Tutor
Ketua
1413010035
Sekretaris
1413010038
Anggota:
Yuanita Hasna Rahmadhani
1413010009
Hudaya Taufiq
1413010017
1413010020
1413010026
Arsya Firdaus
1413010032
1413010041
1413010043
1413010045
DAFTAR ISI
BAB I KLARIFIKASI ISTILAH..................................................................................
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH...........................................................................
BAB III ANALISIS MASALAH..................................................................................
BAB IV SKEMA...........................................................................................................
BAB V LEARNING OBJECTIVE...............................................................................
BAB VI PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE.................................................
Kesimpulan..................................................................................................................
Saran............................................................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................................
BAB I
KLARIFIKASI ISTILAH
1.1.
Anak
Menurut Gandana (2012) anak adalah buah hati orang tua yang tak ternilai
Menangis
Behrman et al. (2012) menyatakan bahwa menangis pada bayi merupakan
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
mama?
Bagaimana tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak?
Faktor apa saja yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?
Mengapa ketika berjalan Ani berjinjit?
Apa saja gangguan atau kelainan tumbuh kembang anak?
BAB III
ANALISIS MASALAH
3.1.
gangguan perkembangan yang komplek pada otot baik dari kondisi struktural
yang tidak lengkap atau dikarenakan sebagian sel yang tidak berkembang
sempurna. Faktor-faktor terjadinya hal ini, antara lain :
1. Genetika
2. Infeksi virus atau jamur
3. Malnutrisi dan oksigen
4. Obat-obatan serta polusi udara, air, makanan
5. Gangguan pada saat sejak janin dalam kandungan (pembentukkan organorgan ( organogenesis))
Gangguan ini mengakibatkan neuroanatomik pada bagian-bagian otak :
a. Lobus Parietais
Biasanya terjadi pada anak-anak autis
Tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
b. Cerebellum (otak kecil)
-
c. Sistem Limbik
Terdapat Hipokampus dan Amigdala
o Hipokampus
fungsi belajar dan daya ingat yang kemudian mengakibatkan sikap aneh,
hiperaktif, kesehatan menyimpang.
o Amigdala
menyimpan memori.
5
( Yoder, 2004)
3.2.
terganggu
oleh
penghentian
yang
abnormal.
Repetisi
Terapis juga dapat memberi contoh pengucapan dan latihan pengulangan kata
untuk membangun kemampuan bicara dan bahasa. Untuk memperbaiki
artikulasi terpis perlu mengoreksi suara dan suku kta yang diucapkan oleh
anak, seringkali dilakukan sambil bermain. (Nelson, 2011)
3.3.
anak.
Anak
belajar
melalui
pengulangan,meniru,asosiasi,dan observasi.
b. Perkembangan adaptif
Perilaku adaptif adalah kemampuan manusia untuk bereaksi dan
belajar dari pengalaman untuk menciptakan aktivitas baru.
Perkembangan adaptif merupakan inteligensi nonverbal yang dapat
diukur. Perilaku adaptif sosial adalah kemampuan seseorang untuk
mandiri,menyesuaikan diri, dan mempunyai tanggungjawab sosial
yang sesuai dengan kelompok umur dan budayanya.
c. Perkembangan personal sosial
Aspek personal menyangkut kepribadian, konsep bahwa dirinya
terpisah dari orang lain, perkembangan emosi,individualitas,
percaya diri dan kritik diri sendiri. Sedangkan aspek sosial
menyangkut hubungan dengan orang sekitarnya, yang dimulai
dengan ibunya dan kemudian dengan orang lain yang ada disekitar
anak, sehingga anak mampu menyesuaikan diri dan mempunyai
tanggungjawab sosial sesuai dengan umur dan budayanya.
Perkembangan sosial-emosional dipengaruhi oleh temperamen
anak dan kelekatan (attachment). Temperamen adalah kualitas dan
derajat atau intensitas reaksi emosional yang dipengaruhi oleh
passivity,irritability dan activity)
d. Perkembangan gerakan motorik kasar
Aspek ini berhubunfan dengan pergerakan dan sikap tubuh, serta
melibatkan otot-otot besar. Arah perkembangan motorik adalah
7
untuk
sedangkan
yang
tidak
baik
akan
menghambatnya.
sakit
dibandingkan
anak
menerus;
tidak
hanya
penyakit;
melainkan
kelainan
osteoporosis.
Hormon-hormon seks
Hormon seks mempunyai peranan pada fertilitas dan reproduksi.
Pada permulaan pubertas, hormon seks memacu pertumbuhan
badan
,tetapi
pertumbuhan.
sesudah
Androgen
beberapa
disekresi
lama
oleh
justru
menghambat
kelenjar
adrenal
10
11
3.6.
a. Autisme
Gangguan perkembangan yang muncul sebelum umur 3 tahun dan anak
mempunyai mempunyai fungsi abnormal dalam 3 bidang yaitu interaksi
sosial,komunikasi, dan perilaku yang terbatas dan berulang.
b. ADHD (Attention Deficit-Hyperactivity Disorder) / GPPH (Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas)
Suatu gangguan yang ditandai oleh ketidakmampuan mempertahankan
perhatian, mengatur tingkat aktifitas, dan mengontrol tingkah laku impulsive.
c. Retardasi mental
Fungsi intelektual umum secara bermakna di bawah normal, disertai
adanya keterbatasan pada 2 fungsi adaptif atau lebih, yaitu komunikasi,
menolong diri sendiri, ketrampilan sosial, mengarahkan diri, ketrampilan
akademik, bekerja, menggunakan waktu luang, kesehatan dan atau keamanan;
keterbatasan ini timbul sebelum umur 18 tahun.
12
d. Palsi serebral
Suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, karena
suatu kerusakan atau gangguan pada sel-sel motorik di SSP yang sedang
tumbuh atau belum selesai pertumbuhannya. (Nelson,2011)
13
BAB IV
SKEMA
Ani (2tahun)
Sangat cuek
Jarang rewel
Diagnosis banding
Terapi Okupasi Terapi sensori integrasi Terapi wicara Terapi perilaku Terapi ADL
14
BAB V
LEARNING OBJECTIVE
15
BAB VI
PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
6.1
16
17
diinginkan.
Mengenggam erat pensil.
Memasukkan benda ke mulut.
Mengulang menirukan bunyi yang didengar.
Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti.
Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja. o Bereaksi
i.
j.
k.
l.
m.
18
mama.
Menumpuk 2 kubus.
Memasukkan kubus di kotak.
Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek,
anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau
menarik tangan ibu
Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing.
Umur 18-24 bulan
a. Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik. o Berjalan tanpa terhuyungb.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
huyung.
Bertepuk tangan, melambai-lambai.
Menumpuk 4 buah kubus.
Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Menggelindingkan bola kearah sasaran.
Menyebut 3 6 kata yang mempunyai arti.
Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga.
Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum sendiri.
6.2
a
19
Tipe III
Ditandai oleh ketiga parameter (tinggi, berat dan lingkaran kepala) di
bawah normal
Tipe ini berkaitan dengan Susunan Syaraf Pusat yang abnormal, defek
pada kromosom, dan gangguan perinatal (Irwanto, 2006).
Beberapa Gangguan Tumbuh-Kembang
a. Gangguan bicara dan bahasa.
Kemampuan
berbahasa
merupakan
indikator
seluruh
20
e. Gangguan Autisme.
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang
gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi
seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan
berat,
yang
mempengaruhi
anak
secara
mendalam.
Gangguan
f. Retardasi Mental.
Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh inteleginsia yang
rendah (IQ < 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk
belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan
yang dianggap normal. Ciri Retardasi mental yaitu:
1
Faktor
postnatal,
seperti
trauma
kepala,
infeksi
(ensefalitis,
21
22
b. Keluarga
c. Umur
d. Jenis kelamin
e. Genetik
f. Kelainan kromosom
B. FAKTOR EKSTERNAL
a. Faktor pre natal
a. Gizi
b. Mekanis
c. Toksin/ zat kimia
d. Endokrin
e. Radiasi
f. Infeksi
g. Kelainan imunolgi
h. Anoreksia embrio
i. Psikologi ibu
b. Faktor persalinan
c. Faktor pascapersalinan
a. Gizi
b. Penyakit kronis atau kelainan kongenital
c. Lingkungan fisik dan kimia
d. Psikologis
e. Endokrin
23
f. Sosioekonomi
g. Lingkungan pengasuhan
h. Stimulasi
i. Obat-obatan
(Tanuwidjaya, 2002)
6.4
interaksi dengan
24
b. Postnatal
(Hendramin, 2002)
d. GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK
Kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskular. Contohnya adalah :
a. Kelainan sumsum tulang seperti spina bifida
b. Cerebral palsy sebagai akibat dari spastisitas, ataksia, hipotonia, dan
atheosis.
c. Penyakit
neuromuskular
seperti
muscular
ditrofi
memperlihatkan
lengan, genggaman, kognitif dan mengikuti arah. Diperuntukan bagi anak dan
dewasa yang kesulitan belajar, hambatan motorik(cedera, stroke traumatic,
brain injury),autisme, cerebral palsi,sindrom down, ADHD, genetic disorder
dan keterlambatan bicara
b
Terapi Wicara
Tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu aktivitas berkomunikasi.
Terapi ini diterapkan kepada anak atau dewasa yang memiliki beberapa
gangguan yaitu :
Terapi Perilaku
Terapi ini dapat mengurangi perilaku yang berlebihan atau perilaku yang
tidak normal. Terapi ini diterapkan pada penderita ADHD dan autisme.
f
Terapi Orthopegagog
Terapi ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar khusus pada anak.
Logika dasar
26
Fisioterapi
Terapi layanan fisik yang menitikberatkan pada perstabilan (memperbaiki
fungsi alat gerak). Tujuan nya adalah untuk membantu anak mengembangkan
kemampuan motorik kasar. Diterapkan pada anak yang memiliki beberapa
keterbatasan contohnya:
Terapi Musik
Terapi musik berguna untuk meningkatkan kualitas fisik dan mental
dengan rangsangan suara. Layanan terapi ini untuk semua ketunaan, Autisme,
dan ADHD .
i
Kedua terapi ini berguna untuk merileksasikan tubuh dan hanya ahli saja yang
dapat menggunakan terapi ini.
(Budiyanto, 2013)
27
Kesimpulan
Saran
28
Daftar Pustaka
Behrman, R.E., Kliegman, R & Arvin, A.M. (2012.). Nelson Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bhler, E., Bachmann, C., Goyert, H., Heinzel-Gutenbrunner, M., & KampBecker, I. (2011). Differential diagnosis of autism spectrum disorder and
attention deficit hyperactivity disorder by means of inhibitory control and
theory of mind. Journal of Autism Dev. Disorder, 41(12), 1718-1726.
Children's National Medical Center. (2012). Children's Toe Walking Not a Sign of
Bigger Problems. Washington DC. : Children's National Medical Center
Dorland, W.A. N. (2012). Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Gensler, D. (2012). Autism Spectrum Disorder in DSM-V: Differential Diagnosis
and Boundary Conditions. Journal of Infant, Child, and Adolescent
Psychotherapy,11(2), 676-686.
Hasan, M.B.M.. (2008). Hikmah Terapi Air Mata : Menangis Karena Allah.
Kuala Lumpur : Al-Hidayah.
Hartman, T. (2006). Terapi Jalan Kaki. Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta.
Morton, P.G. (2005). Panduan Pemeriksaan Kesehatan Dengan Dokumentasi
Soapie. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sadock, B. J. (2010). Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Soetjiningsih. (2014). Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Quill, K.A. (1995). Teacing Children with Autism ; strategic to Enchange
Communication and Socialization. New York : Cengage Learning.
29