Anda di halaman 1dari 8

19

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif analitik dengan
rancangan yang digunakan adalah cross sectional. Cross sectional ialah
suatu penelitian untuk mempelajari dinamika antara faktor-faktor risiko
dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subyek
penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat peneltian
(Notoatmodjo, 2010).
B. Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta pada bulan Mei 2014.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian mempunyai arti sejumlah besar subyek
yang mempunyai karakteristik tertentu (Sastroasmoro & Ismael, 2011).
Dalam penelitian ini populasinya mahasiswa/mahasiswi Pendidikan
Dokter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2011.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili
populasinya (Notoadmodjo, 2010). Dalam penelitian ini sampel yang
diambil dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling).
Hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana adalah bahwa
setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang

20

sama untuk diseleksi sebagai sampel (Notoadmodjo, 2010). Besar


sampel yang akan diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus :

dengan nilai kesalahan tipe I (alfa) = 5%, sehingga nilai Z =1,96.


Penelitian facial wajah terhadap kejadian acne vulgaris belum pernah
dilakukan maka diambil nilai P sebesar 0.8 serta besar ketepatan
absolut ditetapkan sebesar 10% (d=0,1) dan Q adalah 1-P. Maka
perhitungan besar sampel :

Berdasarkan perhitungan di atas dibutuhkan minimal 62 sampel. Pada


penelitian ini digunakan sampel sebanyak 65 sampel yang akan
diambil dari mahasiswa/mahasiswi Pendidikan Dokter Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2011. Adapun kriteria inklusi
dan kriteria eksklusi penelitian ini adalah :
a. Kriteria inklusi
1) Mahasiswa/mahasiswi
Pendidikan

Dokter

Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2011.


2) Mahasiswa/mahasiswi yang bersedia menjadi responden.
b. Kriteria eksklusi
1) Mahasiswa/mahasiswi yang mengalami penyakit seperti Cushing
2)

syndrom atau polikistik ovarium.


Mahasiswa/mahasiswi yang sedang memakai obat-obatan seperti
kortikosteroid, kontrasepsi oral, iodide, bromide, lithium, dan

bahan kimia seperti dioxin.


D. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel terikat

21

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitian


ini yang merupakan variabel terikat adalah kejadian acne vulgaris.
b. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang apabila ia berubah akan
mengakibatkan perubahan pada variabel lain (Sastroasmoro &
Ismael, 2011). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas
adalah facial wajah.
c. Variabel pengganggu
Variabel perancu adalah variabel yang mengganggu terhadap
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, yang merupakan
variabel perancu adalah faktor beberapa bahan kimia seperti dioxin
dan obat-obatan seperti kortikosteroid. Untuk mengendalikan
variabel ini terdapat didalam kriteria eksklusi.
2. Definisi Operasional
a. Acne vulgaris adalah penyakit unit pilosebasea ditemukan di pipi,
dahi, dagu, dan bagian belakang tubuh yang mempunyai
karakteristik lesi berupa komedo terbuka (hitam) dan tertutup
(putih), inflamasi, papula, pustula, nodul dan kista, yang dapat
menyebabkan jaringan parut dan perubahan pigmen.
Alat ukur
: kuesioner
Skala ukur
: nominal
Hasil ukur
: 1. Ya
skor : 1
: 2. Tidak
skor : 0
b. Facial wajah merupakan salah satu perawatan kulit lengkap yang
dapat dilakukan di rumah maupun di salon kecantikan yang

22

meliputi pembersihan, pengelupasan (peeling), membersihkan


komedo, masker, pemijatan.
Untuk mengetahui hubungan antara facial wajah dengan
acne vulgaris digunakan instrumen berupa kuesioner yang disusun
oleh peneliti sendiri dan nilai tersebut didapat dari hasil jawaban
yang benar (Notoatmodjo, 2010).
Alat ukur
: kuesioner
Skala ukur
: Nominal
Hasil ukur
: 1. Ya
skor
: 2. Tidak

skor

:1
:0

E. Instrumen penelitian
1. Kuesioner identitas responden
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui identitas responden.
2. Kuesioner hubungan facial wajah terhadap kejadian acne vulgaris.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup, disusun terstruktur berisi pertanyaan tentang hubungan facial
wajah dan kejadian acne vulgaris. Kuesioner terdiri dari pertanyaanpertanyaan dengan nilai 0 dan 1. Nilai 0 berarti jawaban tidak, nilai
1 berarti jawaban ya untuk pertanyaan positif. Untuk pertanyaan
negatif nilai dibalik, yaitu nilai 0 jika jawaban ya dan nilai 1 jika
jawaban tidak.

23

F. Alur Penelitian
Peneliti memberikan penjelasan maksud serta tujuan dari penelitian
kepada calon responden yaitu mahasiswa/mahasiswi pendidikan dokter
2011. Setelah calon responden menyetujui ikut serta dalam penelitian,
maka peneliti akan memberikan informed consent sebagai bukti
persetujuan.

Setelah

itu,

responden

diberikan

check-list

untuk

pengumpulan data. Setelah semua data terkumpul, data-data tersebut akan


dipilih sesuai kriteria. Data responden yang sesuai kriteria inklusi akan
diolah dan dianalisis untuk mendapatkan hasil.

24

Menjelaskan tujuan penelitian

Mahasiswa/mahasiswi
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta

Informed consent

Pengisian kuesioner

Kriteria
eksklusi

Pemilihan responden
berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi

Kriteria inklusi
Pengolahan
data
dan analisis data

hasil

Gambar 8. Alur penelitian

25

G. Cara Pengolahan Data


Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
pengolahan data diantaranya (Notoatmodjo, 2010):
1.

Pengaturan

Pada tahap ini dilakukan penyuntingan atau mengedit seluruh jawaban


responden tanpa melakukan interprestasi atau penafsiran hasil
jawaban responden. Hal ini untuk mengecek apakah kuesioner yang
dibagikan sudah terisi lengkap
2. Pengkodean
Pemberian kode jawaban responden terhadap kuesioner. Mengubah
data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
Pengkodean dilakukan terhadap karakteristik responden dengan
menyesuaikan pada jenis karakteristik yang dicantumkan dalam
kuesioner.
3. Tabulasi
Tabulasi data ini adalah dilakukan setelah selesai dilakukan
pengkodean, selanjutnya data tersebut dimasukkan dalam tabel yang
berbentuk kolom yang dinamakan sebagai tabulasi data.
H. Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan facial
wajah dengan kejadian acne vulgaris. Analisis yang digunakan adalah
analisis bivariate. Menurut Sugiyono (2009), dalam analisa ini untuk

26

mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak adalah dengan chisquare.


I. Etika penelitian
Dalam menjaga etika penelitian ini maka sebelum penelitian, peneliti:
1.
2.
3.
4.

Peneliti menjelaskan tujuan dari penelitian kepada responden.


Melakukan informed consent
Peneliti menjaga kerahasiaan dari responden.
Responden berhak menolak untuk dijadikan sampel

Anda mungkin juga menyukai