Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DASAR

PERILAKU KEKERASAN

A.

DEFINISI
Marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respons terhadap
kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman individu. (Stuart and Sundeen,
1995). Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang baik secara fisik maupun psikologis (Depkes RI, 2000 hal
147).
Perilaku adalah tingkah laku atau sikap seseorang yang dicerminkan
seseorang sebagai kebiasaannya. Kekerasan yaitu sering juga disebut gaduhgaduh atau amuk. Perilaku kekerasan ditandai dengan menyentuh orang lain
secara menakutkan, memberi kata-kata ancaman-ancaman,melukai disertai
melukai pada tingkat ringan, dan yang paling berat adalah melukai/ merusak
secara serius. Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan
untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan
datangnya tingkah laku tersebut (Purba dkk, 2008).
Menurut Stuart dan Laraia (1998), perilaku kekerasan dapat
dimanifestasikan secara fisik (mencederai diri sendiri, peningkatan mobilitas
tubuh), psikologis (emosional, marah, mudah tersinggung, dan menentang),
spiritual (merasa dirinya sangat berkuasa, tidak bermoral). Perilaku kekerasan
merupakan suatu tanda dan gejala dari gangguan skizofrenia akut yang tidak
lebih dari satu persen (Purba dkk, 2008).

Jadi, Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk ekspresi kemarahan


yang tidak sesuai dimana seseorang melakukan tindakan-tindakan yang dapat
membayangkan/ mencederai diri sendiri, orang lain bahkan merusak
lingkungan.

B.

ETIOLOGI
Gangguan harga diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian
individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat
digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang
kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Frustasi,

seseorang

yang

mengalami

hambatan

dalam

mencapai

tujuan/keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia


merasa terancam dan cemas. Jika ia tidak mampu menghadapi rasa frustasi
itu dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan keadaan
sekitarnya misalnya dengan kekerasan. Hilangnya harga diri ; pada
dasarnya manusia itu mempunyai kebutuhan yang sama untuk dihargai.
Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akibatnya individu tersebut mungkin
akan merasa rendah diri, tidak berani bertindak, lekas tersinggung, lekas
marah, dan sebagainya.
Akibatnya klien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko
tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Resiko mencederai

merupakan

suatu

tindakan

yang

kemungkinan

dapat

melukai/

membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.

C.

FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor pengalaman yang dialami tiap orang yang merupakan factor
predisposisi, artinya mungkin terjadi/ mungkin tidak terjadi perilaku
kekerasan jika faktor berikut dialami oleh individu:
1. Psikologis, kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang
kemudian dapat timbul agresif atau amuk. Masa kanak-kanak yang tidak
menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiaya atau sanksi
penganiayaan.
2. Perilaku, reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan,
sering mengobservasi kekerasan di rumah atau di luar rumah, semua
aspek ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.
3. Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif)
dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap pelaku kekerasan akan
menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan yang diterima (permissive).
4. Bioneurologis, banyak bahwa kerusakan sistem limbik, lobus frontal,
lobus temporal dan ketidakseimbangan neurotransmitter turut berperan
dalam terjadinya perilaku kekerasan.

E.

FAKTOR PRESPITASI
Faktor prespitasi dapat bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi
dengan orang lain. Kondisi klien seperti ke lemahan fisik (penyakit fisik) ,
keputusan,ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang dapat menjadi

penyebab perilaku kekerasan. Demikian pula dengan situasi lingkungan yang


ribut, padat, kritikan yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang
dicintai/ pekerjaan dan kekerasan merupakan faktor penyebab yang lain.
Interaksi sosial yang provokatif dan konflik dapat pula memicu perilaku
kekerasan.

F.

MANIFESTASI KLINIS
Pada pengkajian awal dapat diketahui alasan utama klien ke rumah sakit
adalah perilaku kekerasan di rumah. Kemudian perawat dapat melakukan
pengkajian dengan cara:

Observasi: Muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara


tinggi, berdebat. Sering pula tampak klien memaksakan kehendak:
merampas makanan, memukul jika tidak senang.

Wawancara: diarahkan pada penyebab marah, perasaan marah, tandatanda marah yang dirasakan klien.

Menurut Budiana Keliat, 1999 tanda-tanda klinisnya yaitu Perasaan malu


terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit
(rambut botak karena terapi), rasa bersalah terhadap diri sendiri
(mengkritik/menyalahkan diri sendiri), gangguan hubungan sosial
(menarik diri), percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan),
mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang
suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.

G. CARA MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN


Ada beberapa cara mengontrol perilaku kekerasan yang terdapat dalam
Strategi Pelaksanaan perilaku kekerasan :
1. Latihan cara mengontrol fisik I
Yaitu dengan teknik nafas dalam, minimal dilakukan kurang lebih
sebanyak 5 kali dan dilakukan secara rutin.
2. Latihan cara mengontrol fisik II
Yaitu dengan melakukan kegiatan fisik seperti memukul kasur atau
bantal dengan diawali menarik nafas dalam untuk menyalurkan rasa
marah dan lainnya.
3. Latihan cara mengontrol secara sosial atau verbal
Yaitu dengan berbicara yang sopan, jelas maksudnya, dan tidak
menyalahkan. Misalnya menemui orang yang bersangkutan dengan rasa
marah atau yang menyebabkan rasa marah/kesal kemudian sampaikan
dengan kata-kata yang sopan, maksud jelas, dan tanpa menyalahkan.
4. Cara mengontrol dengan minum obat.
Yaitu dengan meminum obat yang telah diresepkan secara teratur sesuai
jadwal. Ada 3 macam : CPZ, THP, dan HLP.

Anda mungkin juga menyukai