Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

KONSEP PANGAN FUNGSIONAL


MATA KULIAH TEKNOLOGI PANGAN FUNGSIONAL

Oleh :
BELLA CITA MAHARANI
111710101057

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

KONSEP PANGAN FUNGSIONAL

A. Pengertian Konsep Pangan Fungsional (sumber dalam dan luar


negeri)
Konsep pangan fungsional didefinisikan sebagai pangan yang
mengandung komponen bioaktif secara fisiologis, dan digunakan untuk
pencegahan atau penyembuhan sesuatu penyakit, atau untuk mencapai
kesehatan tubuh yang optimal. Beberapa definisi mengenai pangan
fungsional menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1. Menurut (Muchtadi,2002)
Pangan fungsional adalah makanan atau

minuman

yang

dikonsumsi sebagai bagian dari pangan sehari-hari dan memunyai


fungsi tertentu, pada waktu dicerna atau memberikan peran tertentu
selama proses metabolisme di dalam tubuh karena mengandung
komponen bioaktif.
2. Menurut (Wildman 2001)
Pangan fungsional adalah pangan olahan yang mengandung bahanbahan yang berdasarkan kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis
tertentu, tidak membahayakan, dan bermanfaat bagi kesehatan. Pangan
fungsional adalah pangan yang dapat memberikan manfaat kesehatan
diluar zat-zat gizi dasar (The International Food Information).
3. Menurut (Badan POM, 2001)
Pangan fungsional adalah pangan yang secara alamiah maupun
telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang
berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi
fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Serta dikonsumsi
sebagai mana layaknya makanan atau minuman, mempunyai
karakteristik sensori berupa penampakan, warna dan tekstur dan cita
rasa yang dapat diterima

oleh konsumen, tidak memberikan

kontraindikasi dan tidak memberikan efek samping pada jumlah


penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.
4. The American Dietetic Association (ADA), mendefinisikan pangan
fungsional sebagai pangan yang dapat berbentuk utuh (whole),

diperkaya (enriched), difortifikasi (fortified), atau ditingkatkan


(enhanced) nilai gizinya, tetapi juga ditekankan bahwa pangan
fungsional harus dikonsumsi sebagai bagian makanan sehari-hari, pada
dosis efektif, agar konsumen dapat memperoleh keuntungan
kesehatan dari padanya (ADA, 1999)
5. Menurut Sumber The First Internasional Conferensi East-West on
Fungsional Foods 1996.
Pangan fungsional adalah pangan yang karena kandungan
komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar
manfaat yang di berikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di
dalamnya.
6. Menurut The international Food Information.
Pangan fungsional adalah pangan yang dapat memberikan manfaat
kesehatan di luar zat-zat gizi dasar.
B. Bangun Rumusan Pengertian Lengkap Tentang Konsep pangan
Fungsional, Komponen Bioaktif dan Efek Fungsional Sehatnya
dengan Bahasa Baku dan Gaya Sendiri.
1. Pangan Fungsional
Pangan fungsional adalah segala macam makanan maupun
minuman yang mengandung komponen bioaktif yang kita konsumsi
sehari-hari serta dapat memberikan beberapa manfaat pada system
metabolisme dan aman ketika kita mengkonsumsinya.
Senyawa bioaktif merupakan senyawa yang berguna bagi tubuh,
karena berhubungan dengan efek fisiologis yang di timbulkan dalam
tubuh dan memberikan pengaruh positif pada tubuh manusia. Senyawa
bioaktif akan memberikan peran yang nyata dalam tubuh, apabila
senyawa tersebut mencapai lokasi aksinya. Berikut merupakan table
komponen bioaktif, dan efek fungsional:
Tabel 1. Komponen bioaktif, dan efek fungsionalnya
NO
1

Jenis
Komponen bioaktif
Sambitolo n-condrografolid,
andrografolid,
andrografolid,

Efek Fungsional
a. Anti
radang
dan
antipiretik.

deoksi-

andrografolid,
2

Adas

14-deoksi-

11,12-didehidroandrografolid
Anisaldehida
a.Meningkatkan khasiat

(Foenicul

streptomycin untuk

um

pengobatan TBC pada tikus

vulgare

percobaan.

Mill)

b.Meningkatkan

peristaltik

saluran cerna
c. merangsang pengeluaran
kentut
(flatus)
d.Menghilangkan dingin dan
Minyak

adas

mengandung
fenkon,
3

Seledri

chavicol,

anisaldehid
Apiin

dahak
yang a. menyejukkan saluran
anetol, cerna dan bekerja
dan menyerupai perangsang
napsu makan
a.Substansi diuretic seagai

(Apium

penambah

graveolen

kencing.

s, Linn.)
Beluntas

Alkaloid dan

(Pluchea

minyak atsiri.

jumlah

air

a.Membantu pencernaan
pada anak-anak

indica

b. Menambah nafsu makan

(L.)

c. menurunkan panas,peluruh

Less.)

keringat,
d.mengobati penyakit
scabies, TBC, radang
kelenjar leher
Cervical tuberculous
lymphadenitis, nyeri pada
rheumatik, dan sakit
pinggang

Tomat

Likopen

(Lumbago).
Mengurangi risiko kanker

dan

prostat

produk
olahan
tomat
6

Daging

CLA

sapi,

Mengurangi risiko kanker


payudara

kambing,
kalkun,
produk
susu
7

Sayuran

Glukosiolat, idol

Crucifera

Menguarangi risiko kanker


payudara

e
8

Susu

Probiotik

Meningkatkan

kesehatan

fermentas

saluran cerna, membantu

memperbaiki sistem imun

Cokelat

Flavanol

Melancarkan

peredaran

darah
10

Brokoli

Sulforafan

Menguarangi

risiko

penyakit kanker
11

Biji-bijian

Inulin

utuh
12

Tomat

Meningkatkan

keshatan

saluran pencernaan
Likopen

dan

Mengurangi risiko kanker


prostat

produk
olahan
tomat

C. Telaah Persamaan dan Perbedaan Secara Antagonis dan Sinergis


dengan Konsep Berikut

Sebelum mengetahui persamaan maupun perbedaan dari beberapa jenis


konsep mengenai suplemen makanan, obat herbal, nutraceuticals, dan
medical food berikut ini definisi dari masing masing konsep :
1. Suplemen Makanan
a. Menurut (Wuri, 2007)
Suplemen makanan adalah produk yang digunakan untuk
melengkapi makanan yang mengandung satu atau lebih bahan
makanan . Hal itu bisa berupa vitamin, mineral, atau bahan yang
berasal

dari

tumbuhan,

asam

amino

atau

bahan

untuk

meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), atau konsentrat,


ekstrak atau kombinasi dari beberapa bahan di atas .
b. Menurut (Ahmad, 1999)
Suplemen makanan adalah segala bentuk

makanan

berhkhasiat atau tidak biasanya di dapat dalam bentuk kapsul,


tablet, serbuk, atau sirup yang di ambil sebagai makanan tambahan
untuk memenuhi kekurangan zat dalam makanan harian.
2. Obat Herbal
a. Menurut (Ditjen POM, 1994)
Obat tradisional atau obat herbal adalah bahan atau ramuan
yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang
secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman. Obat tradisional dibuat atau diramu dari bahan
tumbuh-tumbuhan, bahan hewan, sediaan sarian (galenik), atau
campuran bahan-bahan tersebut. Obat tradisional secara turuntemurun

telah

digunakan

untuk

kesehatan

berdasarkan

pengalaman. Obat tradisional telah digunakan oleh berbagai aspek


masyarakat mulai dari tingkat ekonomi atas sampai tingkat bawah,
karena obat tradisional mudah didapat, harganya yang cukup
terjangkau dan berkhasiat untuk pengobatan, perawatan dan
pencegahan penyakit.
b. Menurut (Mangan, 2003).
Obat herbal didefinisikan sebagai obat-obat yang dibuat
dari bahan alami seperti tumbuhan yang sudah dibudidayakan

maupun tumbuhan liar. Selain itu, obat herbal juga bisa terdiri dari
obat yang berasal dari sumber hewani, mineral atau gabungan
antara ketiganya
3. Nutraceutical
a. Menurut Zeisel (1999) mendefinisikan nutraceuticals sebagai
suplemen mengandung senyawa bioaktif yang diperoleh dari
bahan pangan dalam bentuk terkonsentrasi, disajikan bukan dalam
bentuk pangan (misalnya dalam bentuk pil/tablet, kapsul atau
serbuk) dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan dalam dosis
yang melebihi jumlah yang biasa dapat diperoleh dari pangan
tersebut.
4. Medical Food
a. Menurut (Golberg, 1994)
Medical food adalah makanan yang diformulasikan dengan
penyediaan dukungan gizi untuk individu yang tidak dapat
mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup dan dalam
bentuk biasa, atau dengan penyediaan dukungan gizi khusus bagi
pasien yang perlu kebutuhan fisiologis dan gizi yang khusus.
a. Medical Food adalah makanan yang diformulasikan khusus untuk
memberi makan pasien yang memiliki kebutuhan nutrisi yang
ditentukan medis khusus, manajenmen diet yang tidak dapat
dicapai dengan modifikasi diet normal sendirian dan makanan
diberi label untuk digunakan di bawah pengawasan dokter atau di
bawah pengawasan medis (Orphan Drug Act 1988 (Pub. L. 100290)
Tabel 2. Persamaan dan Perbedaan Pangan Fungsional dengan Beberapa Konsep.
NO

KONSEP

PANGAN FUNGSIONAL
PERSAMAAN
PERBEDAAN

Suplemen Pangan

Melengkapi

kebutuhan -Pangan fungsional dapat

gizi makanan.

di konsumsi setiap hari


-Suplemen
pangan
di
konsumsi sesuai dengan
dosis dan kebutuhan yang
di anjurkan.
-Pangan

fungsional

berbentuk makanan diet


sehari-hari.
-Suplemen
tersedia

makanan

dalam

bentuk

kapsul, pil, dan tablet.


-Pangan fungsional tidak
menimbulkan

efek

samping.
-Suplemen

dapat

menimbulkan

efek

samping.

Obat Herbal

Berasal
alami.

dari

bahan -Pangan fungsional dapat


di sajikan oleh setiap
individu seperti menu
sehari-hari.
-Obat herbal hanya dapat
di racik oleh ahli herbal

Nutraceutical

Memiliki
bioaktif.

saja.
senyawa -Nutraceutical

merupakan

produk yang dimurnikan


atau

diekstrak

dapat

tersedia dalam bentuk pil


maupun suplemen.
-Pangan fungsional seperti
makan sehari-hari.
-Nutraceutical di konsumsi
dengan

dosis

tertentu

sedangkan
4

Medical Food

fungsional tidak.
adalah -Medical food di konsumsi

Persamaanya
sama-sama

pangan

dapat

gunakan

di oleh individu yang tidak

penyembuhan

untuk dapat
mengkonsumsi
suatu makanan dalam jumlah

penyakit.

untuk

Dan

melengkapi gizi.

yang cukup dan dalam


bentuk biasa,
-Pangan fungsional dapat
di konsumsi oleh setiap
individu.
-Medical food di racik
berdasarkan

ilmu

medis.
-Pangan fungsiona dapat
di sajikan oleh siapa
saja.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,

R.

1999.

Suplemen,

Vitamin,

dan

Mineral

Bagian

I.http://www.pm.usm.my
Deddy Muchtadi. (2002). Gizi untuk Bayi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Dirjen POM RI. (1994). Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Obat Tradisional
Yang Baik (CPOTB). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Mangan, Y. 2003. Cara Bijak Menaklukkan Kanker. PT Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Wildman REC. 2001. Handbook of Nutraceuticals and Functional Foods. CRC
Press, Washington DC
Wigunaningsih Wuri.2007. Salah Konsumsi Suplemen Bisa Keracunan.
(prespektif-koranpakoles2007.blogspot.com200801salah-konsumsisuplemen-bisa-keracunan.htm)

Keputusan

Direktur

Jendral

Pengawasan

Obat

dan

Makanan

nomor

02592/B/SK/VIII/91 tentang Penggunaan Bahan Tambahan Makanan

Anda mungkin juga menyukai