Oleh :
1
Analisis Dampak Lingkungan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk bisa bermanfaat dan
menjadikan referensi bagi kita di lingkungan masyarakat dan untuk pemenuhan tugas mata
kuliah.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah dan pihak-pihak yang
membantu proses penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
3
Analisis Dampak Lingkungan
DAFTAR ISI
4
Analisis Dampak Lingkungan
Pengertian AMDAL
Sistem Regulasi AMDAL
Fungsi, Peran Dan Manfaat AMDAL
Tahap - Tahap Penyusunan AMDAL
Alasan Suatu Rencana Kegiatan Wajib AMDAL
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagian-bagian kajian AMDAL
2. Untuk mengetahui permasalahan AMDAL pada pelaksanaan Proyek
Pembangunan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Analisis Dampak Lingkungan
2.1
Pengertian Amdal
Pada
umumnya
setiap
negara
yang
sedang
membangun
baik.
Kegiatan
pembangunan
ini
dilaksanakan
dengan
bisa
disebut
pembangunan
berwawasan
lingkungan.
mewujudkan
pembangunan
berlanjut
(sustainable
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan).
yang
semula
hanya
memiliki
satu
model
AMDAL,
Pemrakarsa,
orang
atau
badan
hukum
yang
bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
- Masyarakat
yang
berkepentingan,
masyarakat
yang
terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
AMDAL.
2. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
- Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia
menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan
menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping
by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat
di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11
Tahun 2006
- Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut,
maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
- Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan
AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006
- Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008
2.2Fungsi, Peran Dan Manfaat Amdal
2.2.1 Fungsi dan Peran AMDAL
Pada waktu yang lampau, kebutuhan manusia akan sumber
alam belum begitu besar karena jumlah manusianya sendiri masih
relatif sedikit, di samping itu intensitas kegiatannya juga tidak
besar. Pada saat-saat itu perubahan-perubahan pada lingkungan
oleh aktifitas manusia masih dalam kemampuan alam untuk
memulihkan diri secara alami. Tetapi aktifitas manusia makin lama
makin besar sehingga menimbulkan perubahan lingkungan yang
besar pula. Pada
perlu
berfikir apakah
hasil
studi
mengenai
dampak
suatu
kegiatan
yang
dampak
penting,
karena
ini
memang
yang
dikehendaki baik oleh Peraturan Pemerintah maupun oleh Undangundang, dengan tujuan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena
adanya proyek-proyek pembangunan. Oleh karena itu pemilik
proyek atau pemrakarsa akan melanggar perundangan bila tidak
menyusun AMDAL, semua perizinan akan sulit didapat dan di
samping itu pemilik proyek dapat dituntut dimuka pengadilan.
Keharusan membuat AMDAL merupakan cara yang efektif untuk
memaksa para pemilik proyek memperhatikan kualitas lingkungan,
tidak hanya memikirkan keuntungan proyek sebesar mungkin tanpa
memperhatikan dampak lingkungan yang timbul.
Dampak dari suatu kegiatan, baik dampak negatif maupun
dampak positif harus sudah diperkirakan sebelum kegiatan itu
dimulai. Dengan adanya AMDAL, pengambil keputusan akan lebih
luas wawasannya di dalam melaksanakan tugasnya. Karena di
dalam suatu rencana kegiatan, banyak sekali hal-hal yang akan
dikerjakan, maka AMDAL harus dapat membatasi diri, hanya
mempelajari
hal-hal
yang
penting
bagi
proses
pengambilan
keputusan.
10
Analisis Dampak Lingkungan
karena
Indonesia
sedang
giat
melakasanakan
melaksanakan pembangunan
maka
pembangunan
meningkat,
maka
dampak
positif
perlu
A. Bagi masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui rencana pembangunan di
daerahnya, sehingga dapat mempersiapkan diri di dalam penyesuaian
kehidupannya apabila diperlukan:
-
C. Bagi pemerintah
12
Analisis Dampak Lingkungan
2.3
2.4
tanaman. Asbut berasal dari gas limbah kendaraan dan pabrik yang
mengalami fotooksidasi dan terdiri atas ozon, peroksiasetil nitrat
(PAN), nitrogenoksida, dan zat lain lagi. AMDAL (Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan) adalah instrumen yang sifatnya formal dan
wajib (control and command) yang merupakan kajian bagi
pembangunan proyek-proyek kegiatan-kegiatan pasal 17a yang
kemungkinan akan menimbulkan dampak besar dari penting
terhadap lingkungan hidup. Dalam PP No.27 Tahun 1999 dinyatakan
bahwa dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan
hidup yang sangat mendasar yang di akibatkan oleh suatu usaha
dan atau kegiatan. Selanjutnya pada pasal 5 PP tersebut dinyatakan
bahwa kriteria dari dampak besar dan penting dari suatu usaha atau
kegiatan terhadap lingkungan antara lain:
Jumlah manusia yang akan terkena dampak
Luas wilayah persebaran dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena
dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (ireversible)
Dasar hukum dan prosedur pelaksanaan AMDAL diatur dalam
PP No.27 tahun 1999 beserta beberapa KEPMEN yang terkait
dan dikeluarkan oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup.
AMDAL dibuat sebelum kegiatan berjalan atau operasi proyek
dilakukan. Karena itu AMDAL merupakan salah satu persyaratan
keluarnya perizinan.
BAB III
3. 1 Fungsi AMDAL antara lain :
1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan
hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
3. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha
dan/atau kegiatan
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari
suatu rencana usaha dan atau kegiatan
6. Awal dari rekomendasi tentang izin usaha
7. Sebagai Scientific Document dan Legal Document
8. Izin Kelayakan Lingkungan
17
Analisis Dampak Lingkungan
3.7 Kegiatan apa saja yang perlu dilengkapi dengan AMDAL, tertuang dalam
peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1986 yaitu setiap rencana berupa:
Perubahan bentuk lahan dan bentuk alam, seperti: pembuatan jalan,
bendungan, jalan kereta api dan pembuakaan hutan;
Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak
terbaharui, seperti; pertambangan dan eksploitasi hutan;
Proses dan kegiatan lain yang secara potential dapat menimbulkan
pemborosan, perusakan dan kemerosotan pemanfaatan sumber daya alam dan
energi, seperti, pemanfaatan tanah yang tidak diikuti dengan konservasi dan
penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat
mengefisienkan pemakainya.
Proses dan hasilnya yang mengancam kesejahteraan penduduk, pelestarian
kawasan konservasi alam dan cagar budaya, seperti kegiatan yang proses dan
hasilnyamenimbulkan pencemaran, penggunaan energi nuklir dan sebagainya;
Introduksi jenis tumbuhan dan jenis hewan, seperti introduksi jenis tumbuhan
dan jenis hewan, seperti; introduksi suatu jenis tumbuhan baru yang dapat
menimbulkan jenis penyakit baru pada tanaman; introduksi suatu jenis hewan
baru yang dapat mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada;
Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati;
Penerapan teknologi yang
mempengaruhi lingkungan;
diperkirakan
mempunyai
potensi
besar
19
Analisis Dampak Lingkungan
terkait dengan rencana kegiatan. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah
dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan
pertimbangan dalam proses pelingkupan.
4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, lalu dapat mengajukan dokumen
kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama
waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang
dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki ataumenyempurnakan kembali
dokumennya.
5. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada
KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). Setelah
selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi
Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal
penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan
penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
6. Persetujuan Kelayakan Lingkungan
Empat jenis studi AMDAL dalam PP 51 Tahun 1993, yaitu :
1. AMDAL Proyek, yaitu AMDAL yang berlaku bagi satu kegiatan yang berada
dalam kewenangan satu instansi sektoral
2. AMDAL Terpadu/Multisektoral, adalah AMDAL yang berlaku bagi suatu
rencana kegiatan pembangunan yang bersifat terpadu
3. AMDAL Kawasan, yaitu AMDAL yang ditujukan pada satu rencana kegiatan
pembangunan yang berlokasi dalam satu kesatuan hamparan ekosistem
dan menyangkut kewenangan satu instansi.
4. AMDAL Regional, adalah AMDAL yang diperuntukan bagi rencana kegiatan
pembangunan yang sifat kegiatannya saling terkait dalam hal perencanaan
dan waktu pelaksanaan kegiatannya.Dengan rencana pembangunannya
sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Daerah
5. AMDAL di Indonesia diberlakukan berdasarkan PP 51 Tahun 1993
(sebelumnya PP 29 tahun 1986) sebagai realisasi pelaksanaan UU No. 4
tahun 1982 tentang Lingkungan Hidup yang saat ini telah direvisi menjadi
UU No. 23 tahun 1997
21
Analisis Dampak Lingkungan
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan
keputusan
suatu
usaha
direncanakan
pada
lingkungan
hidup
dan/atau
yang
kegiatan
diperlukan
yang
proses
22
Analisis Dampak Lingkungan
disebut
pembangunan
berwawasan
lingkungan.
mewujudkan
pembangunan
berlanjut
(sustainable
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan.
sifatnya
merupakan
formal
kajian
dan wajib
bagi
(control
pembangunan
and command)
proyek-proyek
yang
kegiatan-
DAFTAR PUSTAKA
1. Djamin, Djanius.2007.Pengawasan & Pelaksanaan
Lingkungan Hidup.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
2. Horas, Nommy.2004.Hukum
Pembangunan.Jakarta:Erlangga
Lingkungan
Undang-Undang
dan
3. Soemarno, Otto.2007.
Analisis
Mengenai
Lingkungan.Yogyakarta:Gadjah Mada.University Press.
Ekologi
Daaampak
(www.bplhdjabar.go.id>currentusersiakses
14
24
Analisis Dampak Lingkungan