1508526009
KENALI INTOLERANSI LAKTOSA LEBIH LANJUT
Bisa dikatakan hampir setiap orang pernah mengkonsumsi susu atau produk susu. Sejak dari
masa bayi hingga dewasa dan usia lanjut, orang terbiasa mengkonsumsi susu atau produk susu.
Saat usia bayi sampai usia balita adalah saat dimana konsumsi susu biasanya sangat diperlukan
karena nilai gizi yang dikandung susu. Namun pemberian susu formula kepada bayi hanya
dilakukan bila susu formula memang benar-benar dibutuhkan untuk mengatasi keadaan dimana
bayi tidak bisa mendapatkan ASI karena berbagai sebab dan pertimbangan. Air Susu Ibu (ASI)
tetap merupakan makanan terbaik untuk bayi karena selain memberikan semua unsur gizi yang
dibutuhkan, ASI mengandung komponen yang sangat spesifik, dan telah disiapkan untuk
memenuhi kebutuhan dan perkembangan bayi. ASI mengandung antibodi (zat kekebalan tubuh)
yang merupakan perlindungan alami bagi bayi baru lahir. Menurut WHO, 98% wanita
mempunyai kemampuan fisiologis untuk menyusui, jadi hanya 2% saja yang tidak dapat
menyusui dengan alasan kemampuan fisiologis.
Intoleransi laktosa
Enzim laktase yang berfungsi memecah gula susu (laktosa) terdapat di mukosa usus halus.
Enzim tersebut bekerja memecah laktosa menjadi monosakarida yang siap untuk diserap oleh
tubuh yaitu glukosa dan galaktosa. Apabila ketersediaan laktase tidak mencukupi, laktosa yang
terkandung dalam susu tidak akan mengalami proses pencernaan dan akan dipecah oleh bakteri
di dalam usus halus. Proses fermentasi yang terjadi dapat menimbulkan gas yang menyebabkan
kembung dan rasa sakit di perut. Sedangkan sebagian laktosa yang tidak dicerna akan tetap
berada dalam saluran cerna dan tidak terjadi penyerapan air dari faeses sehingga penderita akan
mengalami diare. Menurut the World Allergy Organization, reaksi sampingan non toksik
terhadap makanan disebut hipersensitivitas, bukan alergi. Disebut alergi makanan jika
mekanismenya melibatkan reaksi imunologi, yang dapat diketahui dengan pemeriksaan IgE.
Adapun intoleransi makanan, merupakan hipersensitivitas non alergi terhadap makanan.
Frekuensi kejadian intoleransi laktosa pada ras Kaukasia lebih sedikit/jarang dibandingkan pada
orang Asia, Afrika, Timur Tengah, dan beberapa negara Mediterania, dan juga pada ras Aborigin
Australia. Lima persen dari ras Kaukasia dan 75% dari yang bukan ras Kaukasia yang tinggal di
Australia mengalami intoleransi laktosa.
Minum susu dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Banyak penderita intoleransi
laktosa dapat meminum 240 ml susu per hari, tetapi perlu untuk mengamati/seberapa
besar tingkatan toleransi tubuh sendiri terhadap laktosa. Banyak penderita toleran
terhadap sejumlah laktosa yang terdapat dalam setengah cangkir susu full cream, tiga
perempat cangkir es krim, tiga perempat cangkir yoghurt, tiga perempat cangkir keju
mentah.
Konsumsi produk susu yang diolah dengan proses pemanasan (seperti susu bubuk),
karena pada pemanasan, laktosa akan dipecah menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga
produk seperti ini akan ditoleransi lebih baik.
Konsumsi produk kedelai karena produk kedelai bebas laktosa dan merupakan sumber
kalsium yang bagus dan baik untuk menggantikan susu dan produk susu lainnya.
Makanan yang mengandung hidden lactose
Bagi yang memiliki intoleransi laktosa, sebaiknya juga menghindari makanan-makanan yang
mengandung laktosa tersembunyi antara lain biskuit dan kue (yang mengandung susu atau
padatan susu), sereal olahan, saus keju, sop krim, puding, coklat susu, pancakes dan pikelets,
scrambled eggs, roti dan margarin (mengandung susu).
KESIMPULAN
Laktosa adalah gula susu yang dipecah oleh enzim laktase, suatu enzim pencernaan yang
terdapat dalam usus halus.
Intoleransi laktosa adalah berkurangnya kemampuan untuk mencerna laktosa,
yang