Anda di halaman 1dari 3

DISLOKASI

Definisi
Dislokasi sendi atau luksasio adalah tergesernya permukaan tulang yang membentuk
persendian terhadap tulang lain. Dislokasi sendi adalah suatu keadaan dimana permukaan
sendi tulang yang membentuk sendi tak lagi dalam hubungan anatomis.
Epidemiologi
Dislokasi sendi merupakan keadaan di mana tulang- tulang yang membentuk sendi
tidak lagi berhubungan secara anatomis. Dislokasi ini dapat terjadi pada komponen tulangnya
saja yang bergeser atau seluruh komponen tulang terlepas dari tempat yang seharusnya
(Mansjoer dkk., 2000). Sendi bahu menjadi kasus dislokasi yang paling sering terjadi dengan
angka 45 % dari seluruh kasus dislokasi, menyusul sendi panggul dan siku. Dalam sebuah
studi di Amerika Serikat dilaporkan bahwa kasus dislokasi sendi bahu berupa 95% dislokasi
anterior, 4% dislokasi posterior, 0,5% dislokasi inferior, serta kurang dari 0,5% dislokasi
superior. Dislokasi sendi bahu sering ditemukan pada orang dewasa, jarang ditemukan pada
anak-anak (Apley, 2010) dimana 71,8% laki-laki yang mengalami dislokasi, 46,8% penderita
berusia antara 15-29 tahun, 48,3% terjadi akibat trauma seperti pada kegiatan olahraga.
Tingkat dislokasi yang lebih tinggi terlihat pada perempuan yang berusia >60 tahun.
Penyebab tersering didapatkan 58,8% akibat jatuh.
Klasifikasi
Klasifikasi dislokasi menurut penyababnya adalah:
Dislokasi congenital, terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan, paling sering terlihat
pada pinggul.
Dislokasi spontan atau patologik, akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi.
misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang
berkurang.
Dislokasi traumatic, kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan
mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami
pengerasan). Terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat mengeluarkan tulang dari
jaringan disekeilingnya dan mungkin juga merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan

system

vaskular.

Kebanyakan

terjadi

pada

orang

dewasa.

Dislokasi berdarsarkan tipe kliniknya dapat dibagi menjadi :


Dislokasi Akut Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akut dan
pembengkakan di sekitar sendi
Dislokasi Berulang.
Jika suatu trauma Dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang berlanjut dengan
trauma yang minimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint
dan patello femoral joint.Dislokasi biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang / fraktur
yang disebabkan oleh berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya trauma,
tonus atau kontraksi otot dan tarikan.
Etiologi
1. Cedera olah raga
Olah raga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan hoki, serta olah raga
yang beresiko jatuh misalnya : terperosok akibat bermain ski, senam, volley. Pemain basket
dan pemain sepak bola paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari karena
secara tidak sengaja menangkap bola dari pemain lain.
2. Trauma kecelakaan
Benturan keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi
Patofisiologi
Cedera akibat olahraga dikarenakan beberapa hal seperti tidak melakukan exercise sebelum
olahraga memungkinkan terjadinya dislokasi, dimana cedera olahraga menyebabkan
terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi sehingga dapat merusak struktur
sendi dan ligamen. Keadaan selanjutnya terjadinya kompresi jaringan tulang yang terdorong
ke depan sehingga merobek kapsul/menyebabkan tepi glenoid teravulsi akibatnya tulang
berpindah dari posisi normal. Keadaan tersebut dikatakan sebagai dislokasi.

Begitu pula dengan trauma kecelakaan karena kurang kehati-hatian dalam melakukan suatu
tindakan atau saat berkendara tidak menggunakan helm dan sabuk pengaman memungkinkan
terjadi dislokasi. Trauma kecelakaan dapat kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi
sehingga dapat merusak struktur sendi dan ligamen. Keadaan selanjutnya terjadinya kompres
jaringan tulang yang terdorong ke depan sehingga merobek kapsul/menyebabkan tepi glenoid
teravulsi akibatnya tulang berpindah dari posisi normal yang menyebabkan dislokasi.
Manifestasi Klinis
Nyeri akut
Perubahan kontur sendi
Perubahan panjang ekstremitas
Kehilangan mobilitas normal
Perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi

Referensim :
Sjamsuhidajat,2011. Buku Ajar lImu Bedah, edisi 3,

Anda mungkin juga menyukai