Skenario

Pria 25 tahun datang dengan keluhan telapak tangannya yang selalu berkeringat. Keluhan
tersebut sudah lama dirasakannya. Ia mengeluhkan keringat berlebih di telapak tangannya
tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-harinya.
Dokter mendiagnosis hyperhidrosis palmar dan merencanakan tatalaksana dengan
iontophoresis. Pasien tersebut menanyakan keefektifan botox untuk tatalaksana hyperhidrosis
karena sebelumnya ia pernah membaca dari internet bahwa botox bias digunakan untuk
mengatasi keringat berlebih.
Pertanyaan (foreground question)
Apakah suntik botox efektif sebagai tatalaksana hyperhidrosis disbanding dengan iontophoresis ?
PICO
P

: Pria dengan palmar hyperhidrosis

: Iontophoresis

: Suntik botox

: Mengurangi keringat berlebih pada pasien palmar hyperhidrosis

Pencarian bukti ilmiah

Website

: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed

Kata kunci

: Palmar hyperhidrosis AND iontophoresis AND botulinum toxin AND treatment

Limitasi

: Desember 2015 Desember 2005

Hasil Pencarian: 3
Dipilih artikel berjudul :
Comparative evaluation of botulinum toxin versus iontophoresis with topical aluminium chloride
hexahydrate in treatment of palmar hyperhidrosis.

VALIDITY
1. MENENTUKAN ADA ATAU TIDAKNYA RANDOMISASI DALAM KELOMPOK
DAN TEKNIK RANDOMISASI YANG DIGUNAKAN

2. MENENTUKAN ADA ATAU

TIDAKNYA PERSAMAAN

PADA KEDUA

KELOMPOK DI AWAL PENELITIAN

3. MENENTUKAN ADA ATAU TIDAKNYA BLINDING PADA PASIEN, KLINISI

DAN PENELITI
Blinding hanya dilakukan terhadap pasien saja, klinisi dan penelitis tidak di blinding

4. MENENTUKAN ADA ATAU TIDAKNYA PERSAMAAN PERLAKUAN PADA

KEDUA KELOMPOK SELAIN PERLAKUAN EKSPERIMEN
Tidak ada, hanya ada kesamaan pada perlakuan eksperimen

5. MENENTUKAN LAMA DAN LENGKAPNYA FOLLOW UP

Follow up dilakukan 4-12 minggu tergantung respon terhadap terapi

6. MENENTUKAN ADA TIDAKNYA ANALISIS PASIEN PADA KELOMPOK

RANDOMISASI SEMULA

IMPORTANCE
1. MENENTUKAN BESAR EFEK TERAPI

TERAPI
Iontophoresis
Botulinum Toxin
Total

OUTCOME EVENT
IMPROVE
NOT
D
14 (a)
24 (c)
38 (a+c)

IMPROVED
16 (b)
30 (a+b)
6 (d)
30 (c+d)
22 (b+d)
60

Experimental Event Rate (EER)

a / a + b = 14/30 = 0.46 = 46%
Control Event Rate (CER)
c / c + d = 24/30 = 0.8 = 80%
Relative Risk (RR)
EER/CER = 0.46/0.8 = 0.575 = 57.5%
Relative Risk Reduction (RRR)
CER-EER/CER = 0.8-0.46/0.8 = 0.425 = 42.5%
Absolute Risk Reduction (ARR)
CER EER = 0.8 0.46 = 0.34 = 34%
Number Needed to Treat (NNT)
1/ARR = 1/0.34 = 2.95

TOTAL

2. MENENTUKAN PRESISI ESTIMASI EFEK TERAPI (95% CI)

Pada journal tidak menyebutkan 95% CI, akan tetapi disebut kan p value berdasarkan
statistic yang bernilai p = 0.007

APPLICABILITY
1. MENENTUKAN KEMUNGKINAN PENERAPAN PADA PASIEN (SPEKTRUM
PASIEN DAN SETTING)

2. MENENTUKAN POTENSI KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BAGI PASIEN

Keuntungan menggunakan iontophoresis adalah tindakannya yang non-invasive dan
dapat digunakan sebagai terapi lini pertama tetapi kurang efektiv pada pasien dengan
HDSS 4
Sedangkan untuk botulinum toksin, lebih efektif pada HDSS 4 dengan tingkat kepuasaan
pasien tinggi, tetapi terapi ini invasive dan memiliki efek samping kelemahan otot-otot
telapak tangan dan jari-jari tangan.