Disusun Oleh:
Nama
NIM
: 1304411261
Kelas
: Gab. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena atas rahmat dan
hidayahnyalah sehingga kami dapat menyusun makalah tugas mata kuliah
Enterprise Resource Planning mengenai Penerapan ERP Pada PT. Semen
Gresik. Makalah ini kami buat dengan tujuan menjelaskan bagaimana penerapan
ERP pada PT. Semen Gresik dilakukan dan hasil apa yang didapat setelah
penerapan dilakukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah banyak
membantu, mendorong dan membina kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu masih
banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu para pembaca khususnya dosen
pengampuh mata kuliah ini, mohon kritikan dan saran yang bersifat mambangun
untuk menyempurnakan makalah kami selanjutnya.
Semoga bimbingan dan kebaikan yang telah diberikan kepada kami selaku
penulis akan dapat ridho Allah SWT. Amin.
Palopo,
Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. II
Daftar Isi........................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A.
B.
C.
D.
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makin pesatnya perkembangan teknologi informasi akhir-akhir ini membuat
banyak organisasi dan perusahaan berusaha mengadopsi teknologi informasi yang
terbaru untuk dapat memenangkan persaingan. Dalam era persaingan bisnis yang
dinamis dan sangat cepat berubah, teknologi informasi tidak lagi dipandang
sebagai pelengkap atau pendukung, akan tetapi sudah menjadi salah satu penentu
bagi kesuksesan bisnis suatu perusahaan.
Teknologi informasi diaplikasikan dalam perusahaan untuk meningkatkan
produktivitas dan membantu pencapaian kualitas, standar waktu, dan kepuasan
baik bagi konsumen maupun karyawan, dimana dalam bisnis hal ini diwujudkan
dalam sekumpulan sistem yang terdiri atas sistem informasi dan infrastruktur
pendukungnya.
Salah satu solusi yang menjadi primadona bisnis pada saat ini adalah paket
untuk mengelola sumber daya perusahaan secara keseluruhan atau yang umum
dikenal dengan istilah Enterprise Resource Planning (ERP). ERP mempunyai
kemampuan untuk mengintegrasikan semua proses yang ada dalam area
fungsional perusahaan, antar departemen, maupun antar lokasi yang berbeda.
Dengan integrasi sistem ini data yang tadinya didapat dari sistem yang berbedabeda akan diintegrasikan menjadi sistem tunggal dengan format yang standar.
Dengan demikian tidak ada lagi perbedaan proses yang terjadi antar fungsi,
antar departemen, maupun antar lokasi yang berbeda.
Kemampuan untuk mengintegrasikan proses bisnis di suatu perusahaan ini
yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi pihak manajemen untuk
menerapkan ERP. Hal inilah yang selanjutnya melatar belakangi banyak
perusahaan di dunia, termasuk di Indonesia berama-ramai untuk menerapkan ERP
di perusahaannya.
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana basis
perekonomiannya bertumpu di bidang bisnis, maka efisiensi menjadi salah satu
faktor yang cukup penting dalam setiap perusahaan. Dengan bantuan ERP
perusahaan di Indonesia dapat terintegrasi pada setiap proses dalam perusahaan
tersebut ke dalam suatu sistem komputerisasi. Selain itu ERP ini dapat
mengintegrasi bisnis secara keseluruhan, fleksibilitas dalam organisasi untuk
bertransformasi dan meningkatkan turn-overnya, menciptakan analisa dan
peningkatan kapabilitas yang lebih baik, serta penggunaan teknologi terbaru.
Salah satu perusahaan di Indonesia yang menerapakan ERP ialah PT. Semen
Gresik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah
pada makalah ini yaitu:
1. Bagaimana penerapan Enterprise Resource Planning pada PT. Semen
Gresik ?
2. Bagaimana hasil penerapan Enterprise Resource Planning dapat
memperbaiki dan meningkatkan kinerja dan produktifitas pada PT. Semen
Gresik ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui bagaimana
penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) dan hasil yang didapat setelah
penerapannya pada PT. Semen Gresik.
BAB II
PEMBAHASAN
ERP (ERP II) yang diluncurkna pada tahun 2000-an. Ruang lingkup Extended
ERP lebih luas dan lebih komplek dari ERP. Pada dasarnya ERP adalah
penambahan module keuangan pada MRP II, sehingga lebih memudahkan bagi
para pengambil keputusan menentukan keputusan-keputusannya.
Berikut tahapan-tahapan perkembangan ERP :
1. Tahap I: Material Requirement Planning (MRP) merupakan cikal bakal dari
ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material. Produk apa yang akan
dibuat, apa yang diperlukan untuk membuat produk, apa yang sudah dimiliki,
apa yang harus disediakan, berapa jumlahnya dan kapan pelaksanaannya.
2. Tahap II: Close-Loop MRP merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya
terbatas pada MRP, terkait dengan perencanaan kapasitas, perencanaan dan
eksekusi, terdiri atas alat bantu penyesuaian masalah prioritas dan adanya
rencana yang dapat diubah atau di ganti jika diperlukan.
3. Tahap III: Manufacturing Resource Planning (MRP-II) merupakan
pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu:
perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis
dari kebutuhan yang diperlukan.
4. Tahap IV: Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perluasan dari
MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi
keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga
perusahaan dengan dilakukan secara mudah. Bertujuan agar perusahaan dapat
beroperasi dengan baik pada kondisi yang cepat berubah dan lebih kompetitif.
5. Tahap V : Extended ERP (ERP II). Merupakan perkembangan dari ERP yang
diluncurkan tahun 2000, serta lebih komplek dari ERP sebelumnya.
Melingkupi perluasan yang menjebatani pemasok sampai dengan konsumen
dan difokuskan pada konsumen dan integrasi dengan supplier.
C. Latar Belakang Penerapan ERP Pada PT. Semen Gresik
PT. Semen Gresik adalah perusahaan bergerak di industri semen, yang
didirikan sejak tahun 1957. Bicara soal semen, orang mungkin langsung
mengasosiasikannya dengan truk pengangkut, adukan, dan tukang-tukang
bangunan. Namun, bagi manajemen PT Semen Gresik, urusan semen juga identik
dengan sistem informasi yang kompleks dan rantai pasok yang mesti terintegrasi.
Dengan kata lain, bisnisnya perlu ditangani dengan bantuan teknologi informasi
(TI) yang memadai. Semuanya akan menjadi lebih simpel dengan diterapkannya
sistem TI yang terintegrasi dan mutakhir.
Pada bulan Juni tahun 2001, ERP mulai diaplikasikan untuk mendukung bisnis
proses yang ada di Semen Gresik dengan penerapan pertama kali dilakukan di
bagian finansial. Dengan berjalannya waktu, penerapan dilakukan di bagian
penjualan dan kemudian di bagian manufakturing.
Ada beberapa hal yang melatar belakangi PT. Semen Gresik untuk menerapkan
ERP (Garside, 2004), yaitu :
1. Kebutuhan Back Bone System yang kuat dan mampu memberikan
informasi yang relevan dan tepat waktu.
2. Kebutuhan integrasi sistem informasi Semen Gresik Group (SSG) guna
mendapatkan sinergi yang lebih optimal. Faktor-faktor yang mendorong
adanya kebutuhan integrasi tersebut diantaranya adalah :
Bergabungnya Semen Tonasa dan Padang sebagai subsidiary Semen
Gresik (distributor) Semen Gresik tersebar di wilayah Jawa-Bali sehingga
membutuhkan sistem tersentralisasi untuk pengiriman ordernya agar
order dapat segera diproses dan dipenuhi.
Jaringan distribusi Semen Gresik memiliki dua pabrik, dua puluh tiga
gudang penyangga, seratus dua puluh distributor dan empat puluh
Ekspeditur. Order dari distributor dapat dipenuhi dari pabrik maupun
gudang penyangga sehingga perlu sistem informasi yang terintegrasi
diantara pabrik, gudang dan distributor.
Jaringan pengiriman semen sangat kompleks dan melibatkan Ekspeditur
untuk menyelenggarakan jasa transportasi di Semen Gresik,
menyebabkan kebutuhan untuk mengintegrasikan informasi-informasi
yang
berkaitan dengan pengiriman barang terutama dengan pihak
Ekspeditur.
Semen Gresik sebenarnya telah menggunakan aplikasi buatan sendiri (inhouse development) berbasis program Foxbase dan database Sybase sejak 1989.
Sayangnya, aplikasi-aplikasi yang digunakan hanya untuk menunjang
operasional bisnis di tingkat departemen/bagian, dan belum terintegrasi antara
satu dan lainnya. Dalam perjalanannya, sistem tersebut tidak bisa mengakomodasi
kebutuhan perusahaan -- khususnya para user -- yang dari waktu ke waktu terus
berkembang. Jadi, perkembangannya di-drive oleh para user. Dan dalam
praktiknya, tenaga TI memang bisa mengembangkan sesuai kebutuhan mereka.
Karena itu, manajemen PT. Semen Gresik akhirnya memutuskan mencari solusi
baru yang lebih powerful dan bisa terintegrasi dari hulu ke hilir. Manajemen Grup
Semen Gresik sangat berkeinginan memiliki sistem informasi yang bisa dipakai
untuk menunjang aspek operasional, taktis bahkan strategis. Sistem itu juga harus
mampu menciptakan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan bagi mata rantai
bisnis di lingkungan perusahaan: pemasok, pelanggan, tiap departemen dan
unit-unit di lingkungan Grup Semen Gresik, serta stakeholder lainnya. Untuk
merealisasikannya, pada Oktober 2000 dibentuklah Tim Proyek Sistem Informasi
Grup Semen Gresik.
internal, tapi juga berbagai mitra bisnis, seperti para buyer (distributor), toko-toko,
dan perusahaan ekspeditur/transporter (pengangkut semen) yang jumlahnya
sekitar 100 dan tersebar dari Serang, Madura hingga Bali. Sehingga kendalanya
justru terletak pada sisi SDM-nya, bukan pada sistemnya. Oleh karena itu,
sebelum penerapan, dilakukan proses sosialisasi. Antara lain, dengan
mengumpulkan seluruh distributor dan memberikan briefing kepada mereka.
Setelah proses penerapan selesai, dilanjutkan dengan tahap internalisasi (bersifat
teknis): tim TI Semen Gresik mendatangi para distributor di tiap daerah satu per
satu.
PT. Semen Gresik harus mengeluarkan dana sekitar Rp 46 miliar lebih.
Namun, biaya sebesar itu tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan sistem
dan infrastruktur di Semen Gresik, tapi juga mencakup Semen Padang dan Semen
Tonasa.
Anggaran Penerapan ERP di Grup Semen Gresik:
a. Perangkat lunak JD Edwards termasuk lisensi: Rp 7,3 miliar.
b. Perangkat keras (server & client), Database dan Jaringan: Rp 30 miliar. c.
Jasa Konsultan: Rp 5,2 miliar.
c. Pendidikan dan Latihan: Rp 2,9 miliar. e. Umum & Administrasi: Rp 800
juta.
d. Tata Ruang: Rp 400 juta.
Dalam menerapkan ERP di Semen Gresik, beberapa aspek teknis yang
dilakukan oleh departemen Information Technology (IT) diantaranya :
a.
b.
c.
d.
e.
c. Perubahan bisnis proses dan penerapan ERP menyebabkan perubahanperubahan dalam struktur organisasi berupa bertambahnya job discription
dan unit-unit kerja baru yang berfungsi untuk mendukung penerapan ERP.
d. Aplikasi Change Management untuk mengelola perubahan-perubahan
yang terjadi dengan adanya penerapan ERP.
2. Kendala-kendala dalam Penerapan ERP
Beberapa kendala yang dihadapi oleh pihak Semen Gresik dalam penerapan
dikategorikan menjadi 3 aspek :
a. Teknis, diantaranya masalah bahasa dan perubahan dari model hard copy
menjadi model display. Penggunaan Software ERP menuntut terminologi
istilah yang sama sehingga istilah-istilah dalam produksi, penjualan, dan
lain- lain yang digunakan di Semen Gresik harus dirubah sesuai
istilah-istilah dalam ERP yang berbahasa Inggris. Pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh pihak manajemen secara tradisional dilakukan
dengan
menggunakan model
hard
copy dimana
Manajer
menandatangani tumpukan kertas yang dimejanya dipaksa untuk
membuka komputer karena proses Approval dilakukan melalui media
tersebut (model display).
b. Budaya, penerapan ERP yang berbasis penggunaan teknologi menuntut
perubahan-perubahan yang harus dilakukan karyawan diantaranya
harus aware terhadap penggunaan software tersebut (sebagai contoh selalu
update data).
c. Politik, kendala yang menghambat penerapan berasal dari dalam tubuh
departemen IT sendiri dan dari luar departemen.
a. Untuk mengatasi kendala tersebut, ada beberapa hal yang telah dilakukan
pihak Semen Gresik :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan ERP di PT. Semen Gresik jelas memerlukan perubahan-perubahan
budaya organisasi terutama dikaitkan dengan cara bekerja, misalnya karyawan
dituntut terus menerus untuk meng-update data karena informasinya diberikan
oleh sistem ini harus bersifat real time. Dengan berjalannya waktu ternyata pihak
Semen Gresik dapat melakukan perubahan budaya organisasi sehingga user lebih
siap dalam mengoperasikan sistem yang baru. Penerapan ERP di Semen Gresik
dapat dilihat bahwa perusahaan tersebut telah mengelola perubahan-perubahan
dengan cukup baik, terbukti dengan dilakukannya aktivitas berikut :
1. Mengelola perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat penerapan
dengan mengadopsi CAP.
2. Melakukan pendekatan-pendekatan kepada departemen
yang akan
diterapkan untuk mendapatkan komitmen. Komitmen ini sangat penting untuk
meyakinkan bahwa mereka akan menggunakan dan mendukung sistem ERP.
Dari pembahasan diatas, ada satu faktor penting lagi yang membawa
kesuksesan penerapan ERP di Semen Gresik yaitu komitmen manajemen, dimana
dari awal pihak manajemen sudah mempunyai inisiatif untuk menerapkan sistem
ini.
Dengan menerapkan ERP, maka perusahaan harus memilih antara merubah
bisnis proses yang dimilikinya untuk menyesuaikan dengan sistem ERP atau
sebaliknya. Agar dapat memilih, perusahaan yang akan menerapkan ERP
tentunya harus sudah mempunyai bisnis proses sehingga dapat membandingkan
dengan bisnis proses dari sistem ERP. Dari perbandingan tersebut, jika bisnis
proses yang dimiliki perusahaan sudah matang maka tidak banyak perubahan
yang dilakukan. Semen Gresik memutuskan untuk beberapa bisnis proses ada
yang mengikuti sistem J.D.Edwards dan ada yang tidak.
Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa faktor
kunci kesuksesan penerapan ERP di Semen Gresik, yaitu : bisnis proses yang
matang, manajemen perubahan yang baik, komitmen mulai dari level manajemen
sampai ke user, dan perubahan budaya organisasi. PT. Semen Gresik berhasil
mengintegrasikan perubahan dengan mempertimbangkan business process, people
dan IT.
B. Saran
Enterprise Resource Planning | 11
DAFTAR PUSTAKA
Adithiajaya.2009. ERP is Interprise Resource Planning. http://slide
share.com/2009/03/22/erp-is-interprise-resource-planning. [Online]. Diakses
12 Mei 2016.
Garside, Annisa Kesy. 2004. Faktor-Faktor Kesuksesan Implementasi Enterprise
Resource Planning (ERP) di PT. Semen Gresik.
Jogiyanto, Hartono. 2003. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Ofset.
Lesmono.
OBrien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan
Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.