Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TERPADU


DI DESA BADAS KECAMATAN SUMOBITO
KABUPATEN JOMBANG

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Guna mencapai

target belajar serta kompetensi Prodi Profesi Ners mahasiswa

diharapkan memperoleh pengalaman nyata dalam menerapkan asuhan keperawatan


komunitas, praktek keperawatan keluarga dan komunitas melalui kegiatan pengembangan
pengorganisasian masyarakat.
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan
kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan secara lebih
aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti seluruh kegiatan
kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah kesehatan sampai
penanggulangan masalah dengan melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam
masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu; keluarga dan
kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapkan konsep kesehatan
dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat
profesional dan mempunyai potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi
yang harus dicapai, maka mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Angkatan 2011 melaksanakan Praktik Klinik
Keperawatan Komunitas di Dusun Kwadungan Desa Badas Kec. Sumobito Kab. Jombang
pada tanggal 4 April 2016 sampai 1 Mei 2016 dengan menggunakan 3 pendekatan, yaitu
pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat
1.2. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengalaman praktik klinik keperawatan komunitas, mahasiswa
mampu menerapkan asuhan kepeawatan komunitas pada setiap area pelayanan
keperawatan di komunitas dengan pendekatan proses keperawatan komunitas dan
pengorganisasian komunitas.
1.2.2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian di masyarakat sesuai komponen windsield survey.


b. Menentukan masalah keperawatan komunitas berdasarkan kepemilikan OMAHA.
c. Membuat perencanaan dan melaksanakan rencana asuhan keperawatan komunitas
dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat.
d. Melakukan evaluasi dan mendokumentasikan asuhan keperawatan komunitas.
e. Memahami pelaksanaan program-program puskesmas.

BAB II
TAHAP-TAHAP PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
2.1. Persiapan
Tujuan persiapan adalah mengajak partisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal
kegiatan,

selanjutnya

sampai

dengan

perencanaan

program,

pelaksanaan

hingga

pengembangan program kesehatan masyarakat. Kegiatan-kegiatan dalam persiapn social ini


lebih ditekankan kepada persiapan-persiapan yang harus dilakukan baik aspek teknis,
administrative dan program-program kesehatan yang akan dilakukan.
Tahap Pengenalan Masyarakat
Dalam tahap awal ini kita harus dating ke tengah-tengah masyarakat dengan hati yang
terbuka dan kemauan untuk mengenal masyarakat sebagaimana adanya, tanpa disertai
prasangka sambil menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Tahap ini dapat dilakukan baik melalui jalur formal yaitu dengan melalui system
pemerintahan setempat seperti Pamong Desa atau Camat, dan dapat juga dilakukan melalui
jalur informal misalnya wawancara dengan Toma, seperti Guru, Pemuka Agama, Tokoh
Pemuda, dll.
2.2. MMD 1
MMD I dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
a. Perkenalan dan warga memahami tujuan kegiatan mahasiswa dengan masyarakat desa
setempat
b. Mengenali masalah kesehatan 6 bulan terakhir
Adapun hasil dari MMD I yaitu
No
Tanggal
1.
6 April 2016
2.
7 April 2016
3.
7 April 2016
2.3. Pengkajian
Pengkajian dilakukan

Kelompok
1 (Dusun Badas & Dusun Gladakan)
2 (Dusun Balongrejo)
3 (Dusun Kwadungan)

Tempat
Rumah Bpk Isqak T
Balai Desa Badas
Balai Desa Badas

di desa Badas setelah dilkukan MMD I. Dilihat dari luas wilayah,

jumlah penduduk di desa Badas yakni:


No
1.
2.
3.
4.

Dusun
Badas
Gladakan
Balongrejo
Kwadungan

Jumlah KK
697 KK
176 KK
301 KK
149 KK

Berdasarkan hasil kesepakatan MMD I bahwa perhitungan jumlah KK akan dilakukan


dengan pengkajian dua metode yaitu:
No
1.

Dusun
Badas & Gladakan

Random

Metode
Sampling

menggunakan
penghitungan slovin

2.

Balongrejo & Kwadungan

Total sampling

Sehingga didapatkan hasil:


No
1. Badas
2. Gladakan

Dusun

Jumlah KK
158 KK
40 KK

dengan
rumus

3.
4.

Balongrejo
Kwadungan

301 KK
149 KK

2.4. Analisa Data


Analisa data dilakukan setelah pengumpulan data dari hasil pengkajian. Analisa data
dilakukan pada setiap dusun. Laporan dari dusun Kwadungan dan dusun Balongrejo
dianalisa bersamaan dan dijadikan menjadi satu laporan dikarenakan menggunakan teknik
pengambilan sample yang sama yakni total sampling. Hasil analisa dusun Gladakan dan
Dusun Badas dijadikan satu laporan dikarenakan menggunakan sampling yang sama yakni
random sampling.
2.5. MMD II
Tujuan MMD II adalah
a. Warga mengetahui hasil penyajian data di desa Badas
b. Warga dapat merumuskan masalah kesehatan komunitas di lingkungannya
c. Warga dapat memprioritaskan masaalah kesehatan komunitas di lingkungannya
d. Warga mampu menganalisa data kesehatan komunitas yang telah dikumpulkan
bersama
e. Warga dapat menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah kesehatan komunitas
di lingkungannya
No
1.
2.
3.
No.
1.

Tanggal
19 April 2016
20 April 2016
18 April 2016

Kelompok
1 (Dusun Badas & Dusun Gladakan)
2 (Dusun Balongrejo)
3 (Dusun Kwadungan)

Diagnosa

Rencana

Komunitas
Kurang
efektifnya

Indikator

Kegiatan
Pengaktifan 1. Seluruh remaja
kembali

posyandu

remaja dan

Gladakan

remaja akibat

pembentuka

kesadaran

remaja

remaja

1. Peserta
penyuluhan

dan

Dusun

sampai

acara

selesai
2. Remaja

dapat

Penanggung
Jawab
Tri Septi

menghadiri acara

posyandu

n kader

Kriteria Hasil

di Dusun Badas

kegiatan

kurang

Tempat
Rumah Bpk Isqak T
Balai Desa Badas
Rumah Bpk Solikan

2. Peserta mengikuti

menyebutkan

memperhatikan

dan

dengan cermat.

Andarwati

terhadap

menjelaskan

keikutsertaan

kembali

posyandu

tentang materi

remaja

penyuluhan

3. Kegiatan berjalan
dengan lancar
4. Peserta

antusias

terhadap

materi

penyuluhan

dan

bertanya
5. Peserta

akan

menghadiri
posyandu remaja
pada pertemuanpertemuan
selanjutnya
6. Terbentuk Kader
remaja
2.

di

posyandu remaja
7. Peserta

Innefektif

Penyuluhan

1. Seluruh warga

pemeliharaan

Kesahatan

di Dusun Badas

menghadiri acara

kesehatan

merokok

dan

penyuluhan

akibat

Dusun

Gladakan

sampai

kebiasaan
merokok baik

acara

selesai
2. Warga

dapat

8. Peserta mengikuti

dalam rumah

menyebutkan

memperhatikan

maupun luar

dan

dengan cermat.

rumah

menjelaskan
kembali
tentang materi
penyuluhan.

9. Kegiatan berjalan
dengan lancar
10.

Peserta

antusias terhadap
materi
penyuluhan
bertanya
11.

Peserta

dan

HB Defri
Aditya

mengerti

dan

memahami
bagaimana
bahaya merokok
dan harapan bisa
mengurangi
kebiasaan
merokok peserta
3.

Ketidakefektifa

Penyuluhan

1. Seluruh warga

n pemeliharaan

pengolahan

di Dusun Badas

memilah sampah

kesehatan

sampah

dan

organik

lingkungan

Dusun

Gladakan

1.Warga

dapat

Lutfiana

dan

anorganik

akibat
kuranganya

2. Warga

pengetahuan
tentang
pengolahan
sampah

dapat

2.Warga

dapat

menyebutkan dan

menjaga

menjelaskan

lingkungan

kembali tentang

disekitarnya

materi
penyuluhan

3.Warga

mampu

mengelola

dan

memanfaatkan
sampah disekitar
lingkungannya
Dusun Balongrejo
No.
Diagnosa
1

Keperawatan
Kurang
efektifnya

Rencana
Kegiatan
Pelatihan

1. Seluruh Remaja

Kader

yang berada di

kegiatan

Posyandu

posyandu

Remaja

remaja akibat

Indikator

Desa Badas
2. Remaja yang
aktif di Desa
Badas

Kriteria Hasil
1. Pesrta
menghadiri acara
pelatihan kader
posyandu remaja
2. Kegiatan berjalan
lancar

Penaggung
Jawab
Lilik
Agustina

kurang

3. Peserta antusias

kesadaran

terhadap materi

remaja

pelatihan
4. Pesrta dapat

terhadap

memahami isi

keikutsertaan

dari materi

posyandu

pelatihan kader

remaja
2

posyandu
1. Peserta

Ketidakefektifa

Pengobatan

1. Masyarakat

n pemeliharan

Gratis

mengerti

menghadiri

berapa

acara

kesehatan

(Baksos)

akibat Banyak

penyakit

Masyarakat

seperti

yang kurang

hypertensi

mengetahui

maupun

lancar
3. Masyarakat

reumatik
2. Masyarakat

antusias

tentang
informasi

mengerti

kesehatan

maupun

terutama

memahami

penyakit

tujuan dari

Ninik
Suhemi

penyuluhan
2. Kegiatan
berjalan

terhadap
acara
pengobatan
gratis

bebrapa
terapi yang
menjadi
pemilihan
Dusun Kwadungan
No.
Diagnosa

1.

Rencana

Komunitas

Kegiatan

Kesehatan

Penyuluhan

Lingkungan

tentang

(Pemilahan

pengelolaan

Sampah)

sampah
yang baik

Indikator

Kriteria Hasil

Penanggung
Jawab

Seluruh warga 12. Peserta mengikuti


di dusun
13. Peserta
Kwadunga
memperhatikan
n
dengan cermat
khususnya
Ibu-ibu.
14. Peserta
tidak

Fahmiatul
Fununi

dan benar

meninggalkan
tempat

2.

Penyalahgunaa

Penyuluhan

n Rokok

Seluruh warga
di dusun
Kwadunga
n
khususnya
Bapakbapak dan
Remaja
yang
merokok.

sebelum

bertanya
1. Peserta

Asmiul

mengikuti

Adhim

penyuluhan
dengan antusias
2. Peserta
memperhatikan
dengan cermat
3. Peserta
tidak
meninggalkan
tempat
bertanya

sebelum
dan

sebelum selesai.
4. Masyarakat sadar
akan

etika

merokok
2.6. MMD III
MMD III bertujuan untuk
a. Mempresentasikan hasil implementasi dan evaluasi
b. Memberikan pesan dan kesan
No
1.
2.
3.

Tanggal
28 April 2016
27 April 2016
27 April 2016

Kelompok
1 (Dusun Badas & Dusun Gladakan)
2 (Dusun Balongrejo)
3 (Dusun Kwadungan)
BAB III
PENUTUP

Tempat
Rumah Bpk Isqak T
Balai Desa Badas
Balai Desa Badas

3.1. Kesimpulan
Secara garis besar keberhasilan praktik profesi keperawatan komunitas yang dilakukan
oleh mahasiswa mempunyai tingkat keberhasilan 90%, hal ini dibuktikan dengan

meningkatnya pengetahuan warga tentang kebutuhan kesehatannya, antusiasme warga


dalam meningkatkan status kesehatannya.
3.2. Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktik profesi keperawatan komunitas dan
perkembangan bidang keperawatan itu sendiri maka disarankan:
a. Untuk optimalisasi persiapan mahasiswa, maka diharapkan adanya pembinaan dan
bimbingan yang intensif sebelum terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan yang
telah terstruktur rapid dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan maupun
b.

konsep-konsep keperawatan komunitas sendiri.


Untuk memperlebar jangkauan kerjasama dengan berbagai instansi

sehingga

mempermudah mahasiswa dalam pelaksanaan praktik profesi komunitas, maka


diharapkan adanya kerjasama antara mahasiswa FIK UNIPDU dengan pihak-pihak
terkait dengan model kontrak kerja/waktu tentang keberadaan praktikprofesi
c.

komunitas dan keluarga di wilayah kerja Puskesmas yang telah ditentukan.


Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal
tentang konsep keperawatan komunitas sehingga didapat optimalisasi kinerja dalam
melaksanakan praktik profesi komunitas dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai