Tugas ini untuk memenuhi kewajiban dalam fakultas ekonomi yang dibina oleh
SITI RAESA RIZKI PARDANI, SE. MM
Oleh
Rizky Pahlevi
Statistik Penduduk di
KotaMedan
Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi
Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup
penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota
Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai
barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah
daerah.
Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab
berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota /
negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara
demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Hal ini tidak
terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai
2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier
dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan
regional/nasional.
Di samping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Maka Kota Medan
memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik
perdagangan domestik maupun kuar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Kota Medan ini telah
mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik , yaitu daerah terbangun
Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
Kota Medan Secara Demografis
Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan
keragaman (plural) adapt istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan
bersifat terbuka. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi
demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran
dan kematian tinggi menuju keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai
faktor yang mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fakir masyarakat
dan perubahan social ekonominya. Di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai
juga mempengaruhi tingkat kematian.
Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini mengacu pada suatu proses pergeseran
dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan
kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak factor, antara lain
perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh
perubahan pada aspek sosial ekonomi. Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi
masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan penduduk
mulai menurun.
Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi,
akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor
migrasi atau urbanisasi.
Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai dinamika social yang
terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan
tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses
urbanisasi, termasuk arus ulang alik (commuters), mempengaruhi kebijakan kependudukan yang
diterapkan.
Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran
maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi,
akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk
tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor
migrasi atau urbanisasi.
Komponen kependudukan lainnya umumnya
menggambarkan berbagai berbagai dinamika sosial
yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun
cultural. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas)
dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus
perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses
urbanisasi, termasuk arus ulang alik (commuters),
mempengaruhi kebijakan kependudukan yang
diterapkan.
Tabel Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Di Kota Medan Tahun 2005 2009
Tahun
Jumlah Penduduk
Luas Wilayah
(KM)
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/KM)
2005
2006
2007
2008
2009
2.036.185
2.067.288
2.083.156
2.102.105
2.121.053
265,10
265,10
265,10
265,10
265,10
7.681
7.798
7.858
7.929,5
8.001
negara miskin.
c. Jumlah Tenaga Kerja
Di negara maju, kesempatan kerja lebih terbuka dan beragam daripada di negara berkembang. Industri di
negara maju sangat berkembang, hal ini memungkinkan kegiatan
penduduk banyak terkait dengan kegiatan industri ini.
Di negara berkembang, kegiatan ekonomi penduduk lebih banyak terserap di sektor pertanian (termasuk
perkebunan) dan perikanan/sebagai nelayan.
d. Angka Harapan Hidup
Di negara maju, pelayanan kesehatan dan taraf ekonomi baik sehingga menyebabkan penduduknya
tumbuh dan berkembang dengan baik. Membaiknya kesehatan dan perkembangan tubuh menjadikan
tingkat harapan hidup yang lebih baik pula.
Di negara maju angka harapan hidup warganya sekitar 60 tahun ke atas, sedangkan di negara berkembang
angka harapan hidup warganya rata-rata di bawah 60 tahun.Hal ini tentu saja berkaitan dengan tingkat
pelayanan kesehatan dan taraf ekonomi yang ada.
e. Mata Pencaharian dan Pemanfaatan Lahan
Di negara-negara berkembang, sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah di sektor pertanian.
Pemanfaatan lahan sebagian
besar digunakan untuk sawah, perkebunan, tambak, dan hutan. Umumnya lahan yang tersedia masih luas
dan termasuk negara
agraris, contohnya Vietnam yang 80% penduduknya bekerja di bidang pertanian Keadaan seperti di atas
tidak ditemui di
negara maju. Di negara maju, sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri yang sangat
beragam, seperti industri elektronik, mesin-mesin, dan sebagainya.
f. Penurunan Buta Huruf
Istilah buta huruf mengandung beberapa macam pengertian.
1) Buta bahasa, artinya tidak mampu melafalkan/berbicara menggunakan bahasa nasionalnya.
2) Buta angka, artinya tidak mampu membaca angka ataupun berhitung.
3) Buta aksara, yaitu tidak mampu membaca huruf, termasuk membaca dan menulis. Di negara maju
karena tingkat perekonomian sudah maju, maka negara mampu
menyediakan fasilitas-fasilitas di bidang pendidikan secara memadai, penyediaan sekolah-sekolah, dari
dasar sampai tingkat perguruan tinggi secara merata sehingga di negara maju
penduduknya rata-rata sudah bebas buta huruf.
g. Penurunan Kesenjangan Hidup
Masalah kesejahteraan perekonomian suatu negara tidak saja dicapai dari aspek tingginya kesejahteraan
ekonomi, tetapi juga dibarengi dengan tingkat pemerataan perekonomian tersebut. Di negara berkembang,
tingkat perbedaan antara si kaya dan si
miskin sangat mencolok sekali.Negara-negara maju mampu mengurangi jarak kesenjangan hidup
warganya, artinya banyak orang kaya dan tidak terlalu banyak warga yang miskin.
berusaha meningkatkan dominasi ekonominya juga tetap meratakan kesenjangan taraf hidup bagi
warganya.
Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Pendapatan per kapita penduduk tinggi.
b Keadaan kuantitas dan kulitas makanan baik
c. Tingkat pendidikan yang baik
d. Penduduknya lebih banyak bekerja pada sektor industri daripada pertanian
e. Rata-rata usia hidupnya lebih baik dan persentasi buta hurufnya lebih rendah
f. Ekonomi ekspornya tidak bergantung pada produk primer.
g. Jumlah penduduk relatif rendah dengan tingkat kelahiran yang rendah.
h. Berorientasi pada perdagangan dalam dan luar negeri
i. Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi bergerak cepat
j. Negara maju lebih lama merasakan kemerdekaan
k. Memiliki taraf kehidupan yan lebih tinggi
IMF dan Bank Dunia menggolongkan suatu negara di dunia ke dalam negara maju
sebagai berikut.
a. Negara Anggota Uni Eropa: Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman,
Yunani, Irlandia, Italia Luxemburg, Belanda, Potugal, Spanyol , Swedia, dan Inggris
b. Negara Non-Uni Eropa: Andorra, Islandia, Lieschtenstein, Monaco, Norwegia, San
Marino, Swiss, dan Vatikan
c. Negara bukan Eropa: Australia, Kanada, Israel, Jepang, Selandia baru dan Amerika
Serikat
10. Irlandia
11. Italia
12. Luxemburg
13. Belanda
14. Portugal
15. Rusia
16. Spanyol
17. Swedia
18. Britania Raya (Inggris)
19. Andorra
20. Hongaria
21. Islandia
22. Liechtenstein
23. Monako
24. Malta
25. Norwegia
26. San Marino
27. Slovenia
28. Swiss
29. Siprus
30. Vatikan
1. Kanada
2. Amerika Serikat
3. Hong Kong
4. Korea Selatan
5. Israel
6. Taiwan
12. Montenegro
13. Ukraina
14. Moldova
15. Polandia
16. Romania
17. Serbia
18. Turki
43. Rwanda
44. Sao Tome and Principe
45. Senegal
46. Seychelles
47. Sierra Leone
48. Afrika Selatan
49. Swaziland
50. Tanzania
51. Togo
52. Uganda
53. Zambia
54. Zimbabwe
13. Ekuador
14. El Salvador
15. Grenada
16. Guatemala
17. Guyana
18. Haiti
19. Honduras
20. Jamaika
21. Meksiko
22. Nikaragua
23. Panama
24. Paraguay
25. Peru
26. St. Kitts and Nevis
27. St. Lucia
28. St. Vincent and the Grenadines
29. Suriname
30. Trinidad and Tobago
31. Uruguay
32. Venezuela
5. Tajikistan
6. Turkmenistan
7. Uzbekistan
8. Afghanistan
9. Bangladesh
10. Bhutan
11. Brunei Darussalam
12. Kamboja
13. Cina
14. Fiji
15. India
16. Indonesia
17. Kribati
18. Korea Utara
19. Laos
20. Malaysia
21. Maldives
22. Myanmar
23. Nepal
24. Pakistan
25. Palestina
26. Papua Nugini
27. Filipina
28. Samoa
29. Solomon
33. Tonga
34. Tuvalu
35. Vanuatu
36. Vietnam
37. Bahrain
38. Iran
39. Irak
40. Yordania
41. Kuwait
42. Libanon
43. Oman
44. Qatar
45. Arab Saudi
46. Suriah
47. Yaman
48. Uni Emirat Arab
6. Palau
7. Samoa
8. Solomon
9. Tonga
10. Tuvalu
11. Vanuatu