Anda di halaman 1dari 3

EVOLUSI SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM

(AAS Atomic Absorption Spectroscopy)


Studi logam pada komposisi bahan merupakan cabang tertua dari kimia analitik. Teknik gravimetri
sampai saat ini masih menjadi tulang punggung dari sebagian besar laboratorium pada pendidikan sarjana
tetapi metode instrumental cepat menggantikan teknik tersebut karena kecepatannya dan ketepatannya
dalam analisis. Spektroskopi Penyerapan Atom (AAS) sampai hari ini masih mempertahankan
kecanggihannya pada sebagian besar laboratorium akademis dan industry karena keterjangkauannya dan
berbagai aplikasinya.
Bunsen dan Kirchhoff mempelajari spectrum natrium hingga dapat menyimpulkan bahwa setiap elemen
memiliki spectrum yang unik dalam fase uap. Hal tersebut juga menyiratkan bahwa logam dalam keadaan
atom dapat menyerap radiasi pada panjang gelombang yang sama saat elemen memancarkan spectrum
tersebut. Hal tersebut menjadi prinsip terciptanya AAS. Pada tahun 1859 Kirchhoff menunjukkan bahwa
garis-garis Fraunhofer dalam spectrum matahari merupakan garis-garis atom karena adanya
terkandungnya berbagai elemen dalam atmosfer matahari.
Asal mula analisis spektrokimia yaitu dari kerja keras Bunsen dan Kirchhoff, namun hanya berhasil
menemukan sedikit aplikasinya hingga tahun 1930-an. Pengkajian AAS modern baru dimulai tahun 1955
oleh sebuah tim ilmuan Australia yang dipimpin Alan Walsh di CSIRO divisi fisika kimia. Walsh
menyarankan penggunaan lampu katoda berongga untuk memberikan panjang gelombang yang tepat dan
penggunaan api untuk menghasilkan atom netral yang akan menyerap radiasi yang terjadi sebanding
dengan konsentrasi pada jalur yang dilalui.
Awalnya, instrument ini tidak memiliki banyak keterbatasan, tetapi teknisnya memiliki keterbatasannya
sendiri.
1. Api bukan merupakan alat pembakar yang ideal karena atomisasi hanya sebagian, hilangnya
sensitivitas akibat gangguan-gangguan, dan hanya sebagian kecil sampel yang mencapai api
karena adanya nebulisasi dan juga berlalu dengan cepat melalui jalan cahaya.
2. Sampel harus berwujud cair, oleh karena jika sampel dalam bentuk padatan harus melalui proses
pre-treatment dan digestion (pencernaan)
3. Hanya satu elemen yang dapat dianalisis dalam satu waktu.
Pada AAS modern, kemajuan bidang elektronik dan otomatisasi tidak dapat menghilangkan keterbatasan
tersebut namun memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan uji bahan dalam laboratorium melalui
fitur,
1. Pengenalan nitrous oxide-asetilena api oleh Willis pada 1965. Penemuan tersebut memperpanjang
jumlah elemen yang dapat ditentukan karena suhu api yang lebih tinggi.
2. Pengenalan teknik sepeerti analisis merkuri hidrida yang berakurasi lebih besar dan presisi untuk
menganalisis logam Hg, Pb, Sn, As, dan lainnya.
3. Sumber energy tinggi seperti lampu discharge electrodeless untuk analisis elemen volatil.
4. Lampu multielemen untuk analisis yang lebih cepat dari jumlah elemen dalam sebuah sampel.
Batavia Lab mendistribusikan alat-alat dan kebutuhan laboratorium yang
menjalankan usahanya di bawah manajemen PT. Sentral Laborindo
Pratama. Berbagai kebutuhan laboratorium yang kami supply antara lain
mikroskop, timbangan analitik, fumehood, pH meter, centrifuge,
homogenizer, hotplate, batu timbang, stirrer, dan kebutuhan laboratorium
lainnya.

Website: www.batavialab.com
Twitter: @batavialab
Facebook: Batavia Lab

5. Pengenalan teknik koreksi latarbelakang.


6. Multilamp holders untuk mempercepat pemanasan sebelum analisis.
Beberapa produsen alat laboratorium yang memiliki reputasi dan memanfaatkan fitur-fitur canggih
tersebut dan kompetitif antara lain; Perkin Elmer, Thermo Fischer Scientific, Buck Scientific, Shimadzu,
Aurora Instruments.

PENGANTAR KOMPONEN AAS


Serapan atom terjadi ketika sebuah atom dalam keadaan dasarnya menyerap cahaya pada panjang
gelombang tertentu. Jumlah cahaya yang diserap diatur oleh hukum Beer Lambert. Jumlah cahaya yang
diserap akan meningkat seiring peningkatan jumlah atom dari elemen pada jalur cahaya tersebut. Bagian
komponen dari AAS mirip dengan spektrophotometer UV-Vis karena keduanya memiliki prinsip
beroperasi yang sama. Perbedaan yang mendasar yaitu sampelnya berupa sumber atomisasi.
Sumber Cahaya

Sumber Cahaya Lampu Katoda Berongga


Sumber cahaya yang umum digunakan adalah lampu katoda berongga. Lampu katoda berongga
ini berbeda untuk setiap elemen yang ingin ditentukan. Katoda terbuat dari logam yang sama
dengan elemen yang akan diperiksa dalam sampel. Lampu elemen tunggal biasa digunakan
meskipun lampu multielemen dapat digunakan. Lampu dibuat dari kaca dengan jendela berbahan
kuarsa dan diisi dengan gas inert seperti argon.
Sumber Cahaya Lampu Electrodeless Discharge
Lampu ini digunakan untuk elemen yang bersifat volatile seperti As, Sb, Sn, Cd, Pb, dan lainnya.

Sistem Pembakar (Burner System)


Perakitan burner terdiri dari nebulizer untuk mengurangi sampel cair menjadikannya bentuk aerosol.
Ruang semprot dan kepala burner digunakan untuk menghasilkan api sehingga mengashilkan atom dari
unsur yang sama dalam sebuah sampel.
Monokromator
Sebuah monokromator menyebarkan sinar dan memungkinkan panjang gelombang dipilih untuk
mencapai detector.
Detektor
Detektor yang umum digunakan adalah tabung photomultiplier yang menghasilkan sinyal proporsional ke
sejumlah cahaya yang diterima olehnya.
Pada bagian ini Anda akan diperkenalkan dengan dua konfigurasi kerja, yaitu single beam instrument dan
double beam instrument.

Single Beam Instrument

Batavia Lab mendistribusikan alat-alat dan kebutuhan laboratorium yang


menjalankan usahanya di bawah manajemen PT. Sentral Laborindo
Pratama. Berbagai kebutuhan laboratorium yang kami supply antara lain
mikroskop, timbangan analitik, fumehood, pH meter, centrifuge,
homogenizer, hotplate, batu timbang, stirrer, dan kebutuhan laboratorium
lainnya.

Website: www.batavialab.com
Twitter: @batavialab
Facebook: Batavia Lab

Cahaya dari sumber dimodulasi secara elektronik atau dipotong secara mekanis dengan alat
rotating chopper. Hal tersebut membantu mengisolasi dan mengeluarkan emisi yang ada pada
sampel dari cahaya yang dipancarkan oleh sumber. Panjang gelombang tertentu diisolasi oleh
monokromator diteruskan ke detector dan sinyal listrik yang dihasislkan sebanding dengan
konsentrasi elemen dalam sampel.

Double Beam Instrument

Sinar dari sumber dibagi menjadi dua oleh chopper. Satu lewat langsung melalui api dan lainnya
lewat disekitar api. Respon detector menunjukkan perbandingan dari sampel dan reference beam
atau sinar yang tidak melewati api. Fluktuasi intensitas cahaya dieliminasi secara elektronik untuk
mendapatkan keandalan yang lebih besar dari hasil. Meskipun sensitivitasnya lebih rendah dari
single beam, tetapi penerimaan konfigurasinya yang popular karena keuntungan dari proses
penghapusan perubahan yang terjadi pada latar belakang dalam alat penyemprot.

Batavia Lab mendistribusikan alat-alat dan kebutuhan laboratorium yang


menjalankan usahanya di bawah manajemen PT. Sentral Laborindo
Pratama. Berbagai kebutuhan laboratorium yang kami supply antara lain
mikroskop, timbangan analitik, fumehood, pH meter, centrifuge,
homogenizer, hotplate, batu timbang, stirrer, dan kebutuhan laboratorium
lainnya.

Website: www.batavialab.com
Twitter: @batavialab
Facebook: Batavia Lab

Anda mungkin juga menyukai