3. Fisiologi Menelan
Makanan masuk ke rongga mulut
Makanan dikunyah menjadi bolus oleh gig dan otot pengunyah
(M. masseter, temporal, pterygoideus lat & med)
Bolus ditelan ke orofaring dengan bantuan lidah dan otot menelan
(M. palatoglossus & styloglossus)
Fase Oral (Volunter)
Makanan + air liur
Dorsum Lidah (M. instrinsik Lidah)
4. Bagian lidah yang ada diluar mulut, dibungkus dengan kain kasa dan
pegang dengan tangan kiri, ibu jari diatas lidah, jari tengah dibawah lidah,
dan telunjuk menekan pipi
5. Pegang dengan tenaga yang optimal, terlalu keras pasien akan merasa
sakit jika terlalu longgar lidah akan terlepas
6. Cermin dipegang dengan tangan kanan seperti memegang pensil dan
arah cermin ke bawah
7. Cermin dipanasi (< 37 C) agar tidak kabur ketika dimasukkan dalam mulut
8. Panas cermin dikontrol pada lengan bawah kiri pemeriksa
9. Cermin dimasukkan ke dalam faring, ambil posisi di depan uvula, jika perlu
uvula sedikit didorong ke belakang dengan punggung cermin, kemudian
cermin disinari
Posisi kepala penderita :
1. Posisi tegak
2. Posisi killian untuk melihat sekitar komisura posterior
3. Posisi Tuercks untuk melihat sekitar komisura anterior
Tahap pemeriksaan :
1. Tahap 1 radix lingua, epiglottis, dan sekitarnya, penderita diminta
mengucapkan huruf iiiii yang panjang dan tinggi
2. Tahap 2 melihat laring dan sekitarnya
3. Tahap 3 melihat trakea
tonsil terlihat
Spatula 2 : posisi ujungnya vertical, menekan jar. Peritoneal, sedikit
krikoaritenoid
Chorda Vocalis tidak dapat merapat ke median
1. Pada keadaan chorda vocalis cekung (konkaf)
Contoh : ulkus tuberkulosa atau jika banyak bicara muskulus akan
lelah
2. Ada halangan untuk merapat :
a. Sekret kental di chorda vocalis
b. Tumor benign, misal : Vocal nodule atau papiloma
c. Tumor maligna
8. Gambar Penampang Laring
9. Fisiologi bersuara