Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI AYAT TENTANG JILBAB

QS. AL-AHZAB/033 AYAT 059

Disusun oleh: Mochamad Arif (0100150022)


Tugas Makalah Matakuliah
Metode Memahami Nushush Quran dan Sunnah
Dosen Pengampu: DR. Syamsul Hidayat, M.Ag
Dipresentasikan pada hari Jumat, 25 September 2015

SEKOLAH PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Memahami Ayat tentang Jilbab


QS. Al-Ahzab/033:0591




[:]
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [033:059]
Pendahuluan
Al-Quran surat Al-Ahzab2 ayat 59 semestinya tidak asing bagi kaum muslimin
khususnya wanita. Karena kandungannya mengatur keseharian kaum muslimin. Ayat ini
mengangkat tema tentang jilbab yang merupakan bagian dari ajaran Islam dalam hal
menutup aurat. Namun ajaran ini tidak sedikit yang mengabaikannya. Salah satu sebabnya
karena tidak memahami nash tentang berjilbab. Dalam kesempatan ini akan dibahas ayat
tersebut berikut hadits yang menegaskan kewajiban kaum muslimin untuk tunduk dan
patuh kepada kewajiban-kewajiban dari Alloh3. Pembahasan ayat difokuskan pada tiga hal,
yakni i`rob4, tafsir, dan hadits.

1 Dipresentasikan dalam perkuliahan Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) Universitas Muhammadiyah Surakarta mata
kuliah Metode Memahami Nushush Quran dan Sunnah yang diampu oleh DR. Syamsul Hidayat, M.Ag pada hari Jumat, 25
September 2015.

2 Zekr Quranic Project (http://zekr.org)


3 DR. Musthafa Dieb Al-Bugha, Al-Wafi: Syarah Kitab Arba`in An-Nawawiyah, Hadits nomor 30, Al-I`tishom, Jakarta, cet.
Ke-14, 2010, hlm. 242.

4 I`rob adalah perubahan akhir kata baik harakat (tanda baca) maupun huruf yang berfungsi untuk menunjukkan
kedudukan kata itu sendiri dalam suatu kalimat. Lihat H. Salimudin A. Rahman, MA, dalam Tata Bahasa Arab, Sinar Baru
Algesindo, Bandung, cet. Ke-6, th. 2007, hlm. 63.

I`rob Ayat
Penjelasan mengenai i`rob untuk QS. Al-Ahzab/033 ayat 59 agar lebih mudah,
maka diperlukan gambaran struktur ayatnya. Berikut di bawah ini adalah tabel i`robnya:5
Terjemahan

(33:59:1)
yayyuh
Wahai!

(33:59:2)
l-nabiyu
Nabi!

(33:59:3)
qul
Katakanlah
(olehmu)

Arab

Sintaksis dan Morfologi


VOC Kata awalan seruan Yaa


N Kata benda nominatif6 (peringkat)

N Kata benda maskulin nominatif

V Kata kerja perintah tunggal


maskulin orang ke-2

P Kata penghubung dg awalan Lm


N Kata benda jama` maskulin
(33:59:4)
li-azwjika
kepada istri-istrimu

kepemilikan
PRON Kata ganti kepemilikan
tunggal maskulin orang ke-2

5 Lihat http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp?chapter=33&verse=59
6 Nominatif:

1. Hal yg menandai nomina atau yg sejenisnya sbg pokok kalimat (subjek); 2 bentuk kata benda yg timbul
sbg subjek; bagian kata benda dr suatu predikat atau sbg keterangan pd bagian kalimat.
(http://kbbi.web.id/nominatif)

CONJ Kata penghubung wa (dan)


N Kata benda jama` feminim
(33:59:5)
wabantika
dan anak-anak
perempuanmu

kepemilikan
PRON Kata ganti kepemilikan
tunggal maskulin orang ke-2

CONJ Kata penghubung wa (dan)

(33:59:6)
wanisi
dan para wanita

(33:59:7)

N Kata benda jama` feminim


kepemilikan



N Kata benda aktif terhubung dg

l-mu'minna

benda lain (33:59:4) jama` maskulin

orang-orang

kepemilikan

beriman


V Kata kerja tidak sempurna jama`

(33:59:8)
yud'nna
merendahkan

(33:59:9)
alayhinna

feminim orang ke-3


PRON Kata ganti subyek

P Kata penghubung
PRON Kata ganti obyek jama`

atas diri mereka

feminim orang ke-3

sendiri

(33:59:10)
min
dari

P Kata penghubung

N Kata benda jama` maskulin


kepemilikan
(33:59:11)
jalbbihinna
pakaian luar mereka

(33:59:12)
dhlika
itu

(33:59:13)
adn
lebih pantas

(33:59:14)
an
agar

PRON Kata ganti obyek jama`


feminim orang ke-3

DEM Kata ganti penunjuk tunggal


maskulin

N Kata benda tunggal maskulin


nominative (peringkat)


SUB Kata penghubung yg
disandarkan


V Kata kerja pasif tidak sempurna
jama` faminim orang ke-3, yg mewakili

(33:59:15)

suatu

yu'rafna

PRON Kata ganti subyek

supaya mereka
dikenal

CONJ Kata penghubung


(33:59:16)
fal
dan tidaklah

awalan Fa (dan)
NEG Bagian kata yang bersifat
negatif



V Kata kerja tidak sempurna jama`
feminim orang ke-3 (33:59:4)

(33:59:17)
yu'dhayna
membahayakan

PRON Kata ganti subyek





CONJ Kata penghubung wa (dan)

(33:59:18)
wakna
dan adalah

(33:59:19)

V Kata kerja lampau tunggal


maskulin orang ke-3



PN Kata untuk sebutan peringkat

l-lahu

paling Allah

Allah

(33:59:20)
ghafran
Oft-Forgiving,

(33:59:21)
rahman
Most Merciful.

N Kata untuk sebutan tak terbatas


tunggal maskulin yang menunjukkan
kemutlakan


ADJ Kata sifat yg tak terbatas
tunggal maskulin mutlak

Tafsir Ayat
Pembahasan tabel di atas telah memberikan gambaran mendasar tentang i`rob QS.
Al-Ahzab/033. Tapi belum lengkap jika tidak diiringi dengan penjelasan tafsirnya. Sayyid
Qutb menafsirkan ayat ini dengan menunjukkan hubungan rumah tangga Rasulullah dan
keluarga muslim yang begitu riskan dari gangguan orang-orang fasiq sehingga Alloh
mewajibkan berhijab. Sayyid Qutb menerangkan bahwa, Kemudian Alloh memerintahkan
Nabi-Nya agar menyuruh istri-istrinya, anak-anak wanitanya, dan para wanita orang-orang
beriman secara umum agar menutupi tubuhnya, kepalanya, dan belahan baju yang terletak
di dadanya dengan jilbab yang menyelimutinya. Sehingga dengan kostum dan pakaian
seperti itu, mereka kelihatan beda dan menjadikan mereka aman dari gangguan orangorang fasiq. Karena dengan pengenalan dan ciri khas mereka seperti itu secara bersamasama mengesankan rasa malu dan bersalah dalam pribadi orang-orang yang biasanya
sengaja mencari-cari cela untuk menghina dan menggoda wanita.7
Al-Maroghi menjelaskan ayat ini dari sudut interaksi sosial. Menurut beliau, Nabi
diperintah demikian dengan tujuan apabila wanita-wanita mumin keluar rumah supaya
dapat dibedakan dari wanita-wanita budak. Beliau lebih detil pada aspek kostum dengan
mengutip hadits dari Ummu Salamah yang mengatakan setelah ayat ini turun, maka para
wanita Anshor keluar dalam keadaan kepala mereka bagai burung-burung gagak karena
tenangnya sedang mereka mengenakan pakaian-pakaian hitam.8
Hamka menjelaskan ayat ini lebih panjang. Beliau mengatakan bahwa, Selangkah
demi selangkah masyarakat Islam itu ditentukan bentuknya agar berbeda dengan
masyarakat jahiliyah. Sebelum peraturan ini turun, tiada beda pakaian perempuan Islam
dengan perempuan musyrik dan budak-budak perempuan. Pada masa itu orang belum
mempunyai kakus dalam rumah, maka kalo perempuan hendak buang hajat mereka keluar
rumah setelah hari mulai malam ke tempat yang agak tersisih. Di waktu demikianlah

7 Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zhilalil Quran IX, Gema Insani, Jakarta, cet. 2003, hlm. 289.
8 Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi XXII, Toha Putra, Semarang, cet. 1992, hlm. 63.
7

pemuda-pemuda jahat mengganggu. Mereka sama ratakan antara perempuan baik-baik


dengan budak-budak.9
Jalabiib, bentuk jama dari jilbab, Hamka sedikit merinci tentang bagaimana
bentuknya. Beliau mengutip beberapa keterangan. Al-Qurtubi dalam tafsirnya mengatakan
bahwa jilbab itu lebih luas dari selendang. Ibnu `Abbas dan Ibnu Mas`ud, keduanya
mengatakan bahwa jilbab adalah rida, semacam selimut luas. Al-Qurtubi menegaskan lagi
bahwa jilbab itu sehelai kain yang menutupi seuruh badan. Ibnu Katsir mengatakan bahwa
jilbab ialah ditutupkan ke badan di atas dari pada selendang.10
Hadits: Rambu-rambu Alloh11








.







. []
Dari Abi Tsalabah Al Khusyani Jurtsum bin Nasyir radhiallahuanhu, dari
Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam dia berkata : Sesungguhnya
Allah taala telah menetapkan kewajiban-kewajiban, maka janganlah
kalian mengabaikannya, dan telah menetapkan batasan-batasannya
janganlah kalian melampauinya, Dia telah mengharamkan segala
sesuatu, maka janganlah kalian melanggarnya, Dia mendiamkan
sesuatu sebagai kasih sayang buat kalian dan bukan karena lupa
jangan kalian mencari-cari tentangnya . (Hadits hasan riwayat

.Daruquthni dan lainnya)


9 Prof. DR. Hamka, Tafsir Al-Azhar XXII, Pustaka Panjimas, jakarta, cet. Desember 2006, hlm. 93.
10 Ibid, hlm. 96.
11 Dinukil dari DR. Musthafa Dieb Al-Bugha, Al-Wafi: Syarah Kitab Arba`in An-Nawawiyah, Hadits nomor 30, Al-I`tishom,
Jakarta, cet. Ke-14, 2010, hlm. 242.

Hadits ini menegaskan kedudukan perintah Alloh dalam QS. Al-Ahzab/033 ayat
59, sehingga kaum tidak mudah mengabaikan perintah dan larangan Alloh. Pokok-pokok
kandungan hadits di atas adalah sebagai berikut:
1. Tunaikan kewajiban dan jangan mengabaikannya
Segala yang telah jelas diwajibkan oleh syar`i, baik melalui Al-Quran, As-Sunnah,
atau dalil syar`i lainnya adalah fardhu, yakni prioritas untuk dilaksanakan sebisabisanya tanpa tawar-menawar serta keluhan. Tentunya ke-fardhu-an dalam
pembahasan ini adalah berjilbab atau berhijab, termasuk mode mengenakannya.
Jangan sampai meniru selain dari istri-istri Nabi dan keluarga para sahabatnya.
2. Berjalan sesuai batasan Alloh tanpa melampauinya.
Batasan-batasan tersebut adalah hukuman-hukuman yang dimaksudkan untuk
mencegah dari perbuatan yang dilarang. Perintah mengenakan hijab di sekujur
tubuh juga mengandung larangan mengenakannya kurang dari standar itu.
3. Larangan mendekati berbagai hal yang diharamkan
Yaitu hal-hal yang secara jelas telah diharamkan di dalam Al-Quran dan Al-Hadits.
Hal-hal yang diharamkan tidaklah banyak, dan semuanya mengandung bahaya.
4. Rahmat Alloh kepada hamba-Nya
Nabi menjelaskan bahwa apa-apa yang didiamkan oleh Alloh atau tidak ditegaskan
halal dan haramnya adalah rahmat alloh kepada hamba-Nya, boleh dilakukan atau
ditinggalkan. Diamnya Alloh itu bukan karena kesalahan atau kelalaian, melainkan
kemudahan dari Alloh kepada hamba-nya agar ringan hatinya dalam beribadah.
5. Tidak perlu banyak bertanya
Larangan ini mungkin khusus pada zaman Nabi, karena banyak bertanya terhadap
sesuatu yang belum disebut, dan dikhawatirkan menjadi sebab turunnya satu
hukum yang justru memberatkan. Namun bisa jadi larangan ini masih berlaku
hingga hari ini, terutama banyak tanya yang sifatnya tidak mendatangkan
mashlahat. Nabi bersabda, Cukuplah dengan apa yang aku jelaskan. Sungguh
penyebab kehancuran umat-umat sebelum kalian adalah banyak tanya dan selisih
dengan Nabinya.
6. Komitmen sebagai pengikut Nabi
Hadits ini menyeruh kita untuk mematuhi semua kewajiban dengan rambu-rambu
yang ada, menjauhi larangan, dan tidak mempersoalkan berbagai hal yang
didiamkan atas umatnya.
Taruhannya Menjalankan Syari`at Berjilbab
Perintah berjilbab bagi muslimah adalah sebuah kewajiban yang tidak bisa ditawartawar, termasuk ketentuan mode jilbabnya. Dalam menunaikan perintah ini membutuhkan
9

kecintaan yang mendalam terhadap syari`at Islam. Tanpa kecintaan tidak akan
menumbuhkan ketegaran dalam mempertahankannya. Hal ini telah dibuktikan oleh
seorang gadis remaja di Palestina saat mempertahankan jilbabnya dari paksaan serdadu
kafir Israel.
Hadil Hashlamon (18 Tahun), gadis Palestina akhirnya gugur ditembak oleh tentara
penjajah Israel, dengan alasan menolak melepas cadarnya dan membuka isi tasnya. Hadil
Hashlamon yang kala itu hanya mau membuka kerudungnya di hadapan tentara wanita
penjajah justru ditembak tentara Yahudi di perbatasan militer Jalan Syuhada, Barat Kota
Kholil, dengan beberapa butir peluru tajam pada Selasa (22/09/2015) sore. Video yang
dirilis Al-Jazeera memperlihatkan jasad Hadil Hashlamon tergeletak kaku di atas tanah,
kemudian Zionis menyeret dengan cara menarik kakinya hingga kerudung (jilbabnya)
terlepas karena bergesekan dengan tanah.12
Tidak cukup satu peluru saja bagi Zioinis untuk memaksa Hadil Hashlamon
membuka cadar dan memperlihatkan isi tasnya. Bahkan serentet tembakan peluru tajam
dilepaskan menyerangnya, keterangan Al-Jazeera. Dokter Walid Hashlamon, bapak dari
korban mengatakan tentang kejadian yang menimpa anak gadisnya itu. Zionis semangaja
ingin membunuh anak saya. Dan mereka lakukan itu dengan sangat keji, tegasnya.13

12 http://www.hidayatullah.com/berita/palestina-terkini/read/2015/09/23/78980/beritafoto-enggan-lepas-cadar-zionis-tembak-mati-gadis-palestina.html
13 Ibid.
10

Berita di atas menunjukkan betapa teguhnya seorang gadis dalam menjalankan


sebagian syari`at Allah dan Sunnah Rasul-Nya meski taruhannya nyawa.14

14 http://www.dakwatuna.com/2015/09/23/74873/foto-seorang-gadis-palestina-syahidditembak-tentara-israel-di-hebron/#axzz3of3mcWsy
11

Daftar Pustaka
Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi XXII, Toha Putra,
Semarang, cet. 1992.
Al-Bugha, Musthafa Dieb, DR., Al-Wafi: Syarah Kitab Arba`in AnNawawiyah, Hadits nomor 30, Al-I`tishom, Jakarta, cet. Ke-14,
2010.
Hamka, Prof. DR., Tafsir Al-Azhar XXII, Pustaka Panjimas, jakarta, cet.
Desember 2006.
Rahman, H. Salimudin A., MA, dalam Tata Bahasa Arab, Sinar Baru
Algesindo, Bandung, cet. Ke-6, th. 2007.
Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zhilalil Quran IX, Gema Insani, Jakarta, cet. 2003.
http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp?chapter=33&verse=59
http://kbbi.web.id/nominatif
http://www.dakwatuna.com/2015/09/23/74873/foto-seorang-gadispalestina-syahid-ditembak-tentara-israel-dihebron/#axzz3of3mcWsy
http://www.hidayatullah.com/berita/palestinaterkini/read/2015/09/23/78980/berita-foto-enggan-lepas-cadarzionis-tembak-mati-gadis-palestina.html
Zekr Quranic Project (http://zekr.org)

12

Anda mungkin juga menyukai