PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap kick pasti didahului oleh tanda-tanda atau gejala-gejala di permukaan.
Maka pekerja bor sangat perlu untuk mengetahui tanda-tanda ini. Karena kunci utama
dari keberhasilan pencegahan semburan liar ini adalah apabila para pekerja bor bisa
mengetahui tanda-tanda kick secara dini.
Apabila dibiarkan atau terlambat mengetahuinya dapat menimbulkan blow out
atau susah dalam untuk mengatasinya. Apabila tanda-tanda kick ini bisa diketahui
secara dini maka para pekerja bor bisa mempunyai kesempatan untuk melakukan
langkah-langkah yang cepat dan tepat untuk mengatasinya..
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat lebih memahami
mengenai pengenalan dan apa-apa saja yang berhubungan dengan mekanika fluida.
1.3 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN: Berisi Latar Belakang, Tujuan Penulisan, dan
Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN: Sebab-sebab terjadi kick, Tanda-tanda terjadi kick,
Latihan pengendalian sumur
BAB III PENUTUP: Berisi Kesimpulan dan Saran
KELOMPOK IV
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
0,052
= faktor konversi
KELOMPOK IV
Page 2
Ph
Dimana :
Ph
Berat jenis Lumpur dibuat agar dapat memberikan takanan hidrostatis sedikit lebih
besar dari tekanan formasi, supaya tidak terjadi kick.
Tekanan hidrostatis lumpur ini dibuat lebih besar 2 % sampai 10 % dari tekanan
formasi.
KELOMPOK IV
Page 3
KELOMPOK IV
Page 4
ini menyebabkan pressure loss (kehilangan tekanan) menjadi besar pula. Sehingga
tekanan lumpur disaat sirkulasi menjadi besar dan bila formasi tidak kuat maka
formasi akan pecah.
Gelstrength yang tinggi
Apabila pengeboran berhenti yaitu misalnya pada waktu cabut masuk rakaian
pipa bor. Lumpur akan membuat Gelstrength tinggi akan menyebabkan tekanan awal
sirkulasi yang dibutuhkan tinggi pula untuk memecah gel tersebut. Sehingga bila
formasi tidak kuat menahan tersebut formasi akan pecah.
Lupa mengisi annulus
Pada waktu mencabut rakaian pipa, volume lumpur di dalam lubang bor akan
berkurang. Apabila lupa mengisi annulus, maka tinggi kolom lumpur di dalam lubang
akan turun, sehingga tekanan hirostatis Lumpur akan menurun akibatnya akan terjadi
kick.
KELOMPOK IV
Page 5
KELOMPOK IV
Page 6
KELOMPOK IV
Page 7
Suatu lapisan formasi yang mempunyai sumber air yang letaknya lebih tinggi,
dan air mendorong suatu reservoir minyak atau gas, akan menyebabkan reservoir
minyak dan gas mempunyai takanan yang abnormal (gambar 3)
KELOMPOK IV
Page 8
Gambar 3. Gambaran suatu struktur antiklin reservoir minyak yang didesak oleh air
Reservoir minyak bila di bor akan mengalami tekanan abnormal dan terjadi
kick. Hal ini karena minyak didorong oleh air.
Massive Shale
Untuk formasi shale yang cukup tebal sering menahan pergerakan air yang
ada didalamnya. Air ini terjebak karena shale merupakan lapisan yang impermeable
atau tidak dapat mengalirkan fluida didalamnya. Sehingga air yang terjebak didalam
lapisan shale akan bertekanan yang tinggi.
KELOMPOK IV
Page 9
Begitu juga dengan gas dan minyak yang terjebak didalam lapisan shale,
fluida ini tidak dapat lari kemana-mana. Karena tekanan over bourden yang besar, gas
dan minyak ini.
Berkembang mempunyai tekanan yang tinggi. Di waktu menembus puncak formasi
shale ini formasinya keras. Selanjutnya formasi shale berangsur-angsur menjadi lebih
lunak, diiringi oleh pertambahan penetration rate (laju pengeboran).
Lensa-lensa Pasir
Lensa-lensa pasir yang terdapat dalam lapisan shale yang tebal, umumnya
mempunyai tekanan yang tinggi. Diawal terbentuknya formasi shale, masih terdapat
fluida didalamnya. Dengan bertambahnya tekanan overbouden yang diderita oleh
formasi shale, maka permeabilitas serta porositasnya berkurang, dan akhirnya
menjadi nol. Fluida yang semula berada didalam shale lari masuk kedalam lensalensa pasir. Sehingga lensa-lensa pasir.
Gambar. . .
KELOMPOK IV
Page 10
KELOMPOK IV
Page 11
KELOMPOK IV
Page 12
terjadinya kick atau tidak. Drilling break dapat terjadi juga karena bit terperosok ke
dalam goa-goa ataupun menembus yang rekah-rekah.
Bertambahnya Kecepatan Aliran Lumpur
Bertambahnya kecepatan aliran dari dalam lubang bor disebabkan masuknya fluida
formasi ke dalam lubang bor, kecepatan lumpur ini bisa dilihat pada flow sensor yang
dipasang di flow line.
Volume Lumpur Di dalam Tangki Bertambah
Dengan bertambahnya volume lumpur di dalam tangki lumpur menunjukkan bahwa
fluida formasi sudah masuk kedalam bor. Hal ini bisa diketahui dengan mengamati
langsung ke tangki lumpur atau dari mud volume totalizer (PVT)
Berat Jenis Lumpur Turun
Turunnya berat jenis lumpur pengeboran disebabkan oleh fluida yang bercampur
dengan lumpur sehingga berat jenis lumpur yang keluar dari lubang akan lebih kecil
dari berat jenis lumpur yang masuk ke dalam lubang.
Stroke Pemompaan Lumpur Bertambah
Kalau fluida formasi masuk ke dalam lubang dan bercampur dengan lumpur di
annulus maka penahan dorongan pompa akan berkurang. Dengan demikian karena
yang didorong ringan maka stroke pemompaan bertambah.
Tekanan Sirkulasi Lumpur Turun
Bila terjadi kick, fluida formasi akan bercampur dengan lumpur di annulus. Maka
berat jenis lumpur akan turun, dengan turunya berat jenis lumpur ini, tekanan
hidrostatis akan turun pula. Maka tekanan sirkulasi akan turun juga karena tekanan
yang diperlukan untuk mendorong lumpur di annulus makin tinggi.
KELOMPOK IV
Page 13
Temperature Lumpur
Temperature lumpur pada flowline dapat pula menunjukkan kemungkinan adanya
tekanan tinggi. Pada kondisi normal, kenaikkan temperature mengikuti pola yang
normal, ialah kenaikkan yang kontinyu sesuai dengan kedalaman. Bila kita
menjumpai kenaikkan temperature yang tidak mengikuti pola tersebut berarti
mungkin kita menjumpai formasi dengan tekanan tinggi.
Perubahan temperature ini adakalanya tampak jelas, adakalanya tidak. Pada
pengeboran di laut dalam perbedaan temperature ini dapat berkurang oleh pengaruh
pendingin lumpur oleh air laut selama melewati pipa riser.
Disini gas berasal dari formasi yang ditembus. Gas tetap ada meskipun berat lumpur
cukup. Jumlah gasi ini tergantung dari ukuran lubang bor, kecepatan pengeboran,
porositas, saturasi gas, tekanan formasi dan tekanan hidrostatis lumpur.
Bila kita menembus formasi gas ini berbahaya bila kecepatan penetrasi terlalu tinggi.
Adakalanya gas berada dalam shale yang relative tidak permeable, dan sering
KELOMPOK IV
Page 14
bertekanan tinggi. Gas dilepaskan dari serbuk bor. Dalam keadaan pompa berhenti
(observasi) bisa juga ada aliran. Tetapi biasanya diikuti dengan runtuhnya dinding
lubang bor.
Adakalanya pula dalam lubang shale ini dijumpai lensa yang mengandung gas, yang
biasanya mempunyai tekanan yang sangat tinggi dan dapat menyebabkan smburan
liar
-
Connection Gas
Pada penyambungan pipa sering terdapat gas atau udara yang terjebak didalam sistim
sirkulasii. Dapat juga terjadi swab effect atau penyedotan pada waktu mengangkat
pahat. Mungkin gas ini jumlahnya sedikit, namun tetap harus diwaspadai.
Connection gas ini akan muncul dipermukaan pada akhir satu sirkulasi. Hal ini tidak
terlalu berpengaruh pada masalah overbalance, meskipun lumpu yang keluar menjadi
sangat ringan. Namun setelah lumpur keluar, jumlah gas harus selalu sama dengan
back ground gas. Bila ternyata konsentrasi tetap tinggi atau bahkan naik, ini berarti
telah terjadi kondisi underbalance.
Connection gas ini bisa dicegah bila overbalance cukup tinggi, atau mencabut pipa
tidak terlalu cepat.
Namun demikian adanya connection gas ini dapat dipakai sebagai indicator tekanan
formasi bila overbalance kecil.
-
Ini dapat terjadi bila kita menembus formasi yang mengandung gas, dan dalam
kondisi tekanan hidrostatis lumpur lebih kecil daripada tekanan formasi (PH<PF).
Dalam hal ini lumpur akan tetap mengalir dari lubang bor meskipun pompa sudah
mati.
KELOMPOK IV
Page 15
Sloughing Shale
Adakalanya dijumpai serbuk bor yang ukurannya kasar, lebih besar dari biasanya. Hal
ini suatu pertanda bila perbedaan antara tekanan hidrostatis lumpur dan tekanan
formasi berkurang, atau berarti kenaikkan tekanan formasi. Hal ini dapat tampak pada
formasi shale.
Shale Density
Indikasi tekanan formasi dapat juga dilihat dari serbuk bor, khusunya shale. Dalam
hal ini yang dapat menjadi indikasi antara lain berat, bentuk dan ukuran serbuk bor.
Serbuk shale yang kasar, merupakan gejala adanya tekanan tinggi, seperti shale ini
juga mestinya makin dalam density juga makin besar. Tetapi bila selanjutnya tidak
semakin besar (terjadi penyimpangan), maka berarti masuk pada formasi dengan
tekanan tinggi.
Flow Properties
Adanya gas dalam lumpur tidak mengubah lumpur secara kimiawi, tetapi mengubah
viscosity dan density dipermuakaan.
Tetapi air formasi akan mengubah secara kimiawi, seperti salinity, mengurangi pH
yang selanjutnya menambah viscosity, fluida loss dan dapat mengurangi density.
Chloride Content
Kemungkinan pahat menembus formasi yang mengandung air dengan tekana tinggi.
Hal ini dapat diketahui dengan adanya ion Cl- di dalam lumpur.
Lumpur yang keluar dari lubang bor diperiksa dan dibandingkan dengan lumpur yang
masuk.
KELOMPOK IV
Page 16
Bila formasi menembus formasi dengan tekanan tinggi, maka dapat terjadi
perubahan-perubahan pada lumpur, seperti density, resistivity, chloride ion content,
pH, dll.
Semua tanda-tanda yang telah diuraikan pada halaman-halaman sebelumnya adalah
tanda-tanda yang terjadi pada waktu sedang member.
Tanda-tanda kick pada waktu tripping atau sedang cabut /masuk adalah
sebagai berikut:
-
Pada waktu mencabut rangkaian pipa, volume lumpur yang dimasukkan lebih
Page 17
Jadwal latihan harus dipilih sedemikian rupa sehingga semua crew dapat
mempraktekkan latihan pada saat pahat di dasar sumur dan pada saat pekerjaan cabut
masuk pipa.
Yang harus di tulis dalam laporan IADC adalah:
-
Jenis latihan
Selang waktu reaksi dari saat kick disimulasikan sampai anggota crew yang di
Latihan Diverter
Jika instruksi yang ditempel adalah untuk mengatasi kick dengan diverter, latihan ini
sangat penting karena hanya ada sedikit waktu untuk bereaksi. Tindakan-tindakan
yang diambil oleh Driller dan crew-nya harus direncanakan dan dipraktekan.
Latihan diverter harus dilakukan untuk memperpendek waktu reaksi crew dan untuk
membuktikan operasi dari seluruh peralatan system diverter. Latihan harus dilakukan
sebelum mengebor trayek surface casing.
Untuk setiap rig/sumur harus dipersiapkan latihan khusus diverter secara detail yang
harus meliputi:
-
ditentukan.
Memerintahkan pekerja-pekerja yang tidak diperlukan ke tempat berkumpul
(muster point) atau ke tempat yang di tentukan sesuai dengan Rencana
KELOMPOK IV
Page 18
Latihan ini harus dilakukan setiap crew pada awal setiap tour selama fase/tahap
sumur semacam ini untuk membiasakan seluruh pekerja dengan tindakan-tindakan
yang tepat dan seketika yang harus diambil.
Kick Saat Pekerjaan Tripping (Trip Drill)
Latihan ini hanya boleh dilakukan pada waktu BHA berada di dalam casing (tetapi
tidak didalam atau di atas BOP)
Driller dan crew harus melakukan seluruh langkah-langkah berikut untuk
mengamankan sumur:
Drille harus mengetahui indikasi kick dan memperingatkan crew-nya.
Turunkan rangkaian pipa bor dan dudukan di slip. Pasang safety valve dengan
posisi terbuka. Tutup safety valve.
Simulasikan penutupan sumur dengan Annular Preventer (untuk subsea BOP,
sebaiknya Annular Preventer sebelah atas).
Simulasikan pembukaan HCR/valve di choke line BOP.
Sambungkan kick assembly dari top drive/Kelly ke pipa bor dan buka safety
valve.
Angkat rangkaian pipa bor sampai posisi space-out dari Annular Preventer
KELOMPOK IV
Page 19
Driller dan crew harus melaksanakan tugas-tugas ini dengan lengkap untuk
mengamankan sumur:
-
check aliran dari sumur di trip tank, dengan trip tank disirkulasi.
Sirkulasikan penutupan sumur dengan Annular Preventer. Jangan menutup
sudah benar.
Simulasikan penghentian semua pekerjaan panas (hot work).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kunci utama dari keberhasilan pencegahan semburan liar ini adalah apabila para
pekerja bor bisa mengetahui tanda-tanda kick secara dini.
Apabila dibiarkan atau terlambat mengetahuinya dapat menimbulkan blow out
atau susah dalam untuk mengatasinya. Apabila tanda-tanda kick ini bisa diketahui
secara dini maka para pekerja bor bisa mempunyai kesempatan untuk melakukan
langkah-langkah yang cepat dan tepat untuk mengatasinya..
KELOMPOK IV
Page 20
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
laporan ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kebaikan kita semua dan untuk penulis khususnya, sehingga
laporan ini dapat lebih sempurna dan juga Semoga laporan ini bermanfaat bagi
pembaca, Amin.
KELOMPOK IV
Page 21