Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
77
78
Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung
Hal ini akan berdampak pada keberlanjutan sistem usaha tani, produksi, dan
kualitas hasil pertanian kita. Hal ini pula yang mendorong para produsen pupuk
untuk memproduksi berbagai jenis pupuk majemuk NPK dengan komposisi hara
yang beragam. Salah satu pupuk anorganik baru yang mulai beredar di pasaran
adalah pupuk majemuk NPK Pro Andalas (16:16:15), yang mana efektivitas
pupuk majemuk baru ini perlu diketahui terutama dalam meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman dibandingkan dengan pupuk NPK tunggal, maka
atas dasar itu perlu dilakukan penelitian terhadap pupuk majemuk NPK Pro
Andalas (16:16:15) guna mempelajari efektivitasnya dan menentukan dosis yang
tepat untuk tanaman jagung pada Inceptisols.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di lahan petani pada tanah Inceptisols di
Cibungbulang Kabupaten Bogor. Penelitian lapangan ini dimulai pada bulan JuniNovember 2008. Sebelum tahap pengolahan tanah berlangsung, terlebih dahulu
diambil contoh tanah awal pada lapisan olah (0-20 cm) secara komposit.
Selanjutnya contoh tanah dianalisa di laboratorium.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Kelompok (Randomize Block Design) dengan delapan
perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan dan takaran pupuk NPK disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Perlakuan dan dosis pupuk NPK untuk tanaman jagung hibrida varietas
Bisi-16
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Perlakuan
Kontrol
NPK tunggal uji tanah
NPK Majemuk 150
NPK Majemuk 300
NPK Majemuk 450
NPK Majemuk 600
NPK tunggal ~ NPK Majemuk 300
NPK tunggal ~ NPK Majemuk 450
Urea
SP-36
KCl
NPK
majemuk
....................... kg ........................
0
0
0
0
300
175
100
0
100
0
0
150
100
0
0
300
100
0
0
450
100
0
0
600
100
130
80
0
150
200
120
0
79
80
Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung
81
x 100%
Hasil pada pupuk standar hasil pada kontrol
Analisa usaha tani yang dilakukan adalah analisis Incremental Benefit Cost
Ratio (IBCR) (Kadariah, 1988), yaitu analisis usaha tani untuk mengetahui tingkat
keuntungan usahatani dengan penerapan teknologi pupuk alternatif dan analisis
dampak penerapan teknologi yang bertujuan untuk melihat produksi dan
pendapatan yang diterima petani sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan
pengujian. Hasil usaha tani dikatakan menguntungkan apabila output lebih besar
dari pada input atau nilai IBRC >1 dengan formula sebagai berikut :
HASIL
Sifat kimia tanah sebelum percobaan
Hasil analisis contoh tanah yang diambil sebelum dilakukan percobaan
disajikan dalam Tabel 2. Tabel tersebut memperlihatkan bahwa tekstur tanah
Inceptisols lapisan atas (0-20 cm) yang digunakan dalam penelitian adalah liat
berpasir kemasaman tanah tergolong agak masam (pH = 4,9). Kadar C-organik
tergolong rendah, N-total dan C/N tergolong rendah. P-potensial (HCl 25%) dan
P-Bray-1 tergolong sedang. Kadar K-potensial (HCl 25%) dan K-dd tergolong
rendah yang diduga disebabkan oleh bahan induk yang miskin K, pencucian K
yang tinggi. Kadar kation Ca dan Mg tergolong rendah. Kapasitas tukar kation
(KTK) tergolong rendah dan kejenuhan basa (KB) tergolong sedang. Pada
kondisi tanah seperti ini tingkat efisiensi pemupukan menjadi rendah. Hal ini
82
Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung
disebabkan unsur hara kation di dalam tanah mudah tercuci dari komplek
pertukaran, sehingga produktivitas tanaman kurang optimal.
Tabel 2. Tekstur dan sifat kimia tanah sebelum percobaan
No.
1.
Jenis analisis
Unit
Inceptisols
Tekstur
- Pasir
- Debu
- Liat
%
%
%
Liat berpasir
36
21
49
2.
pH - H2O (1:5)
pH - KCl (1:5)
4,9
3,9
3.
Bahan organik
C-organik
N-Total
C/N
%
%
-
1,26
0,15
8
-1
4.
5.
P2O 5 Bray 1
6.
NH4-Oac, 1 N pH 7
- Ca
- Mg
-K
- Na
Jumlah
c mol(+) kg
c mol(+) kg-1
-1
c mol(+) kg
c mol(+) kg-1
-1
c mol(+) kg
4,00
0,90
0,15
tt
5,05
7.
KTK
c mol(+) kg-1
10,40
8.
Kejenuhan Basa
49
9.
KCl 1 N Al+3
+
KCl 1 N H
c mol kg-1
-1
c mol/kg
1,14
0,10
mg 100 g
mg 100 g-1
116
8
ppm
9,7
-1
83
Satuan
Kadar hara
Pupuk NPK majemuk
N-total
P2O5
K2O
Total N, P2O5 dan K2O
As
Hg
Pb
%
%
%
%
ppm
ppm
ppm
15,79
15,77
15,31
46,87
Td
0,07
4,80
Cd
ppm
2,30
7
Persyaratan
Sesuai label
Sesuai label
Sesuai label
Minimal 30
Maksimal 100
Maksimal 10
Maksimal 500
Maksimal 100
td = tidak terdeteksi
84
Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung
Tinggi tanaman
Perlakuan
T1
T2
T3
T4
T5
T6
T7
T8
2 MST
4 MST
6 MST
................... cm ...................
36 a
76 c
99 c
41 a
103 a
139 a
39 a
83 bc
121 bc
40 a
91ab
125 ab
40 a
95 ab
132 ab
37 a
89 ab
123 bc
42 a
94 ab
127 ab
37 a
91 ab
126 ab
Kontrol
NPK tunggal uji tanah
NPK Majemuk 150
NPK Majemuk 300
NPK Majemuk 450
NPK Majemuk 600
NPK tunggal ~ NPK Majemuk 300
NPK tunggal ~ NPK Majemuk 450
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka-angka yang diikuti oleh huruf sama tidak
berbeda nyata pada uji DMRT taraf 5%
140.0
2 MST
4 MST
120.0
6 MST
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
0
150
300
450
600
-1
Dosis pupuk majemuk NPK Pro Andalas Cap
Dosis pupuk Majemuk NPK (16:16:15) (kg ha )
Muitiara (kg/ha)
Gambar 1. Hubungan antara dosis pupuk majemuk NPK dengan tinggi tanaman
jagung hibrida varietas Bisi-16 umur 2, 4, dan 6 MST
85
86
Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung
Tabel 5. Hasil biomassa kering dan biji kering jagung, pada percobaan
pemupukan NPK tanaman jagung pada Inceptisols, Cibungbulang,
Bogor
Kode
T1
T2
T3
T4
T5
T6
T7
T8
Biomassa
kering
Perlakuan
Kontrol
NPK tunggal uji tanah
NPK Majemuk 150
NPK Majemuk 300
NPK Majemuk 450
NPK Majemuk 600
NPK tunggal ~ NPK Majemuk 300
NPK tunggal ~ NPK Majemuk 450
Biji kering
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka-angka yang diikuti oleh huruf sama tidak
berbeda nyata pada uji DMRT taraf 5%.
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
150
300
450
600
Gambar 2. Hubungan antara dosis pupuk majemuk NPK dengan hasil biji kering
jagung (ton ha-1)
87
Nilai RAE
Efektivitas pupuk dihitung dengan menggunakan RAE, yakni perbandingan
antara pengaruh pupuk yang diuji dengan pengaruh pupuk yang sudah umum
digunakan. Dalam hal ini sebagai pembanding adalah perlakuan N, P, K standar
yang ditetapkan memiliki efektivitas 100%. Nilai RAE dihitung berdasarkan nisbah
dari selisih hasil/produksi dari perlakuan pupuk yang diuji dengan NPK standar
dikalikan 100%.
Berdasarkan perhitungan tersebut pada Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai
RAE pupuk majemuk NPK rata-rata masih di bawah pupuk N, P, K tunggal. Nilai
RAE pupuk majemuk NPK tertinggi diperoleh pada dosis 450 kg ha-1 yaitu
sebesar 95,12% hampir setara dengan RAE pupuk N, P, K tunggal (100%).
Tabel 6. Nilai RAE pengujian efektivitas pupuk majemuk NPK pada Inceptisols,
Cibungbulang, Bogor
Kode
T1
T2
T3
T4
T5
T6
T7
T8
Perlakuan
Kontrol
NPK tunggal uji tanah
NPK Majemuk 150
NPK Majemuk 300
NPK Majemuk 450
NPK Majemuk 600
NPK tunggal ~ NPK Majemuk 300
NPK tunggal ~ NPK Majemuk 450
RAE
%
100,00
72,24
82,52
95,12
82,78
72,75
81,87
Analisis usahatani
Analisis usahatani jagung biji kering per hektar disajikan pada Tabel 7
menunjukkan bahwa nisbah IBCR secara keseluruhan >1 artinya cukup
menguntungkan. Menurut Ismunadji (1989) bahwa perhitungan ekonomi
penggunaan pupuk tergantung dari tiga faktor yatu : 1) peningkatan hasil per unit
masukan pupuk, 2) harga per unit pupuk, 3) harga yang diperoleh per unit hasil.
Secara ekonomis diantara perlakuan pupuk yang diuji yang paling
menguntungkan adalah pemberian pupuk majemuk NPK 300 kg ha-1 dengan
nisbah IBCR (2,54), lebih tinggi dibanding perlakuan N, P, K uji tanah (2,39). Ada
asumsi bahwa makin tinggi penggunaan sarana produksi terutama pupuk, nisbah
IBCR yang diperoleh semakin kecil. Hal ini terlihat pada pemberian pupuk
88
Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung
majemuk NPK pada dosis 600 kg ha-1 nisbah IBCR hanya 1,54 walaupun
hasilnya tinggi tapi secara ekonomis kurang menguntungkan dibanding perlakuan
lainnya. Artinya bahwa penambahan biaya produksi tidak proposional dengan
peningkatan hasil.
Tabel 7. Analisis usaha tani pada pengujian efektivitas pupuk majemuk NPK
pada Inceptisols, Cibungbulang, Bogor
No.
T1
T2
T3
T4
T5
T6
T7
T8
Perlakuan
Kontrol
NPK tunggal uji tanah
NPK Majemuk 150
NPK Majemuk 300
NPK Majemuk 450
NPK Majemuk 600
NPK tunggal ~ NPK-Majemuk 300
NPK tunggal ~ NPK- Majemuk 450
Pengeluaran
Penerimaan
................ Rp ................
4.810.000
10.520.000
8.060.000
18.300.000
7.530.000
16.140.000
7.350.000
16.940.000
8.170.000
17.920.000
8.990.000
16.960.000
7.060.000
16.180.000
7.875.000
16.880.000
Nisbah
IBCR
2,39
2,07
2,53
2,20
1,54
2,52
2,08
Keterangan : Harga jagung biji kering Rp. 2.000,-/kg, pupuk majemuk NPK Rp. 6.000,/kg, Urea Rp. 1.750,-/kg, SP-36 Rp. 3.500,-/kg, dan KCl Rp. 12.000,-/kg
KESIMPULAN
1.
2.
Allen, E.R., L.R. Hossner, D.W. Ming, and D.L. Henninger. 1996. Release Rates
of Phosphorus, Ammonium, and Potassium in Clinoptilolite-Phosphate
Rock Systems. Soil Science Soc. Am. Journal. 60: 1467-1472
Arafah dan M. P. Sirappa. 2003. Kajian Penggunaan Jerami dan Pupuk N, P dan
K Pada Lahan Sawah Irigasi. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 4 (1)
pp. 15-24.
89
90