Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN PERBANKAN

BAB VIII
SUKU BUNGA BANK

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, para pembaca dan mahasiswa diharapkan
dapat memahami dan menjelaskan kembali:

Pengertian Suku Bunga


Teori-Teori Tentang Suku Bunga
Faktor-Faktor Penentu Suku Bunga
Komponen Dalam Menentukan Suku Bunga
Macam-Macam Tehnik Penentuan Suku Bunga

8.1 Pengertian Suku Bunga


Pengertian bunga bank sangatlah beragam akan tetapi maksud dan tujuan
relatief sama, berikut ini dikemukakan beberapa pengertian tentang bunga bank;
1. Menurut Hubbard ( 1997 ) dalam Laksmono ( 2001), bunga adalah biaya
yang harus di bayar Borrower atas pinjaman yang di terima dan imbalan
Lender atas investasinnya. Suku Bunga mempengaruhi keputusan individu
terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menabung.
2. Menurut Kasmir (2004), bunga kredit dapat diartikan sebagai balas jasa
yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada
nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga bagi bank juga
dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang
memiliki simpanan) dan harga yang harus diterima oleh bank dari nasabah
yang memperoleh pinjaman.
BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 144

MANAJEMEN PERBANKAN
3. Menurut Sunariyah (2003:62), tingkat suku bunga dinyatakan sebagai
persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran
harga sumberdaya yang digunakan oleh debitur yang dibayarkan kepada
kreditur.
4. Sedangkan Boediono (2001:75) mengemukakan bahwa: Tingkat bunga
adalah sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu.
5. Menurut Kem dan Guttman (1992) seperti di uraikan Laksmono ( 2001 )
menganggap Suku Bunga merupakan sebuah harga dan sebagai mana
harga lainnya maka tingkat Suku Bunga, yaitu :
1. Suku bunga nominal, yaitu Suku Bunga yang dapat di amati di pasaran.
2. Suku bunga riil, yaitu suku Bunga yang secara konsep diukur tingkat
pengembaliannya setelah dikurangi inflansi.
3. Suku bunga jangka pendek, yaitu Suku Bunga yang jatuh tempo
( Maturity ) satu tahun atau kurang.
4. Suku bunga jangka panjang, yaitu Suku Bunga yang jatuh tempo
( Maturitty ) lebih dari satu tahu.
4.2 Teori-teori tentang Suku Bunga
Beberapa teori yang membahas tentang suku bunga dikemukakan berikut
ini, Boediono (1992 : 76) mengemukaakan bahwa ada beberapa teori mengenai
tingkat suku bunga, yaitu :
1.

Teori klasik, bunga harga dari penggunaan leanable fund. terjemahan


langsung dari istilah tersebut adalah dana yang tersedia untuk dipinjamkan.
Dalam satu periode, ada anggota masyarakaat yang menerima pendapatan
apa yang mereka perlukan untuk kebutuhan komsumsinya salama periode

BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 145

MANAJEMEN PERBANKAN
tersebut, mereka ini merupakan kelompok penabung, jumlah seluruh
simpanan mereka membentuk suplai atau penawaran akan lenable fund.
Apa bila tingkat suku bunga naik, maka penawaran (tabungan) akan naik
dan permintaa akan dana infestasi akan turun.
2.

Teori Keynessian, dalam teori Keynes tingkat suku bunga ditentuikan


oleh penawaran atau permintaan uang. Menurut teori ini ada 3 motif
(transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi) yang menjadi sumber timbunya
permintaan akan uang yang di beri nama liquide preference, yaitu bahwa
permintaan uang menurut teori Keynes berlandaskan konsep bahwa orang
pada umumnya menginginkan tetap liquide untuk memenuhi 3 motif
tersebut

3.

Sintesis Klasik dan Keynessian, perbedaan yang nampak mendasar


antara jawaban klasik dan Keynesian mengenai mengapa ada bunga yaitu
pada klasik menekankan bahwa bunga timbul karena adanya uang yang
produtif artinya dengan adanya uang produtif artinya dengan adanya dana
di tangan seseorang pengusaha bias menambaha alat produkisnya yang
bisa menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi sedangkan menurut
Keynesian, uang bisa produktif dengan berspekulasi di pasar modal dengan
kemungkinan memperoleh keuntungan.

8.2 Faktor-Faktor Penentuan Suku Bunga


Agar keuntungan yang diperoleh dapat maksimal maka pihak manajemen
bank harus pandai dalam menentukan besar kecilnya suku bunga. Hal ini
disebabkan apabila satu dalam menentukan besar kecil komponen suku bunga
BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 146

MANAJEMEN PERBANKAN
maka akan dapat meningkatkan pendapatan bank itu sendiri. Terdapat
beberapa factor yang mempengaruhi penentuan suku bunga simpanan maupun
pinjaman.
Menurut Kasmir (2004) mengemukakan bahwa faktor-faktor utama yang
mempengaruhi besar kecilnya pentuan suku bunga secara garis besar sebagai
berikut:
1.

Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana (jumlah simpanan sedikit), sementara
permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan bank agar dana
tersebut cepat terpenuhi adalah dengan meningkatkan tingkat suku bunga
simpanan. Dengan meningkatnya suku bunga simpanan akan menarik
nasabah untuk menyimpan dananya di bank.

2.

Kebijaksanaan pemerintah
Dalam arti baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman tidak boleh
melebihi yang ditetapkan pemerintah.

3.

Target laba yang diinginkan


Merupakan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang
diingankan besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula
sebaliknya.

4.

Jangka waktu

BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 147

MANAJEMEN PERBANKAN
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi
bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa
mendatang.
5.

Kualitas jaminan
Semakin liquid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit
yang dibebankan.

6.

Reputasi perusahaan
Reputasi perusahaan atau bonafiditas perusahan yang akan memperoleh
kredit juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan
nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko
kredit macet dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.

7.

Produk yang kompetitif


Maksudnya adalah produk yang dibiayai kredit tersebut laku dipasaran.
Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah
dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.

8.

Hubungan baik.
Dalam praktinya pihak bank menggolongkan nasabahnya menjadi dua yaitu
nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini
didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan
terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik

BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 148

MANAJEMEN PERBANKAN
dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun
berbeda dengan nasabah biasa.
9.

Persaingan
Dalam kondisi tidak stabil, dan kekurangan dana sementara tingkat
persaingan semakin ketat, maka bank harus bersaing keras dengan bank
lainnya.

10.

Jaminan Pihak Ketiga


Biasanya pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi
kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank,
sehingga bunga yang dibebankan juga berbeda.
Menurut Edward dan Khan ( 1985 ) mengindetifikasikan factor penentu

suku bunga menjadi dua, yaitu :


a. Faktor Internal meliputi pendapatan nasional, jumlah uang beredar ( JUB ),
dan Inflasi yang diharapkan.
b. Faktor Eksternal merupakan penjumlahan Suku Bunga luar negeri dan
tingkat perubahan nilai tukar valuta asing yang diharapkan.
8.4 Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit
Komponen-komponen dalam menentukan bunga kredit menurut Kasmir
(2004) antara lain:
1. Total Biaya Dana (cost of fund)
Merupakan biaya untuk memperoleh simpanan setelah ditambah dengan
cadangan wajib (reserve requirement) yang ditetapkan pemerintah. Biaya
dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk
BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 149

MANAJEMEN PERBANKAN
memperoleh dana melalui produk simpanan. Semakin besar/mahal bunga
yang dibebankan, maka semakin tinggi pula biya dananya.
2.

Biaya Operasi
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan
kegiatan operasi. Biasanya terdiri dari biaya gaji, biaya adminstrasi, biaya
pemeliharaan dan biaya-biaya lainnya.

3. Cadangan Resiko kredit Macet


Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang diberikan, karena
setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu resiko tidak terbayar.
Resiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena
ini

pihak

bank

perlu

mencadangkannya

sebagai

sikap

bersiaga

menghadapinya.
4. Laba Yang Diinginkan
Merupakan laba atau keuntungan yang ingin diperoleh bank dan biasanya
dalam presentase tertentu. Penentuan besarnya laba juga sangat
mempengaruhi besarnya bunga kredit. Dalam hal ini biasanya bank
disamping melihat kondisi pesaing juga melihat kondisi nasabah apakah
nasabah utama atau bukan dan juga melihat sector-sektor yang dibiayai,
misalnya proyek pemerintah untuk pengusaha kecil, maka labanya pun
berbeda dengan yang komersil.
5. Pajak
Merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang
memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 150

MANAJEMEN PERBANKAN

8.5 Macam-Macam Teknik Penentuan Suku Bunga


Beberapa teknik-teknik penentuan suku bunga adalah sebagai berikut:
1. Flate rate.
Merupakan perhitungan suku bunga yang tetap setiap periode, sehingga
angsuran setiap periode pun tetap sampai pinjaman tersebut lunas.
Jenis flate rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif.
2. Sliding rate.
Merupakan pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa
pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabahnya setiap
bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi
pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Sliding rate ini biasanya
diberikan kepada sektor produktif, dengan maksud nasabah merasa tidak
terbebani oleh pinjaman.
3. Floating rate.
Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan
tingkat suku bunga pada bulan yang bersangkutan. Dalam perhitungan
model ini suku bunga dapat naik atau turun atau tetap setiap periodenya.
Begitu pula dengan jumlah angsuran yang dibayar sangat tergantung dari
suku bunga pada bulan yang bersangkutan
Dalam kegiatan perbankan konvensional sehari-hari, ada 3 macam bunga
yang diberikan bank kepada nasabahnya (Kasmir,2004:152,yaitu):

BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 151

MANAJEMEN PERBANKAN
1.

Bunga simpanan, merupakan harga beli yang harus di bayar bank


kepada nasabah pemilik simpanan. Bunga ini diberikan sebagai ransangan
atau balas jasa kepada nasabah yang menyimpan uangnya di bank

2.

Bunga pinjaman merupakan bunga yang di bebankan kepada peminjam


atau harga jual yang harus di bayar oleh nasabah kepada bank. Bagi bank
bunga pinjaman harga jual. Contoh harga jual adalah bunga kredit
konsumtif.

3.

Biaya-biaya, ditentukan oleh bank seperti biaya administrasi, biaya kirim,


biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran dan biaya-biaya lain yang dikenal
dengan nama fee based.
Ketiga macam bunga ini merupan komponan utama faktor biaya dana yang

harus di keluarkan oleh bank kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman dan
biaya merupakan pendapatan bank yang diterima dari nasabah. Baik bunga
simpanan maupun pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama
lain. Sebagai contoh, jika bunga simpanan tinggi maka secara otomatis bungan
pinjaman kredit ikut naik dan demikian pula sebaliknya.

8.5 Contoh Penentuan Suku Bunga


1. Flat Rate (bunga tetap)
Perhitungan bunga didasarkan pada plafond kredit dan besarnya bunga yang
dibebankan dialokasikan secara proporsional sesuai dengan jangka waktu
kredit. Dengan cara ini, jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit setiap
bulan sama besarnya.
BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 152

MANAJEMEN PERBANKAN

Rumus:

Total Bunga

= PxIxN

Bunga Perbulan

= total bunga / B

Besar Angsuran

= (P + total bunga) / B

Keterangan :

P : Pokok kredit

I : Suku bunga per tahun

N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun

B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan

Perhitungan:
Total Bunga

= Rp 12.000.0000,061

Bunga per Bulan = Rp 720.000 : 12

= Rp 720.000,= Rp

60.000,-

Besar Angsuran = (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12 = Rp 1.060.000,-

Tabel 3. Contoh perhitungan bunga flat rate (bunga tetap)


Bulan

Saldo

1
2

12.000.000
11.000.000

Angsuran

Angsuran

Jumlah

Pokok
1.000.000
1.000.000

Bunga
60.000
60.000

Angsuran
1.060.000
1.060.000

BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 153

MANAJEMEN PERBANKAN
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

2.

10.000.000
9.000.000
8.000.000
7.000.000
6.000.000
5.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
Jumlah

1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
12.000.000

60.000
60.000
60.000
60.000
60.000
60.000
60.000
60.000
60.000
60.000
720.000

1.060.000
1.060.000
1.060.000
1.060.000
1.060.000
1.060.000
1.060.000
1.060.000
1.060.000
1.060.000
12.720.000

Sliding Rate (Bunga Efektif)


Perhitungan bunga dilakukan setiap akhir periode pembayaran angsuran.

Pada perhitungan ini, bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulannya
sehingga bunga yang dibayar debitur setiap bulannya semakin menurun.
Dengan demikian, jumlah angsuran yang dibayar debitur setiap bulannya akan
semakin mengecil.

Rumus : Bunga per Bulan = SA x I/12


Keterangan :

SA : Saldo Akhir Periode

: Suku bunga per tahun

Perhitungan:

BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 154

MANAJEMEN PERBANKAN
Bunga bulan pertama

= Rp 12.000.00012%/12 = Rp

Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12

120.000,-

= Rp 1.000.000,-

Tabel 4. Contoh perhitungan bunga sliding rate (bunga efektif)

Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

3.

Saldo
12.000.000
11.000.000
10.000.000
9.000.000
8.000.000
7.000.000
6.000.000
5.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
Jumlah

Angsuran

Angsuran

Jumlah

Pokok

Bunga

Angsuran

1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
12.000.000

120.000
110.000
100.000
90.000
80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
780.000

1.120.000
1.110.000
1.100.000
1.090.000
1.080.000
1.070.000
1.060.000
1.050.000
1.040.000
1.030.000
1.020.000
1.010.000
12.780.000

Suku Bunga Mengambang (Floating Rate)


Pada suku bunga yang bersifat mengambang,

besarnya bunga yang

harus dibayar debitur dapat berubah sesuai dengan tingkat suku bunga yang

BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 155

MANAJEMEN PERBANKAN
ditetapkan oleh bank. Dengan demikian apabila suku bunga yang disepakati
pada awal perjanjian adalah sebesar 12%, maka selama jangka waktu kredit
suku bunga dapat turun menjadi 10% atau bahkan naik menjadi 15%.

4.

Bunga Anuitas
Jumlah angsuran bulanan yang dibayar debitur tidak berubah selama

jangka waktu kredit. Namun demikian komposisi besarnya angsuran pokok


maupun angsuran bunga setiap bulannya akan berubah dimana angsuran
bunga akan semakin mengecil sedangkan angsuran pokok akan semakin
membesar.

Rumus

: Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12) m)

Keterangan :

P : PokokKredit

I : Suku bunga per tahun

m : Jumlah periode pembayaran (bulan)

Perhitungan:
Angsuran bulanan = Rp 12.000.00012%/121/1-(1/(1+12%/12)12 ) = Rp
1.066.183,519

BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 156

MANAJEMEN PERBANKAN

Tabel 5. Contoh perhitungan bunga anuitas

Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Saldo
12.000.000
11.045.000
10.082.000
9.111.188
8.132.366
7.145.603
6.150.898
5.148.251
4.137.662
3.119.130
2.092.271
1.050.523
Jumlah

Angsuran

Angsuran

Jumlah

Pokok
954.995
962.937
970.880
978.822
986.763
994.705
1.002.647
1.010.589
1.018.532
1.034.416
1.042.348
1.050.298
12.000.000

Bunga
111.189
103.247
95.304
87.362
79.421
71.479
63.537
55.595
47.652
31.768
23.836
15.886
794.208

Angsuran
1.066.184
1.066.184
1.066.184
1.066.184
1.066.184
1.066.184
1.066.184
1.066.184
1.066.184
1.066.184
1.066.184
1.066.184
12.794.208

8.7 SOAL LATIHAN


BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 157

MANAJEMEN PERBANKAN
1. Jelaskan pengertian suku bunga bank?
2. Sebutkan dan jelaskan teori-teori tentang suku bunga?
3. Sebutkan teori tentang suku bunga yang paling tepat diterapkan dengan
kondisi saat ini? Apa alasannya?
4. Jelaskan faktor-Faktor penentu suku bunga?
5. Sebutkan komponen dalam menentukan suku bunga?
6. Jelaskan macam-macam tehnik penentuan suku bunga?

BAB VIII PENETUAN SUKU BUNGA BANK

Page 158

Anda mungkin juga menyukai