P
S
I
K
O
A
N
A
L
I
S
I
S
S
i
g
m
u
n
d
F
r
e
u
d
UNIVERSITAS PANCASAKTI
TEGAL
a. Menyokong
ego klien
H
U
M
A
N
I
S
T
I
K
C
a
r
l
R
o
g
e
r
s
B
E
H
A
V
I
O
R
P
a
v
l
o
r
,
S
k
i
n
n
C
eL
rI
d
E
aN
n
T
B
C
aE
n
N
d
T
u
E
rR
aE
D
T
H
E
R
A
P
Y
a.
b.
c.
d.
e.
C
a
r
l
R
o
g
e
r
s
Tujuan Terapi:
Utk memberikan iklim yg kondusif agar membantu individu
mnjd org yg berfungsi sepenuhnya.
Namun sebelum itu, individu hrs terlebih dahulu
melepaskan topeng yg mrk kenakan
Menjadikan individu : 1.terbuka dgn pengalaman, (2)
kepercayaan pada diri mereka sendiri, (3) dpt
mengevaluasi diri & (4) kesediaan utk terus tumbuh.
Teknik Terapi :
Fokus pd refleksi & klarifikasi komunikasi verbal &
nonverbal klien.
Terapis dpt mendengarkan, menerima, menghormati,
pemahaman, & menanggapi scr jujur, & berekspresi dlm
diskusi.
Menghadapi klien dgn cara peduli, & utk berpartisipasi
lebih aktif & penuh dalam proses terapi .
Fungsi dan Peran Konselor :
utk hadir & dpt diakses oleh klien & utk fokus pd
pengalaman langsung mrka.
sikap terapis kepedulian yg tulus, rasa hormat, serah
terima, dukungan, & pemahaman.
Pengantar Teori :
Pendekatan Client-Centered berdasarkan pada konsep
eksistensial-humanistik
Pendekatan Client-Centered bukanlah suatu dogma
orang pada dasarnya dapat dipercaya,
memiliki potensi besar untuk memahami diri dan
menyelesaikan masalah mereka sendiri tanpa
pengarahan langsung dari terapis.
Hubungan antara terapis dan klien merupakan
katalisator.
Ada tiga ciri pribadi terapis yang dapat membangun hubungan
dengan klien :
Keselarasan atau keaslian, tampil nyata, terintegrasi,
dan otentik selama terapi.
Perhatian dan penerimaan tak bersyarat, menerima
klien secara hangat tanpa ada syarat.
Pengertian empatik yang akurat, terapis memahami
perasaan klien seakan-akan perasaan itu adalah
perasaannya sendiri, tanpa tenggelam didalamnya.