Anda di halaman 1dari 4

RSUD PARIAMAN

IDENTIFIKASI MASALAH
I. Bidang Tata Usaha dan Kepegawaian
1) Parkir di RSUD Pariaman masih crowded
2) Rujukan pasien menggunakan mobil ambulance terkadang terkendala karena
mobil ambulance sering rusak.
3) Pelayanan rujukan belum optimal
4) Transportasi Mayat menggunakan mobil ambulance untuk mengangkut pasien,
karena tidak ada mobil jenazah.
5) Belum adanya pelayanan pasien complain yang ditangani khusus oleh suatu unit.
6) Belum aktifnya system promosi RS
7) Masih perlu penertiban urusan kepegawaian dan umum
8) Pengurusan kepegawaian belum optimal
9) System pengusulan peningkatan kompetensi melalui pelatihan belum terlaksana
dengan baik.
10) Manajemen RS pendidikan belum tertata dengan maksimal
11) Manajemen asset dan barang perlu dikelola dengan optimal
12) Security system belum dikelola dengan baik.
II. Bidang Pelayanan Medik
1) Perlu penambahan sarana prasarana bagi terlaksananya pelayanan PONEK
2) Perlu peningkatan keterampilan bagi terlaksananya pelayanan PONEK
3) Perlu kebijakan tentang Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.
4) Peningkatan mutu layanan di Rawat jalan
5) Peningkatan mutu dan kapasitas layanan operasi ; peralatan, SDM (tenaga
anastesi,dll), system, jadwal dsbnya.
6) Peningkatan sarana prasarana, SDM dan penerapan SPO demi peningkatan mutu
layanan, kenyamanan pasien rawat inap.
7) Peningkatan sarana prasarana, SDM dan penerapan SPO demi peningkatan mutu
layanan,kecepatan, dan ketepatan layanan di IGD.
8) Peningkatan sarana prasarana, SDM dan penerapan SPO demi peningkatan mutu
layanan, kecepatan dan ketepatan layanan di Hihg Care Unit (HCU).
III. BIdang Keuangan dan Perencanaan
1) Peningkatan pendapatan RS
2) Efisiensi dan efektifitas pengeluaran keuangan
3) Peningkatan kesejahteraan karyawan RS

IV. Bidang penunjang


A. Peningkatan jenis dan mutu layanan pada unit penunjang ; Farmasi, Laboratorium,
radiologi, Gizi, CSSD, IPSRS dan laundry.
B. Pengembangan unit penunjang layanan menjadi Revenue centre.
C. Peningkatan kepatuhan petugas medic, paramedic terhadap standar pada masing2
Instalasi sesuai dengan SPO dan kebijakan yang telah dibuat.
D. Peningkatan mutu pemeliharaan sarana prasarana RS.

E. Perlu mewujudkan lingkungan rumah sakit dengan peringkat biru menurut


klasifikasi Lingkungan oleh Bapedalda.
F. Pemenuhan kebutuhan sarana prasarana unit penunjang medic dan non medic.
Capaian target kinerja RSUD Pariaman tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut :

No
.
1

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1 Peningkatan mutu
Layanan Rumah sakit

2 Peningkatan
Pendapatan Rumah
Sakit.

3 Peningkatan Citra
Rumah Sakit.

REALISASI

Tingkat kepuasan Pasien

>85%

68%

Bed Occupacy Rate

71%

65,44%

Kunjungan rawat jalan meningkat

55.000

51.422

Gross Death (GDR)

<45

45,51

Net Death Rate (NDR)

<25

17,02

Pendapatan Rumah sakit

Rp. 6.250.000.000

G Peningkatan jenis layanan tipe C

>70%

Rp.8.599.704.27
1
75%

H Pelaksanaan SOP layanan

>75%

80%

>85%

68%

>60%

50%

>15%

5%

Peningkatan performance
karyawan RS menuju layanan
Prima
J Aktifnya promosi rumah sakit yang
canggih
K Persentase luas taman untuk
penghijauan.

Berdasarkan jumlah tenaga medis dan paramedis untuk rumah sakit tipe C
jumlah spesialis dasar masih kurang, seharusnya masing-masing 2 dan spesialis
penunjang seharusnya terpenuhi spesialis patologi klinik, radiologi, anastesi,
paru, jiwa dan THT. (SK Menkes R.I. No. 262, 1979). Spesialis penunjang yang
dimiliki RSUD Pariaman hanya spesialis mata dan neurologi, sementara spesialis
penunjang lain masih referral dimana pelayanan diberikan hanya 1 kali
seminggu. Dokter umum jika dibandingkan dengan TT maka sebenarnya cukup,
namun karena ada 7 orang yang sedang pendidikan dokter spesialis maka saat
ini jumlahnya relative kurang.

Untuk keperawatan berdasarkan perbandingan perawat:TT maka


jumlahnya kurang, seharusnya 160 orang, sekarang perawat yang tetap
berjumlah 101 orang ditambah dengan tenaga outsorcing menjadi 121 orang,
padahal kebutuhan seharusnya adalah 160 orang. Untuk tenaga penunjang
medis pada setiap unit juga kurang : tenaga laboratorium seharusnya 15 orang,
yang ada 9 orang, tenaga farmasi (apotik) seharusnya 16 orang yang ada 12
orang, tenaga radiologi yang ada hanya 6 orang seharusnya 11 orang, dan CSSD
hanya ada 2 orang. Begitu juga dengan tenaga non penunjang medic seperti
IPSRS seharusnya 13 orang yang ada hanya 4 orang, laundry seharusnya 6
orang yang ada hanya 3 orang. Sehingga secara umum jumlah tenaga medis,
paramedis keperawatan, non paramedik di RSUD Pariaman kurang.

TUJUAN
TUJUAN UMUM
Terbentuknya RSUD Pariaman sebagai BLUD yang memberikan pelayanan Kesehatan
terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
VISI
MISI
1) meningkatkan mutu layanan karena masih dengan menambah jumlah
sarana/prasarana
2) Meningkatkan kepatuhan terhadap pelaksanaan SOP dengan baik.
3) Belum optimalnya mutu layanan karena belum terbentuknye perilaku
pelayanan menuju pelayanan prima.
4) Perlu segera diwujudkan perubahan RSUD Pariaman menjadi SKPD
BLUD agar beberapa kewenangan dapat dimanfaatkan untuk
memudahkan pelayanan, meningkatkan mutu pelayanan dan
penggunaan anggaran.
5) Perlu segera ditingkatkan klasifikasi RS menuju RS klas B, RS rujukan
dan RS pendidikan untuk makin meningkatkan pencitraan RS dimata
masyarakat.
6) Perlu peningkatan pendapatan agar RS dapat membiayai opersional
sendiri, meningkatkan mutu layanan melalui pemenuhan kebutuhan
layanan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.
7) Peningkatan pendapatan Rumah sakit melalui peningkatan
pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya.

8) Belum optimalnya kinerja manajemen

Anda mungkin juga menyukai