Anda di halaman 1dari 15

PENCITRAAN PADA

APPENDICITIS AKUT

Pendahuluan

Appendicitis akut adalah penyebab paling


umum dari pembedahan
kegawatdaruratan pada abdomen
Diagnosis appendicitis akut pada
sebagian besar pasien masih dilakukan
secara klinis saja ,yang artinya banyak
dengan appendik normal yang dioperasi
Dengan adanya sonografi resolusi tinggi
dan CT scan mungkin dapat menurunkan
tingginya tingkat kesalahan secara
signifikan.

ANATOMI

Appendiks vermiformis, buntu atau akhir dari


struktur tubular,.
Berawal dari bagian posteromedial sekum hingga
persilangan di ileocecal inferior.
Hal ini bervariasi dari panjang dan lingkarnya,
panjang rata-rata diantara 7,5 dan 10 cm.
Posisi pangkal dari apendiks pada dasarnya tetap,
yang ditemukan pada pertemuan tiga taenia coli
dari sekum, yang terletak jauh di sudut Mc Burney.
Ujung bebas dari appendiks dapat ditemukan di
berbagai lokasi.
Perbedaan dari posisi appendiks berpengaruh pada
temuan klinis.

Patofisiologi

Appendicitis ini umumnya


disebabkan oleh adanya obstruksi
lumen appendiks karena fecalith.
Obstruksi juga mungkin disebabkan
hipertrofi jaringan, batu empedu,
cacing (Ascaris), benda asing, atau
tumor.

Patofisiologi
lumen appendiksl tersumbat sekresi mucus peradangan
mengarah pada distensi
mukosa mengalami edema dan ulserasi bersamaan
dengan translokasi bakteri ke submucosa
pembengkakan pada appendik akan merangsang ujung
serabut saraf viseral aferen
pasien merasakan nyeri periumbilical / nyeri epigastrium

Tekanan intra lumen meningkat


hasil dari distensi pada sumbatan
limfatik dan aliran vena
memungkinkan terjadinya
penumpukan di vaskular apendiks
proses peradangan mengenai serosa
menempel dengan peritoneum
parietalis
pasien biasanya mengalami
pergeseran nyeri klasik pada kuadran
kanan bawah.

Manifestasi Klinik

Appendiksitis terjadi pada semua kelompok umur.


Jarang terjadi pada bayi tetapi menjadi semakin
sering terjadi pada masa kanak-kanak dan
mencapai puncak insiden pada akhir masa remaja
dan awal dua puluhan.
Rasio jenis kelamin sama sebelum pubertas dan
rasio laki-laki : perempuan adalah 3:2 pada remaja
dan dewasa muda.
Rasio menjadi sama lagi pada pasien saat
mencapai tiga puluhan.
Appendiksitis tidak berhubungan dengan ras.

Gejala
Rasa sakit adalah gejala utama
appendiksitis dan awalnya terletak di bagian
bawah epigastrium atau area periumbilical.
Rasa sakit kemudian terlokalisir pada
kuadran kanan bawah, di mana akan menjadi
semakin parah.
Anoreksia
Mual, muntah
Demam ringan
Diare atau sembelit kadang terjadi

Tanda:
Rovsing sign : Sakit di kuadran kanan bawah
dengan palpasi pada kuadran kiri bawah
Tanda batuk positif : Minta pasien untuk batuk
maka hal ini akan mendatangkan rasa sakit yang
tajam di kuadran kanan bawah
Psoas sign : Nyeri di kuadran kanan bawah pada
saat menghiperektensikan sendi pinggul sebelah
kanan
Obturator sign : Nyeri di kuadran kanan bawah
dengan cara memfleksi dan endorotasikan sendi
sebelah kanan (obturator sign)

Px. Laboratorium

kadar protein reaktif tinggi (> 0,8 mg / dL)


leukositosis
neutrophilia adalah yang paling penting temuan
laboratori

Adenitis
Mesenterika Akut

Gastroenteritis
akut

Divertikulitis
Merkel

Intususepsi

Crohnn disease

Perforasi ulkus
peptikum

Epiploic
appendagitis
DIFFERENTIAL

DIAGNOSIS

Infeksi saluran
kemih

Batu ureter

Primary
peritonitis

Purpura
HenochSchonlein

ginekologis:
DIFFERENSTIAL Gangguan
DIAGNOSIS

Penyakit pada
Pria:

Torsi Testis
Radang
Epididimis
Seminal
Vesikulitis

Penyakit radang
panggul (PID)
Kista Ovarium atau
torsi
Endometriosis
Rupture pada
kehamilan ektopik
Rectus sheath
hematoma
Kolesistitis

Radiologi konvensional
Meskipun

foto biasa
dilaporkan dapat
mengungkapkan kelainan
pada 50% pasien dengan
appendicitis, namun hal
ini tidak spesifik dan
tidak efektif sehingga
dapat menyesatkan.

Penggunaan foto biasa


ditunjukkan untuk
mengevaluasi pasien
yang diduga apendisitis
hanya ketika ada
kemungkinan terjadi
komplikasi (misalnya
perforasi, obstruksi
usus, ureteral kalkulus)

Temuan pada foto polos yang berfungsi untuk


mendeskripsikan appendicitis diantaranya
adalah :
1.
2.
3.
4.

Appendicolith.
Adanya gas pada kuadran kanan
bawah
Peningkatan densitas jaringan lunak
dari kuadran kanan bawah
Pemisahan sekum dari lemak
ekstraperitoneal kanan

5.

6.
7.
8.
9.

Timbulnya bayangan gas pada perbatasan antara


caekum dan colon ascenden yang berbatasan
dengan massa peradangan
Illeus lokalisata dengan adanya gas di sekum,
kolon dan Illeum terminal
Hilangnya gambaran lemak ekstraperitoneal
sebelah kanan
Gas di peritoneum dan retroperitoneum
Gas diisi Appendik

Anda mungkin juga menyukai