Anda di halaman 1dari 16

Fransisca Cindy Liana 4061380

93
I.
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Tempat/Tanggal Lahir
Pendidikan Terakhir
Agama
Suku/Bangsa
Status Pernikahan
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Masuk RS

Riwayat Perawatan

IDENTITAS PASIEN

: Tn. IK
: 37 tahun
: Pria
: Syria, 21 Maret 1977
:: Islam
: Arab
: Belum menikah
: Imigran
: International Organization for Migration (IOM)
: 20 Maret 2014

25 Januari 2013 10 Maret 2013 : IDC Kalideres (Immigration Detention Center)

10 Maret 2014 19 Maret 2014 : Pasien dirawat inap di RSJ Dharmawangsa

20 Maret 2014 sekarang

II.

: Pasien dirawat inap di RSKJ Dharma Graha

STATUS PSIKIATRI

Rumah Sakit Khusus Dharma Graha


28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
AUTOANAMNESA dan ALLOANAMNESA
Autoanamnesa dengan pasien pada tanggal 22 dan 23 Mei 2014, sekitar pukul
09.00-11.00 WIB bertempat di bawah pohon disamping pendopo, tempat biasa pasien
duduk. Juga pada tanggal 24 Mei 2014 bertempat di depan tulip.
Alloanamnesa juga dilakukan berdasarkan rekam medis dan informasi dari
perawat pada tanggal 24 Mei 2014.
A. Keluhan Utama/ INDIKASI RAWAT
Autoanamnesa:
Pasien mengaku dirawat di RSKDG akibat marah-marah.
Alloanamnesa:
Pasien dirawat di RSKDG dengan keluhan mudah marah, emosional, suka
bertengkar dan berperilaku agresif. Emosi pasien dirasa labil, tidak kooperatif dengan
perawat, temperamental, kadang berbicara sendiri dan memiliki halusinasi auditorik,
irritable dan banyak bicara.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Alloanamnesa :
Pasien (37 tahun) merupakan seorang imigran dari Syria. Pasien terbang ke
Indonesia karena Syria sedang terjadi perang. Pasien tiba di Indonesia pada tanggal
25 Januari 2013, dan masuk ke IDC (Immigration Detention Center) Kalideres pada
hari yang sama dan menetap selama dua tahun.
Selama berada di IDC pasien bertengkar dengan para imigran lain beberapa
kali. Beberapa imigran lain berkata bahwa pasien mempunyai kecenderungan untuk
berperilaku impulsif, bersifat dominan dan emosi yang mudah tersulut oleh hal kecil
sekalipun. Akhirnya pasien dipindahkan ke ruang isolasi. Pada November 2013,
terdapat laporan bahwa pasien berkelahi dengan seorang Myanmar. Sebelumnya,
pasien juga pernah berkelahi pula dengan 6 orang imigran Myanmar lain. Saat itu
pasien berkata bahwa mereka telah mengotori ruanganya, melempar sampah, dsb.
Dia berkata, "Saya sudah memeringati mereka, tetapi mereka tetap melakukanya,
jadi saya menghajar mereka."
Rumah Sakit Khusus Dharma Graha
28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
Pasien pernah dirawat di RSJ Dharma Wangsa selama 10 hari dan didapati
kondisi pasien lekas marah, cenderung agresif, suka bertengkar, kadang mendengar
suara-suara dan berbicara sendiri.
Saat awal dirawat di Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, pasien seringkali
marah dan emosi mudah tersulut. Pada tanggal 25 Maret 2014, pasien terlihat
gelisah, agresif dan marah-marah sehingga pasien dimasukkan ke dalam ruang
isolasi. Dia dikunci selama 24 jam. Saat itu pasien marah karena memaksa keluar
untuk membeli makanan di supermarket. Pasien berkata bahwa seluruh staff selalu
memperhatikan dia selama 24 jam. Pasien berkata bahwa semua staff adalah gay.
Menurut keterangan perawat yang bertugas, pasien terakhir kali marah
adalah sekitar sebulan yang lalu. Kini pasien sudah lebih tenang dan tidak mudah
terpancing emosinya. Bahkan pasien sudah bisa bercanda dengan para staff yang
awalnya dibencinya.
Autoanamnesa :
Menurut pengakuan pasien, ia berada di RSKDG karena marah-marah.
Pasien datang ke Indonesia karena negaranya sedang terjadi perang. Pasien mengaku
datang ke Indonesia dengan pesawat dan bersama seorang teman, namun setelah
seminggu, teman tersebur pulang kembali ke Syria. Pasien mengaku saat itu tinggal di
Jakarta dan Bogor selama dua bulan hingga akhirnya tertangkap imigrasi dan
dimasukkan ke dalam 'Jail' Kalideres yang merupakan IDC selama dua tahun. Saat itu
pasien ditangkap dengan alasan tidak memiliki visa.
Selama berada di IDC pasien mengaku beberapa kali bertengkar dengan
imigran lainya. Pasien mengaku menjadi marah bila orang lain mengambil barang
miliknya. Menurut pasien orang-orang di 'Jail' tersebut baik-baik, hanya orang
Afganistan saja yg menurutnya buruk. Pasien mengaku bertengkar secara adu mulut,
dan boxing sesekali. Setelah itu pasien pindah ke Lebak Bulus, mendiami apartment
milik UNHRC selama 3 hari. Saat itu pasien mengaku ada seseorang yang menaruh
pil ke dalam kopinya. Menurut pasien orang tersebut mengira bahwa pasien seorang
pecandu. Kemudian pasien memarahi orang tersebut, pasien juga menceritakan hal
tersebut kepada seorang teman yang ia temui di Masjid, bernama Haji Biak, seorang
kaya yang memiliki stadion Lebak Bulus. Haji Biak tersebut memukuli orang yang
Rumah Sakit Khusus Dharma Graha
28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
diceritakan pasien. Berdasarkan pengakuan pasien, ia tidak ikut menampar orang
tersebut, ia hanya memarahi saja.
Kemudian pasien dipindahkan ke Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma
Wangsa. Pasien menjalani perawatan selama 10 hari dan menurut pasien dokter yang
menanganinya berkata bahwa dia ok dan tidak ada yang salah dalam dirinya.
Akhirnya pasien dibawa ke RSKDG. Pada rekam medik disebutkan bahwa pasien
diberitahu sebelumnya bahwa tempat ini adalah sebuah hotel, namun sekarang pasien
sudah menyadari bahwa ia berada di rumah sakit.

Namun pasien berulang kali

berkata bahwa dia tidak sakit, tidak ada yang salah dengan dirinya.
Pasien bercerita bahwa ia berasal dari keluarga besar. Ayahnya seorang
pemimpin yang mengepalai 1000 penduduk (RT/RW). Ayahnya seorang yang kaya
yang bekerja sebagai pedagang hewan untuk dijadikan bahan kulit. Seluruh keluarga
pasien juga ikut bekerja sebagai pengusaha di bidang kulit hewan. Namun setelah
ayah pasien wafat dua tahun yang lalu, semua anaknya berpencar membuat usaha
sendiri. Setelah terjadi perang, keluarga dan negaranya jatuh miskin. Ia mengaku
sempat merasa sangat depresi dan ia diharuskan mengungsi ke negara lain demi
keselamatanya sehingga ia harus terpisah dari keluarganya. Pasien tidak bisa
mengajak semua keluarganya mengungsi karena ia tidak memiliki cukup uang. Pasien
berencana untuk pergi meminta bantuan kepada Australia untuk membelikan
keluarganya tiket.
Pasien sempat bekerja sebagai seorang mekanik kapal selama sekitar 3-4
tahun. Mulanya pasien bekerja sebagai tukang bersih-bersih kapal selama 6
bulan,mlalu pasien mengaku kuliah teknik perkapalan selama 1 tahun. Pasien
mengaku kuliah cepat karena sebelumnya pasien sudah belajar banyak jadi cepat
lulus. Pasien juga mengaku bahwa dia memiliki ijazah sebagai engineer. Kemudian
pasien akhirnya menjadi bos engineer dan sempat berlayar ke berbagai belahan dunia.
Pasien mengaku memiliki isteri bernama Wafa berusia 30 tahun, pasien
mengaku menikah pada usia 19 tahun. Pasien mengaku memiliki 3 orang anak
bernama Omar (15), Ahmad (13), dan Sooap (9). Pasien mengaku rindu dengan
keluarganya, pasien berencana setelah keluar dari Rumah Sakit Khusus Dharma Graha
akan segera menghubungi mereka. Saat ini isteri dan anak-anaknya tinggal dengan
mertuanya. Sang isteri tidak bekerja sehingga hidupnya ditanggung oleh keluarganya.
Rumah Sakit Khusus Dharma Graha
28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
Pasien mengaku bahwa saat di Syria dia pernah empat kali masuk penjara.
Yang pertama karena masalah bisnis, lalu karena dituduh mencuri, tetapi pasien
mengaku tidak pernah melakukanya. Pasien juga pernah di penjara karena masuk ke
pub selama 10 hari karena saat itu masih dibawah umur. Yang terakhir pasien
dipenjara selama 20 hari karena berkelahi dengan ayah mertua saudara laki-lakinya.
Saat ini pasien cukup dapat menerima keadaannya,emosinya stabil, bicara
lebih teratur. Sehari-harinya ia mulai mau bersosialisasi dengan pasien lain meskipun
memiliki keterbatasan bahasa. Namun ia masih jarang mengikuti kegiatan-kegiatan
maupun terapi kelompok yang diadakan di RSKJ Dharma Graha. Pasien berkata
bahwa dia tidak menyukai ikut serta dalam kegiatan, namun pasien menikmati
menonton berbagai acara tersebut. Pasien menyukai topik politik, ekonomi, agama
dan berita terkini. Pasien memiliki pengetahuan luas dan berbicara banyak tentang
hal-hal tersebut.
Pasien berkata bahwa dia tidak ingin berkelahi lagi sekarang, dan ia juga
berkata bahwa sesunguhnya tidak menyukai perkelahian. Pasien bermimpi untuk
segera keluar dan kembali ke Syria. Namun bila perang masih berlanjut, pasien
berencana untuk pergi meminta bantuan ke Australia untuk mengajak seluruh
keluarganya serta membangun usaha dan peternakan hewan. Pasien berencana untuk
membangun kembali usaha keluarganya, dan mengumpulkan uang di Australia
Obat terakhir yang digunakan:

Ambilify Discmelt (Aripiprazole) 1x20 mg / pagi

Remital (Olanzapine) 1x10 mg

Clozaril 1x 12,5 mg / malam

Frimania 2x200 mg
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1.
Riwayat Psikiatrik
Riwayat empat kali masuk penjara di Syria: karena masuk ke pub saat masih
di bawah umur, memukul adik iparnya, mencuri dan bertengkar karena

membela saudaranya.
10 Maret 2014 19 Maret 2014

2.

Dharmawangsa
Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

Rumah Sakit Khusus Dharma Graha


28 April 31 Mei 2014

: Pasien dirawat inap di RSJ

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93

Tidak ada riwayat pemakaian zat psikoaktif. Pasien mengaku merokok sejak
umur 20 tahun sebanyak sekitar satu bungkus perhari. Pasien mengaku jarang

3.

mengkonsumsi alkohol, sebanyak dua botol perbulan.


Riwayat Medis Umum
Riwayat trauma kepala disangkal.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat masa Prenatal dan Perinatal
Menurut allooanamnesa dengan keluarga pada catatan rekam medis, tidak ada
masalah dalam masa prenatal dan perinatal.
2. Masa Kanak-kanak Awal ( 0 3 tahun )
Berdasarkan autoanamnesa, selama masa kanak-kanak, pasien tumbuh dan
berkembang sesuai dengan usianya secara normal.
3. Masa Kanak-kanak Pertengahan ( 4 11 tahun )
Berdasarkan autoanamnesa, pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan
usianya secara normal. Pasien juga dapat bergaul dengan teman-teman seusianya
dan mempunyai cukup banyak teman. Pasien berkata bahwa masa kecilnya
menyenangkan.
4. Masa Kanak-kanak Akhir ( Pubertas sampai Remaja )
Berdasarkan autoanamnesa, pasien dapat bergaul dengan teman-teman di
sekolahnya dan mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah. Sekolah di Syria terpisah
bagi perempuan dan laki-laki sehingga pasien berkata saat itu tidak memiliki
kekasih.
5. Riwayat Masa Dewasa
a) Riwayat Pendidikan
SMA
b) Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja membantu usaha keluarga berdagang kulit binatang di Syria.
Pasien mengaku bekerja sebagai bos mekanik kapal selama 6 tahun
c) Riwayat Psikoseksual/Perkawinan
Pasien belum menikah. Namun pasien mengaku telah beristri dan memiliki 3
orang anak.
d) Riwayat Agama
Pasien beragama Islam dan rajin membaca Al-Quran.
e) Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya karena keterbatasan
berbahasa, jarang mengikuti kegiatan di pendopo. Pasien lebih sering bersantai

Rumah Sakit Khusus Dharma Graha


28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
dengan merokok dan minum kopi di sekitar pendopo. Namun pasien berkata
bahwa semuanya adalah temanya.
f) Riwayat Keluarga
Ayah pasien memiliki 2 orang istri dan pasien memiliki 24 saudara, terdiri dari
18 saudara laki-laki dan 6 saudara perempuan. Ayah pasien telah wafat 2 tahun
lalu akibat penyakit, dan ibu pasien wafat 10 tahun yang lalu.
g) Riwayat Situasi Hidup Sekarang
Pasien sudah tinggal di Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha selama 2
bulan. Pasien jarang mengikuti kegiatan dan aktivitas di pendopo. Sesekali
pasien mengajak bicara pasien lain yang dapat berbahasa Inggris. Saat ini
pasien tampak tenang dan emosinya terkendali.
Isteri dan ketiga anak pasien tinggal di Syria bersama keluarga isteri.
Kehidupan mereka ditanggung oleh keluarga sang isteri. Pasien merasa tidak
mampu membiayai tiket untuk keluarganya, dan saat ini hidup pasien dibiayai
oleh PBB(UNHRC).
h) Persepsi Tentang Diri Sendiri dan Kehidupan
Pasien merasa dirinya saat ini baik-baik saja, tidak sakit, hanya merasa sering
bosan karena tidak ada kegiatan dan tidak bebas keluar. Pasien merasa tidak
mengalami gangguan kejiwaan. Kehidupan pasien dibayang-bayangi oleh
keadaan keluarga dan rumahnya serta mengenai masa depannya yang saat ini
tidak jelas.
i) Mimpi dan khayalan
Pasien bermimpi untuk dapat bebas dan bila perang telah usai segera kembali
ke Syri untuk bertemu keluarganya. Pasien juga bermimpi untuk dapat tinggal
di Australia dan meneruskan usaha keluarganya.

III. STATUS MENTAL


A. Deksripsi Umum
1. Penampilan
Pria asing berusia 37 tahun, tampak sesuai dengan usianya, perawakan tinggi
besar dan berbulu. Pasien menggunakan kaos polo bergaris biru putih dan
menggunakan celana pendek selutut berwarna hijau. Rambut hitam pendek
tercukur dan mengenakan topi peci, dengan janggut di sekitar wajah. Perawatan
diri cukup baik.
Rumah Sakit Khusus Dharma Graha
28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
2.

3.

Perilaku dan Aktivitas Motorik


Selama wawancara pasien bersikap sopan dan duduk cukup tenang, terdapat
kontak mata yang baik, dan aktivitas motorik dalam batas normal.
Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif dan tidak menunjukkan sikap curiga pada pemeriksa.

B. Mood dan Afek


1. Mood
2. Afek
3. Keserasian

: Eutimik
: Luas
: Serasi

C. Bicara
Pasien dapat berbicara spontan, jelas, namun memiliki keterbatasan dalam berbahasa
Indonesia maupun Inggris. Kecepatan bicara cukup, intonasi cukup, artikulasi jelas,
volume suara cukup, mampu menjawab pertanyaan.
D. Gangguan Persepsi
Halusinasi auditorik

: Tidak ada

Halusinasi visual
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi

: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada

E. Pikiran
1. Proses Pikir
- Produktivitas
: Cukup
- Kontinuitas Pikiran
: Cukup
- Hendaya Bahasa
: Tidak ada
2. Isi Pikir
- Riwayat waham curiga
: Pasien merasa perawat gay dan merasa selalu

3.

diawasi oleh mereka selama 24 jam.


- Preokupasi
: Tidak ada
- Obsesi
: Tidak ada
- Kompulsif
: Tidak ada
- Fobia
: Tidak ada
- Kemiskinan ide
: Tidak ada
- Gagasan bunuh diri
: Tidak ada
- Gagasan membunuh
: Tidak ada
Bentuk Pikir
- Asosiasi longgar
: Tidak Ada
- Ambivalensi
: Tidak ada

Rumah Sakit Khusus Dharma Graha


28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
-

Sirkumstansial
Ekolalia
Flight of ideas
Inkoherensi
Preserverasi
Verbigerasi

: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada

F. Kesadaran dan Kognisi


1. Taraf Kesadaran dan Kesiagaan
Kesadaran Compos mentis, kesiagaan cukup baik. Pasien dapat memusatkan,
2.

mengalihkan, dan mempertahankan perhatian dengan cukup baik.


Orientasi
Waktu
: Baik, pasien dapat menyebutkan hari, tanggal, tahun, dan jam
Tempat
Orang

3.

4.
5.
6.

7.
8.

dengan tepat.
: Baik, pasien mengetahui bahwa ia berada di RSKJ Dharma Graha.
: Baik, pasien dapat mengenali dokter yang memeriksanya dan nama

beberapa pasien lainnya


Daya Ingat
Daya Ingat Jangka Panjang
Baik, pasien dapat mengingat tempat, tanggal, dan jam lahirnya.
Daya Ingat Jangka Sedang
Baik, pasien dapat mengingat kegiatannya beberapa bulan yang lalu.
Daya Ingat Jangka Pendek
Baik, pasien dapat mengingat semalam tidur jam berapa, sudah mandi atau
belum, dan sarapan apa.
Daya Ingat Segera
Baik, pasien dapat mengulang 3 benda yang disebutkan oleh pemeriksa.
Konsentrasi dan Perhatian
Kemampuan konsentrasi pasien baik, dapat menghitung 100 dikurangi 7.
Kemampuan Membaca dan Menulis
Pasien dapat membaca dan menulis dengan baik.
Kemampuan Visuospasial
Kemampuan visuospasial pasien baik, dimana ia dapat menggambar sebuah jam
dinding dengan jarumnya menunjukkan pukul 10.30.
Pikiran Abstrak
Tidak dapat ditentukan karena keterbatasan bahasa
Intelegensi dan Kemampuan Informasi
Intelegensi dan kemampuan informasi pasien baik. Pasien mengetahui nama
gubernur (Jokowi), wakil gubernur DKI Jakarta (Ahok), nama Presiden RI

(SBY), ibukota Negara Indonesia (Jakarta)


G. Kemampuan Mengendalikan Impuls
Rumah Sakit Khusus Dharma Graha
28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
Pasien dapat duduk dengan tenang dan berperilaku sopan selama wawancara. Ia juga
tidak melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya maupun orang lain.
H. Daya Nilai dan Tilikan
Realita
Discriminative Insight
Discriminative Judgement
Tilikan

: Terganggu
: Baik
: Derajat 1, Pasien merasa dirinya tidak sakit

atau memiliki gangguan kejiwaan, hanya merasa bosan dan ingin bisa keluar jalanjalan kapanpun ia mau.
I. Reabilitas & Taraf yang dapat dipercaya
Secara umum pasien kurang dapat dipercaya.

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT


A. Status Internus
Keadaan Umum
Kesadaran

: Baik
: Compos Mentis

Keadaan gizi

: Cukup

Tanda Vital

: TD 110/70 mmHg, N 88x/mnt, suhu 36,7C

B. Pemeriksaan Fisik

Kepala

:bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam dengan


kebotakan di bagian tengah, tidak mudah dicabut

Mata

: sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak anemis, pupil bulat, isokor,


diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+, arcus senilis -/-

Hidung

: bentuk normal, tidak ada sekret

Telinga

: bentuk normal, tidak ada sekret

Mulut dan gigi: Bibir tidak kering, letak uvula ditengah, tidak ada sariawan, tidak
ada luka

Jantung
o

:
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat

Rumah Sakit Khusus Dharma Graha


28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93

Palpasi
angkat

Perkusi : batas jantung dalam batas normal

Auskultasi

Paru-Paru

: ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, kuat

: bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)

Inspeksi

: simetris dalam keadaan statis dan dinamis

Palpasi

: stem fremitus kiri dan kanan sama kuat

Perkusi

: sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi

: vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen

Inspeksi

: tampak rata

Palpasi

: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran

Perkusi

: timpani pada keempat kuadran

Auskultasi

: bising usus dalam batas normal

Extremitas

: Edema (-), deformitas (-)

Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik

Status Neurologis
Tanda rangsang meningeal : (-)
Peningkatan TIK

: (-)

Nervus cranialis

: dalam batas normal

Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks


cahaya langsung dan tidak langsung +/+

Sensorik

: baik

Motorik

: baik

Refleks patologis

: -/-

Refleks fisiologis

: +/+

Rumah Sakit Khusus Dharma Graha


28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
Tanda efek ekstrapiramidal : tremor -, bradikinesia -,
gerak involunter -, akatisia

Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan


neurologis

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pasien (Tn. IK) adalah seorang pria imigran berusia 37 tahun, beragama Islam, suku
Arab sudah menikah. Pasien seorang imigran yang berasal dari Syria, datang ke Indonesia
karena sedang terjadi perang dinegaranya. Pasien dirawat di RSK Dharma Graha sejak 20
Maret 2014. Sebelumnya pasien tinggal di IMD Kali Deres selama sekitar 1,5 tahun, lalu di
rawat di Rumah Sakit Jiwa Dharma Wangsa selama 10 hari. Laporan dari tempat
sebelumnya pasien tinggal, pasien merupakan seorang yang agresif, mudah marah,
emosinya tidak stabil, sulit bergaul dengan lingkungan sekitar, dan mengintimidasi orang di
sekitarnya sehingga dibawa oleh ututsan UNHRC ke RSK Dharma Graha untuk perawatan
lebih lanjut.
Pasien memiliki riwayat masuk penjara empat kali saat di Syria karena masuk ke pub
dibawah umur, mencuri, dan bertengkar dengan adik ipar serta mertua adiknya. Saat berada
di Dharma Graha, pasien sempat marah-marah dan mengatakan bahwa para staff adalah gay,
dan mereka semua mengawasinya 24 jam. Pasien memiliki impian untuk bebas serta
mengumpulkan uang dengan membangun kembali usaha keluarganya di bidang kulit
binatang di Australia.
Pada pemeriksaan status mental, didapatkan perawakan pasien sesuai dengan usianya,
tingginya tinggi, dengan postur tubuh tegap dan simetris, berkulit putih. Berpakaian cukup
rapi, dengan menggunakan celana pendek dan atasan kaos berkerah. Rambut hitam tercukur
rapi dan selalu mengenakan topi peci, terdapat janggut di sekitar wajahnya, cukup terurus.
Perawatan diri cukup baik.
Pada pemeriksaan psikomotor, selama wawancara pasien dapat duduk dengan tenang,
kontak mata antara pasien dan pemeriksa terbentuk baik. Sikap pasien kooperatif, tidak
agresif, dan tidak menunjukkan tanda-tanda yang membahayakan pasien maupun orang di
sekitarnya. Pasien dapat berbicara spontan, jelas, lancar. Kecepatan bicara cukup, intonasi
Rumah Sakit Khusus Dharma Graha
28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
cukup, artikulasi jelas, volume suara cukup, mampu menjawab pertanyaan. Mood dan afek
yang didapatkan serasi, dengan mood eutimik dan afek luas.
Dari status mental didapatkan : mood eutimik, afek luas, serasi, tidak ada gangguan
bentuk pikir, maupun isi pikir, proses pikir dan persepsi tidak terganggu, tilikan derajat 1,
reliabilitas kurang dapat dipercaya.
Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kelainan yang bermakna.

VI. FORMULA DIAGNOSIS


Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologik yang
secara klinik bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan
suatu penderitaan dan hendaya dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan status mental, dan pemeriksaan fisik,
dengan berdasar pada PPDGJ III maka dapat disimpulkan bahwa:
Aksis I (Gangguan Mental):
I.

Berdasarkan penemuan bermakna dari alloanamnesa, didapatkan riwayat:


1. Afek yang meninggi
2. Perubahan afek yang disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi
aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara
3. Pernah mengalami episode depresif
Maka

dapat

disimpulkan

bahwa

pasien

memiliki

riwayat

menderita

GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR (F31)


II.

Berdasarkan adanya :

Memenuhi kriteria umum diagnosis Gangguan afektif bipolar

Memenuhi kriteria umum diagnosis Episode Manik

Waham-waham yang terus dipertahankan dan menonjol


o Waham curiga

Rumah Sakit Khusus Dharma Graha


28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki riwayat menderita GANGGUAN
AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK, DENGAN GEJALA PSIKOTIK
(F31.2)
III.

Kini, pasien tidak memiliki gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan
terakhir ini, tetapi pernah mengalami episode afektif manik dan depresif di masa
lampau.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita GANGGUAN AFEKTIF

BIPOLAR, KINI DALAM REMISI (F31.7)


Aksis II (Gangguan Kepribadian)
Tidak ditemukan
Aksis III
Berdasarkan pemeriksaan fisik dan neurologis, kondisi medis umum pasien
dalam batas normal.
Aksis IV
- Masalah pekerjaan : pasien sudah 2 tahun belakangan ini tidak bekerja karena
-

mengungsi ke Indonesia
Masalah keluarga : tidak mengetahui keadaan keluarganya
Masalah psikososial : Sulit menjalin hubungan dengan lingkungan sekitarnya
karena kendala pada perbedaan bahasa

Aksis V
Penilaian status fungsional menggunakan skala GAF (Global Assessment of
Functioning), dalam satu tahun terakhir didapatkan GAF dengan skor 70 61 yaitu
beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih
baik.

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Axis I

: F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Kini dalam Remisi

Axis II

: Tidak ada

Aksis III

: Tidak ada

Rumah Sakit Khusus Dharma Graha


28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
Aksis IV
Aksis V

: Terdapat masalah pekerjaan, keluarga dan psikososial


: GAF 1 tahun terakhir : 70-61 (gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan)

VIII. DAFTAR MASALAH


Organobiologik

: Tidak ada masalah

Psikologik

: Ditemukan waham curiga, Tilikan derajat 1

Lingkungan dan Sosioekonomi

: Saat ini pasien hanya bersosialisasi dengan beberapa

pasien RSKJDG tertentu saja karena kendala pada perbedaan bahasa , dan masih belum
rutin mengikuti kegiatan dan aktivitas yang diadakan oleh psikolog.

IX. RENCANA TERAPI


A. Psikofarmaka :
Ambilify Discmelt (Aripiprazole) 1x20 mg / pagi
Remital (Olanzapine) 1x10 mg
Clozaril 1x 12,5 mg / malam
Frimania 2x200 mg
B. Psikoterapi
:
1. Terapi Suportif
-

Pengawasan minum obat agar kondisi pasien dapat lebih baik lagi.

Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien.

2. Terapi Psikososial
-

Konseling Pasien : memberikan edukasi dan informasi mengenai penyakitnya


serta rencana terapi yang akan dilakukan.

Recreation Therapy : mengajak pasien ikut serta dalam kegiatan yang diadakan
di rumah sakit beserta dengan pasien lainnya dengan harapan kegiatankegiatan tersebut akan membantu kesembuhannya dan juga membantu pasien
dalam hal bersosialisasi dengan sekelilingnya.

X.PROGNOSIS
Rumah Sakit Khusus Dharma Graha
28 April 31 Mei 2014

Page

Fransisca Cindy Liana 4061380


93
Quo ad Vitam
Quo ad functionam
Quo ad Sanationam

: ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad malam

Rumah Sakit Khusus Dharma Graha


28 April 31 Mei 2014

Page

Anda mungkin juga menyukai