Anda di halaman 1dari 10

Muhammad Udhi Ardiaksa

1310131059

RESUME MESIN DC
Dilihat dari sisi suplai arus mesin dc dibedakan menjadi :
GENERATOR DC, dan MOTOR DC
DIlihat dari konstruksinya MESIN DC dibedakan lagi menjadi :
MESIN DC PENGUAT TERPISAH
MESIN DC PENGUAT SENDIRI

1.

MESIN DC SHUNT
MESIN DC SERI
MESIN DC KOMPON (PANJANG, PENDEK, KOMPON KUMULATIF, KOMPON
DIFERENSIAL)

GENERATOR DC

Kecepatan operasi mesin DC jenis generator adalah tetap yaitu sesuai dengan
penggerak mula (prime mover). Pada operasi untuk penggunaan umum, penggerak
mula dilengkapi dengan pengatur kecepatan (speed governor) sehingga kecepatan
generator praktis konstan. Dalam kondisi seperti itu, kinerja yang ditawarkan
pembangkit terutama dalam hubungan antara eksitasi, tegangan dan beban
terminal. Untuk mempermudah melihat hubungan tersebut, digunakan bentuk
grafis yang memperlihatkan kurva yang dikenal sebagai karakteristik pembangkit.
Karakteristik ini sekilas menunjukkan perilaku generator pada kondisi beban yang
berbeda.
1.1Generator DC Penguatan terpisah
Generator dc penguatan terpisah memerlukan sumber tegangan dc eksternal untuk
eksitasi sehingga tegangan output dapat dikendalikan lebih mudah dan mempunyai
rentang yang luas (dari nol sampai maksimum).
Konstruksi

Terdapat dua kumparan pada konstruksi mesin dc penguat terpisah yaitu kumparan
jangkar dan kumparan medan sebagai eksitasi.

Muhammad Udhi Ardiaksa


1310131059
Karakteristik
(i)

(ii)

Karakteristik Untai Terbuka (Open Circuit) O.C.C. generator eksitasi


terpisah ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Sec. (3.2/2.4).
Gambar. (3.2/2.2) menunjukkan variasi yang dihasilkan e.m f. pada tidak
ada beban dengan arus medan untuk berbagai kecepatan tetap.
Perhatikan bahwa jika nilai kecepatan konstan dinaikkan, kecuraman
kurva juga meningkat. Ketika arus medan adalah nol, magnetisme sisa di
kutub akan menimbulkan ggl awal kecil seperti yang ditunjukkan.
Karakteristik Internal dan Eksternal Karakteristik eksternal generator
terpisah dieksitasi adalah kurva antara tegangan terminal (V) dan beban
IL saat ini (yang sama dengan arus dinamo dalam kasus ini). Untuk
menentukan karakteristik eksternal, sirkuit set up seperti ditunjukkan
pada Gambar. (3.3) (i). Sebagai arus beban meningkat, tegangan terminal
jatuh karena dua alasan: (a) Reaksi jangkar melemahkan fluks utama
sehingga emf aktual dihasilkan E pada beban kurang dari yang dihasilkan
(E0) pada tidak ada beban. (b) Ada penurunan tegangan resistansi jangkar
(=ILRa = IaRa).

1.2GENERATOR PENGUATAN SENDIRI


Generator penguatan sendiri terdiri dari 3 jenis rangkaian yaitu SERI , SHUNT, dan
KOMPON.
1.2.1 Generator SERI
Generator penguatan sendiri dengan hubungan seri merupakan generator yang
konstruksinya digambarkan sebagai berikut.
Konstruksi

Muhammad Udhi Ardiaksa


1310131059

Karakteristik
(i)
O.C.C Kurva di bawah ini menunjukkan karakteristik untai terbuka (OCC) dari
generator seri. Hal ini dapat diperoleh secara eksperimental dengan mencabut
gulungan medan dari mesin dan mengeksitasi menggunakan sumber DC terpisah.

(ii) Karakteristik Internal Kurva di bawah ini menunjukkan karakteristik total atau
karakteristik internal generator seri. Ini memberikan hubungan antara emf E yang
dihasilkan pada beban dan arus jangkar. Karena reaksi jangkar, fluks dalam mesin
akan lebih kecil daripada fluks tanpa beban. Oleh karena itu, e.m.f. E yang
dihasilkan pada kondisi beban akan kurang dari emf yang E 0 yang dihasilkan pada
kondisi tanpa beban.

(iii) Karakteristik Eksternal Kurva diatas menunjukkan karakteristik eksternal


generator seri. Ini memberikan hubungan antara tegangan terminal dan arus beban

Muhammad Udhi Ardiaksa


1310131059
IL : V = E - (Ra + Rse) Oleh karena itu, kurva karakteristik eksternal akan terletak di
bawah kurva karakteristik internal. Seperti yang ditunjukkan pada kurva diatas.
1.2.2 Generator Shunt
Generator shunt adalah generator yang dirangkai dengan hubungan seperti di
bawah ini.

Konstruksi

Dengan hubungan diatas dapat dilihat bahwa


tegangan output V = E- Ia.Ra = E (IL + Rsh) Ra. Ketika generator dijalankan pada
kecepatan konstan, beberapa emf akan dihasilkan karena ada magnet sisa di kutub
utama. E.m.f. kecil ini mengedarkan arus medan yang pada gilirannya menghasilkan
fluks tambahan memperkuat fluks sisa yang asli (kolom yang disediakan koneksi
belitan yang benar). Proses ini berlanjut sehingga membentuk karakteristik yang
akan dijelaskan di bawah ini.
Karakteristik
(i) O.C.C. O.C.C. dari generator shunt mirip bentuknya dengan generator seri
seperti ditunjukkan pada Gambar Dibawah . Garis OA merupakan resistan untai
medan shunt. Ketika generator dijalankan pada kecepatan normal, akan
membangkitkan sebuah tegangan OM. Pada saat tanpa beban, tegangan terminal
generator akan konstan (= OM) yang diwakili oleh garis putus-putus horisontal MC.

Muhammad Udhi Ardiaksa


1310131059
(ii) Karakteristik Internal Ketika generator dibebani, fluks per kutub berkurang
karena reaksi jangkar. Maka, emf E yang dihasilkan pada beban lebih kecil dari
e.m.f. yang dihasilkan tanpa beban. Akibatnya, karakteristik internal (E/ Ia) turun ke
bawah sedikit seperti ditunjukkan pada Gambar di atas.
(iii) Kurva diatas menunjukkan karakteristik eksternal generator shunt. Ini
memberikan hubungan antara terminal tegangan V dan arus beban I L. Sehingga
membentuk persamaan V = E- Ia.Ra = E (IL + Rsh) Ra. Oleh karena itu, kurva
karakteristik eksternal akan terletak di bawah kurva karakteristik internal dengan
jumlah yang sama dengan penurunan sirkuit jangkar [yaitu, (I L + Ish) Ra]
1.2.3 Generator Kompon
Generator Kompon merupakan generator yang di rangkai dengan hubungan sebagai
berikut.
Konstruksi

Muhammad Udhi Ardiaksa


1310131059
(iii)
(iv)
(v)
(vi)

Mesin
Mesin
Mesin
Mesin

DC
DC
DC
DC

Kompon
Kompon
Kompon
Kompon

Pendek (Kompon Kumulatif)


Panjang (Kompon Kumulatif)
Pendek Diferensial
Panjang Diferensial

Karakteristik
Dalam generator kompon, baik eksitasi seri dan shunt digabungkan . Belitan shunt
dapat dihubungkan langsung di sepanjang jangkar saja (short-shunt connection S =
kompon pendek) atau di sepanjang jangkar ditambah medan seri (long-shunt
connection G = kompon panjang). Generator kompon dapat dijadikan generator
kompon kumulatif atau kompon diferensial.
Karakteristik Eksternalgambar di bawah ini menunjukkan karakteristik eksternal
generator kompon secara kumulatif. Eksitasi seri membantu eksitasi shunt. Derajat
kompon tergantung pada peningkatan eksitasi seri dalam meningkatkan arus
beban.

(i)

(ii)

Jika kumparan belitan seri begitu disesuaikan, maka dengan


meningkatnya arus beban tegangan terminal aka meningkat pula, hal ini
disebut generator over-compound. Dalam kasus seperti itu, karena arus
beban meningkat, mmf medan seri meningkat dan cenderung
meningkatkan fluks sehingga menghasilkan tegangan. Peningkatan
tegangan yang dihasilkan lebih besar dari drop sehingga bukannya
menurun, meningkatnya tegangan terminal ditunjukkan oleh kurva A pada
Gambar diatas
Jika kumparan belitan seri begitu disesuaikan, maka dengan
meningkatnya arus beban, tegangan terminal secara substansial tetap
konstan, hal itu disebut generator flat-compound. Belitan seri mesin
tersebut memiliki jumlah yang lebih kecil dari kumparan mesin
komponlebih, karena itu, tidak meningkatkan fluks sebanyak arus beban
yang diberikan. Akibatnya, tegangan beban penuh hampir sama dengan

Muhammad Udhi Ardiaksa


1310131059

(iii)

tegangan tanpa beban seperti yang ditunjukkan oleh kurva B pada


Gambar diatas
Jika belitan medan seri memiliki jumlah yang lebih kecil dari kumparan
pada mesin kompon-datar,
tegangan terminal jatuh dengan meningkatnya arus beban seperti yang
ditunjukkan oleh kurva C pada gambar diatas Mesin seperti ini disebut
generator under-compound.

2. MOTOR DC
Pada dasarnya jenis jenis motor dc yang berdasarkan konstruksinya memiliki
konstruksi yang sama dengan generator dc. Motor DC atau motor arus searah
adalah motor yang menggunakan sumber tegangan dc atau menggunakan arus
langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau
percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Komponen utama motor dc dijelaskan sebagai berikut
1. Kutub medan magnet

Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran
pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor DC yang
menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua
kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan
diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek
terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari
luar sebagai penyedia struktur medan.
2. Kumparan motor DC

Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi elektromagnet.
kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan
beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan motor DC berputar dalam medan magnet
yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal
ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.
3. Commutator Motor DC

Komponen ini merupakan komponen utama yang ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya
adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam kumparan motor DC. Commutator juga
membantu dalam transmisi arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk
beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti
peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik

Muhammad Udhi Ardiaksa


1310131059

mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di
area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya.
Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. Hubungan antara kecepatan, flux medan dan
tegangan kumparan motor DC ditunjukkan dalam persamaan berikut :
Gaya elektromagnetik :

E=KN

Torque :

T = K Ia

Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal kumparan motor DC (volt)
= flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus kumparan motor DC
K = konstanta persamaan
Jenis jenis motor dc
1. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited

Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah /
separately excited.
Konstruksi dari motor ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Dengan kurva karakteristik sebagai berikut

Muhammad Udhi Ardiaksa


1310131059

dengan rumus kecepatan n = Vt-Ia.Ra/(kv.If)

2. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu
total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan motor DC.

Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):

Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga


torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan
oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang
rendah, seperti peralatan mesin.

Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam


susunan seri dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau
dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).

3. Motor DC daya sendiri: motor seri

Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan
kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu, arus

Muhammad Udhi Ardiaksa


1310131059

medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell
International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002) :

Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM

Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor
akan mempercepat tanpa terkendali.

Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi,
seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut.
4. Motor DC Kompon/Gabungan

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan
medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan kumparan motor DC
(A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan
(yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan
motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar
(12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).

Anda mungkin juga menyukai