Abstact :
Multivibrator is connecting structure of two active device with a output related to one by one input.
Multivibrator is a osilator. Base of multivibrator have a 3 kind, astable multivibrator, monostable
multivibrator and bistable multivibrator. Astable multivibrator is kind of relaxation oscilator.
Oscilator connecting structure use RC network and produce drawer wave in the ouput. Monostable
multivibrator is called also one shoot, produce single signal output in the certain timed. Bistable
multivibrator : trigger a outside source (externel source).
Keyword : two column multivibrator.
Abstrak :
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua buah piranti aktif dengan keluaran yang
saling berhubungan dengan masukan yang lain. Multivibrator merupakan osilator. Pada dasarnya ada
3 jenis dari multivibrator, yaitu: Astable Multivibrator, Monostable Multivibrator dan Bistable
Multivibrator. Astable Multivibrator merupakan jenis osilator relaksasi yang sangat penting.
Rangkaian osilator ini menggunakan jaringan RC dan menghasilkan gelombang kotak pada
keluarannya. Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan pulsa
output tunggal pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari luar. Bisatable
Multivibrator : ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source) pada salah satu dari dua state
digital. Ciri khas dari multivibrator ini adalah state-nya tetap bertahan pada nilai tertentu, sampai ada
trigger kembali yang mengubah ke nilai yang berlawanan.
Kata Kunci : Multivibrator dua kolom.
1. Pendahuluan
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua buah piranti aktif dengan keluaran yang
saling berhubungan dengan masukan yang lain. Umpan balik positif yang dihasilkan menyebabkan
piranti yang satu harus di cut off, sedangkan piranti yang lain dipaksa melakukan penghantaran.
Multivibrator dikelompokkan kedalam bistabil, monostabil dan astabil. Rangkaian multivibrator
bistabil memiliki ciri-ciri, bahwa rangkaian ini tetap berada pada tingkatan (level) keluaran yang
diberikan apabila tidak dikenakan sinyal (trigger) dari luar. Penerapan sinyal dari luar akan
menyebabkan perubahan keadaan, dan tingkat keluaran ini akan tetap sampai ada sinyal dari luar
berikutnya. Jadi rangkaian bistabil memerlukan dua sinyal sebelum kembali kekeadaan awal.
Multivibrator monostabil atau one shot, menghasilkan satu pulsa dengan selang waktu tertentu dalam
menanggapi suatu sinyal trigger dari luar. Ini berarti bahwa hanya satu saja keadan stabil. Penerapan
trigger mengakibatkan perubahan keadaan kuasi stabil, yang berarti bahwa rangkaian tetap berada
pada keadaan kuasistabil pada selang waktu yang ditentukan dan kemudian kembali kekeadaan awal.
Akibatnya adalah sinyal trigger internal dibangkitkan yang menghasilkan transisi keadaan stabil.
Multivibrator astabil atau free running adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan kuasi stabil
( bukan keadaan stabil), dan kondisi rangkaian berosilasi diantaranya. Dalam hal ini tidak diperlukan
sinyal trigger luar untuk menghasilkan perubahan keadaan. Karena sifat osilasi diantara dua keadaan
ini, rangkaian astabil digunakan untuk menghasilkan gelombang segi empat.
2. Pembahasan
2.1 Multivibrator
Multivibrator merupakan osilator. Sedangkan osilator adalah rangkaian elektronika yang
menghasilkan perubahan keadaan pada sinyal output.
Osilator dapat menghasilkan clock / sinyal pewaktuan untuk sistem digital seperti komputer. Osilator
juga bisa menghasilkan frekuensi dari pemancar dan penerima radio. Multivibrator adalah suatu
rangkaian yang terdiri dari dua buah piranti aktif dengan keluaran yang saling berhubungan dengan
masukan yang lain. Umpan balik positif yang dihasilkan menyebabkan piranti yang satu harus di cut
off, sedangkan piranti yang lain dipaksa melakukan penghantaran.
Multivibrator dikelompokkan kedalam bistabil, monostabil dan astabil. Rangkaian multivibrator
bistabil memiliki ciri-ciri, bahwa rangkaian ini tetap berada pada tingkatan (level) keluaran yang
diberikan apabila tidak dikenakan sinyal (trigger) dari luar. Penerapan sinyal dari luar akan
menyebabkan perubahan keadaan, dan tingkat keluaran ini akan tetap sampai ada sinyal dari luar
berikutnya. Jadi rangkaian bistabil memerlukan dua sinyal sebelum kembali kekeadaan awal.
Multivibrator monostabil atau one shot, menghasilkan satu pulsa dengan selang waktu tertentu dalam
menanggapi suatu sinyal trigger dari luar. Ini berarti bahwa hanya satu saja keadan stabil. Penerapan
trigger mengakibatkan perubahan keadaan kuasi stabil, yang berarti bahwa rangkaian tetap berada
pada keadaan kuasistabil pada selang waktu yang ditentukan dan kemudian kembali kekeadaan awal.
Akibatnya adalah sinyal trigger internal dibangkitkan yang menghasilkan transisi keadaan stabil.
Multivibrator astabil atau free running adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan kuasi stabil
( bukan keadaan stabil), dan kondisi rangkaian berosilasi diantaranya. Dalam hal ini tidak diperlukan
sinyal trigger luar untuk menghasilkan perubahan keadaan. Karena sifat osilasi diantara dua keadaan
ini, rangkaian astabil digunakan untuk menghasilkan gelombang segi empat.
2. Monostable Multivibrator
3. Bistable Multivibrator
Multivibrator difungsikan sebagai piranti pemicu (trigerred device) atau freerunning. Multivibrator
pemicu memerlukan isyarat masukan atau pulsa. Keluaran multivibrator dikontrol atau disinkronkan
(sincronized) oleh isyarat masukan. Astable multivibrator termasuk jenis free-running.
Sebuah multivibrator terdiri atas dua penguat yang digandeng secara silang. Keluaran penguat yang
satu dihubungkan dengan masukan penguat yang lain. Karena masing-masing penguat membalik
isyarat masukan, efek dari gabungan ini adalah berupa balikan positif.
Dengan adanya (positif) balikan, osilator akan regenerative (selalu mendapatkan tambahan energi)
dan menghasilkan keluaran yang kontinyu. Astabil Multivibrator adalah suatu rangkaian yang
mempunyai dua state dan yang berosilasi secara kontinu guna menghasilkan bentuk gelombang
persegi atau pulsa dioutputnya. Pada multivibrator astabil, outputnya tidak stabil pada setiap state,
tapi akan berubah secara kontinudari 0 ke 1 dan dari 1 ke 0. Prinsip ini sama dengan rangkaian
osilator dan kondisi ini sering disebut dengan free running.
Operasi dari osilator seperti pada gambar Rangkaian Multivibrator Astabil Schmitt Trigger adalah:
1. Tegangan supply IC dalam keadaan hidup/ ON, sehingga Vkap adalah 0 V dan Vout akan tinggi/
sama dengan tegangan IC 5 V.
3. Ketika Vkap menuju tegangan positif (VT+) dari schmitt trigger yaitu sebesar 5 V, maka output
4. Dari Schmitt akan berubah menjadi rendah (0 V).
6. Ketika Vka pdrop menuju tegangan negatif (VT-), maka output Schmitt akan kembali menjadi
tinggi.
7. Kejadian seperti ini akan terus berulang, dimana saat pengisian tegangan kapasitor menjadi VT+
dan saat pengosongan tegangan kapasitor turun menjadi VT-.
Bentuk gelombang dari Vout dan Vkap dapat dilihat pada gambar dibawah.
Contoh Soal:
a. Buatlah bentuk gelombang dari rangkaian multivibrator astabil Schmitt trigger berdasarkan
rangkaian Scmitt Trigger yang mempunyai spesifikasi CMOS 74HC14 (VCC = 5 V).VOH = 5 V,VOL =
0 V VT+ = 2,75 V,VT-= 1,67 V
b. Hitunglah waktu yang dibutuhkan saat pengisian tegangan kapasitor(tHI), pengosongan tegangan
kapasitor(tLO), duty cycle dan rekuensi jika R = 10 K dan C = 0,022 F.
Jawab:
a. Bentuk gelombang darirangkaian Schmitt Trigger Multivibrator Astabil adalah:
Untuk mencari duty cycl (perbandingan antara lebar waktu saat kondisi high/tinggi dengan total
perioda suatu gelombang) adalah:
D = = = 0,439 = 43,9 %
Untuk mencari frekuensi adalah:
f = = = 5,10 KHz
1. Ketika tegangan diberikan, anggaplah bahwa dalam keadaan tinggi, Q = rendah, = tinggidan pada C
terjadi pengosongan tegangan, sehingga titik D = tinggi.
2. Jika diberikan pulsa negatif pada, maka Q menjadi tinggi dan = rendah.
3. Tegangan kapasitor akan berubah dengan segera dan titik D akan drop menjadi 0 V.
4. Karena pada titik d = 0 V, maka akan menyebabkan salah satu input pada gerbang 1 menjadi
rendah, meskipun di trigger menjadi tinggi. Oleh karena itu Q tetap dalam keadaan tinggi dan =
rendah.
5. Beberapa lama kemudian akan terjadi pengisian kapasitor terhadap VCC. Ketika tegangan
kapasitor pada titik D menuju level tegangan input (VIH) dari gerbang 1 dalam keadaan tinggi, maka
Q akan menjadi rendah dan menjadi tinggi.
6. Rangkaian kembali pada state yang stabil, sampai munculnya sinyal trigger dari. Dan pada
kapasitor terjadi lagi pengosongan tegangan 0 V.
Bentuk gelombang pada gambar menunjukkan karakteristik input/output dari rangkaian dan akan
digunakan untuk membangun suatu persamaan untuk menentukan tw.Pada kondisi state stabil( =
tinggi), tegangan pada titik D akan sama dengan VCC.
Multivibrator ini disebut juga dengan flip flop atau latch (penahan) yang mempunyai dua state. Flip
flop merupakan elemen dasar dari rangkaian logika sekuensial. Output dari flip flop tergantung dari
keadaan rangkaian sebelumnya.
Gambar 5 Diagram menunjukkan trigger pulsa 3 buah input.Sesudah pulsa ke tiga outputnya tetap
tinggi
Pada dasarnya multivibrator adalah dua amplifier dengan feedback positif dari output amplifier kedua
ke input amplifier yang pertama. Multivibrator ini mempunyai dua keadaan stabil.
Keadaan stabil pertama adalah bila Tr1 tidak menghantar, maka Basis Tr2 pasti pada posisi low dan
berarti Tr2 menghantar. Keadaan ini stabil sampai ada switching pulse yang mengakibatkan Tr1
menghantar, dengan begitu Tr2 tidak menghantar dan terjadilah keadaan stabil kedua.
IC 555 sudah banyak dikenal sebagai suatu IC pewaktu yang general purpose. IC 555 berasal dari tiga
buah resistor yang terdapat pada rangkaian tersebut yang masing-masing nilainya adalah 5 K.
Resistor ini akan membentuk rantai pembagi tegangan dari VCC ke ground. Ada tegangan sebesar 1/3
VCC pada komparator 1 yang melewati resistor 5 K yang pertama. Dan tegangan 2/3 VCC pada
komparator 2 yang melewati resistor 5 K yang kedua. Komparator disini berfungsi untuk
menunjukkan tinggi atau rendahnya output berdasarkan perbandingan level tegangan analog pada
input. Jika input positif lebih besar dari input negatif maka outputnya akan bernilai tinggi. Sebaliknya
jika input positif lebih kecil dari input negatif maka outputnya akan bernilai rendah.
Contoh Soal:
Tentukan tHI, tLO, untuk rangkaian multivibrator 555 berdasarkan gambar dibawah ini:
Jawab:
a. tLO = 0,693 . RBC
= 0,693 . (10 K) . 680 pF
= 4,71 s
b. tHI = 0,693 .(RA+ RB)C
= 0,693 . (4,7 K+ 10 K) . 680 pF
= 6,93 s
3. Kesimpulan
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua buah piranti aktif dengan keluaran yang
saling berhubungan dengan masukan yang lain. Pada dasarnya ada 3 jenis dari multivibrator, yaitu:
1. Astable Multivibrator
Astable multivibrator atau disebut freerunning multivibrator adalah mutivibrator yang tidak
mempunyai stable state yang permanen. Setiap transistor secara bergantian saturated dan cut off.
2. Monostable Multivibrator
Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan pulsa output tunggal
pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari luar.
3. Bistable Multivibrator
Bisatable Multivibrator : ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source) pada salah satu dari
dua state digital.
DAFTAR PUSTAKA
http://ecturer.eepisits.edu/~prima/elektronika%20digital/elektronika_digital2/bahan-ajar/bab5multivibrator.pdf Tanggal 19 Januari 2008 Jam 11.20
http://labdasar.ee.itb.ac.id/modul/modul_el2007_2.pdf Tanggal 19 Januari 2008 Jam 12.00