PENDAHULUAN
1.1. Profil Perusahaan
PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang
menyelenggarakan usaha jasa kepelabuhanan pada 4 (empat) provinsi yakni Propinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau. Didirikan dengan
Akte Pendirian/Anggaran Dasar yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, SH. pada tanggal 1
Desember 1992 sebagaimana dimuat dalam tambahan Berita Negara RI No. 8612 tahun 1994
beserta perubahannya, terakhir sebagaimana telah diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara RI tanggal 2 Januari 1999 No. 1 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akte
Notaris Agus Sudiono Kuntjoro, SH Nomor 1 tanggal 15 Agustus 2008 sebagaimana dimuat
dalam Berita Negara RI No.2 tanggal 6 Januari 2009 tambahan Berita Negara RI No.439 tahun
2009.
Pada saat ini PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengelola 14 (empat belas) Cabang
Pelabuhan, 11 (sebelas) Kawasan Pelabuhan, 4 (empat) Unit Usaha Pelabuhan dan 2 (dua)
Anak Perusahaan.
Untuk membantu kegiatan operasional peti kemas internasional dan mendukung keamanan
serta ISPS Code, BICT telah mengimplementasikan CCTV pada terminal peti kemas
internacional dan domestik.
1.2. Latar Belakang
BICT merupakan salah satu unit usaha yang dimiliki PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)
untuk melayani kegiatan operasional lalu lintas peti kemas dalam perdagangan internacional
maupun domestik. Untuk mendukung kegiatan operasional dan meningkatkan keamanan serta
ISPS Code, BICT telah mengimplementasikan CCTV di terminal internasional mulai tahun
2008 dan CCTV di terminal domestik tahun 2010.
Seiring dengan peningkatan volume transaksi dan lalu lintas peti kemas, maka kebutuhan
peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan serta keamanan juga bertambah. Di samping
itu, pihak manajemen juga membutuhkan peningkatan mutu keamanan guna memberikan rasa
nyaman kepada pengguna jasa yang akhirnya akan menimbulkan kepuasan pada pelanggan.
Untuk mendapatkan performa yang optimal dari pengoperasian CCTV, pihak Manajemen BICT
merencanakan pengadaan pekerjaan perawatan CCTV sehingga performa penggunaan CCTV
dan pengoperasiaannya terus dapat dipertahankan.
1.3. Kondisi Saat Ini
Saat ini CCTV sudah terpasang dibeberapa lokasi CY, Dermaga, gate dan gedung kantor
sebanyak 73 (tujuh puluh tiga) unit kamera yang terdiri dari :
NO
MERK
QTY
SAT
LOKASI
BOSCH
unit
CY dan
Dermaga
BOSCH
Unit
Gedung
Kantor
BOSCH
unit
Reservoir
BOSCH
19
Unit
Gate Baru
BOSCH
Unit
Gate Baru
BOSCH
Unit
Gate Baru
BOSCH
Unit
Gate Baru
BOSCH
Unit
Workshop
PIXORD
11
unit
CY, Dermaga
dan Gate Baru
10
PIXORD
unit
Gate Baru
11
EVERFOCUS
Unit
Gate Baru
12
NTIC
Unit
Gate Baru
13
PIXORD
unit
Gedung
Kantor
14
Unit
Gedung
Kantor
73
Unit
BICT
TOTAL CAMERA
CCTV yang berada di lokasi lapangan ada yang dipasang pada High Mast sebanyak 12 (dua
belas) unit yaitu pada HM.04, HM.05, HM.11, HM.13, HM.14, HM.19, HM.23, HM.24, HM.28,
HM.29, HM.31 dan HM.32 untuk perawatannya maka CCTV tersebut harus diturunkan
dengan menggunakan alat khusus milik BICT yang dikelola oleh Divisi Teknik. Dan CCTV
yang berada di lokasi pada Tiang Medium sebanyak 11 (sebelas) unit serta CCTV yang
berada di lokasi Indoor dan Wall Bracket sebanyak 50 (lima puluh) unit.
Untuk lebih jelas layout penempatan kamera CCTV adalah sebagaimana terdapat pada
Lampiran I, II, dan III
2.
3.
Menjaga kebersihan lensa dan covernya terhadap kondisi ekstrim dilingkungan laut agar
tetap selalu bersih dari debu, karat dan terjaga kondisi gambarnya dengan memberikan rust
protectant secara rutin.
3.2. Memeriksa jalur conector (kabeling) agar tetap baik resistensinya yang mana gambar bisa
terganggu / kabur, tidak jelas, hilang apabila pada conectornya berdebu, karat ataupun
membesar tahanannya diakibatkan cuaca ekstrim.
3.3. Mengukur stabilitas output keluaran untuk CCTV dan tegangan yang diakibatkan oleh sering
padamnya listrik dan rusaknya adaptor / power supply yang disebabkan mati/hidupnya
PLN/genset.
3.4. Melakukan refresh setiap saat (camera & server) yang dibutuhkan apabila sistem mengalami
stagnan di hub ataupun dibagian IP (Internet Protocol) yang diakibatkan oleh kondisi ekstrim
atau kelebihan bandwith pada System Memory Internal.
3.5. Rutin melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kabel dan grounding untuk mencegah
kerusakan fatal yang akan diakibatkan oleh induksi petir, air dan lain sebagainya.
3.6. Melakukan pengukuran secara rutin untuk Power Supply, adaptor ataupun hub yang terpasang
untuk menghindari rusaknya sistem yang lain karena rusaknya / naiknya tegangan listrik
(power supply).
3.7. Melakukan perawatan ataupun tunning untuk antena karena digunakan terus menerus dan
dapat mengakibatkan kegagalan sistem transmisi.
3.8. Melakukan perawatan 4 (empat) unit server yang digunakan untuk CCTV dan Database yang
meliputi kerusakan software akibat virus, system windows yang rusak, kesalahan pemakaian
yang mengakibatkan file terhapus/corrupt dan lain-lain.
3.9. Menempatkan minimal 1 (satu) orang teknisi di lokasi BICT selama jam kerja untuk
penanggulangan masalah teknis penggunaan CCTV.
3.10. Melakukan perbaikan baik Hardware maupun Software pada perangkat perangkat CCTV jika
terjadi kerusakan.
3.11. Apabila diperlukan penggantian suku cadang rekanan harus bersedia melaksanakan
penggantian terlebih dahulu.
3.12. Penggantian suku cadang dibuktikan dengan Berita Acara Kerusakan dan Berita Acara
Pemeriksaan Perbaikan dan barang bekas dikembalikan kepada penanggung jawab.
3.13. Pembayaran terhadap suku cadang yang diganti diluar masa garansi produk dilakukan oleh
penanggung jawab melalui restitusi pada saat perangkat CCTV yang rusak sudah
dikembalikan dan dapat berfungsi dengan baik.
3.14. Selama masa perawatan harus dapat menyediakan Backup unit yang setara untuk setiap
kerusakan unit sampai spare part/barang selesai dipesan atau di perbaiki.
3.15. Menjamin CCTV beroperasi 99.98 % 3 x 24 Jam untuk 12 (dua belas) unit camera yang di
lokasi High Mast.
3.16. Menjamin CCTV beroperasi 99.98% 2 x 24 Jam untuk 11 (sebelas) unit camera di Tiang
Medium.
3.17. Menjamin CCTV beroperasi 99.98% 1 x 24 Jam untuk 50 (lima puluh) unit camera di Indoor
dan Wall Bracket serta perangkat perangkat pendukung CCTV (Server, DVR, Media
Converter, Swicth Hub dan lainnya).
3.18. Memastikan aktifasi alamat www.bict.belawan.teleeye.net dan www.bict1.belawan.teleeye.net
selalu tersedia.
3.19. Daftar Perawatan Kamera CCTV pada TPK Internasional BICT adalah sebagaimana terdapat
pada Lampiran - IV
4.
WAKTU PELAKSANAAN
Pekerjaan perawatan CCTV akan berlangsung selama 12 (dua belas) bulan setelah SP3/Gunning
diterbitkan.
5.
6.
TENAGA AHLI
Tenaga ahli minimal yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan perawatan CCTV yaitu :
1.
2.
3.
Diutamakan memiliki sertifikat IVA atau BVMS yang dibuktikan dengan fotocopy sertifikat.
7.
Maret 2014
Diperiksa Oleh
Menejer TI
Dibuat oleh
Asmen Operasi & Dukungan Teknis
KHAIRI M.SRG
HARMAEN
Disetujui Oleh
General Manager