Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(1114500076)
(1114500045)
(1114500101)
Kelas
: 3-D BK
Dosen Pengampu
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat
limpahan
dan rahmat-Nya
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................
Kata Pengantar......................................................................................
ii
Daftar Isi...............................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan.......................................................................................
D. Metode Penelitian .
BAB II PEMBAHASAN
A. Nama Pendekatan dan Tokoh....................................................
10
13
14
16
B. Saran.........................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
mampu
memahami
Peran
konseling
dalam
contoh
penerapan
penulisan
makalah
ini
adalah
dengan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
realitas
yang
menguraikan
prinsip-prinsip
dan
psikoterapi,
konseling,
pengajaran,
kerja
kelompok,
diperkenalkan
perhatiannya
dengan
oleh
terhadap
kelakuan
memperhatikan
melakukan
hal
yang
William
tiga
baik
Glasser
yang
hal
bertanggung
(3-R):
(do right),
memusatkan
realitas
dan
jawab,
(reality),
tanggungjawab
(responsiblility).
Individu harus berani menghadapi realitas dan bersedia untuk
tidak mengulangi masa lalu. Hal penting yang harus dihadapi
seseorang adalah mencoba menggantikan dan melakukan intensi
untuk masa depan. Seorang terapis bertugas menolong individu
membuat rencana yang spesifik bagi perilaku mereka dan
membuat sebuah komitmen untuk menjalankan rencana-rencana
yang telah dibuatnya. Dalam hal ini identitas diri merupakan satu
hal penting kebutuhan sosial manusia yang harus dikembangkan
melalui interaksi dengan sesamanya, maupun dengan dirinya
sendiri. Perubahan identitas biasanya diikuti dengan perubahan
perilaku di mana individu harus bersedia merubah apa yang
dilakukannya dan mengenakan perilaku yang baru. Dalam hal ini
terapi realitas dipusatkan pada upaya menolong individu agar
dapat memahami dan menerima keterbatasan dan kemampuan
dalam dirinya.
2. Biografi
William
Glasser
mengembangkan
adalah
konseling
seorang
realitas
pada
psikiater
tahun
yang
1950-an.
praktek
psikiatri
yang
telah
ada
dan
dia
beberapa
waktu
melakukan
praktek
pribadi
(love
and
belonging),
kebutuhan
kekuasaan
memilih
tindakan
yang
akan
dilakukan
untuk
prinsip
tanggung
jawab
(responsibility),
10
2. Identitas
Keberhasilan
(Success
Identity)
dan
dari
konseling
realitas
adalah
agar
individu
berasumsi
bahwa
bentuk-bentuk
gangguan
11
para
klien
tidak
mencari
suatu
pengulangan
realitas
menekankan
aspek-aspek
asapek-aspek
ketaksadaran.
kesadaran,
Terapi
realitas
realitas
mengingatkan
menghapus
bahwa
hukuman.
pemberian
hukuman
Glasser
guna
kegagalan
melaksanakan
rencana-rencana
12
(1965,
kemampuan
hlm.
untuk
13)
mendefinisikan
memenuhi
sebagai
kebutuhan-kebutuhan
dia
realitasnya,
tidak
tidak
dapat
dapat
melihat
melihat
sesuatu
sesuai
dengan
sesuatu
sesuai
dengan
jawab
dan
realitas.
psikologisnya,
yang
mencangkup
13
kebutuhan
untuk
bisa
diubah
hanya
dengan
perubahan
identitas.
Pandangan terapi realitas menyatakan bahwa, karena individuindividu bisa mengubaha cara hidup, perasaan, dan tingkah
lakunya,
maka
merekapun
bisa
mengubah
identitasnya.
tanggung
jawab
untuk
menerima
konsekuensi-
segala
resiko
yang
ada,
sesuai
dengan
rencana-rencana
nyata
dan
14
realistik
4. Perilaku
yang
sukses
dapat
dihubungkan
dengan
konselor
kepada
klien.
Perhatian
itu
15
terhadap
pengalaman-pengalaman
yang
pentingnya
jawab
harus
dilanjutkan
dengan
saja
tidak
klien
cukup.
bahwa
sangat
Konselor
kepuasaan
ditentukan
oleh
terus
atau
komitmen
pelaksanaan rencana-rencananya.
g. Tidak menerima dalih
Adakalanya renacana yang telah disusun dan telah
ada komitmen klien untuk melaksanakan, tetapi tidak
dapat dilaksanakan atau mengalami kegagalan. Pada
saat itu konselor perlu membantu rencana dan mebuta
komitmen baru Untuk melaksanakan upaya lebih
lanjut.
16
dan
menggunakan
sebagai
metapor
bagian
yang
yang
Perilaku-perilakunya,
17
dan
tanggung
jawab
bagi
perilakunya
sendiri.
menurunkan
barbagai
bentuk
perilaku
negatif
18
perlu
menggunakan
kata
memarahi,
bahwa
emosi-emosi
tersebut
bukan
realitas
bergantung
pada
terciptanya
suatu
dua
arah.
Pendekatan
ini
mempunyai
19
reinforcement
jika
tidak
tepat
dapat
mengakibatkan kecanduan/ketergantungan.
b) Kelebihan:
1. Terapi realitas
ini
fleksibel
dapat
diterapkan
dalam
realitas
penyimpangan
tepat
diterapkan
perilaku,
dalam
penyalahgunaan
perawatan
obat,
dan
jawab
dan
penyimpangan kepribadian.
3. Terapi
realitas
meningkatkan
tanggung
mengenai
kepribadian
dipengaruhi
oleh
adalah
orang
yang
20
tidak
rajin
dan
disiplin
di
21
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Terapis Realita berfungsi sebagai guru dan seorang
model dalam membantu para klien mengevaluasi apa yang
sedang mereka lakukan dan apakah tingkah laku mereka
dapat
memenuhi
kebutuhan
dasar
mereka
tanpa
yang
lebih
baik
dan
lebih
efektif
dan
untuk
mendapatkan pengendalian diri yang lebih efektif. Orangorang yang bertanggungjawab atas hidup mereka dan
bukan korban keadaan diluar kendali mereka. Sehingga,
praktisi terapi realita berfokus apa yang mampu dan ingin
dilakukan saat ini oleh para klien cara untuk merubah
tingkah laku mereka. Para praktisi mengajarkan para klien
cara untuk membuat hubungan yang penting dengan orang
lain. Terapis terus meminta klien untuk mengevaluasi
kefektifan apa yang sedang mereka pilih dilakukan untuk
menentukan apakah ada kemungkinan pilihan yang lebih
baik.
Praktik terapi realita bekerja bersama dua komponen yaitu
lingkungan konseling dan prosedur-prosedur khusus yang
mendorong perubahan tingkah laku. Proses terapis ini
membantu para klien merubah arah untuk mendapatkan
apa yang mereka inginkan. Tujuan terapi realita meliputi
perubahan tingkah laku, pembuatan keputusan yang lebih
baik, meningkatkan hubungan yang penting, meningkatkan
22
apa
yang
disarankan
dapat
memberikan
realitas
merupakan
konseling
yang
dimana
23
DAFTAR PUSTAKA
Gunarso, singgih. 1992. Konseling dan psikoterapi.Jakarta : BKPBM
Fauza, Lutfi. Pendekatan pendekatan Konseling Individual. Malang : Elang Mas
Noor, Fatimah.2013. Teori Konseling Realitas. http://:WWW.google.com
( dikutip tanggal 8 November 2015 )
Corey, Gerald. 1988. Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung:
Eresco.
http://counseling-realitas-dalam-kelompok.html
24