Anda di halaman 1dari 1

Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)

Indonesia adalah merupakan Negara Asia Tenggara yang sangat kaya alam
Biodiversitasnya. Penduduk yang dipenuhi dengan jumlah lebih enam ribu orang. Penduduk
yang mayoritasnya di huni agama Islam. Penuh dengan sejahtera, makmur, bahkan saling
untuk berbagi antar sesama. Makanan pokok yang menjadi bagian hidup masyarakat yaitu
beras. Walaupun ada sebagian makanan pokoknya ada sagu, dan ubi kayu.
Mengenai permasalahan ini yang saya sampaikan, bahwa detik-detik sebelumnya
Indonesia pernah mengalami kenaikan BBM. Walaupun sebelumnya dengan kenaikan BBM,
sebagian harga angkutan umum melambung menjadi naik. Dan bahan pokok makanan tidak
begitu melambung tinggi atau dikatakan masih seimbang. Kenaikan BBM terjadi kenaikan
pertama kali pada masa pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, walaupun kejadian tersebut
terjadi. Warga menyetujui atas keputusannya. Walaupun masalah yang dihadapi masa
jabatannya Susilo Bambang Yudhoyono tetap mempertahankan untuk kepentingan
masyarakat Indonesia. Setelah masa Susilo Bambang Yudhoyono telah habis menjabat selama
dua kali. akhirnya Indonesia dipimpin presiden Jokowi-Yusuf Kala. Setelah beberapa masa
pimpinannya banyak sekali Isu-isu yang terjadi di masa pimpinan Jokowi, baik itu dari
informasi kericuhan masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang harus balik ke Indonesia,
maraknya korupsi yang selalu terjadi, kebanjiran yang terjadi di Ibu Kota Jakarta, bahkan
masalah perekonomian, seperti melambungnya kenaikan bahan pokok yang diakibatkan
kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Dengan terjadinya kenaikan BBM, masyarakat sangat
kecewa sekali dengan pimpinan Jokowi, menurut masyarakat walaupun BBM naik
seharusnya ada keringanan yang bisa dipertimbangkan untuk kesejahteraan di Indonesia.
Banyak sekali masyarakat Indonesia yang rela makan dalam sehari-hari membeli beras
kiloan. Bahkan pekerja honor pun di setiap kantor banyak dihentikan. Apakah ini merupakan
pertanda Indonesia akan menjadi hancur? Bagaimana tanganan pemerintah dalam masalah
ini? Dan sampai sekarang pertanyaan itu masih selalu di bahas. Tidak hanya kasus BBM saja,
pemerintah Indonesia saja tidak memberi respon keputusan yang tidak begitu jelas dengan
keringanan naiknya bahan pokok makanan. Walaupun telah terjadi, Indonesia tetap sabar, dan
tabah untuk tahun kedepan. Memang masalah BBM, menjadi selalu kekeluhan masyarakat
Indonesia.
Setelah kabarnya, BBM menjadi turun lagi. Tapi harga kebutuhan pokok makanan
seperti beras, cabai, bawang masih saja tetap melambung tinggi. Yang artinya perekonomian
tidak stabil. Walaupun ada sebagian warga Indonesia yang masih mampu dengan naiknya
bahan pokok untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Tapi, coba kita lihat bagaimana
dengan masyarakat Indonesia yang hidupnya kesusahan dalam menafkahi keluarganya.
Begitu sedihnya nasib keluarga Indonesia, dan sampai sekarang berita kenaikan BBM
terulang kembali di hari Sabtu, 28 Maret 2015. Sungguh berita ini menjadi warga Indonesia
sangat khawatir dan cemas tentang kebijakan pemerintah menaikkan BBM. Warga Indonesia
berpendapat bahwa dengan kenaikan BBM, malah menjadi susah para angkutan umum untuk
menaikkan harga tarifnya. Dan para supir angkot berpendapat kenaikan BBM yang semakin
naik, justru mengurangi para penumpang.

Anda mungkin juga menyukai