Anda di halaman 1dari 2

PETROPHYSICAL ANALYSIS WORKFLOW

Las Data merupakan data file yang telah ada sebelum melakukan proses logging
Enviromental correction tahap selanjutnya setelah las data pada proses ini dilihat data
yang ada pada las data pada kondisi dilapangan misalkan pada kondisi lubang bor
open hole dilihat ketebalan semen atau jenis semen yang digunakan seperti jenis
semen yang menggunakan kcl lebih susah untuk log menghantarkan radioaktif
sedangkan menggunakan potasium lebih mudah lalu pada case hole dillihat hale size
dan mud weight juga casing size dan casing weightnya.
Log normalization setelah dilakukannya enviromental correction dilakukan
normalization agar data data yg telah di koreksi tidak jauh beda dgn data sebelumnya
maka di lakukan lah normalisasi agar data-datanya semakin tepat.
Badhole dan coal logic pada proses ini data data yang meurut proses dari awal tidak
penting di hilangkan agar tidak mengaruh dengan data lain seperti misalkan didalam
lubang bor terdapat kerusakan casing.
Penetuan shale volume pada penentuan shale volume pertama yang dilakukan
membaca GR frequensi setelah itu melakukan mengukur GR max dan juga GR min
setelah semuanya di didapat lalu menghitung volume shale yaitu dengan mengunakan
rumus atau apa bila menggunkan sofwere volume shale akan keluar data nya sendiri :
VSH =

GR readGR min
GR maxGr min

Vp Vb Vm

Vb
Vb

Porosity pennetuan porosity yaitu menggunakan log NPHI dan


RHOB xplot disini dilihat log neotron dan density harus saling bersilangan dalam
artian nilai neotron harus lebih kecil dan densitas harus besar setelah itu didalam
sofwere nilai yg kita lihat dari NPHI dan RHOB saling bersilangan langsung keluar
sedangkan apabila menggunakan rumus posositas :

Water saturasi dilihat dengan mengguanakn picket plot dimana plot ini adalah antara
porosity dan resistivity yang mana pembacaan water saturasi dilihat dalam plot yaitu
mencari resistivitynya kecil sedangkan porositynya besar lalu di dapat Rw nya lalu
setelah mendapatkan Rw bisa langsung dapat dilihat saturasi air apa bila
menggunakan sofwere sedangkan menggunakan rumus yaitu :
n a RW
Sw =
m Rt

a, m, dan n (SCAL) , Rw ( WATER ANALYSIS) , DST RESULT ( TEST DATA )

semua data tersebut di peroleh dari data pemboran sebelum dilakukannya logging

disini sebenarnya sudah dapat bisa menentukan saturasi air namun pada proses
logging juga dilakukan agar data tersebut lebih valid, pada PHI dan Sw data data
tersebut di machingkan.

Anda mungkin juga menyukai