Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ALAT UKUR ELEKTRONIKA

Disusun oleh:

INDRA KHADRA MAULANA


(131844910491)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG 2015
Jl. Taman Borobudur Indah No.3 Telp (0341) 492282 / Fax (0341) 496919 Malang
VOLT METER

Voltmeter adalah alat pengukur beda potensial (tegangan) antara dua titik. Untuk
mengukur beda potensial antara dua titik pada suatu komponen, kedua terminal voltmeter
harus dihubungkan dengan kedua buah titik yang tegangannya akan diukur sehingga
terhubung secara parallel dengan komponen tersebut.

Bagian terpenting voltmeter adalah galvanometer, yang berupa jarum penunjuk pada
suatu skala tertentu.

Gambar diatas menunjukkan sebuah galvanometer yang bekerja dengan prinsip gaya
antara medan magnet dan kumparan pembawa arus. Penyimpangan jarum galvanometer
sebanding dengan tegangan yang melewatinya.
Voltmeter juga terdiri dari galvanometer dan resistor. Resistor R yang dihubungkan seri
dan biasanya besar, gambar dibawah, mengakibatkan voltmeter mempunyai hambatan
dalam yang besar.
Resistor R yang dihubung seri

Sebagai contoh, dengan menggunakan galvanometer


yang hambatan dalamnya r = 30 dan sensitivitas
arus skala penuh sebesar 50 mA. Kemudian dengan
merancang suatu voltmeter yang membaca dari 0
sampai dengan 15 V, apakah skala ini linier? Bila
ada beda potensial 15 V di antara kutub-kutub
voltmeter, kita menginginkan arus 50 mA mengalir
melaluinya agar dihasilkan simpangan skala penuh.
Dari Hukum Ohm kita dapatkan:
15 V = (50 A )(r + R)
maka:
R=
R = 300 k 30 300 k
Bila kita perhatikan bahwa r = 30 sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai R 300
k , sehingga tidak memengaruhi perhitungan secara signifikan. Skala akan kembali
linier jika tegangan yang akan diukur sebesar 6,0 V, arus yang melalui voltmeter akan
sebesar:
I=
I = 2,0 10-5A
I = 20 A
Ini akan menghasilkan dua per lima simpangan skala penuh, sebanding dengan nilai
tegangan:

Voltmeter juga dapat dirangkai paralel dengan elemen rangkaian yang tegangannya akan
diukur. Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial antara dua titik dan kedua
ujung kawatnya (kawat penghubung) dihubungkan ke dua titik tersebut. Makin besar
hambatan dalamnya r, maka makin kecil pengaruhnya terhadap rangkaian yang diukur.

AMPERE METER
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik
yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan
ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan
mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi
arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk
arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada
kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula
simpangannya.

Cara Penggunaan Amperemeter


Jika kita akan mengukur arus yang melewati penghantar dengan
menggunakan Amperemeter maka harus kita pasang seri dengan cara
memotong penghantar agar arus mengalir melewati ampere meter
Bagian Bagian Ampere Meter
Dengan :
SU = Skala Ukur
BU = Batas Ukur
SM = Skala Maksimum
Jika melihat gambar di atas, maka kita
peroleh, SU = 10, BU = 5 A, dan SM = 40.
Maka hasil ukur pada pengukuran pada
gambar di atas adalah:
Hasil Ukur = (10 x 5 A) / 40
= 1,25 A

OHM METER
Ohmmeter adalah perangkat yang mengukur jumlah
listrik yang dihasilkan pergeseran seperti elektron
melewati sebuah konduktor listrik. Juga dikenal sebagai
hambatan listrik, nilainya dinyatakan dalam satuan
ohm. Pengukuran ini diatur oleh Hukum Ohm, yang
menyatakan bahwa arus yang melalui rangkaian listrik
berbanding

lurus

dengan

jumlah

tegangan

yang

diberikan. Ketika ditulis sebagai persamaan aljabar,


fenomena alam ini akan terlihat seperti ini: R = V / I,
dimana R adalah Resistensi, V Tegangan, dan I mewakili
Arus. Ini ilustrasi dari hubungan antara nilai-nilai tersebut diberikan untuk abad ke-19
fisikawan Jerman dan guru, Georg Simon Ohm.

Mekanisme

bagaimana

ohmmeter

kerjanya sangat sederhana. Pertama,


ohmmeter harus mampu menghasilkan
aliran internal saat ini, oleh karena itu,
dilengkapi dengan baterai sendiri.
Perangkat ini juga terdiri dari dua
arah, dari mana resistensi di antara
mereka diukur. Ujung merah dihubungkan ke terminal positif sesuai unit listrik sedang
diuji, sedangkan hitam melekat ke negatif. Ketika arus mengalir dari baterai dan melalui
unit, ohmmeter mengukur penurunan tegangan, atau hambatan, yang terjadi.

Jika ada terbuka di sirkuit, hasil yang dihasilkan disebut hambatan tak terbatas, dan
ditunjukkan oleh jarum instrumen memperluas ke kiri dari skala logaritmik. Hal ini
mungkin tampak aneh karena sebagian besar perangkat pengukuran lain listrik berayun ke
ujung kanan untuk menunjukkan tingkat maksimum. Di sisi lain, jika tidak ada hambatan,
ohmmeter akan memberikan pembacaan nol. Namun, jika resistensi yang diharapkan,
maka bacaan ini menunjukkan bahwa ada pendek di unit yang diuji.

Sementara perangkat pertama hanya menggunakan dua petunjuk, generasi berikutnya


terdiri dari empat. Satu pasang mengarahkan aliran arus, sedangkan resistansi lainnya
diukur. Peningkatan ini dimaksudkan untuk mengkompensasi perbedaan dalam regulasi
tegangan antara dua petunjuk yang dapat membahayakan akurasi, terutama ketika
mencoba untuk mengukur resistansi yang sangat rendah. Akhirnya, ohmmeter modern

yang digunakan saat ini menyediakan bacaan digital dengan lebih presisi, peningkatan
yang ditandai dibandingkan pendahulunya analog.

Terlepas dari yang analog atau digital, ohmmeter tidak boleh terhubung ke unit listrik
yang memiliki sumber tegangan sendiri. Untuk satu hal, instrumen yang dirancang untuk
mengukur resistensi berdasarkan aliran arus yang dihasilkan oleh baterai sendiri. Setiap
gangguan dari sumber lain saat ini akan melemahkan fungsi dan menghasilkan
pembacaan palsu. Selain itu, jika sumber sekunder tegangan cukup tinggi, mungkin
kerusakan ireversibel ohmmeter.

COS Q METER
Cosphimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui, besarnya faktor
kerja (power factor) yang merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Dalam
pengertian sehari-hari disebut pengukur Cosinus phi (f ). Tujuan pengukuran Cos f atau
pengukur nilai cosinus sudut phasa. Cara penyambungan adalah tidak berbeda dengan
watt meter sebagaiman gambar dibawah ini :

Gambar Cos Phi Meter


Cosphimeter banyak digunakan dan terpasang pada :
Panel pengukuran mesin pembangkit
Panel gardu hubung gardu induk
Alat pengujian, alat penerangan, dan lain-lain.
Pembacaan harga pada alat ukur cosphimeter secara cermat harus dilakukan
dengan melihat tepat diatas jarum penunjuk. Dengan demikian dibaca harga pada garis
skala yang tertulis tepat dibawah runcing jarum. Bila tidak melihat tepat diatas penunjuk
akan terbaca harga sebelah kiri atau disebelah kanan dari garis sebenarnya, kesalahan ini
disebut paralaks. Untuk menghindari paralaks tersebut runcing jarum dari alat cermat
dibuat berupa sayap tipis dan dipasang cermin kecil dibawah runcing jarum skala. Dalam
posisi baca yang benar, maka jarum runcing dan bayangannya pada cermin harus tepat
satu garis tipis.
Cara merubah batas ukur pada alat ukur cosphimeter dilakukan dengan menambah
atau mengurangi tahanan sebelum besaran listrik masuk ke komponen utama alat ukur
dengan perbandingan nilai tertentu terhadap nilai tahanan alat ukur, sehingga besaran
sebenarnya yang masuk pada komponen utama alat ukur tetap pada batas semula.
Perinsip Kerja Cos phi meter
Pengukuran Cos f berdasarkan pada dasar-dasar gerak listrik dapat dianggap
sebagai

Pengukuran

kumparan

silang.

Kumparan

didalamnya

kumparan arus dan kumparan tegangan, prinsip seperti pengukur Watt.

terdiri

dari

Dalam proses pengukuran Cos f , prinsip pengukuran bukanlah dituntut hasil yang
persis. Menurut petunjuk-petunjuk dari pembuat atau yang memproduksi alat
ukur, kesalahan yang diizinkan adalah dua derajat, sudut skala penunjukan.

Gambar Kopel yang Ditimbulkan Alat Ukur Cosphimeter


Pada kumparan S1 bekerja suatu gaya,
K1= C1.I1.I3.Cos
Q = C2.VI. Cos
Gaya pada kumparan S2 besarnya:
4

K2 = C3 . I2 I3. Cos (90 ) = C .V.I sin


Kopel yang ditimbulkan oleh k1 adalah;
M1 = C5.V.I. cos sin
Kopel k2 adalah;
M2=C6.V.I.sin .cos
Atau
tg = C. tg
Akibatnya bahwa dengan jarum yang dihubungkan dengan kumparankumparan
yang dapat bergerak dan yang sikapnya selalu sesuai dengan kumparan S2, memberi
penunjukan yang langsung berbanding lurus dengan f . Kalau arus mendahului, Gambar
diatas, kopel ditimbulkan oleh gaya I2 dari I3 karena itu kedua gaya kopel bekerja
bersamasama, dimana kumparan S2 dengan jarumnya berhenti di muka sudut negatif f
berarti di sebelah kiri dari garis tengah yang tegak.
Dengan kumparankumparan yang dapat bergerak dan yang sikapnya selalu
sesuai dengan kumparan S2, memberi penunjukan yang langsung berbanding lurus
dengan f. Kopel ditimbulkan oleh gaya I2 dari I3 karena itu kedua gaya kopel
bekerja bersama-sama, dimana kumparan S2 dengan jarumnya berhenti di muka sudut
negatif f berarti di sebelah kiri dari garis tengah yang tegak.

Alat ukur faktor daya dengan daun terpolarisasi (polarized vane power-faktor meter)
Instrumen ini terutamadigunakan dalam sistem daya tiga fasa sebab prinsip kerjanya
bergantung pada pemakaian tegangan tiga fasa.

WATT METER
Wattmeter pada dasarnya merupakan penggabungan dari dua alat ukur yaitu
Amperemeter dan Voltmeter, untuk itu pada Wattmeter pasti terdiri dari kumparan arus
(kumparan tetap) (kumparan putar), sehingga pemasangannya juga sama yaitu kumparan
arus dipasang seri dengan beban dan kumparan tegangan dipasang paralel dengan
sumber tegangan. Apabila alat ukur Wattmeter dihubungkan dengan sumber daya
(gambar Rangkaian wattmeter jenis elektrodinamometer), arus yang melalui kumparan
tetapnya adalah i1 , serta arus yang melalui kumparan putarnya i2 , dan dibuat supaya
masing-masing berbanding lurus dengan arus beban i dan tegangan beban v, maka
momen yang menggerakkan alat putar pada alat ukur ini adalah i1. i2 = Kvi untuk arus
searah, dimaka K adalah adalah suatu konstanta, dengan demikian besarnya momen
berbanding lurus dengan daya pada beban VI.
Untuk jaringan arus bolak balik maka :

Yang didapat dengan asumsi bahwa :

Rangkaian Wattmeter Jenis Elektrodinamometer

Dan i2 adalah sefasa dengan V, maka penunjukan akan berbanding dengan VI cos f , yang
sama dengan daya yang dipakai oleh beban. Jadi dengan demikian untuk arus searah maupun
untuk arus bolak-balik dapat dikatakan bahwa penunjukan dari alat ukut Wattmeter tipe
elektrodinamik akan berbanding lurus dengan daya beban. Gambar berikut menunjukkan
beberapa variasi penyambungan alat ukur wattmeter tergantung dengan sistem yang dipilih.
Variasi Penyambungan Wattmeter

Salah satu tipe wattmeter elektrodinamometer adalah tipe Portable Single Phase wattmeter. Alat ukur
ini dapat dirancang untuk mengukur DC dan AC (25 ~ 1000 Hz) dengan akurasi tinggi. Konstruksi
wattmeter tipe Portable Single Phase ditunjukkan pada gambar Konstruksi wattmeter tipe Portable
Single Phase. dan hubungan internal dari alat ukur ditunjukan pada gambar berikut.
Hubungan Internal Wattmeter Tipe Portable Single Phase

Konstruksi Wattmeter Tipe Portable Single Phase

Seperti ditunjukkan pada gambar diatas, alat ukur wattmeter ini dikemas dalam kotak bakelite yang
kuat. Bagian-bagian external dari wattmeter dijelaskan sebagai berikut :
1.

Jarum penunjuk

2.

Kaca : dfungsikan untuk mengeliminir kesalahan parallax dalam pembacaan.

3.

Pengatur Nol (Zero) : digunakan untuk mengatur posisi nol dari penunjukan

4.

Skala : terdiri dari 120 bagian (linear)

5.

Terminal tegangan : digunakan untuk menyambungkan tegangan. Terminal common


tegangan diberi tanda (), dan terminal tegangan yang lain mengindikasikan ukuran
tegangan terukur.

6.

Terminal arus : Salah satu terminal diberi tanda () untuk menunjukkan bahwa terminal ini
dihubungkan

dengan

terminal

common

tegangan,

dan

terminal

arus

yang

lain

mengindikasikan ukuran arus terukur.


7.

Tabel Perkalian : letak tabel perkalian di sisi samping alat ukur, tabel ini digunakan untuk
menentukan besarnya daya nyata dari nilai penunjukan.

Anda mungkin juga menyukai