Fkaghalhga
Fkaghalhga
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
yang semi solid dengan menyerap air. Kolon dapat menyerap 7 liter air perhari.
Seseorang dengan kolostomi akan mengeksresikan 600 ml air perhari.
B.
sebagai alat penyerap sedikit sekali. Oleh karena itu kehilangan cairan dan
elektrolit berjalan lambat pada obstruksi kolon1
Gejala klinis dan tanda ileus obstruktif tergantung pada kompetensi
valvula ileosekal. Bila katup ileosekal kompeten maka terjadi distensi kolon
berangsur-angsur sampai besar sekali, tidak ada refluks kedalam ileum, usus
halus mengalami distensi sedikit tetapi tidak menunjukkan gejala dan tanda
obstruksi. Sedangkan pada valvula ileosekal insufisien maka kolon berangsurangsur menjadi besar tetapi tidak sebesar pada katup ileosekal sufisien,
kemudian terjadi refluks dan distensi pada usus halus.
Dinding usus halus kuat dan tebal, karena itu tidak mudah terjadi distensi
berlebihan atau ruptur. Dinding usus besar tipis, sehingga mudah mengalami
distensi, dinding sekum merupakan bagian kolon yang paling tipis, karena itu
dapat terjadi ruptur bila terlalu teregang. 3
C.
2. Pemeriksaan fisik
Pada inspeksi diperhatikan pembesaran perut (distensi abdominal).Dapat
terlihat gambaran gelombang usus. Pada awal gangguan kadang distensi tidak
telalu jelas. Pada palpasi, nyeri tekan kadang tidak terlalu menonjol dan pasien
jarang menderita febris (suhu tubuh biasanya dibawah 37.8C. Pada kasus-kasus
tertentu dapat teraba massa pada regio tertentu abdomen dan ini mungkin dapat
membantu menentukan lokasi dari obstruksi. Pada perkusi akan terdapat suara
tympani yang meninggi pada hampir seluruh regio abdomen. Pekak sisi normal
dan tidak terdapat pekak alih. Auskultasi biasanya akan menemukan bising usus
frekuensi tinggi (borborigmi) yang meningkat terutama apabila pasien nyeri
(kolik). Namun kadang bising usus dapat menurun tetapi hal ini tidak
meniadakan diagnosis obstruksi ileus dan di sisi lain tidak dapat untuk
menegakkan diagnosis ileus paralitik.
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorim tidak
E.
BAB III
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny.S
Umur
: 64 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Islam
No. CM
: A 2733193
Tangal Masuk
: 11 Februari 2004
B. ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan anak penderita pada tanggal 8 Maret 2004 dan catatan medik
penderita.
a. Keluhan Utama : Perut membesar
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
+ 3 bulan yang lalu penderita mengeluh seperti ada massa di dalam perut,
semakin lama semakin membesar. Pasien merasa nyeri hilang timbul, nyeri
seperti diremas-remas, nyeri berkurang dengan pemberian obat anti nyeri,
tidak dipengaruhi oleh posisi dan aktivitas. Tidak panas, muntah seperti yang
dimakan. Tidak sesak, BAB dan BAK dalam batas normal
+ 1 bulan yang lalu penderita berobat ke Rumah Sakit Tugu dan dirawat
inap selama 14 hari. Disana dilakukan endoskopi, USG perut, dinyatakan
tak ada kelainan, tapi keluhan tidak berkurang.
Kemudian penderita berobat ke pengobatan tradisional. Tidak juga ada
perbaikan, maka penderita di bawa ke RSDK dan penderita dirawat di bangsal
d. RiwayatPenyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini. Riwayat penyakit tekanan darah tinggi,
kencing manis, dan penyakit jantung dalam keluarga disangkal.
e. Riwayat.Sosial Ekonomi
Penderita adalah seorang janda, tinggal bersama dua orang anak yang sudah
mandiri semua. Penderita tidak bekerja. Biaya pengobatan ditanggung JPS.
Kesan sosial ekonomi : kurang.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 11 Februari 2004 pukul 07:00 WIB (bedasarkan catatan medik)
Keadaan umum : Kesadaran compos mentis
Tanda vital
Kepala
Mata
Mulut
Leher
Dada
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
Palpasi
Palpasi
: Supel, nyeri tekan (-), hepar tak teraba, lien tak teraba.
Genitalia
Ekstremitas
:
Superior
Inferior
Akral dingin
-/-
-/-
Sianosis
-/-
-/-
Edema
-/-
-/-
Capillary refill
<2
< 2
D. PEMERIKSAAN PENUJANG
11 Februari 2004
a. Pemeriksaan darah
Hb
: 11,8 g / dl
Ht
: 37,3 %
Eritrosit
: 4,61 juta/mm3
Leukosit
: 6.900 /mm3
: 80,8 fl
MCH
:25,6 pg
MCHC
:31,7 g/dl
Na
: 124 mmol/I
: 4,3 mmol/l
Cl
: 98 mmol/l
12 Februari 2004
a. Pemeriksaan darah
Hitung jenis
Eosinofil :1 %
Basofil
:0
Batang
:2%
Segmen
: 53 %
Limfosit
: 42 %
Monosit
: 2%
Trombosit : Normal
Leukosit : Normal
LED
1 jam
: 5 mm
2 jam
: 12 mm
b. Pemeriksaan urin
Warna : kuning, jernih
Sedimen: -
pH
: 6,00
Protein : 25 mg/dL
Reduksi : -
Bakteri : ++
16 Februari 2004
a. Pemeriksaan darah
Glukosa
: 95 mg/dl
Ureum
: 15 mg/dl
Creatinin
: 0,33 mg/dl
Hb
: 11,4 g / dl
Ht
: 32,7 %
Eritrosit
: 4,01 juta/mm3
Leukosit
: 9500 /mm3
: 81,5 fl
MCH
: 28,4 pg
MCHC
: 38,4 g/dl
Na
: 127 mmol/I
: 3,0 mmol/l
Cl
: 103 mmol/l
Ca
: 2,04 mmol/l
Tampak distensi usus yang masif pada usus halus, gambaran coil
spring,
herring bone.
-
Kesan : -
Hepar : Ukuran normal, permukaan rata, tepi tajam, struktur parenkim homogen,
vena hepatika tidak melebar,nodul (-)
Vesika felea : ukuran normal, dinding tak menebal, batu (-), sludge (-)
Duktus biliaris : tak melebar
Pankreas : ukuran normal, kalsifikasi (-)
Lien : ukuran nomal, struktur parenkim homogen, nodul (-), vena lienalis tidak
melebar
Ginjal ka/ki : ukuran normal, batas kortikomeduler jelas, struktur parenkim
normal, sistem pelvikaliseal tidak melebar, batu (-)
Vesika urinaria : dinding tidak menebal, batu (-), massa (-)
Uterus : normal, tampak gambaran anechoic di cavum douglas
Dilatasi dari usus-usus
Kesan : - tak tampak gambaran metastase
- asites minimal
- dilatasi usus-usus
E. DIAGNOSIS SEMENTARA
1. Ileus obstruksi letak rendah
2. Massa intra luminer pada kolon asenden sepertiga proksimal
BAB IV
PEMBAHASAN
Secara klinis, ileus obtruktif yang terjadi pada penderita ini masih dapat
terkompensasi oleh tubuh, sehingga sulit dinilai. Dari anamnesis didapatkan bahwa
BAK pada penderita masih dalam batas normal. Kemudian dari pemeriksaan fisik
didapatkan, walaupun dinding abdomen sudah mencembung, namun masih
didapatkan bising usus. Artinya sistem traktus digestifus belum mengalami
penurunan fungsi yang berat.
Diagnosis adanya massa di regio abdomen pada pasien ini sebenarnya sudah
tampak pada anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis diketahui adanya
keluhan perut yang semakin membesar dalam dua bulan terakhir. Kemudian
ditambah pemeriksaan fisik abdomen, inspeksi didapatkan perut cembung, gambaran
gerak usus (-), venektasi (+). Auskultasi didapatkan bising usus (+)
meningkat,metalic sound (+). Perkusi d i d a p a t k a n suara timpani (+), PA (+), PS
(+) meningkat . Palpasi didapatkan supel, liver span 10 cm, lingkar perut 91 cm,
nyeri tekan (-), hepar tak teraba, lien tak teraba. Hal-hal tersebut memberikan
gambaran adanya overdistensi usus yang disebabkan oleh proses obstruksi dengan
kecurigaan adanya massa intra abdomen.
Pemeriksaan radiologis ( BNO dan Colon in Loop ) diperlukan untuk
menunjang diagnosis klinis. Secara radiologis, ileus didiagnosis dari temuan foto
polos abdomen, yang menunjukkan adanya distensi usus masif pada usus halus,
gambaran koil spring, dan herring bone.
Massa didiagnosis dari temuan foto kolon in loop, yang menunjukkan pada kolon
asenden sepertiga proximal tampak gambaran napkin ring, dan dinding kolon tampak
irreguler. Hal tersebut menunjukkan adanya massa intra luminer tipe anuler pada
kolon asenden sepertiga proximal.
Massa intra luminer di kolon asenden sepertiga proksimal tersebut dapat diduga
sebagai penyebab ileus obstruktif letak rendah yang terjadi.
BAB V
KESIMPULAN
Tulisan ini melaporkan seorang wanita umur 64 tahun dengan ileus obstruktif
letak rendah dan massa intra luminer pada kolon asenden sepertiga proksimal.
Diagnosis ileus obstruktif ditegakkan dengan adanya pemeriksaan klinis dan
untuk mengetahui letak serta etiologi dari obstruksi dilakukan pemeriksaan radiologi
dan didapatkan letak rendah dan massa intra luminer pada kolon asenden sepertiga
proksimal didapatkan dari hasil pemeriksaan radiologi yang menunjukkan distensi usus
yang masif pada usus halus, gambaran coil spring, dan herring bones. Pada kolon
asenden sepertiga distal tampak obstruksi, gambaran napkin ring, dan dinding tampak
ireguler.
Massa intra luminer di kolon asenden sepertiga distal tersebut dapat dicurigai
sebagai penyebab ileus obstruktif letak rendah yang terjadi.