Anda di halaman 1dari 3

I Tujuan

Untuk determinasi kualitatif dan semi kuantitatif adanya ASTO (Anto Streptolisin O) dalam
serum secara aglutinasi.
II

Prinsip
Berdasarkan reaksi aglutinasi antara Streptolisin O sebagai antigen yang terikat pada
paertikel latex polisterene dengan Anti Streptolisin O (ASTO) yang terdapat dalam serum
sebagai antibodi.

III
IV

Metode
Slide Aglutinasi test
Dasar Teori
Bakteri Streptococcus Grup A (Streptococcus pyogenes) merupakan bakteri
penyebab terjadinya penyakit faringitis, infeksi invasif yang parah, dan sindrom pascainfeksi glomerulonefritis dan demam reumatik. Bakteri ini adalah bakteri non motil,
termasuk dalam bakteri Gram positif yang berbentuk kokus (bulat). Streptococcus Grup A
memiliki faktor virulensi yang ampuh dan juga berdampak langsung terhadap fungsi
jantung. Streptococcus Grup A menghasilkan beberapa racun ekstraseluler, termasuk porimembentuk toksin streptolysin O. (Emiliano, Chiarot, dkk. 2013).
Streptococcus pyogenes adalah bakteri yang sangat pathogen. Bakteri ini diketahui
mengeluarkan beberapa factor virulensi antara lain Cytotoxin Streptolisin O yang
berdampak langsung pada fungsi jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri
ini menginduksi kematian sel makrofag. Makrofag merupakan elemen penting dari respon
imun bawaan untuk patogen mukosa. Makrofag menelan dan membunuh mikroba oleh
fagositosis dan mensekresi sitokin inflamasi serta mengaktifkan sel-sel efektor lainnya.
(Benedicte, Bastiat-Sempe, dkk. 2014).
Streptolysin O (SLO) merupakan faktor virulen utama untuk infeksi bakteri
Streptokokus. Streptolysin O pertama kali dijelaskan sebagai cardiotoxin bakteri oleh
Bernheimer dan Cantoni pada pertengahan 1940-an. Streptolisin O adalah antigen yang
dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah. Sedangkan Anti Streptolisin O merupakan

antibody terhadap antigen Streptolisin O yang dihasilkan oleh bakteri Streptococcus hemolitik Grup A. (Maghnus, O'Seaghdha,dkk. 2013).
Demam reumatik adalah penyakit peradangan akut yang dapat menyertai faringitis
yang disebabkan oleh Streptococcus -hemolitik Grup A. Gejala awal terjadinya infeksi
akibat bakteri -hemolitik Grup A adanya sakit disekitar tenggorokan yang selalu
mendahului terjadinya demam reumatik, baik pada serangan pertama maupun serangan
ulangan. Gejala dari demam rematik adalah demam, flu, sakit disekitar tengorokan
kemudian terjadi nyeri. (Danchin, dkk. 2014).
V

Sampel
Serum (bila tidak segera digunakan simpan pada suhu 2-8OC selama 24 jam atau -20OC
selama 4 minggu),

VI

Alat dan Bahan


a Alat :
1 Mikropipet
2 Yellow tip
3 Petak slide warna hitam
4 Pengaduk
5 Rotator
b Bahan :
1 Reagen latex
2 Kontrol serum positive dan negative

VII

Cara Kerja
a Cara Kerja Kualitatif (untuk kadar minimal 200 IU/ml) :
1 Alat dan bahan disiapkan pada meja praktikum.
2 Serum dipipet 50mikron dan diteteskan pada petak slide.
3 Serum ditambakan 1 tetes reagen ASTO latex.
4 Aduk selama 5 detik dan digoyangkan selama 2 menit lalu amati hasilnya.
Bandingkan dengan kontrol positif dan negatif.
Serum dengan hasil positif pada cara kualitatif (screening test) harus dilakuka titrasi test
(semi kuantitatif test) untuk mengetahui titer ASTO dalam sampel.
b

Cara Kerja Semi Kuantitatif :

Lakukan pengenceran serum dengan menggunakan NaCl 0,85% misalnya 1:2,

2
3

1:4, 1:8 dan seterusnya.


Lakukan carakerja seperti kualitatif.
Tentukan hasil akhir / titer yaitu pengenceran tertinggi yang masih
menunjukkan hasil positif.
Pengenceran
1: 2
1: 4
1: 8
1: 16

VIII

Kadar ASTO
400 IU/ml
800 IU/ml
1600 IU/ml
3200 IU/ml

Interpretasi Hasil
Kualitatif test (kadar ASTO minimal 200 UI/ml)
Jika hasil positif, maka kadar ASTO minimal 200 UI/ml.
Semi kuantitatif test
Kadar ASTO dalam sampel dinyatakan dari titer dikalikan dengan sensitivitas

reagen. Contoh: jika titer 1:4 maka kadar ASTO = 4x200 IU/ml = 800 IU/ml.
Tes negatif : bila tidak terjadi aglutinasi (homogen).
Tes positif : bila terjadi aglutinasi (gumpalan) latex.

Anda mungkin juga menyukai