berakibat
penumpukan
asam
laktat
sehingga
mempercepat
yang
menyebabkan
penumpukan
serotonin,
serta
enzim
dibutuhkan
oleh
enzim
untuk
sintesis
DNA
dan
enzim
dijumpai
pada
anemia
defisiensi
besi
apabila
kadar
hemoglobin turun di bawah 7-8 g/dl. Gejala ini berupa badan lemah, lesu,
cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga mendenging. Pada
anemia defisiensi besi karena penurunan kadar hemoglobin yang terjadi
secara perlahaan-lahan sering kali sindroma anemia lain yang penurunan
kadar hemoglobin yang terjadi secara perlahan-lahan sering kali sindroma
anemia tidak terlalu menyolok dibandingkan dengan anemia lain yang
penurunan
kadar
hemoglobinnya
terjadi
lebih
cepat,
oleh
karena
sendok
atrofi papil lidah : permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap
paling baik. Dijumpai juga bahwa pwnggabungan MCV, MCH, MCHC dan
RDW makin meningkatkan spesifisitas indeks eritrosit. Indeks eritrosit
sudah dapat mengalami perubahan sebelum kadar hemoglobin menurun.
Hapusan darah tepi menunjukkan anemia hipokromik mikrositer,
anisositosis, dan poikilositosis. Makin berat derajat anemia makin berat
derajat hipokromia. Derajat hiprokomia dan mikrositosis berbanding lurus
dengan derajat anemia, berbeda dengan thalassemia.
Jika terjadi
dan
trombosit
pada
umumnya
normal.
Tetapi
serta 68% dan 96%. Sensitivitas tertinggi (84%) justru dicapai pada
pemakaian feritin serum <40 mg/l, tanpa mengurangi spesifitas terlalu
banyak (92%). Hercberg untuk daerah tropik menganjurkan memakai
angka feritin serum , 20 mg/l. Sebagai kriteria diagnosis ADB. Jika
terdapat infeksi atau inflamasi yang jelas seperti arthritis rematoid, maka
feritin serum sampai dengan 50-60 g/l masih dapat menunjukkan adanya
defisiensi besi. Feritin serum merupakan pemeriksaan laboratorium untuk
diagnosis IDA yang paling kuat oleh karena itu banyak dipakai baik di
klinik maupun dilapangan karena cukup riabel dan praktis, meskipun tidak
terlalu
sensitif.
Angka
feritin
serum
normal
tidak
selalu
dapat
heme
terganggu,
misalnya
karena
defisiensi
besi,
maka
harus dilakukan
pasien
dewasa
fokus
utama
adalah
mencari
sumber
telur
cacing
tambang.
Tidak
cukup
hanya
dilakukan
DIAGNOSIS DIEFERENSIAL
Anemia defisiensi besi perlu dibedakan dengan anemia hipokromik
lainnya seperti: anemia akibat penyakit kronik, thalasemia, anemia
sideroblasti. Cara membedakan keempat jenis anemia tersebut dapat
dilihat pada Tabel 3.
TERAPI
juga
bentuk
sediaan
enteric
coated
yang
dianggap
pemeliharaan yang
diberikan adalah 100 sampai 200 mg. Hika tidak diberikan dosis
pemeliharaan, anemia sering kambuh kembali.
Untuk meningkatkan penyerapan besi dapat diberikan preparat
vitamin C, tetapi dapat meningkatkan efek samping terapi. Dianjurkan
pemberian diet yang banyak mengandung hati dan daging yang
mengandung besi.
Terapi besi parenteral. Terapi besi parenteral sangat efektif tetapi
mempunyai risiko lebih besar dan harganya lebih mahal. Oleh karena
risiko ini maka besi parenteral hanya diberikan atas indikasi tertentu.
Indikasi pemberian besi parenteral adalah : (1) intoleransi terhadap
pemberian besi oral; (2) kepatuhan terhadap obat yang rendah; (3)
gangguan pencernaan seperti kolitis ulseratif yang dapat kambuh jika
diberikan besi; (4) penyerapan besi terganggu, seperti misalnya pada
gastrektomi; (5) keadaan di mana kehilangan darah yang banyak
sehingga tidak cukup dikompensasi oleh pemberian besi oral, seperti
misalnya pada hereditary hemorrhagis teleangieectasia; (6) kebutuhan
besi yang besar dalam waktu pendek, seperti pada kehamilan
trimester tiga atau sebelum operasi; (7) defisiensi besi fungsional
relatif akibat pemberian eritropeitin pada anemia gagal ginjal kronik
atau anemia akibat penyakit kronik
Preparat yang tersedia ialah iron dextran commplex (mengandung
50 mg besi/ml), iron sorbitol citric acid complex dan yang terbaru
adalah iron ferric gluconate dan iron sucrose yang lebiiih aman. Besi
parenteral dapat diberikan secar intramuskulaar dalam atau intravena
pelan. Pemberian secara intramuskular dalam atau intravena pelan.
Pemberian
secara
intramuskular
memberikan
rasa
nyeri
dan
memberikan warna hitam pada kulit. Efek samping yang dapat timbul
adalah reaksi anafilaksis, meskipun jarang (0,6%). Efek samping lain
adalah flebitis, sakit kepala, flushing, mual, muntah, nyeri perut dan
sinkop.
Terapi besi parenteral bertujuan untuk mengembalikan kadar
hhemoglobin dan mengisi besi sebesar 500 sampai 1000 mg. Dosis
yang diberikan dapat dihitung melalui rumus di bawah ini :
Kebutuhan besi (mg) = (15-Hb sekarang) x BB x 2,4 + 500 atau 1000
mg
Dosis ini diberikan sekaligus atau untuk diberikan dalam beberapa kali
pemeberian.
c. Pengobatan lain
Diet : sebaiknya diberikan amakan bergizi dengan tinggi protein
jantung
Anemia simtomatik, misalny anemia dengan gejala pusing yang
sangat menyolok
Pasien memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang cepat
seperti pada kehamilan trimester akhir atau preoperasi.
Jenis darah yang diberikan adalah PRC (packed red cells) untuk
mengurangi
bahaya
overload.
Sebagai
premedikasi
dapat
menahun atau pada saat yang sama ada defisiensi asam folat
Diagnosis defisiensi besi salah.
Jika dijumpai keadaan diatas, laukakn evaluasi kembali dan ambil
tindakan yang tepat.
PENCEGAHAN
Mengingat tingginya prevalensi anemia defisiensi besi di masyarakat
maka diperlukan suatu tindakan pencegahan yang terpadu. Tindakan
pencegahan tersebut dapat berupa :
Pendidikan kesehatan :
- Kesehatan lingkungan, misalnya tentang pemakaian jamban,
perbaikan lingkungan kerja, misalnya pemakaian alas kaki
-
tamabang
sebagai
sumber