Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


PRODUKSI PERTANIAN
TEKNIK PRODUKSI BENIH
LABORATORIUM ILMU TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH
Acara Praktikum : Defisiensi Unsur Hara pada Tumbuhan Kacang Hijau
Tujuan
: Mahasiswa dapat mengenal jenisnjenis pupuk di Indonesia, dan
perubahan apa saja yang terjadi pada fisik tumbuhan apabila
pupuk di aplikasikan (-N, -P, -K, dan +NPK)
Nama Praktikan : Fithrotul Ramadhanul Rizcozachi
NIM: A41150179
Program Studi : Teknik Produksi Benih / kelompok 1 (satu)
PRODUKSI PERTANIAN
TEKNIK PRODUKSI BENIH
Partner
: Indra Fajar Dwi Julian
NIM: A41150300
M. Nizar Maulana
NIM: A41150107
Prenitha Rosadi
NIM: A41150249
Chintia Berlian
NIM: A51150365
Hari / Tanggal : 18 maret 2016
Tempat
: Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Produksi Pertanian
Pembimbing
: 1. Ir. N. Bambang Eko Sulistyono, MSi
2. Ir. Hari Prasetyo, MP
Teknisi
: 1. Doni Haryadi

Jember, 08 Juni 2016


Telah Diperikasa:

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia yang di berikan
sehingga kami dapat menyelesaikan praktikum ini yang berjudul Defisiensi
unsur hara pada tanaman kacang hijau, karya ilmiah khususnya laporan ini kami
susun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas laporan yang di berikan oleh
dosen pembimbing di laboratorium botani tersebut.
Penelitian ini telah di bantu oleh berbagai pihak, sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dosen Pembimbing
2. Teknisi laboratorium Tanah
3. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga dapat terselesaikan laporan
praktikum berikut ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktikum ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran punysun harapkan guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penyusun untuk mengembangkan
laporan berikutnya.

Jember, 08 Juni 2016

Penyusun

BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1

Dasar Teori
Tidak hanya manusia dan hewan, tumbuh-tumbuhan juga membutuhkan
makanan untuk bertahan hidup. Tumbuhan membutuhkan unsur hara sebagai
makanannya. Pada tanaman Gangguan unsur hara merupakan masalah utama bagi
petani di dunia, disamping masalah-masalah penting lainnya. Semua tanaman
hijau memerlukan seperangkat dasar hara mineral yang sama dan berbagai unsur
digunakan oleh tanaman yang berbeda untuk menghasilkan tujuan akhir yang
sama. Tanaman tingkat tinggi membutuhkan 13 jenis hara esensial yang terdiri
atas kelompok hara makro dan mikro, meskipun pengelompokan tersebut masih
diperdebatkan karena hara mikro tertentu dapat menjadi hara makro untuk
tanaman lain (Marschner, 1986). Pengertian unsur hara itu sendiri adalah nutrisi
yang dibutuhkan tanaman yang terbentuk dari bahan organik dan anorganik.
Unsur hara dibedakan menjadi dua yaitu:
Hara makro (Unsur hara utama bagi tanaman. Hara makro umumnya
berupa nitrogen, magnesium, kalium, kalsium dll.)
Hara mikro (Unsur hara yang memiliki jumlah yang lebih kecil tetapi
juga mempunyai peran penting untuk tanaman yaitu unsur Fe, Cu, Zn, Mn
dll.)
Unsur hara makro begitu besar peranannya bagi kebutuhan tumbuhan
khususnya bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah
penjelasan dari beberapa unsur yang di perlukan oleh tanaman.
1. Unsur Nitrogen (N):
Unsur N sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan
organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil,
protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam
jumlah yang cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase
vegetatif. Bersama dengan unsurFosfor (P), Nitrogen ini digunakan dalam
mengat`ur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Apabila tanama kekurangan unsur ini maka akan menyebabkan daun pada
bagian bawah akan menguning karena kekurangan klorofil. Pada proses lebih
lanjut, daun akan mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun
muda akan tampak pucat. Pertumbuhan tanaman melambat, kerdil dan lemah.
Akibatnya produksi bunga dan biji pun akan rendah.
Apabila berlebihan pemberiannya maka akan menyebabkan warna daun
yang terlalu hijau, tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi
lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu

menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan jamur dan penyakit, serta mudah
roboh. Produksi bunga pun akan menurun.
2. Unsur Fosfor (P)
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim,
protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi,
sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga
berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah. Pengaruh terhadap akar
adalah dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap tanaman
terhadap nutrisi pun menjadi lebih baik. Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor
dipakai untuk merangsang proses pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan
tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
Apabila tanaman kekurangan unsur phospor daun tua menjadi keunguan
dan cenderung kelabu. Tepi daun menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna
hijau gelap. Hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya rontok. Fase
pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
Apabila tanaman kelebihan unsur phospor penyerapan unsur lain terutama
unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun
gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.
3. Unsur Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti
fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka
menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur.
Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat
antagonisme antara kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan magnesium.
Sifat antagonisme ini menyebabkan kekalahan salah satu unsur untuk diserap
tanaman jika komposisinya tidak seimbang.
Apabila tanaman kekurangan unsur K daun paling bawah yang kering atau
ada bercak hangus. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan
akhirnya gugur. Bunga mudah rontok dan gugur. Tepi daun hangus, daun
menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit, dan apabila
kelebihan unsur K akan menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu.
Pertumbuhan tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.
4. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi
beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di
daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat

diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan


komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis
protein.
Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut
karena energi yang tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot
ringan seperti nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer.
Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas panjang. Ciri-ciri ini persis seperti
gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman. Kekurangan magnesiium akan
menyebabkan muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini
terjadi karena Mg diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemah dan akhirnya
mudah terserang penyakit terutama embun tepung (powdery milde). Kelebihan
Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
5. Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen
yang menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel.
Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca ,
pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan berakibat penyerapan hara
terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel , dan
mengatur distribusi hasil fotosintesis.
Apabila tumbuhan mengalami kekurangan kalsium maka akan
menyebabkan titik tumbuh lemah , terjadi perubahan bentuk daun , mengeriting ,
kecil , dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak
kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini
menyebabkan produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan
kalsium. Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH
tanah.
6. Sulfur (S)
Defisiensi unsur S gejalanya klorosis, terutama pada daun-daun muda.
Perubahan warna tidak berlangsung setempat-tempat, melainkan pada bagian daun
selengkapnya, warna hijau makin pudar, berubah menjadi hijau yang sangat muda,
kadang mengkilap keputihan dan jarang-jarang, perubahannya tidak merata tetapi
berlangsung pada bagian daun selengkapnya. Perubahan warna ini dapat pula
menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau,
seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa
tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan Tea Yellows atau Yellow
Disease

BAB II
METODOLOGI
3.1. Waktu Dan Tempat
Adapun kegiatan praktikum Kesuburan Tanah dengan judul
Defisiensi Unsur Hara dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2016
pukul 07.00-09.00 WIB yang bertempat di laboratorium Ilmu Tanah
Politeknik Negeri Jember.
3.2. Alat dan Bahan

Alat :
a. Cangkul
b. Timba
c. Spidol
d. Gembor
e. Pengayak tanah

Bahan :
a. Tanah
b. Pasir
c. Air
d. Kertas label
e. Benih kacang hijau
f. Pupuk : Urea, Sp-36, KCl

3.3. Cara Kerja


Penyemaian benih
1. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Diayak tanah dan pasir menggunakan alat pengayak tanah.
3. Diisi 4 timba dengan media tanah dan pasir yanag telah di ayak
dengan perbandingan 2:1.
4. Diberi label pada masing-masing timba.
5. Ditanam benih kacang hijau sebanyak 3 benih/timba.
Pemupukan
1. Ditimbang masing-masing pupuk yang akan diberikan dengan
dosis Urea (0,3 gr/tanaman), Sp-36 (0,6 gr/tanaman), dan KCl
(0,3 gr/tanaman).
2. Dibuat alur pada sekeliling tanaman.
3. Ditaburkan pupuk pada alur tersebut sesuai dengan perlakuan
yang sudah ditentukan yaitu NPK, -N(PK), -P(NK), -K(NP).

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1

Hasil
Nama
Kelompok
Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

3.2

Pengamatan

NPK

-N

-P

-K

-NPK

Tingggi Tanaman
Jumlah Daun
Jumlah Polong
batang

80 cm
40
3

60 cm
27
0

68 m
26
6

65 cm
36
3

78,5 cm

segar kokoh

Kering layu

Hijau

kering

Hijau
layu

54,5 cm
37
6

53,5 cm
38
3

65 cm
29
1

49,5 cm
23
13

segar kokoh

Kering layu

Hijau

kering

58 cm
21
5

53 cm
18
2

50,5 cm
21
0

54 cm
18
3

segar kokoh

Kering layu

Hijau

kering

76 cm
49
5

55 cm
21
3

52,5 cm
43
6

58 cm
28
8

segar kokoh

Kering layu

Hijau

kering

Tingggi Tanaman
Jumlah Daun
Jumlah Polong
batang
Tingggi Tanaman
Jumlah Daun
Jumlah Polong
batang
Tingggi Tanaman
Jumlah Daun
Jumlah Polong
batang

Pembahasan
Dari data praktikum yang telah kami peroleh rata rata pertumbuhan
tanaman yang baik dari beberapa ulangan adalah pada tanaman yang di pupuk
dengan pupuk NPK hal ini di lihat dari tinggi tanaman dan jumlah daun yang
pesat dalam pertumbuhannya. Dilihat dari jumlah polongnya hasil dari beerapa
ulangan di dapatkan bahwa paling banyak pada perlakuan K hal ini di sebakan
unsur N dan P berdampingan dalam proses pembentukan klorofil pada tanaman
sehingga tanaman akan cendeung lebih cepat memasak makanan / berfotosintesis.
Tetapi dalam perlakuan k tanaman akan cenderung lebih mudah roboh karena
batang tanaman tidak kokoh.
Dilihat perbandingan tanaman yang di perlakukan dengan penambahan
pupuk dengan perlakuan kontrol yang tidak di perlakukan, pertumbuhan tanaman
dilihat dari rata rata tinggi tanaman tanpa perlakuan pupuk lebih baik
pertumbuhanya hal ini di karenakan dalam tanah yang di pakai belumlah steril
sehingga bisa saja dalam tanah yang kami di gunakan banyak terkandung bahan
organik dan sisa pemupukan yang ada dari pengguna tanah sebelumnya.

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kami dapatkan dapat kami simpulkan
bahwa ada banyak jenis pupuk yang ada di indonesia yang dapat kita gunakan
dalam produksi tanaman.
Dalam penggunaan pupuk pupuk tersebut juga sangat berpengaruh dengan
hasil yang akan kita dapatkan. Apabila komposisi tidak pas antara unsur N, P, K
maka akan menyebabkan kesalahan dalam produksinya bahkan juga bisa
menyebabkan penurunan produksi tanaman tersebut. Apabila tanaman kekurangan
unsur N maka akan menyebabkan daun tanaman memiliki sedikit klorofil dan
menyebabkan daun akan berwarna kekuningan. Apabila tumbuhan kekurangan
unsur K maka batang dan sistem perakarannya juga terganggu dan tidak kokoh.
Apabila kekurangan unsur P maka tanaman akan menyebabkan tanaman
menghasilkan produksi yang kurang maksimal.
4.2

Saran
Pada pelaksanaan praktikum seharusnya mahasiswa di berikan pengarahan
pemupukan yang baik itu seperti apa, agar mahasisawa dapat melakukan
pengaplikasian dengan sendirinya sesuai prosedur dan dapat menghasilkan
produksi tanaman yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

http://jokowarino.id/definisi-dan-pengertian-unsur-hara/ (diakses pada


tanggal 07/06/2016 pkl: 04:15 WIB).

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-unsur-hara/
(Diakses pada tanggal 07/06/2016 WIB)

https://www.academia.edu/7269590/Defisiensi_Unsur_Hara
pada tanggal 07/06/2016 pkl: 12:04 WIB)

https://www.academia.edu/8920069/KELEBIHAN_DAN_KEKURAN
GAN_UNSUR_HARA_MAKRO_DAN_MIKRO (diakses pada tanggal
08/07/2016 pkl: 12:04 WIB)

http://o-fish.com/Aquascaping/defisiensi.php (di akses pada tanggal


08/06/2016 WIB)

(diakses

Anda mungkin juga menyukai