Oleh :
Kelompok 10
Skolastika Resti Nugraheni
081311133012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan
makhluk hidup dan keberadaan benda-benda lainnya. Sehingga udara
merupakan sumber daya alam yang harus dilindungi untuk hidup dan
kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Hal ini berarti bahwa
pemanfaatannya harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan
kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Untuk mendapatkan
udara yang sesuai dengan tingkat kualitas yang diinginkan maka pengendalian
pencemaran udara menjadi sangat penting untuk dilakukan. Pencemaran udara
diartikan dengan peningkatan kadar polutan udara yang mengakibatkan
menurunnya mutu/kualitas udara dalam penggunaannya yang akhirnya dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan
makhluk hidup lainnya.
Indonesia setiap tahunnya mengkonsumsi 215 milyar batang rokok,
menduduki peringkat ke lima negara pengkonsumsi rokok terbanyak di dunia
setelah Cina, Amerika Serikat, Jepang dan Rusia. 1 Konsumsi rokok tersebut
meningkat sejak tahun 1970. Prevalensi perokok berusia 15 tahun ke atas
meningkat dari 26,9% pada tahun 1995 menjadi 31,5% pada tahun 2001; hal
ini dikaitkan dengan peningkatan prevalensi perokok pada laki-laki dari 53,4
% menjadi 62,2% selama kurun waktu tersebut sedangkan pada perempuan
tidak ada perubahan berarti.2 Data WHO menyebutkan 59% laki-laki dan 3,7%
perempuan Indonesia adalah perokok.1 Secara keseluruhan pada tahun 2001,
penduduk Indonesia yang merokok sekitar 31,5%, berarti terdapat sekitar 60
juta perokok di Indonesia.2 Asap rokok merupakan bahan penyebab terbanyak
pencemaran udara terutama di dalam ruangan.3,4
Kualitas udara dalam ruangan merupakan masalah yang perlu mendapat
perhatian karena akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Menurut
National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) tahun 1997,
penyebab masalah kualitas udara dalam ruangan pada umumnya oleh beberapa
BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Kebiasaan merokok merupakan masalah penting dewasa ini. Rokok oleh
sebagian orang sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang merokok pertama kali adalah suku
bangsa Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.
Pada abad ke-16 ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian para
penjelajah Eropa itu meniru dengan mencoba menghisap rokok dan kemudian
membawa tembakauke Eropa.6
Di Indonesia rokok dibedakan berdasarkan bahan pembungkus rokok,
bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok dan penggunaan filter pada
rokok. Berdasarkan bahan pembungkus maka rokok dibedakan menjadi:6
-
Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
dan aroma tertentu.
Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan
efek rasa dan aroma tertentu.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pencemaran Udara
3.1.1 Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat atau bahan
kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai jumlah tertentu sehingga
dapat dideteksi oleh manusia serta dapat memberika efek pada manusia dan
lingkungan.4 Departemen Kesehatan mendefinisikan pencemaran udara yaitu
masuk atau dimasukkannya zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara
oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia.5 Kumar mendefinisikan
pencemaran udara adalah terdapatnya bahan polutan di atmosfer dalam
konsentrasi tertentu yang akan mengganggu keseimbangan dinamik atmosfir dan
mempunyai efek pada manusia dan lingkungannya.7
Bahan pencemar udara atau polutan dapatdibagi menjadi dua bagian yaitu
polutan primer dan sekunder. Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan
langsung dari sumber tertentu dan dapat berupa gas maupun partikel. Polutan
yang termasuk dalam bentuk gas adalah senyawa karbon (C), sulfur (S), nitrogen
(N), halogen sedangkan polutan dalam bentuk partikel berupa zat padat maupun
suspensi aerosol cair. Berdasarkan ukuran partikel dibedakan menjadi partikel
debu kasar bila ukurannya > 10 , partikel debu, uap dan asap jika diameternya 110 serta aerosol jika ukurannya < 1 . 4 Polutan sekunder terjadi karena reaksi
dua atau lebih bahan kimia di udara misalnya reaksi foto kimia yaitu disosiasi
nitrogen dioksida (NO2) yang menghasilkan nitrogen oksida (NO) dan oksida (O)
radikal. Proses kecepatan dan arah reaksi dipengaruhi oleh faktor konsentrasi
relatif dari bahan reaktan, derajat fotoaktivasi, kondisi iklim, tofografi dan embun.
Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisis dan kimia yang tidak stabil. Termasuk
dalam polutan sekunder adalah ozon (O3), peroksilaksil nitrat (PAN), dan
formaldehid.4
dibensokarbasol,
piren,
fluoranten,
hidrokarbon
aromatik,
polinuklear, naftalen, nitrosamin yang tidak mudah menguap, nikel, arsen, nikotin,
alkaloid tembakau, fenol dan kresol. Bahan yang terkandung dalam asap rokok
dapat dilihat pada gambar 2.12
BAB IV
SIMPULAN
1. Pencemaran udara adalah bertambahnya bahan pencemar ke dalam lingkungan
udara normal yang memberikan efek pada manusia dan lingkungan.
2. Asap rokok terdiri dari asap rokok utama dan samping.
3. Asap rokok menimbulkan kelainan pada hampir semua organ tubuh dan
saluran pernafasan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
1