambaran
kondisi pelaksanaan Sanitasi di Kabupaten Toraja Utara yaitu keberhasilannya,
dampak dan juga permasalahan yang timbul sehingga dapat dicarikan solusi
yang terbaik bagi semua stakeholder, (3) Perencanaan dan pengambilan
keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang perkembangan program dan

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Toraja Utara

kegiatan sanitasi, (4) Tindakan pengimplementasian perencanaan dan keputusan


yang telah diambil dari rangkaian tahap tersebut di atas.

xi

Anda mungkin juga menyukai