TAHUN 2015
TENTANG
PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH
BANK PERKREDITAN RAKYAT
SERUYAN MANDIRI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SERUYAN,
Menimbang
a.
b.
bahwa
dalam
rangka
mendorong pertumbuhan
perekonomian daerah serta meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat yang belum terjangkau oleh bank
umum untuk mewujudkan pemerataan pelayanan
secara optimal dibidang perbankan dalam bidang jasa
pelayanan, menghimpun dana maupun pelayanan
kredit sehingga dapat memberikan kesempatan
berusaha dan peningkatan taraf hidup;
c.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
6/22/PBI/2004
8/26/PBI/2006
22. Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
Nomor
20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan Rakyat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 351, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5629)
23. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 5 tahun
2004 tentang Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten
Seruyan;
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Rapat
Umum
Pemegang
Saham
yang
selanjutnya
yang
peraturan
ditentukan
sesuai
perundang-undangan
dengan
ketentuan
dan/atau
anggaran
dasar
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Penghasilan adalah
gaji
tunjangan- tunjangan yang sah.
21.
22.
Pangkat adalah
kedudukan
yang menunjukkan
tingkat seseorang pegawai dalam rangkaian susunan
kepegawaian.
23.
gaji
pokok,
tunjangan
ditambah
dengan
24.
Pasal 6
PD BPR Seruyan Mandiri merupakan salah satu alat
kelengkapan otonomi daerah di bidang keuangan/perbankan
dan menjalankan usahanya sebagai Bank Perkreditan Rakyat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
(1) Dalam
rangka
mencapai
maksud
dan
tujuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, PD BPR Seruyan
Mandiri melakukan kegiatan usaha meliputi :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan deposito berjangka, tabungan
dan
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b. memberikan kredit dan
sekaligus
melaksanakan
pembinaan terhadap pengusaha mikro, kecil dan
menengah;
c. melakukan
kerjasama
dengan
lembaga
keuangan/lembaga lainnya;
d. menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat
Bank
Indonesia,deposito
berjangka,
sertifikat
deposito dan/atau tabungan di bank lainnya;
e. membantu
Pemerintah
Daerah
melaksanakan
sebagian fungsi pemegang kas daerah sesuai
peraturan perundang- undangan; dan
f. menjalankan usaha
perbankan
lainnya
sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)
10
(1)
Modal Dasar
sebesar Rp.
Rupiah).
(2)
Modal
Disetor
untuk
memenuhi
Modal
Dasar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan secara
bertahap dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati yang
dianggarkan dalam APBD.
(3)
(4)
(5)
11
BAB VII
KEWENANGAN BUPATI
Pasal 11
(1) Bupati
memegang
kekuasaan
tertinggi
dan
segala wewenang yang tidak diserahkan kepada
Direksi/Dewan Komisaris.
(2) Bupati bertindak selaku RUPS.
(3) Bupati dapat memberikan kuasa dengan hak substitusi
kepada
pejabat
Pemerintah
Daerah
untuk
mewakilinya sebagai pemegang saham.
(4) Pihak
yang
menerima
kuasa
dengan
hak
substitusi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus
mendapat
persetujuan
Bupati
untuk
mengambil
keputusan mengenai :
a. perubahan anggaran dasar;
b. perubahan jumlah modal;
c.
pengalihan aset tetap;
d. penggunaan laba;
e.
investasi dan pembiayaan jangka panjang;
f.
kerjasama BPR Daerah Seruyan Mandiri;
g.
pengesahan rencana kerja dan anggaran tahunan;
h. penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan
pembubaran BPR Daerah Seruyan Mandiri.
BAB VIII
DEWAN KOMISARIS
Bagian Kesatu
Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab
Pasal 12
Dewan Komisaris mempunyai tugas menetapkan kebijakan
umum, melaksanakan pengawasan, pengendalian dan
pembinaan terhadap PD BPR Seruyan Mandiri.
Pasal 13
12
(1) Pengawasan
dilakukan
Dewan
pengendalian
dan
pembinaan
penyelenggaraan tugas Direksi.
Komisaris
terhadap
untuk
cara
13
d.
e.
f.
g.
Untuk
melaksanakan
tugas
dan
wewenangnya,
Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat mengadakan
rapat atas permintaan Ketua Dewan Komisaris.
14
(2)
(1)
Rapat
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
18
untuk memperoleh keputusan dilakukan atas dasar
musyawarah dan mufakat.
(2)
Apabila
dalam
rapat
tidak
diperoleh
kata
mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan
rapat dapat menunda rapat paling lama 3 (tiga) hari.
(3)
(4)
(1)
Rapat
antara
Dewan
Komisaris dengan
Direksi
dapat diadakan paling sedikit 4 (empat) kali dalam 1
(satu) tahun atas undangan Ketua Dewan Komisaris.
(2)
(1)
Dewan
Komisaris
wajib
memberikan
laporan
secara berkala/periodik kepada Bupati mengenai
pelaksanaan tugasnya paling sedikit sekali dalam 6
(enam) bulan dan tembusannya disampaikan kepada
Menteri Dalam Negeri.
15
(2)
Dewan
Komisaris
wajib
memberikan
laporan
secara berkala/periodik kepada Bank Indonesia setempat
mengenai pelaksanaan rencana kerja tahunan dan
anggaran PD BPR Seruyan Mandiri paling sedikit sekali
dalam 6 (enam) bulan.
(3)
Dewan
Komisaris
wajib
mempresentasikan
pengawasannya apabila diminta Bank Indonesia.
hasil
Pasal 22
(1)
(2)
(3)
Pembentukan
Sekretariat
Dewan
Pengawas
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
harus
mempertimbangkan efisiensi pembiayaan PD BPR
Seruyan Mandiri.
Bagian Kedua
Pengangkatan
Pasal 23
1.
(2)
(3)
16
(4)
Pertimbangan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat (3) melengkapi hasil penilaian yang dilakukan oleh
Tim Seleksi, yang dituangkan dalam Keputusan Pimpinan
DPRD.
(5)
(6)
(7)
(1)
(2)
(3)
(1)
17
c.
memiliki
komitmen
yang
tinggi
terhadap
pengembangan operasional PD BPR Seruyan Mandiri
yang sehat; dan
d. tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus (DTL).
(2)
(3)
(4)
(1)
Anggota
Dewan
Pengawas
dilarang
mempunyai
hubungan keluarga dengan :
a. anggota
Dewan
Pengawas
lainnya
dalam
hubungan sebagai orang tua termasuk mertua, anak
termasuk menantu, saudara kandung termasuk
ipar dan suami/istri; dan
b. anggota Direksi dalam hubungan sebagai orang tua,
anak dan suami/istri, mertua, menantu, dan saudara
kandung.
(2)
18
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
Ketua
Dewan
Pengawas
dan
anggota
Dewan
Pengawas memperoleh jasa produksi sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3)
(1)
(2)
19
(3)
(1)
(2)
(1)
(2)
(1)
20
(3)
(4)
(5)
pada
ayat
Pasal 33
(1)
(2)
(3)
Bagian Kelima
Pengunduran Diri Anggota Dewan Komisaris
Pasal 34
21
BAB IX
DIREKSI
Bagian Pertama
Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab
Pasal 35
(1)
(2)
22
e.
(2)
(1)
23
(3)
(4)
(5)
Penunjukan
Pejabat
Stuktural
PD
BPR Seruyan
Mandiri, sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan
dalam Keputusan Direksi dan diketahui oleh Dewan
Komisaris.
(6)
(1)
Pasal 40
Untuk dapat diangkat menjadi anggota Direksi
harus menyediakan waktu untuk melaksanakan tugas
dengan memenuhi persyaratan :
a. integritas;
b. kompetensi;
c. reputasi keuangan;
d. psikologis; dan
e. persyaratan yang
ditentukan
dalam
Peraturan
Daerah Pendirian PD BPR Seruyan Mandiri.
(2)
(3)
24
Pasal 41
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
25
b. b. memiliki latar
belakang pendidikan paling
rendah setingkat D-3 atau Sarjana Muda atau
transkip nilai telah menyelesaikan 110 SKS dalam
pendidikan S-1;
c. memiliki pengalaman kerja di bidang perbankan
paling sedikit 2 (dua) tahun;
d. usia paling tinggi 55 tahun pada saat dilantik;
e. menyediakan waktu yang penuh untuk melaksanakan
tugasnya; dan
f. syarat-syarat
lain
yang
ditentukan
sesuai
dengan kebutuhan Daerah berdasarkan peraturan
perundang- undangan.
Pasal 42
(1)
(2)
(1)
Anggota
Direksi
dilarang
mempunyai
hubungan
keluarga dengan :
a. anggota Direksi lainnya dalam hubungan sebagai
orang tua termasuk mertua, anak termasuk menantu,
saudara
b. kandung termasuk ipar dan suami/istri; dan
c. Dewan Pengawas dalam hubungan sebagai orang
tua, anak dan suami/istri, mertua, menantu, dan
saudara kandung.
(2)
(3)
26
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
dilaksanakan
(2)
Pasal 47
(1)
(2)
Pelantikan
dan
pengambilan
sumpah
jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling
27
(2)
Pengangkatan pejabat
sementara
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.
(3)
(4)
(5)
Pejabat
sementara
diberikan
penghasilan
kemampuan PD BPR Seruyan Mandiri,
memperoleh persetujuan Dewan Komisaris.
sesuai
setelah
Bagian Keempat
Hak, Penghasilan dan Penghargaan
Pasal 49
(1)
28
b. Tunjangan
Istri/Suami, anak dan
tunjangan
kemahalan sesuai ketentuan yang berlaku bagi
pegawai; dan
c. Tunjangan jabatan yang besarnya paling banyak 1
(satu)kali gaji pokok.
(2)
(3)
(4)
(5)
sesuai
29
Pasal 50
(1)
(2)
(3)
Anggota
Direksi
yang
menjalankan
cuti
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap diberikan
penghasilan penuh.
Pasal 51
(1)
(2)
30
Bagian Kelima
Pemberhentian Anggota
Pasal 52
(1)
(2)
(1)
(2)
Anggota
Direksi
yang
diduga
melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat
(2) huruf c, huruf d, dan huruf e diberhentikan
sementara oleh Bupati atas usul Dewan Komisaris.
Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bupati memberitahukan secara tertulis kepada
yang bersangkutan disertai alasan-alasannya.
Pasal 54
(1)
(2)
31
(3)
(4)
(5)
(1)
Anggota
Direksi
yang
diberhentikan
dapat
mengajukan keberatan secara tertulis kepada Bupati
paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak Keputusan
Bupati mengenai pemberhentiannya diterima.
(2)
(3)
sejak
harus
diterimanya
mengambil
Bagian Keenam
Pengunduran Diri Anggota Direksi
Pasal 56
Apabila anggota direksi mengundurkan diri sebelum berakhir
masa jabatannya maka kepada yang bersangkutan dikenakan
sanksi administrasi berupa pengembalian gaji, tunjangan dan
pendapatan lainnya yang diterima selama menjabat sebagai
anggota direksi dan denda sebesar 6 (enam) bulan gaji,
tunjangan dan pendapatan lainnya.
BAB X
32
PEGAWAI
Bagian Kesatu
Pengangkatan
Pasal 57
(1)
(2)
Dikecualikan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1), Pengangkatan pegawai Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Seruyan Mandiri untuk keahlian dan
profesi tertentu diatur lebih lanjut oleh Direksi.
(3)
Golongan
Ruang
diatur
dengan
Bagian Ketiga
Hak-hak dan Penghasilan
Pasal 59
(1)
Setiap pegawai berhak atas gaji pokok, tunjangantunjangan dan penghasilan lainnya yang sah berdasarkan
33
(3)
(1)
(2)
pajak
34
Pasal 63
(1)
(2)
(3)
Rancangan
rencana
jangka
panjang
yang
telah ditandatangani
bersama
Dewan
Komisaris
disampaikan kepada Bupati untuk mendapatkan
pengesahan.
Bagian Kedua
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Pasal 64
(1)
(2)
(3)
35
Pasal 65
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
(4)
Direksi
wajib
membuat
laporan
tahunan
mengenai perkembangan usaha PD BPR Seruyan Mandiri
yang telah disahkan untuk disampaikan kepada Bupati
dengan tembusan kepada Gubernur, Menteri
Dalam
Negeri dan Pimpinan Bank Indonesia.
36
(5)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Dana
Kesejahteraan
dan
Jasa
Produksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) angka 4
dianggarkan untuk kesejahteraan direksi dan pegawai,
perumahan pegawai, serta untuk kepentingan lainnya
yang peruntukan dan besarannya ditetapkan oleh direksi.
BAB XIII
PEMBINAAN
Pasal 68
37
(1)
(2)
(1)
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
tentang
kerjasama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Bupati.
BAB XV
ASOSIASI
Pasal 70
(1)
(2)
Pembubaran
PD
BPR
Seruyan Mandiri
dilaksanakan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XVII
38
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 72
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan.
SYAMSURIJAL
SUDARSONO
39
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN
NOMOR
TAHUN 2015
TENTANG
PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH
BANK PERKREDITAN RAKYAT
SERUYAN MANDIRI
I.
PENJELASAN UMUM
40
usaha
BPR.
pembangunan
BPR
bertujuan
nasional
dalam
untuk
menunjang
pelaksanaan
rangka
peningkatan
pemerataan,
Pemerataan
kesempatan
berusaha,
pemerataan
keuangan
untuk
pemerataan
kesejahteraan
masyarakat
II
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas.
41
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Penetapan jumlah modal disetor yang lebih tinggi didasarkan pada
pertimbangan antara lain kelangsungan pengembangan kegiatan
usaha
BPR
ke
berkesinambungan.
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
depan,
sehingga
dapat
beroperasi
secara
42
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Ayat (1)
Rapat Dewan Komisaris ditunjukkan dengan risalah rapat dan
dimaksudkan sebagai pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direksi
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Ayat (6)
Yang dimaksud dengan Anggota Dewan Komisaris hanya dapat
merangkap jabatan sebagai Komisaris paling banyak pada 2 (dua) BPR
lain atau 1 (satu) bank umum adalah seseorang hanya dapat
menjabat sebagai Komisaris paling banyak pada 2 (dua) BPR atau 1
(satu) bank umum
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Penilaian integritas pihak yang diuji didasarkan pada catatan
administrasi Bank Indonesia, dan sumber informasi lainnya.
Ayat (1)
Huruf a
43
waktu
20
(dua
puluh)
tahun
terakhir
lain
pengalaman
dan
keahlian
pembukuan,
di
pendanaan,
1) kredit dan/atau
yang
belum
berdasarkan
dilakukan
44
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
45
Pasal 41
Penilaian integritas pihak yang diuji didasarkan pada catatan
administrasi Bank Indonesia, dan sumber informasi lainnya.
Ayat (1)
Huruf a
Lihat penjelasan Pasal 25 Ayat 1 huruf a.
Ayat (2)
Huruf a dan b
Lihat penjelasan Pasal 25 Ayat 2 huruf a dan b.
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas
Pasal 49
Cukup jelas.
Pasal 50
Cukup jelas
Pasal 51
Cukup jelas.
46
Pasal 52
Cukup jelas.
Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Cukup jelas.
Pasal 55
Cukup jelas.
Pasal 56
Cukup jelas.
Pasal 57
Cukup jelas.
Pasal 58
Cukup jelas
Pasal 59
Cukup jelas.
Pasal 60
Cukup jelas
Pasal 61
Cukup jelas
Pasal 62
Cukup jelas
Pasal 63
Cukup jelas.
Pasal 64
Cukup jelas
Pasal 65
Cukup jelas.
Pasal 66
Cukup jelas.
47
Pasal 67
Cukup jelas.
Pasal 68
Cukup jelas.
Pasal 69
Cukup jelas.
Pasal 70
Cukup jelas.
Pasal 71
Cukup jelas.
Pasal 72
Cukup jelas
48