Popopo
Popopo
Peneliti
AWALUDDIN SIBUEA
Peneliti
AWALUDDIN SIBUEA
Pembimbing
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Peneliti
GUSNARWIN
Disetujui Oleh
KETUA DEVISI BEDAH SARAF DEPARTEMEN BEDAH SARAF
KETUA
ILMUBEDAH FK
Prof.Dr.Bachtiar
Nip. 140 068 960
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
ABSTRAK
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
ABSTRACT
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya kepada Allah swt, atas limpahan berkat dan
karuniaNya, saya berkesempatan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis
di Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara,
serta menyusun dan menyelesaikan penelitian ini sebagai salah satu syarat dalam
penyelesaian pendidikan.
Penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan doa
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini ucapan terimakasih saya sampaikan
kepada yang terhormat Prof.Dr.dr.
Iskandar Japardi, SpBS(K) sebagai pembimbing penelitian saya, dimana
atas bimbingan, pengarahan, sumbang saran dan dukungan yang telah beliau
berikan sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini pada waktunya.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada
Prof. Dr. Bachtiar Surya, SpB-KBD sebagai Ketua Departemen Ilmu Bedah ;
Dr. Emir Taris Pasaribu, SpB(K)Onk sebagai Ketua Program Studi Ilmu Bedah ;
Dr. Erjan Fikri, SpB, SpBA sebagai Sekretaris Departemen Ilmu Bedah dan
Dr. Asrul, SpB-KBD sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Bedah.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dr. Arlinda Sari Wahyuni,
M.Kes sebagai Konsultan Metodologi Penelitian yang telah meluangkan waktu
membantu menyelesaikan penelitian ini.
Rasa hormat dan terima kasih saya sampaikan kepada guru-guru saya :
1. Prof. Dr. Nazar Moesbar, SpB,SpOT(K)
2. Prof. Dr. Hafas Hanafiah, SpB, SpOT(K) FICS
3. Prof. Dr. Adril A. Hakim, SpBS(K)
4. Prof. Dr. Abd. Gofar Sastrodiningrat, SpBS(K)
5. Prof.Dr.Usul M. Sinaga, SpB(K) Finacs (Alm)
6. DR.Dr. Humala Hutagalung, SpB(K)Onk
7. Dr.Gerhard Panjaitan, SpB(K)Onk
8. Dr. Asmui Yosodihardjo, SpB,SpBA
9. Dr. Ismet SpB
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada senior-senior yang lebih
dahulu menyelesaikan program pendidikan dan teman-teman Peserta Program
Pendidikan yang bersama-sama menjalani suka dan duka selama menjalani
pendidikan.
Rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya saya persembahkan
untuk Ayahanda tercinta H. Arifin Sibuea dan Ibunda Almarhumah Hj. Siti
Aisyah Sitompul atas kasih sayang dan segala jerih paya serta pengorbanan beliau
dalam mengasuh, membimbing dan mendidik saya.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Wassalam
Medan,
Juli 2009
Awaluddin Sibuea
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................... 4
1.4 Hipotesis ................................................................................................ 4
1.6 Kontribusi Penelitian ............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6
2.1 Defenisi Cedera Kepala.......................................................................... 6
2.2 Penyebab Cedera Kepala ....................................................................... 7
2.3 Klasifikasi Cedera Kepala ..................................................................... 7
2.4 Hematoma Luas di Daerah Kepala ........................................................ 8
2.5 Patofisiologi Cedera Kepala .................................................................. 10
2.6 Faktor Koagulasi Darah ......................................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 16
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................. 16
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................... 16
3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian............................................................. 16
3.4 Kriteria Penerimaan ............................................................................... 16
3.5 Kriteria Penolakan ................................................................................. 17
3.6 Besar Sampel ......................................................................................... 17
3.7 Variabel Penelitian ................................................................................. 18
3.8 Definisi Operasional .............................................................................. 18
3.9 Kerangka Konsep .................................................................................. 19
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
20
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
1.
Hemostasis ..........................................................................
13
2.
14
3.
15
4.
22
24
5.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
dengan koagulasi abnormal adalah 4 kali lebih tinggi dari koagulasi normal
(Miner, et al, 1982).
Aktivasi sistem koagulasi dapat menjadi pertanda yang terpercaya dari
perluasan kerusakan otak, seperti keadaan hiperkoagulasi setelah cedera kepala
yang sering kali diikuti oleh tingginya aktifitas fibrinolisis. Beberapa penelitian
menyatakan bahwa penderita cedera kepala berat menghasilkan gangguan
koagulasi dan fibrinolisis dan beberapa laporan menyatakan bahwa parameter
tersebut dapat digunakan untuk menilai prognosis penderita ketika masuk ke
rumah sakit (Takahashi dkk, 1997).
Pada kejadian cedera kepala, frekuensi terbanyak tes laboratorium
abnormal adalah Fibrinogen Degradation Produc (FDP), Fibrinogen, Activated
Partial Thromboplastin Time (aPTT), Prothrombin Time (PT), dan Thrombine
Time. Derajat timbulnya koagulopati pada cedera kepala berat dapat dinilai
berdasarkan PT, aPTT, level fibrinogen, thrombin time dan FDP. Beberapa tes
menunjukkan prediksi yang akan timbul pada cedera kepala berat (Valadka,
2000).
Koagulopati merupakan komplikasi yang sering timbul pada penderita
cedera kepala berat. Penelitian klinis menunjukkan bahwa kerusakan sel-sel otak
memicu terjadinya defibrinasi. Peristiwa terjadinya bekuan yang abnormal ini
dapat dijelaskan berdasarkan teori pelepasan thromboplastin jaringan otak ke
dalam sirkulasi sistemik. Peningkatan FDP berhubungan dengan luasnya
kerusakan otak yang terjadi dan prognosis semakin jelek. Koagulopati yang terjadi
juga dapat digunakan sebagai prediktor terhadap kerusakan otak (Rhoney, 2000).
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
evaluasi apakah
parameter koagulopati (PT, aPTT) penderita cedera kepala berat dapat dijadikan
indikator prognosa yang dapat dipercaya.
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui perbedaan kadar PT dan aPTT penderita cedera kepala
berat dengan perdarahan dan tanpa perdarahan otak berdasarkan CT Scan kepala.
1.4 Hipotesis
Ada perbedaan kadar PT dan aPTT penderita cedera kepala berat antara
perdarahan dan tanpa perdarahan otak berdasarkan CT Scan kepala.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Diffuse Injury II
Brain dead
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Score
4
3
2
1
6
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
fibrinolisis dari jaringan otak diperoleh bahwa banyak aktifitas faktor jaringan di
otak dan tingginya aktifitas fibrinolisis yang kaya akan pembuluh darah jaringan
otak seperti plexus choroidalis dan meningens. Telah diketahui bahwa lokasi dari
faktor jaringan yaitu dalam gray matter otak (Del Zoppo dkk, 1992). Sumber
utama faktor jaringan adalah astrosit (Flossel dkk, 1994).
Prothrombin dengan berat molekul 71.600 disintesis pada sel hati dan
sekresi ke dalam darah, dimana sirkulasinya sebagai zymogen protease serine.
Selama tingkat akhir dari proses koagulasi darah, prothrombin berubah menjadi
thrombin melalui pemecahan ikatan Arg271-Thr peptide yang mengikuti 2 kringel
domain dan ikatan Arg259-Ile terletak pada awal domain protease serine. Gen
prothrombin manusia berada kira-kira 21 kb DNA dan berisi 30 kopi rangkaian
Alu berulang, yang membuat lebih dari 39% gen. Fungsi yang pasti dari tingginya
rangkaian berulang ini masih belum diketahui. (Davie dkk, 1991). Antovic dkk
(1998) melakukan penelitian terhadap 30 penderita cedera kepala dan diperoleh
hasil berupa penurunan signifikan dari PT dan aPTT.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
mengawali pembentukan
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Gambar 1. Hemostasis
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
XII
XIIa
XIa
XI
IX
aPTT
III
Ca++
VIIa
VII
IX
VIII
PL-III
Ca++
PT
Xa
X
V
PL-III
Ca++
II
II
I
Ia/unstable
TT
XIII
XIII
Fibrin clot
stable
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penderita cedera kepala berat dengan nilai GCS < 8, dibawah 24 jam
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
=
( 1 - 2 )2
Z/2
21,75
22
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
: PT dan aPTT
menggunakan reagen Pathromtin SL dari Dade Behring. Nilai CV intraassay antara 0.6-2.0%, sedangkan CV inter-assay antara 0.3-2.8%.
PT
aPTT
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan neurologis GCS < 8
Pemeriksaan CT Scan
Uji Statistik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan bulan Mei 2009 sampai bulan Juli 2009. Selama
waktu ini telah diteliti sebanyak 25 penderita cedera kepala berat dengan
perdarahan dan 25 penderita cedera kepala berat tanpa perdarahan berdasarkan CT
Scan kepala. Terhadap semua penderita ini dilakukan pemeriksaan klinis,
neurologis, kemudian dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala untuk melihat
adanya gambaran cedera kepala berat dengan perdarahan atau tanpa perdarahan.
Semua penderita telah memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan penelitian.
Karakteristik penderita meliputi jenis kelamin dan usia.
Laki-laki
Perempuan
84
16
88
12
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
< 20
21-30
31-40
41-50
51-60
61-70
Total
Total
n
15
13
7
9
2
4
50
%
30
26
14
18
4
8
100
berpasangan, hasil yang diperoleh ada perbedaan bermakna antara nilai PT pada
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Variabel
Protrombine
Time
12.58
.29
.31
.001
PT CKB tanpa
perdarahan
dan setelah cedera kepala berat menurun menjadi 63,79 18,45% (p < 0.001).
Penelitian lain yang mendukung hasil penelitian ini adalah oleh Arifin (2008)
terhadap penderita cedera kepala berat dengan perdarahan dan penderita cedera
kepala berat tanpa perdarahan berdasarkan CT Scan kepala, ditemukan PT
berbeda secara bermakna (p = 0,020)
Variabel
Activated Partial
Thromboplastin
Time
.30
.73
.001
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Gambar 5. Kadar aPTT pada cedera kepala berat dengan perdarahan dan
tanpa perdarahan berdasarkan CT Scan kepala
35.0
30.0
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
aPTT CKB perdarahan
Kadar aPTT juga berbeda secara bermakna antara cedera kepala berat
dengan perdarahan dan tanpa perdarahan (p= 0.001) dan hasil ini sejalan dengan
hipotesis.
Arifin (2008) terhadap penderita cedera kepala berat dengan perdarahan dan
penderita cedera kepala berat tanpa perdarahan berdasarkan CT Scan kepala,
ditemukan aPTT berbeda secara bermakna (p =0,014)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Terdapat perbedaan bermakna kadar Prothrombine Time antara cedera
kepala berat dengan perdarahan dan tanpa perdarahan berdasarkan CT
Scan kepala ( p = .001 ).
5.1.2 Terdapat perbedaan bermakna kadar Activated Partial Thromboplastine
Time antara cedera kepala berat dengan perdarahan dan tanpa perdarahan
berdasarkan CT Scan kepala ( p = .001 ).
5.2 Saran
5.2.1 Pemeriksaan koagulasi (PT dan aPTT) dapat digunakan sebagai parameter
prognosa cedera kepala berat dengan perdarahan dan tanpa perdarahan.
5.2.2 Kemungkinan perlu penelitian lanjut dengan menggunakan parameter
koagulasi selain PT dan aPTT.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Flossel, C., Luther, T., Muller, M., et al, 1994. Immunohistochemical detection of
tissue (TF) on paraffin sections of routinely fixed human tissue.
Histochemistry 101 : 449-53.
Foulkes MA, Eisenberg HM, Jane JA, et al., 1991. The Traumatic Coma Data
Bank: design, methods, and baseline characteristics. J Neurosurg ;75:S8S13.
Gottfried EL and Adachi MM.,1997 Prothrombin Time and Activated Partial
Thromboplastin Time Can Be Performed on the First Tube, Am J Clin
Pathol, 107(6):681-3.
Japardi, I., 2004. Penatalaksanaan Cedera Kepala Secara Operatif . Digitized by
USU digital library
Japardi, I., 2004. Cedera kepala, memahami Apek-aspek Penting Dalam
Pengelolaan Penderita Cedera Kepala, Bhuana Ilmu Populer, Jakarta : 333.
Krauss F.Jess: 1993; Epidemology of head injury, Cooper R.Paul (ed) head injury,
Baltimore, USA, William & Wilkins.
Lou, X.J., Nataya, W.B., Fran, T.H., et al, 1998 . Fibrinogen deficiency reduces
vasculer accumulation of apolipoprotein (a) and development of
atherosclerosis in apolipoprotein (a) transgenic mice. Pubmed ID :
98445415. Proc Natl Acad Sci USA 95 : 12591-5.
Marshaal, L.F., Bowers-Marshaal, S., Klauber, M.R., et al, 1991. A new
classification of head injury based on computerized tomography. J
Neurosurg 75 : S14-20.
McKee, P.A., Rogers, L.A., Marier, E., Hill, R.L., 1966. The subunit polypeptides
of human fibrinogen. Arch Biochem Biophys 116 : 271.
Miner ME, Kaufman HH, Graham SH, Haar FH, Gildenberg PL.,1982.
Disseminated intravascular coagulation fibrinolytic syndrome following
head injury in children: frequency and prognostic implications.
J Pediatr ;100:687-91
Muhammad, A, 2007. Peranan senyawa oksigen reaktif pada cedera kepala berat :
Pengaruhnya pada gangguan fungsi enzim akonitase dan kondisi asidosis
primer otak : Penelitian observasional laboratoris, Airlangga University
Narayan. K. Raj: 1994, closed head injuries, Setti. S.Rengachary, Robert H.
Wilkins (ed) principles of neurosurgery, Minnesota, USA, World
Publishing.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Stein SC, Young GS, Talucci RC, Greenbaum BH, Ross SE.,1992. Delayed brain
injury
after
head
trauma:
Significance
of
coagulopathy.
Neurosurgery ;30:160-5.
Smith,E.B., Keen,A., Grant,A., Stirk,C., 1990. Fate of Fibrinogen in Human
Arterial Intima. Arterioscler. Thromb. 10: 263-75.
Takahashi, H., Urano,T., Takada,Y., et al , 1997. Fibrinolytic parameters as an
admission prognostic marker of head injury in patients who talk and
deteriorate. The journal of Neurosurgery 86 : 768-72.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Impaired
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.
Awaluddin Sibuea : Perbedaan Koagulopati Pada Cedera Kepala Berat Dengan Perdarahan Dan Tanpa
Perdarahan Otak Berdasarkan Ct Scan Kepala, 2009.