Anda di halaman 1dari 4

Teori Gestalt

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang belajar Gestalt, dapat disajikan beberapa prinsip
penerapannya.
a. Belajar itu Berdasarkan Keseluruhan
Teori Gestalt menganggap bahwa justru keseluruhan itu lebih memiliki makna dari bagianbagian. Bagian-bagian hanya berarti apabila ada dalam keseluruhan. Makna dari prinsip ini
adalah pembelajaran itu bukanlah berangkat dari fakta-fakta, akan tetapi mesti berangkat dari
suatu masalah. Dari masalah itu siswa dapat mempelajari fakta.
b. Anak yang Belajar Merupakan keseluruhan
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa membelajarkan anak itu bukanlah hanya
mengembangkan intelektual saja, akan tetapi mengembangkan pribadi anak seutuhnya. Apa
artinya kemampuan intelektual manakala tidak diikuti sikap yang baik atau tidak diikuti oleh
pengembangan seluruh potensi yang ada dalam diri anak. Oleh karenanya mengajar itu bukanlah
menunpuk memori anak dengan fakta-fakta yang lepas-lepas.akan tetapi mengembangkan
keseluruhan potensi yang ada dalam diri anak.
c. Belajar Berkat Insight
Telah dijelaskan bahwa Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian didalam
suatu situasi permasalahan. Dengan demikian, maka belajar itu akan terjadi manakala
dihadapkan kepada suatu persoalan yang harus dipecahkan. Belajar bukanlah menghafal fakta.
Melalui persoalan yang dihadapi itu anak akan mendapat insight yang sangat berguna untuk
menghadapi setiap problema.
d. Belajar Berdasarkan Pengalaman
Pengalaman adalah kejadian yang dapat memberikan arti dan makna kehidupan setiap
perilaku individu. Belajar adalah melakukan re-organisasi pengalaman-pengalaman masa lalu
yang secara terus menerus disempurnakan
Contoh Penerapan Teori Gestalt pada Pembelajaran Matematika
Menurut pandangan penganut psikologi gestalt, persepsi manusia tidak hanya sebagai kumpulan
stimulus yang berpengaruh langsung terhadap pikiran.

Pikiran manusia menginterprestasikan semua informasi. Informasi yang masuk dalam pikiran
selalu dipandang memiliki prinsip pengorganisasian tertentu, artinya pengenalan terhadap suatu
sensasi tidak secara langsung menghasilkan suatu pengetahuan, tetapi terlebih dahulu
menghasilkan pemahaman terhadap struktur sensasi tersebut.
Pemahaman terhadap struktur sensasi atau masalah itu akan memunculkan pengorganisasian
kembali struktur sensasi itu ke dalam konteks yang baru dan lebih sederhana lebih mudah
dipahami atau dipecahkan. Kemudian akan terbentuk suatu pengetahuan baru.
Misal, seorang guru meminta siswanya untuk menentukan jumlah n suku bilangan asli yang
pertama yaitu 1 + 2 + 3 ++ n. Untuk mengarahkan siswa pada pengenalan struktur, maka guru
dapat membantunya dengan memberikan masalah yang lebih sederhana yaitu jumlah 10 suku
bilangan asli yang pertama 1 + 2 + 3 + + 10. Dengan demikian, diharapkan siswa dengan
mudah dapat melihat strukturnya yaitu 10 + 1 = 9 + 2 = 8 + 3 = 7 + 4 = 6 + 5. Sehingga 1+2+3+
+10 = (10 + 1 ) + (9 + 2) + (8 + 3) + (7 + 4) + (6 + 5)= 11 + 11 + 11 + 11 + 11 = 5 x 11 = 10/2
x (10 + 1). Akhirnya siswa akan menemukan bahwa 1 + 2 + 3 + + n = (n + 1) + (n -1 + 2) + (n
2 + 3) + + ((n n + 1) + n) = n (n + 1).
Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran
Dalam Proses pembelajaran dikelas harus diterapkan sesuai dengan Konsep teori Gestalt
tersebut. Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain :
1. Pengalaman tilikan (insight); bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku.
2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan unsur-unsur yang terkait
akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran.
3. Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan
4. Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan
lingkungan dimana ia berada
5. Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran
tertentu ke situasi lain. Teori belajar gestalt secara umum sangat berpengaruh dalam metode
membaca dan menulis.

Pembelajaran berdasarkan pada Terapi Gestalt


Wikipedia (2008) menjelaskan bahwa tokoh pembelajaran aliran terapi Gestalt adalah Philip
Brownell. Menurut aliran ini, pembelajaran harus dimulai dari masalah-masalah yang berkaitan
dengan konsep yang akan diberikan dan berada dalam kehidupannya sehari-hari. Ketika
mengkonstruksi konsep, anak harus banyak diberikan kesempatan untuk berdialog (berdiskusi)
dengan temantemannya maupun dengan guru, bereksplorasi, dan diberikan kebebasan
bereksperimen.
Jika kita akan mengajarkan konsep fungsi kuadrat, maka konsep fungsi kuadrat akan lebih
bermakna jika konsep tersebut dikemas dalam bentuk masalah-masalah sehari-hari yang
cukup sederhana seperti berikut :
(1). Sekeliling kebun yang berbentuk persegipanjang dengan panjang 18 m dan lebar 12 m,
akan dibuat parit pembuangan air. Jika si pemilik kebun hanya mampu membuat parit seluas 99
m, berapa lebar parit yang direncanakan ?
(2). Pekarangan rumah berbentuk persegipanjang. Jika kelilingnya adalah 48 m, carilah luas
terbesar dari persegipanjang tersebut ?
Aliran terapi Gestalt memandang bahwa konsep atau pengetahuan baru merupakan struktur
yang terorganisir dan merupakan masalah bagi anak. Langkah-langkah pembelajaran
menurut aliran ini, pertama anak dengan bantuan guru secara tidak langsung diberikan
kesempatan untuk menganalisis masalah-masalah yang diberikan menjadi struktur yang
lebih

sederhana sehingga

mudah

dipahami

anak.

Kemudian

anak

menyusun

atau

mensintesis penyelesaian masalah itu berdasarkan pada struktur yang lebih sederhana dan
sudah dimengerti anak. Selanjutnya anak mensintesis konsep atau pengetahuan dalam bentuk
yang lebih umum. Akhirnya anak mencoba melakukan penerapan dari konsep yang sudah
dipelajarinya.

Keliling = 2(p + l)
2(p + l) = 48
p + l = 24
p = 24 - l
luas = pl
= (24 - l)l
= 24l - l
luas maksimum ketika turunan luas = 0
turunan luas = 24 - 2l
24 - 2l = 0
2l = 24
l = 24/2
l = 12 cm
p + l = 24
p = 24 - l
p = 24 - 12
p = 12
luas maksimum = 12 x 12
= 144 cm

Anda mungkin juga menyukai