KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia yang di berikan
sehingga kami dapat menyelesaikan praktikum ini yang berjudul Defisiensi
unsur hara pada tanaman kacang hijau, karya ilmiah khususnya laporan ini kami
susun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas laporan yang di berikan oleh
dosen pembimbing di laboratorium botani tersebut.
Penelitian ini telah di bantu oleh berbagai pihak, sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dosen Pembimbing
2. Teknisi laboratorium Tanah
3. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga dapat terselesaikan laporan
praktikum berikut ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktikum ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran punysun harapkan guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penyusun untuk mengembangkan
laporan berikutnya.
Penyusun
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1
Dasar Teori
Tidak hanya manusia dan hewan, tumbuh-tumbuhan juga membutuhkan
makanan untuk bertahan hidup. Tumbuhan membutuhkan unsur hara sebagai
makanannya. Pada tanaman Gangguan unsur hara merupakan masalah utama bagi
petani di dunia, disamping masalah-masalah penting lainnya. Semua tanaman
hijau memerlukan seperangkat dasar hara mineral yang sama dan berbagai unsur
digunakan oleh tanaman yang berbeda untuk menghasilkan tujuan akhir yang
sama. Tanaman tingkat tinggi membutuhkan 13 jenis hara esensial yang terdiri
atas kelompok hara makro dan mikro, meskipun pengelompokan tersebut masih
diperdebatkan karena hara mikro tertentu dapat menjadi hara makro untuk
tanaman lain (Marschner, 1986). Pengertian unsur hara itu sendiri adalah nutrisi
yang dibutuhkan tanaman yang terbentuk dari bahan organik dan anorganik.
Unsur hara dibedakan menjadi dua yaitu:
Hara makro (Unsur hara utama bagi tanaman. Hara makro umumnya
berupa nitrogen, magnesium, kalium, kalsium dll.)
Hara mikro (Unsur hara yang memiliki jumlah yang lebih kecil tetapi
juga mempunyai peran penting untuk tanaman yaitu unsur Fe, Cu, Zn, Mn
dll.)
Unsur hara makro begitu besar peranannya bagi kebutuhan tumbuhan
khususnya bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah
penjelasan dari beberapa unsur yang di perlukan oleh tanaman.
1. Unsur Nitrogen (N):
Unsur N sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan
organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil,
protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam
jumlah yang cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase
vegetatif. Bersama dengan unsurFosfor (P), Nitrogen ini digunakan dalam
mengat`ur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Apabila tanama kekurangan unsur ini maka akan menyebabkan daun pada
bagian bawah akan menguning karena kekurangan klorofil. Pada proses lebih
lanjut, daun akan mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun
muda akan tampak pucat. Pertumbuhan tanaman melambat, kerdil dan lemah.
Akibatnya produksi bunga dan biji pun akan rendah.
Apabila berlebihan pemberiannya maka akan menyebabkan warna daun
yang terlalu hijau, tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi
lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu
menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan jamur dan penyakit, serta mudah
roboh. Produksi bunga pun akan menurun.
2. Unsur Fosfor (P)
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim,
protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi,
sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga
berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah. Pengaruh terhadap akar
adalah dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap tanaman
terhadap nutrisi pun menjadi lebih baik. Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor
dipakai untuk merangsang proses pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan
tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
Apabila tanaman kekurangan unsur phospor daun tua menjadi keunguan
dan cenderung kelabu. Tepi daun menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna
hijau gelap. Hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya rontok. Fase
pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
Apabila tanaman kelebihan unsur phospor penyerapan unsur lain terutama
unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun
gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.
3. Unsur Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti
fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka
menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur.
Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat
antagonisme antara kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan magnesium.
Sifat antagonisme ini menyebabkan kekalahan salah satu unsur untuk diserap
tanaman jika komposisinya tidak seimbang.
Apabila tanaman kekurangan unsur K daun paling bawah yang kering atau
ada bercak hangus. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan
akhirnya gugur. Bunga mudah rontok dan gugur. Tepi daun hangus, daun
menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit, dan apabila
kelebihan unsur K akan menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu.
Pertumbuhan tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.
4. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi
beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di
daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat
BAB II
METODOLOGI
3.1. Waktu Dan Tempat
Adapun kegiatan praktikum Kesuburan Tanah dengan judul
Defisiensi Unsur Hara dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2016
pukul 07.00-09.00 WIB yang bertempat di laboratorium Ilmu Tanah
Politeknik Negeri Jember.
3.2. Alat dan Bahan
Alat :
a. Cangkul
b. Timba
c. Spidol
d. Gembor
e. Pengayak tanah
Bahan :
a. Tanah
b. Pasir
c. Air
d. Kertas label
e. Benih kacang hijau
f. Pupuk : Urea, Sp-36, KCl
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Nama
Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
3.2
Pengamatan
NPK
-N
-P
-K
-NPK
Tingggi Tanaman
Jumlah Daun
Jumlah Polong
batang
80 cm
40
3
60 cm
27
0
68 m
26
6
65 cm
36
3
78,5 cm
segar kokoh
Kering layu
Hijau
kering
Hijau
layu
54,5 cm
37
6
53,5 cm
38
3
65 cm
29
1
49,5 cm
23
13
segar kokoh
Kering layu
Hijau
kering
58 cm
21
5
53 cm
18
2
50,5 cm
21
0
54 cm
18
3
segar kokoh
Kering layu
Hijau
kering
76 cm
49
5
55 cm
21
3
52,5 cm
43
6
58 cm
28
8
segar kokoh
Kering layu
Hijau
kering
Tingggi Tanaman
Jumlah Daun
Jumlah Polong
batang
Tingggi Tanaman
Jumlah Daun
Jumlah Polong
batang
Tingggi Tanaman
Jumlah Daun
Jumlah Polong
batang
Pembahasan
Dari data praktikum yang telah kami peroleh rata rata pertumbuhan
tanaman yang baik dari beberapa ulangan adalah pada tanaman yang di pupuk
dengan pupuk NPK hal ini di lihat dari tinggi tanaman dan jumlah daun yang
pesat dalam pertumbuhannya. Dilihat dari jumlah polongnya hasil dari beerapa
ulangan di dapatkan bahwa paling banyak pada perlakuan K hal ini di sebakan
unsur N dan P berdampingan dalam proses pembentukan klorofil pada tanaman
sehingga tanaman akan cendeung lebih cepat memasak makanan / berfotosintesis.
Tetapi dalam perlakuan k tanaman akan cenderung lebih mudah roboh karena
batang tanaman tidak kokoh.
Dilihat perbandingan tanaman yang di perlakukan dengan penambahan
pupuk dengan perlakuan kontrol yang tidak di perlakukan, pertumbuhan tanaman
dilihat dari rata rata tinggi tanaman tanpa perlakuan pupuk lebih baik
pertumbuhanya hal ini di karenakan dalam tanah yang di pakai belumlah steril
sehingga bisa saja dalam tanah yang kami di gunakan banyak terkandung bahan
organik dan sisa pemupukan yang ada dari pengguna tanah sebelumnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kami dapatkan dapat kami simpulkan
bahwa ada banyak jenis pupuk yang ada di indonesia yang dapat kita gunakan
dalam produksi tanaman.
Dalam penggunaan pupuk pupuk tersebut juga sangat berpengaruh dengan
hasil yang akan kita dapatkan. Apabila komposisi tidak pas antara unsur N, P, K
maka akan menyebabkan kesalahan dalam produksinya bahkan juga bisa
menyebabkan penurunan produksi tanaman tersebut. Apabila tanaman kekurangan
unsur N maka akan menyebabkan daun tanaman memiliki sedikit klorofil dan
menyebabkan daun akan berwarna kekuningan. Apabila tumbuhan kekurangan
unsur K maka batang dan sistem perakarannya juga terganggu dan tidak kokoh.
Apabila kekurangan unsur P maka tanaman akan menyebabkan tanaman
menghasilkan produksi yang kurang maksimal.
4.2
Saran
Pada pelaksanaan praktikum seharusnya mahasiswa di berikan pengarahan
pemupukan yang baik itu seperti apa, agar mahasisawa dapat melakukan
pengaplikasian dengan sendirinya sesuai prosedur dan dapat menghasilkan
produksi tanaman yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-unsur-hara/
(Diakses pada tanggal 07/06/2016 WIB)
https://www.academia.edu/7269590/Defisiensi_Unsur_Hara
pada tanggal 07/06/2016 pkl: 12:04 WIB)
https://www.academia.edu/8920069/KELEBIHAN_DAN_KEKURAN
GAN_UNSUR_HARA_MAKRO_DAN_MIKRO (diakses pada tanggal
08/07/2016 pkl: 12:04 WIB)
(diakses