Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Seksio sesaria, dan Post Matur (Kehamilan Lewat Bulan)
1. Pengertian
Seksio sesaria adalah proses pelahiran bayi dengan cara insisi lewat dinding
abdomen dan uterus. Dilakukan demi keselamatan ibu atau bayinya (Weller,2005).
Menurut Prawirohardjo (2006) seksio sesarea adalah suatu persalinan buatan dimana
janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim
dengan sayatan rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram. Seksio
sesarea adalah lahirnya janin, plasenta dan selaput ketuban melalui irisan yang dibuat
pada dinding perut dan rahim (Wirdjo, 2007) .
Post partum menurut Varley (2007) adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput
janin (menandakan akhir periode inpartum) hingga kembalinya fungsi reproduksi
wanita pada kondisi tidak hamil. Menurut Mitayani (2009) adalah waktu
penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta
penyesuai terhadap hadirnya anggota baru.
Kehamilan postmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu,
dihitung berdasarkan rumus Naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari. Ada penulis
yang menghitung waktu 42 minggu sesudah haid terakhir, ada pula yang mengambil
43 minggu. Partusnya disebut partus postmaturus atau serotinus dan bayinya disebut
post-maturitas (serotinus) (Mochtar, 2011).
2. Penyebab Terjadinya Post Matur
Menurut Rustam Mochtar (2011) penyebab terjadinya post matur dipengaruhi
beberapa faktor diantaranya:
1. Kadar progesterone tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan,
sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang
2. Herediter karena postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu.
3. Komplikasi kehamilan post matur
Komplikasi kehamilan post matur terjadi baik pada ibu maupun janin. Komplikasi
pada ibu meliputi timbulnya rasa takut akibat terlambat melahirkan atau rasa takut
menjalani operasi yang mengakibatkan trias komplikasi ibu. Komplikasi pada janin
meliputi hal-hal berikut ini :
1. Oligohidroamnion

2. Warna mekonium. Mekonium keluar karena reflex vagus terhadap usus.


Peristaltik usus dan terbukanya sfingter ani membuat mekonium keluar. Aspirasi
air ketuban yang disertai mekonium dapat menimbulkan gangguan pernapasan
bayi/ janin, gangguan sirkulasi bayi setelah lahir, dan hipoksia intrauterine sampai
kematian janin.
3. Makrosomia. Dengan plasenta yang masih baik, terjadi

Anda mungkin juga menyukai