Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG 2015
Jl. Taman Borobudur Indah No.3 Telp (0341) 492282 / Fax (0341) 496919 Malang
VOLT METER
Voltmeter adalah alat pengukur beda potensial (tegangan) antara dua titik. Untuk
mengukur beda potensial antara dua titik pada suatu komponen, kedua terminal voltmeter
harus dihubungkan dengan kedua buah titik yang tegangannya akan diukur sehingga
terhubung secara parallel dengan komponen tersebut.
Bagian terpenting voltmeter adalah galvanometer, yang berupa jarum penunjuk pada
suatu skala tertentu.
Gambar diatas menunjukkan sebuah galvanometer yang bekerja dengan prinsip gaya
antara medan magnet dan kumparan pembawa arus. Penyimpangan jarum galvanometer
sebanding dengan tegangan yang melewatinya.
Voltmeter juga terdiri dari galvanometer dan resistor. Resistor R yang dihubungkan seri
dan biasanya besar, gambar dibawah, mengakibatkan voltmeter mempunyai hambatan
dalam yang besar.
Resistor R yang dihubung seri
Voltmeter juga dapat dirangkai paralel dengan elemen rangkaian yang tegangannya akan
diukur. Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial antara dua titik dan kedua
ujung kawatnya (kawat penghubung) dihubungkan ke dua titik tersebut. Makin besar
hambatan dalamnya r, maka makin kecil pengaruhnya terhadap rangkaian yang diukur.
AMPERE METER
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik
yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan
ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan
mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi
arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk
arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada
kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula
simpangannya.
OHM METER
Ohmmeter adalah perangkat yang mengukur jumlah
listrik yang dihasilkan pergeseran seperti elektron
melewati sebuah konduktor listrik. Juga dikenal sebagai
hambatan listrik, nilainya dinyatakan dalam satuan
ohm. Pengukuran ini diatur oleh Hukum Ohm, yang
menyatakan bahwa arus yang melalui rangkaian listrik
berbanding
lurus
dengan
jumlah
tegangan
yang
Mekanisme
bagaimana
ohmmeter
Jika ada terbuka di sirkuit, hasil yang dihasilkan disebut hambatan tak terbatas, dan
ditunjukkan oleh jarum instrumen memperluas ke kiri dari skala logaritmik. Hal ini
mungkin tampak aneh karena sebagian besar perangkat pengukuran lain listrik berayun ke
ujung kanan untuk menunjukkan tingkat maksimum. Di sisi lain, jika tidak ada hambatan,
ohmmeter akan memberikan pembacaan nol. Namun, jika resistensi yang diharapkan,
maka bacaan ini menunjukkan bahwa ada pendek di unit yang diuji.
yang digunakan saat ini menyediakan bacaan digital dengan lebih presisi, peningkatan
yang ditandai dibandingkan pendahulunya analog.
Terlepas dari yang analog atau digital, ohmmeter tidak boleh terhubung ke unit listrik
yang memiliki sumber tegangan sendiri. Untuk satu hal, instrumen yang dirancang untuk
mengukur resistensi berdasarkan aliran arus yang dihasilkan oleh baterai sendiri. Setiap
gangguan dari sumber lain saat ini akan melemahkan fungsi dan menghasilkan
pembacaan palsu. Selain itu, jika sumber sekunder tegangan cukup tinggi, mungkin
kerusakan ireversibel ohmmeter.
COS Q METER
Cosphimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui, besarnya faktor
kerja (power factor) yang merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Dalam
pengertian sehari-hari disebut pengukur Cosinus phi (f ). Tujuan pengukuran Cos f atau
pengukur nilai cosinus sudut phasa. Cara penyambungan adalah tidak berbeda dengan
watt meter sebagaiman gambar dibawah ini :
Pengukuran
kumparan
silang.
Kumparan
didalamnya
terdiri
dari
Dalam proses pengukuran Cos f , prinsip pengukuran bukanlah dituntut hasil yang
persis. Menurut petunjuk-petunjuk dari pembuat atau yang memproduksi alat
ukur, kesalahan yang diizinkan adalah dua derajat, sudut skala penunjukan.
Alat ukur faktor daya dengan daun terpolarisasi (polarized vane power-faktor meter)
Instrumen ini terutamadigunakan dalam sistem daya tiga fasa sebab prinsip kerjanya
bergantung pada pemakaian tegangan tiga fasa.
WATT METER
Wattmeter pada dasarnya merupakan penggabungan dari dua alat ukur yaitu
Amperemeter dan Voltmeter, untuk itu pada Wattmeter pasti terdiri dari kumparan arus
(kumparan tetap) (kumparan putar), sehingga pemasangannya juga sama yaitu kumparan
arus dipasang seri dengan beban dan kumparan tegangan dipasang paralel dengan
sumber tegangan. Apabila alat ukur Wattmeter dihubungkan dengan sumber daya
(gambar Rangkaian wattmeter jenis elektrodinamometer), arus yang melalui kumparan
tetapnya adalah i1 , serta arus yang melalui kumparan putarnya i2 , dan dibuat supaya
masing-masing berbanding lurus dengan arus beban i dan tegangan beban v, maka
momen yang menggerakkan alat putar pada alat ukur ini adalah i1. i2 = Kvi untuk arus
searah, dimaka K adalah adalah suatu konstanta, dengan demikian besarnya momen
berbanding lurus dengan daya pada beban VI.
Untuk jaringan arus bolak balik maka :
Dan i2 adalah sefasa dengan V, maka penunjukan akan berbanding dengan VI cos f , yang
sama dengan daya yang dipakai oleh beban. Jadi dengan demikian untuk arus searah maupun
untuk arus bolak-balik dapat dikatakan bahwa penunjukan dari alat ukut Wattmeter tipe
elektrodinamik akan berbanding lurus dengan daya beban. Gambar berikut menunjukkan
beberapa variasi penyambungan alat ukur wattmeter tergantung dengan sistem yang dipilih.
Variasi Penyambungan Wattmeter
Salah satu tipe wattmeter elektrodinamometer adalah tipe Portable Single Phase wattmeter. Alat ukur
ini dapat dirancang untuk mengukur DC dan AC (25 ~ 1000 Hz) dengan akurasi tinggi. Konstruksi
wattmeter tipe Portable Single Phase ditunjukkan pada gambar Konstruksi wattmeter tipe Portable
Single Phase. dan hubungan internal dari alat ukur ditunjukan pada gambar berikut.
Hubungan Internal Wattmeter Tipe Portable Single Phase
Seperti ditunjukkan pada gambar diatas, alat ukur wattmeter ini dikemas dalam kotak bakelite yang
kuat. Bagian-bagian external dari wattmeter dijelaskan sebagai berikut :
1.
Jarum penunjuk
2.
3.
Pengatur Nol (Zero) : digunakan untuk mengatur posisi nol dari penunjukan
4.
5.
6.
Terminal arus : Salah satu terminal diberi tanda () untuk menunjukkan bahwa terminal ini
dihubungkan
dengan
terminal
common
tegangan,
dan
terminal
arus
yang
lain
Tabel Perkalian : letak tabel perkalian di sisi samping alat ukur, tabel ini digunakan untuk
menentukan besarnya daya nyata dari nilai penunjukan.