2 Format Dokumen Akreditasi
2 Format Dokumen Akreditasi
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
FORMAT
DOKUMEN AKREDITASI
A. KEBIJAKAN / SURAT KEPUTUSAN
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUKESMAS ABCD
Nomor: 009/KAPUS/III/2014
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS ABCD
KEPALA PUSKESMAS ABCD
Menimbang
Mengingat
: 1.
2.
1457/MENKES/SK/X/2003
Pelayanan
Minimal
Bidang
tentang
Standar
Kesehatan
di
Kabupaten/Kota
MEMUTUSKAN
1
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Kedua
ketentuan
kekeliruan
akan
berlakusejak
apabila
tanggal ditetapkan
dikemudian
diadakan
hari
perbaikan/
terdapat
perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
Pada tanggal
: 1 April 2014
Nama
LAMPIRAN
KEPUTUSAN
KEPALA
PUSKESMAS NOMOR.
TENTANG
KEBIJAKAN
MUTU
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Puskesmas
dan
seluruh
penanggung
jawab
UKP
dan
wajib
melakukan
kolaborasi
dalam
pelaksanaan
dan
evaluasi
indikator,
maupun
keluhan
dan
ditindaklanjuti
dalam
upaya
peningkatan
mutu
dan
keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan
indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan
outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
3
h.
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
keselamatan
pasien,
termasuk
di
dalamnya
program
memperhatikan butir-butir di
bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada
di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan
sistem pelayanan.
6. Seluruh
kegiatan
mutu
dan
keselamatan
pasien
harus
didokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
4
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Nama
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
SK/
TENTANG
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN/ PELANGGAN
Menimbang :
Mengingat
Hak
dan
Kewajiban
pasien
dengan
No.
36
tahun
2009
tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2003 tentang
pedoman organisasi perangkat daerah
Lembaran
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
n
Kesatu
Kedua
Ketiga
ada
kekeliruan
akan
dilakukan
perubahan
sebagaimana mestinya.
Nama
LAMPIRAN
7
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
TANGGAL
layanan
yang
manusiawi,
adil,
jujur,
dan
tanpa
diskriminasi.
4. Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain (second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam
maupun di luar Puskesmas.
8. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
9. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
10.
12.
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
perawatan di Puskesmas.
13.
terhadap dirinya.
14.
Nama
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
B. PEDOMAN
PEDOMAN/MANUAL MUTU
I.
untuk
memberikan
pelayanan
kesehatan
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
penyelenggaraan
memperhatikan
UKM
keselamatan
dan
sasaran/
pelayanan
pasien
klinis
dengan
membangun
penyelenggaraan
sistem
UKM
manajemen
maupun
untuk
mutu
baik
untuk
penyelenggaraan
pelayanan klinis.
D. Landasan hukum dan acuan:
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman
mutu ini adalah: (sebutkan peraturan yang terkait dengan
Puskesmas)
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini
adalah: Standar Akreditasi Puskesmas dan Persyaratan ISO
9001:2008
E. Istilah dan definisi (urutkan sesuai abjad):
a. Pelanggan
b. Kepuasan pelanggan
c. Pasien
d. Koreksi
e. Tindakan korektif
f. Tindakan preventif
g. Pedoman mutu
h. Dokumen
i. Rekaman
j. Efektivitas
k. Efisiensi
l. Proses
m.
Sasaran mutu
n. Perencanaan mutu
o. Kebijakan mutu
p. Sarana
11
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
telah
diterapkannya
proses-proses
persyaratan
penyelenggaraan
pengendalian
pelayanan
kepada
monitoring dan
level
pedoman/manual,
1:
Kebijakan,
dokumen
level
dokumen
3:
level
standar
2:
prosedur
proses
penyusunan
pemberlakukan,
kembali,
proses
dokumen,
distribusi,
penarikan
pengesahan,
penyimpanan,
dokumen
yang
kadaluwarsa, dsb)
12
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
2. Pengendalian
rekam
implementasi
(jelaskan
bagaimana
karyawan
berkomitmen
untuk
menyelenggarakan
Kebijakan
mutu
dituangkan
dalam
surat
indikator
penyelenggaraan
upaya
Puskesmas.
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
mulai
dari
Kepala,
wakil
manajemen
mutu/
pelayanan
klinis,
dan
seluruh
karyawan
dalam
peningkatan mutu
6. Wakil manajemen mutu/Penanggung jawab manajemen mutu
Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu
yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan
mutu di Puskesmas:
Memastikan
sistem
manajemen
mutu
kinerja
ditetapkan,
dari
sistem
terhadap
internal
dilakukan
dengan
cara
workshop
14
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Hasil audit
Umpan balik pelanggan
Kinerja proses
Pencapaian sasaran mutu
Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang
lalu
Perubahan terhadap Kebijakan mutu
Perubahan yang perlu dilakukan
terhadap
sistem
tinjauan:
manajemen
Hasil
adalah
yang
diharap
peningkatan
dari
efektivitas
tinjauan
sistem
pelanggan,
dan
identifikasi
perubahan-
dibutuhkan
untuk
penyelenggaraan
pelayanan
di
15
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
kerja
tetap
aman,
hijau,
dan
bersih,
serta
mengupayakan penghematan)
E. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan pelayanan
Klinis:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat:
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses, dan
pengukuran kinerja
b. Penyelenggaraan UKM
c. Sasaran Kinerja UKM dan MDGs:
1) Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
2)
3)
4)
5)
6)
2. Pelayanan klinis:
III. Penutup
16
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
PEDOMAN
PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DI PUSKESMAS ABCD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat
kesehatan
masyarakat
yang
setinggi-tingginya
dengan
ditangani bersama
dengan sektor
di
luar
kesehatan
dan
masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangat
penting sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan juga sebagai berikut: 1) Dari hasil kajian ternyata
70% sumber daya pembangunan nasional berasal kontribusi/partisipasi
masyarakat;
2)
Pemberdayaan
masyarakat/partisipasi
masyarakat
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
pendampingan/
bimbingan
pemerintah;
4)
Pemerintah
yang
semakin
kompleks
di
masyarakat,
sedangkan
masyarakat
diantaranya
meliputi
community
leadership,
upaya
pengobatan,
dan
masyarakat
juga
mempunyai
terjadinya
wabah/KLB,
c)
meningkatnya
keterpaduan
pada
income
generating.
Disamping
itu,
upaya
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
untuk
bekerjasama
dalam
pelaksanaan
dan
pembinaan
non
instruktif,
guna
meningkatkan
pengetahuan
dan
potensi
yang
dimiliki,
merencanakan
dan
melakukan
tahu
menjadi
tahu
atau
sadar
(aspek
pengetahuan
atau
knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude), dan dari
mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek
tindakan atau practice).
Pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu
proses aktif, dimana sasaran/ klien dan masyarakat yang diberdayakan
19
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
(pemerintah,
LSM)
dalam
pengambilan
keputusan,
masyarakat
adalah
pendampingan
oleh
fasilitator
yaitu
keterlibatan
seseorang
dalam
kegiatan
20
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
motivasinya
untuk
memperbaiki
dan
memecahkan
masalah
yaitu
kemampuannya
untuk
merumuskan
21
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Semua karyawan Puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat mulai di Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab
UKP,
Penanggung
jawab
UKM,
dan
seluruh
karyawan.
22
dalam
penyelenggaraan
kegiatan
pemberdayaan
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
masyarakat
di
Kecamatan ABCD.
Dalam upaya pemberdayaan masyarakat perlu melibatkan sektor
terkait yaitu: Camat, PKK, penanggung jawab KB, agama, pendidikan,
pertanian, dan sektor terkait lainnya dengan kesepakatan peran
masing-masing dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan Penanggung jawab UKM, UKP, dan
karyawan Puskesmas dikoordinir oleh Penanggung jawab UKM Promosi
Kesehatan sesuai dengan kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat disepakati
dan disusun bersama dengan sektor terkait dalam pertemuan lokakarya
mini lintas sektor tiap tiga bulan sekali.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Koordinasi
pelaksanaan
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
23
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Aula
Puskesmas
Ruang Tunggu
R
KIA
R
Periks
a
R.C
B. Standar Fasilitas
1. Panduan pemberdayaan masyarakat: 1 buah
2. Panduan PHBS: 1 buah
3. Kit Penyuluhan Kesehatan Masyarakat: 1 kit
4. Kit audividual, yang terdiri dari:
a. Wireless microphone: 4 buah
b. Speaker: 2 buah
c. LCD projektor
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
dalam
pemberdayaan
masyarakat
bidang
kesehatan
mencakup:
24
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
dalam
perencanaan
segala
hal
dalam
kesehatan.
masyarakat
sendiri
merupakan
proses
yang
(Forum
Masyarakat
Desa)
sebagai
representasi
melakukan
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
bidang
kesehatan.
4. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh masyarakat bersama dengan
pengelola pemberdayaan dengan menggunakan metode dan waktu
yang
disepakati
bersama
secara
berkesinambungan
untuk
25
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
diperlukan
bertanggungjawab
peran
dalam
fasilitator,
dimana
mengkomunikasikan
inovasi
fasilitator
di
bidang
inovasi
tersebut
demi
tercapainya
perbaikan
mutu
keberadaaan
masyarakat
penerima
manfaat
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
harus
menggunakan
dalam
kegiatan
mengkontekstualisasikan
pemberdayaan
inovasi
yang
dimiliki
masyarakat
ke
dalam
dan
budaya
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
individu
terikat
dengan
lingkungan
sosialnya
sehingga
hubungan
yang
akrab
antara
fasilitator
dengan
mutu
dan
kualitas
hidup
baik
diri,
keluarga
dan
masyarakatnya.
Metode yang digunakan dalam upaya pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan di Puskesmas ABCD adalah:
1. Metode Rapid Rural Appraisal (RRA) atau penilaian desa secara
partisipatif
Merupakan teknik penilaian yang relatif terbuka, cepat dan bersih
dibanding dengan teknik kunjungan singkat sebagai sebuah metode
penilaian. RRA menggabungkan beberapa teknik yang terdiri dari:
27
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
(a) review atau telaah data sekunder, termasuk peta wilayah dan
pengamatan lapangan,
(b)observasi lapangan secara langsung,
(c) wawancara dengan informan kunci dan lokakarya,
(d)pemetaan dan pembuatan diagram/grafik,
(e) studi kasus, sejarah lokal dan biografi,
(f) pembuatan kuesioner sederhana dan singkat, serta
(g)pembuatan laporan lapangan secara cepat.
2. Metode Participatory Rapid Appraisal (PRA)
Merupakan metode pengkajian pemberdayaan masyarakat desa
yang lebih banyak melibatkan pihak dalam yang terdiri dari pihak
stakeholder (pemangku kepentingan kegiatan) dengan difasilitasi
pihak luar yang berfungsi sebagai narasumber atau fasilitator. PRA
merupakan metode penilaian keadaan secara partisipatif yang
dilakukan pada tahapan awal perencanaan kegiatan.
Dalam PRA terdapat 5 kegiatan pokok yaitu penjajakan/pengenalan
kebutuhan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan/ pengorganisasian
kegiatan, pemantauan kegiatan dan evaluasi kegiatan.
Adapun langkah-langkah metode PRA meliputi:
1. Penelusuran sejarah desa
2. Pembuatan bagan kecenderungan dan perubahan
3. Penyusunan kalender musim dan profil perubahan
4. Analisis pola penggunaan waktu (jadwal sehari-hari)
5. Observasi langsung terhadap dinamika sosial
6. Transect (penelusuran desa) dan pembuatan gambar lingkungan
(pemetaan prasarana, bangunan, ruangan, sumber daya alam
dan lokasi)
7. Pembuatan diagram kajian lembaga desa
8. Pembuatan bagan alur input-output
28
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
11.
13.
14.
masyarakat.
15.
16.
Pengorganisasian masalah
C. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Diseminasi
informasi
pemberdayaan
masyarakat
bidang
dan
mengaktifkan
kelembagaan
pemberdayaan
anggaran
bidang
untuk
kesehatan
kegiatan
yang
pemberdayaan
bersumber
dari
dana
29
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan
dana
dan
logistik
untuk
pelaksanaan
kegiatan
30
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Dalam
perencanaan
sampai
dengan
pelaksanaan
kegiatan
31
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
32
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Kinerja
pelaksanaan
pemberdayaan
masyarakat
dimonitor
dan
33
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan Puskesmas dan lintas sektor
terkait dalam pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat
bidang
kesehatan
dengan
tetap
memperhatikan
prinsip
proses
Audit Internal
:
Ditetapkan Oleh
34
SPO
Terbitan
: 01
No. Revisi
:0
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman
: 1 / 3.
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Kepala
Puskesmas
Malowopati
Puskesmas
Dr. Mangunceki
NIP: 19840715
1.Pengertia
n
mandiri
dan
terdokumentasi
untuk
Sistem
Manajemen
Mutu
dan
adalah
seorang
yang
ditunjuk
untuk
2.Tujuan
koordinator
maupun
administrasi
dan
pelaksana
manajemen
pelayanan
klinis,
maupun
upaya
Puskesmas.
Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan sistem audit
35
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
perbaikan.
SK Ka Pus kesmas No. Tentang Kebijakan Mutu
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008.
A.
Persiapan Audit:
1. ..
2.
3. ..
4. ..
5. ...............................
6. ...............................
7. .
B.
Proses Audit
8. .
9.
10.
11. ..
12. .............................
13. ............................
14.
C.
Tindakan Perbaikan
15. .
16.
17.
D.
Verifikasi
18. ...................................
19.
6.Unit Kerja
Terkait
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
LOGO
SPO
SPO/UKP/RJ/01
Terbitan
: 01
No. Revisi
: 00
Tgl. Mulai Berlaku : 24/11/2014
Halaman
: 1/3.
Ditetapkan
Oleh Kepala
Puskesmas
Nama.
NIP:.
37
Pengertian
a. Injeksi
intra
muskular
adalah:
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
pemberian
obat
Kebijakan
Referensi
1. Alat:
a. Bak Instrumen Steril,
b. Alat tulis
2. Bahan:
a. Kapas alkohol
b. Obat injeksi
c. Spuit injeksi
6.
Langkah- Langkah
Bagan Alir
38
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
memberi
tindakan
tahu
kepada
pasien,
4. Petugas melakukan aspirasi
obat sesuai dosis dengan
spuit injeksi,
5. Petugas
Mengatur
posisi
memilih
area
pasien,
6. Petugas
membersihkan
area
penusukan
menggunakan
kapas
alkohol,
8. Petugas
membuka
tutup
jarum,
9. Petugas menusukkan jarum
ke
daerah
penusukan
sampai
jaringan
otot,
10.
Petugas
meLakukan
aspirasi spuit,
11.
Petugas mengobservasi
ada
tidak
darah
dalam
39
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
spuit,
12.
Jika
ada
darah
tarik
Petugas
menekan
Petugas
mengganti
Jika
tidak
ada
darah,
memberitahu
pasien
bahwa
membuang
sampah
medis
pada
tempatnya,
20. Petugas
mencatat
tindakan
dalam
rekam
medis,
21. Petugas
merapikan
alat
dan bahan,
22. Petugas mencuci tangan.
40
7. Hal-hal yang
perlu
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
diperhatikan
8. Unit terkait
1. Klinik Umum,
2. Klinik Gigi,
3. Rawat Inap,
4. Imunisasi,
5. Ruang KIA.KB
6. Puskesmas Pembantu
Dokumen 1. Rekam Medis
9.
terkait
2. Catatan tindakan
PENDAHULUAN
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit
pelayanan yang ada dan seluruh karyawan berkomitmen untuk
memberikan
pelayanan
yang
bermutu
dan
peduli
terhadap
program
mutu
dan
keselamatan
pasien
di
unit
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
kerja
untuk
LATAR BELAKANG
A. Puskesmas X terletak di pinggir jalan raya antar dua kota, dengan
kejadian kecelakaan lalu lintas cukup tinggi rata-rata tiap hari
terjadi 2 sampai 3 kasus kecelakaan yang dibawa ke Puskesmas.
B. Kejadian kematian ibu di wilayah Puskesmas X cukup tinggi, ratarata terjadi 3-4 kematian ibu setiap tahun, sementara di Puskesmas
Y dan Z pada tahun 2013 dan tahun 2014 tidak terjadi kematian
ibu.
C. Dari monitoring bulan Agustus sd Oktober 2014 dijumpai kesalahan
pemberian obat pada pasien antara 2 sampai 3 kali dalam sebulan.
D. Pilihan prioritas:
Berdasarkan data tersebut di atas, maka prioritas peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas X adalah:
a. Pelayanan rawat darurat
b. Pelayanan ANC dan pertolongan persalinan
c. Pelayanan obat
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
jawab
tiap-tiap
pokja
melakukan
koordinasi
pasien
pada
pokja
yang
menjadi
tanggung
dalam
bentuk
laporan
bulanan.
Ketua
tim
PMKP
Kegiatan Pokok
Penilaian kinerja
Rincian Kegiatan
Memilih dan menetapkan indikator mutu
pelayanan klinis
No
Kegiatan Pokok
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Rincian Kegiatan
pelayanan klinis
Mencatat data melalui sensus harian
Melaksanakan penilaian kinerja pelayanan
klinis
Melakukan analisis kinerja pelayanan klinis
Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis
Sasaran
Keselamatan
Pasien
Manajemen risiko
Kontak kerja
obat
Melakukan analisis risiko pelayanan obat
Menyusun rencana tindak lanjut
Melaksanakan tindak lanjut
Menyusun panduan seleksi dan evaluasi
Peningkatan
mutu pelayanan
No
H
Kegiatan Pokok
obat
Peningkatan
mutu pelayanan
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Rincian Kegiatan
Monitoring pelaksanaan prosedur ANC
Meningkatkan kemampuan deteksi dini
risiko persalinan
Meningkatkan kemampuan dalam persiapan
ANC
Kegiatan
Sasaran
Rincian
Pokok
umum
Kegiatan
Sasaran
Cara
melaksana
kan
Penilaian
Kinerja
Memilih dan
Tersusun
kegiatan
Pertemuan
kinerja
pelayanan
menetapkan
indikator
pembahasa
pelayanan
klinis diukur
indikator
pelayanan
n indikator
klinis
klinis dan
unit
profil
pelayanan
45
Kegiatan
Sasaran
Rincian
Pokok
umum
Kegiatan
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Sasaran
Cara
melaksana
kan
kegiatan
pelayanan
klinis,
klinis
Sasaran
indikator
Keselamatan
Pasien dan
menyusun
profil
indikator
Menyusun
Tersusunnya
Pertemuan
panduan
panduan
pembahasa
penilaian
penilaian
n panduan
kinerja klinis
kinerja klinis
penilaian
kinerja
Mencatat
Terkumpulny
klinis
Pencatatan
data melalui
a data
sensus
sensus
melalui
harian
harian
sensus
Melaksanaka
harian
Terkumpulny
Pertemuan
n penilaian
a data
pembahasa
kinerja
indikator
n capaian
pelayanan
kinerja
indikator
klinis
pelayanan
pelayanan
Melakukan
klinis
Hasil analisis
klinis
PDCA
analisis
kinerja
kinerja
pelayanan
pelayanan
klinis
46
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Kegiatan
Sasaran
Rincian
Pokok
umum
Kegiatan
Sasaran
Cara
melaksana
kan
kegiatan
klinis
Melaksanaka
Laporan
PDCA
n tindak
pelaksanaan
lanjut hasil
tindak lanjut
analisis
kinerja
pelayanan
klinis
B
Sasaran
....dst
Keselamatan
pasien
Kegiatan
2014
Nov
Memilih dan
menetapkan
indikator
kinerja
pelayanan
klinis
Menyusun
pedoman
penilaian
kinerja
pelayanan
klinis
Des
2015
Ja
n
Fe
b
Ma
r
Ap
r
Me
i
Ju
n
Ju
l
Ag
s
Se
p
Ok
t
47
No
v
De
s
LAMPIRAN 2
KURIKULUM
PELATIHAN
PENDAMPING
Mencatat
x
x
x
x
x
x
x x
x
x
x
data
indikator
melalui
sensus
harian
4
Mengumpulk
x
x
x
x
x
x
x x
x
x
x
an data
indikator
penilaian
kinerja
pelayanan
klinis
5
Analisis
x
x
x
kinerja
pelayanan
klinis
6
Dst...
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai
dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai
pada bulan tersebut.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan.
Dilakukan pencatatan dan pelaporan indikator pelayanan klinis dari
tiap unit kerja.
Dilakukan pelaporan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis
tiap tiga bulan oleh ketua PMKP kepada Kepala Puskesmas, dan
didistribusikan kepada unit-unit terkait untuk ditindaklanjuti.
Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan
klinis oleh Ketua PMKP kepada Kepala Puskesmas.
48