Anda di halaman 1dari 34

SUBYEK HUKUM,

OBYEK HUKUM DAN


PERISTIWA HUKUM
Pertemuan ke-10

oleh Hana SJ Kartika

SUBYEK HUKUM

1. PENDAHULUAN
Manusia sebagai pembawa hak (subyek)
mempunyai hak dan kewajiban untuk melakukan
tindakan hukum, seperti melakukan persetujuan,
menikah, membuat wasiat dsb. Selain manusia,
badan-badan (kumpulan manusia) juga mempunyai
hak dan kewajiban seperti manusia yang disebut
badan hukum. Manusia sebagai mahluk hidup yang
berjiwa dan badan hukum yang tak berjiwa dapat
bertindak sebagai subyek hukum
3

2. PENGERTIAN

a. Apakah Subyek Hukum Itu?


1. Subyek Hukum
adalah sesuatu
yang menurut
hukum
berhak/berwenang
untuk melakukan
perbuatan hukum
atau siapa yang
mempunyai hak
dan cakap untuk
bertindak dalam
hukum.

2. Subyek hukum
adalah sesuatu
pendukung hak
yang menurut
hukum
berwenang/berkua
sa bertindak
menjadi
pendukung hak.

3. Subyek
hukum adalah
segala sesuatu
yang menurut
hukum
mempunyai
hak dan
kewajiban.
5

b. Siapa Yang Menjadi Subyek Hukum ?

Pada dasarnya yang


dapat menjadi
subyek hukum
adalah
manusia/orang atau
person.
6

c . Ada Dua Pengertian Orang/Person Sebagai Subyek


Hukum.
Natuurlijk
person
adalah
mens
persoon,
yang
disebut
orang atau
manusia
pribadi

DAN

Rechtsperson adalah yang berbentuk


badan hukum yang dapat dibagi dalam:
1) Publiek rechts-person, yang sifatnya
ada unsur kepentingan umum seperti
negara, Daerah Tk I, Tk II, Desa dan
2) Privaat rechtspersoon/badan hukum
privat, yang mempunyai sifat/adanya
unsur kepentingan individual.
7

3. MANUSIA

SEBAGAI
SUBYEK HUKUM
8

a. Dasar Hukum
Setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum,
misalnya:
1) Larangan perampasan hak yang mengakibatkan kematian perdata, mis:
perbudakan.
2) Larangan kematian perdata yang tercantum dalam pasal 3 KUHPerdata dan
pasal 15 UUDS 1950 ayat (2) yang berbunyi: Hukuman tudak dapat
merampas semua hak dari yang dikenai hukuman itu) dan Tidak suatu
hukumanpun mengakibatkan kematian perdata atau kehilangan semua
hak-hak kewarganegaraan.
3) Rumusan sidang pleno Konstituante tanggal 11 September 1988: Orang
tidak boleh dihukum dengan mengakibatkan hilangnya hak asasi
manusia/warga negara.
4) Sila Perikemanusiaan dari Pancasila yang melarang manusia dijadikan objek
hukum, sehingga diperlakukan sebagai benda yang dapat dijual belikan
atau digadaikan,
5) UUDS 1950 menyatakan bahwa perbudakan orang/perdagangan budak dan
9
perhambaan budak dilarang.

b. Pendapat Beberapa Pakar


Pengertian tentang orang:
Prof.J.Hardjawidjaja: orang adalah merupakan pengertian
terhadap manusia.
Prof Eggens: Orang adalah manusia sebagai
rechtspersoon.
Prof. KO Tjai Sing: Orang tidak hanya menusia biasa tetapi
juga badan hukum. Manusia dan Badan Hukum dapat
mempunyai hak dan dalam orang dapat diartikan sebagai
subyek hukum.
10

c. Pandangan Hukum Modern


Setiap orang/pribadi secara asasi merupakan
pendukung hak yang berlaku sama bagi seluruh
umat manusia, karena mereka sama-sama makhluk
Tuhan YME.

d. Pandangan Dunia
Setiap manusia/pribadi menjadi subyek hukum
sejak saat dia lahir dan berakhir dengan
kematiannya.

11

e. Pendapat Agama
Seorang manusia/pribadi menjadi subyek hukum
sejak berada pada kandungan ibunya, selama ia
hidup dan setelah ia meninggal dunia, sehingga
menurut hukum agama pengguguran kandungan
merupakan pembunuhan anak itu dan telah
melanggar hak sebagai subyek hukum dari anak
yang akan lahir.

12

f. Pandangan Hukum Di Indonesia


1) Setiap manusia/pribadi adalah pendukung hak.
2) Dalam sidang pleno tanggal 11 September 1958 oleh Konstituante
diterima sebagai salah satu hak asasi manusia: Setiap orang berhak
atas kehidupan dan penghidupan kemerdekaan dan keselamatan
pribadinya.
3) Dalam UUD 1945 hanya dijamin secara tegas bagi warga negara saja,
tetapi dapat diperluas untuk warga negara asing sepanjang tidak
merugikan kedudukan warga negara Indonesia sendiri.
4) Pasal 1 KUHPerdata: Dalam menikmati hak-hak perdata tidak tergantung
pada hak-hak kenegaraan.
5) Orang asing tidak mempunyai semua hak hukum yang dimiliki oleh
warga negara. Pasal 23 UUDS 1950 menunjukkan hak-hak yang hanya
dimiliki oleh warga negara. Yaitu hak untuk turut serta dalam
pemerintahan langsung dan hak untuk dapat diangkat dalam tiap
13
jabatan pemerintahan.

4. PENGECUALIAN

SUBYEK HUKUM)

(MENGENAI

14

a. Anak Dalam Kandungan


Pasal 2 KUHPerdata: Anak yang ada dalam
kandungan seorang perempuan dianggap
sebagai telah dilahirkan,bilamana juga
kepentingan si anak menghendaki. Mati sewaktu
dilahirkan, dianggap ia tak pernah ada.

15

b. Cakap Hukum
1) Seseorang adalah cakap hukum, apabila ia telah dianggap cukup
cakap untuk mempertanggung jawabkan sendiri atas segala
tindakannya sendiri. Seorang dewasa yang normal adalah cakap
hukum. Ia dianggap tidak cakap hukum lagi apabila ia gila/tidak
sehat pikirannya atau diletakkan di bawah pengampuan.
2) Dari segi perbuatan hukum, dapat dibedakan antara:
a)Yang cakap melakukan perbuatan hukum
b)Yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum:
)Ketidakcakapan sungguh-sungguh, yaitu orang-orang yang ditaruh di
bawah pengampuan karena: gangguan jiwa atau gila, pemabok, pemboros,
perbuatannya akan merugikan dan menelantarkan keluarga terutama bagi
anakanak dalam kehidupan dan pendidikan.
)Ketidakcakapan menurut hukum, yaitu orang-orang yang belum dewasa
dan wanita yang berstatus dalam perkawinan.
16

c. Binatang Sebagai Subyek Hukum


Pada dasarnya binatang tidak dapat dijadikan sebagai
subyek hukum, karena meskipun binatang itu makhluk
hidup dan bernyawa tetapi menurut hukum tidak
mempunyai hak dan kewajiban seperti manusia. Namun
pada sekitar abad pertengahan di negara-negara Eropa ada
beberepa peristiwa yang menempatkan hewan sebagai
subyek hukum dan dibawa ke persidangan dan dianggap
bersalah karena telah membunuh dan merugikan manusia,
binatang tersebut antara lain Serigala, babi dan tikus.

17

a)

Menurut bentuknya

Badan Hukum Publik


(Publik
Badan Hukum Privat, Yaitu badan hukum yang
rechtspersoon), Yaitu
badan hukum yang DAN didirikan berdasarkan hukum sipil atau perdata
yang menyangkut kepentingan pribadi di
didirikan berdasarkan
dalam badan hukum itu. Menurut tujuannya
hukum publik yang
badan hukum privat dibedakan menjadi:
menyangkut
Perserikatan dengan tujuan tidak
kepentingan publik,
materialistik/amal, mis: perkumpulan gereja,
orang banyak atau
badan wakaf, yayasan sosial untuk tujuan
negara pada
pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian dan
umumnya. Contoh
kebudayaan.
badan hukum publik:
Perserikatan dengan tujuan memperoleh
Negara, Pemerintah
laba, mis: Perseroan Terbatas (PT), Koperasi.
daerah, bank umum,
BUMN
18

b)

Menurut jenisnya

Korporasi ialah suatu gabungan orangorang yang dalam pergaulan hukum DAN
Yayasan ialah tiap kekayaan
bertindak bersama sebagai satu subyek
(vermogen) yang tidak merupakan
hukum
tersendiri
(personifikasi).
kekayaan orang atau kekayaan badan
Korporasi merupakan badan hukum
dan yang diberi tujuan tertentu.
yang beranggota, tetapi mempunyai
Yayasan adalah sebagai pendukung
hak/kewajiban sendiri. Macam-macam
hak kewajiban sendiri, dan didirikan
korporasi, yaitu:
oleh para pendiri/anggota dengan
1) Perhimpunan, yang dibentuk dengan
tujuan sosial, pendidikan, olmu
sengaja dan dengan sukarela oleh
pengetahuan, kesenian dan
orang yang bermaksud memperkuat
kebudayaan.
kedudukan
ekonomis
mereka,
Perbedaan antara Korporasi dan
memelihara kebudayaan, mengurus
Yayasan ialah bahwa yayasan menjadi
soal-soal sosial dsb. Mis: PT
badan hukum dengan tiada anggota,
2) Persekutuan orang, yang ada karena
tetapi mempunyai pengurus yang
perkembangan faktor-faktor sosial
mengurus kekayaan dan
dan politik dalam sejarah. Mis:
menyelemnggarakan tujuannya.
Pemerintah Daerah Tk I, II, Desa.
Sedangkan korporasi mempunyai
3) Organisasi orang, yang didirikan
anggota dan pengurus yang
berdasarkan
UU
tetapi
bukan
menjalankan kegiatan tugasnya. 19
perhimpunan
yang
termasuk

3) Teori Badan Hukum lanjutan


d)Teori milik kolektif atau
Popriete Collectief
(W.L.P.A Molengraaff dan
Marcel Planiol); Menurut
teori ini badan hukum
adalah harta yang tidak
dapat dibagi-bagi dari
anggota-anggota secara
bersama-sama.
Hak/kewajiban badan
hukum pada hakikatnya
dalam hak/kewajiban
para anggota bersamasama, oleh karenanya
badan hukum hanya
konstruksi yuridis, jadi
pada hakekatnya abstrak.

e)Teori Duguit
Teori ini tidak
mengakui adanya
badan hukum
sebagai subyek
hukum tetapi
hanya fungsifungsi sosial yang
harus
dilaksnakan.
Manuisa sajalah
sebagai subyek
hukum, lain dari
pada manusia
tidak ada subyek
hukum.

f) Teori Eggens
Menurut teori ini badan hukum
adalah suatu hulpfiguur
karena danya diperlukan dan
dibolehkan hukum, demi untuk
menjalankan hak-hak dengan
sewajarnya. Dalam hal-hal
tertentu keperluan itu
dirasakan, oleh karena hukum
hendak memperlakukannya
sesuatu rombongan orang yang
bersama-sama mempunyai
kekayaan dan tujuan tertentu
sebagai suatu kesatuan, karena
manusia tidak dapat berwenang
sendiri-sendiri bertindak dalam
rangkaian peristiwa-peristiwa
20
hukum itu.

1. BENDA

(ZAAK) SEBAGAI
OBYEK HUKUM
21

a. Beberapa Penjelasan
Obyek Hukum adalah segala sesuatu yang
berguna bagi subyek hukum
(manusia/badan hukum) dan yang dapat
menjadi pokok permasalahan dan
kepentingan bagi para subyek hukum,
oleh karenanya dapat dikuasai oleh
subyek hukum. Contoh: A dan B
mengadakan perjanjian jual beli rumah.
Rumah adalah obyek hukum.
22

b. Dasar Hukum
1) Buku II KUH Perdata, yang mengatur secara umum dan luas
tentang benda (zaak) yang terdiri dari benda berujud, benda
bergerak, benda tetap dan benda tak berujud.
2) Undang-undang Pokok Agraria (UU No. 5 tahun 1960).
3) Undang-undang No. 21 Tahun 1961 (UU tentang Merek
Perusahaan dan Merek Perniagaan).
4) Ordonantie No. 100 Tahun 1939, mengatur kapal terbang
sebagai benda tetap.
5) Buku II KUH Dagang, mengatur tentang benda-benda di laut
atau kapal. Kapal yang berukuran 20 m3 ke atas dimasukkan
sebagai benda tetap, sedangkan yang berukuran 20 m3 ke
bawah sebagai benda bergerak.
6) Auteurswet 1912, Staatblad Tahun 1912 No. 60, mengatur
tentang hak cipta.
23

c. Pembagian Benda Atau Zaak


1)Benda bertubuh atau benda berujud, benda
ini sifatnya dapat dilihat, diraba dan dirasakan
dengan panca indra. Benda ini dapat dibagi lagi
menjadi:
a) Benda bergerak atau benda tidak tetap
(roerende zaken), dapat dibagi:
)Benda yang dapat dihabiskan, misal
beras, minyak, bensin dsb
)Benda yang tidak dapat dihabiskan, mis:
mobil, perhiasan atau benda tetap dsb.
b) Benda bergerak atau benda tetap
(onroerende zaken), Contoh: rumah, tanah,
pabrik, kapal yang berukuran 20 m3 ke atas,
toko, gedung, sawah, pohon di ladang, kayu di
hutan dan barang-barang lain yang secara
prinsip terpaku atau tertancap pada tanah.

2) Benda tak bertubuh


atau tak berujud
(onlichamelijke
zaken). Benda ini
hanya dapat
dirasakan oleh panca
indra saja, tidak dapat
dilihat dan dirasakan.
Tidak dapat
direalisasikan dalam
kenyataan. Contoh:
merek, perusahaan,
paten, hak cipta,
musik lagu dsb.
24

2. MANUSIA

SEBAGAI
OBYEK HUKUM
25

a. Zaman Pendudukan
Pada dasarnya manusia dapat menjadi obyek
hukum sepanjang hak dan kewajibannya sebai
subyek hukum dilenyapkan atau dicabut.
Dalam keadaan demikian, manusia dianggap
sebagai benda yang dapat dijualbelikan, dapat
disewakan, disiksa bahkan dapat disembelih
seperti binatang tanpa adanya suatu
pembelaan. Keadaan semacam ini pernah
terjadi pada zaman perbudakan/sebelum abad
pertengahan sampai abad 17 18.
26

b. Pandangan Hukum Modern


Pada masa kini perbudakan sudah tidak ada lagi dan
dilarang. Setiap manusia mempunyai kepribadian yang
dijamin oleh hukum, sejak ia lahir hingga meninggal
dunia. Selama itu pula hak asasinya tidak boleh dilanggar
oleh siapapun. Jika ada orang yang memperlakukan orang
lain sebagai obyek hukum, maka ia dianggap telah
melanggar hak asasi manusia secara universal. Sila ke 2
Pancasila menegaskan bahwa manusia diakui sebagai
mahkluk Tuhan yang mempunyai harkat dan martabat
dan sama hak dan kewajibannya di hadapan Tuhan YME
tanpa membedakan suku, keturunan, agama dan
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial dan warna
kulit.
27

c. Pandangan Agama
Menurut ketentuan agama manapun, tidak
dibenarkan manusia diperlakukan dan
dianggap sebagai obyek hukum seperti
binatang. Manusia adalah mahkluk yang
sempurna di muka bumi ini, yang mempunyai
kedudukan lebih tinggi dari mahkluk lainnya
atau binatang.

28

PERISTIWA
HUKUM

1. PENGERTIAN
a. Menurut van
Apeldoorn
Peristiwa hukum
adalah peristiwa
yang berdasarkan
hukum
menimbulkan atau
menghapuskan
hak.

b. Menurut Bellefroid
Peristiwa hukum adalah
peristiwa sosial yang tidak
secara otomatis dapat
merupakan/menimbulkan
hukum. Suatu peristiwa dapat
merupakan peristiwa hukum
apabila peristiwa irtu oleh
peraturan hukum dijadikan
peristiwa hukum
30

2. MACAM-MACAM PERISTIWA HUKUM


a. Peristiwa menurut hukum dan peristiwa
melanggar hukum
Contoh:
. Kelahiran, kematian, pendudukan tanah, pencemaran laut.
. Lingkungan hidup, jual beli, sewa menyewa, pemberian kredit,
pembukaan rekening pada bank, perjanjian negara,
pembunuhan dll.
Peristiwa/kejadian itu dapat terjadi karena:
1) Perbuatan manusia
2) Keadaan
Suatu peristiwa dapat menimbulkan akibat hukum.
Contoh: Pasal 1239 KUH Perdata berbunyi: Tiap perikatan untuk
berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu apabila tidak
dipenuhi kewajiban itu oleh si berhutang maka ia berkewajiban
memberikan penggatian biaya, rugi dan bunga.
31

2. MACAM-MACAM PERISTIWA HUKUM


(L A NJUTAN)
b.Peristiwa hukum tunggal dan peristiwa
hukum majemuk
Peristiwa hukum tunggal, terdiri dari satu peristiwa saja.
Mis: Hibah (pemberian).
Peristiwa hukum majemuk, terdiri lebih dari satu
peristiwa. Mis:
Dalam perjanjian jual beli akan terjadi peristiwa tawar
menawar, penyerahan barang, penerimaan barang,
Sebelum perjanjian kredit akan terkjadi perundingan,
penyerahan uang, dan di pihak lain penyerahan barang
bergerak sebagai jaminan gadai. Dengan
pengembalian auang, maka di pihak lain berarti
32

2. MACAM-MACAM PERISTIWA HUKUM


(L A NJUTAN)
c. Peristiwa hukum
sepintas dan peristiwa
terus-menerus.
Peristiwa hukum sepintas,
seperti pembatalan
perjanjian, tawar menawar.
Peristiwa hukum terusmenerus, seperti perjanjian
sewa-menyewa. Uang sewa
menyewa berjalan
bertahun-tahun.

d. Peristiwa
hukum positif
dan peristiwa
hukum negatif

33

Click icon to add picture

34

TERI
MA
KASI
H

Anda mungkin juga menyukai