Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI
3.1. Metodologi Perancangan
1. Menguji pengupasan kacang mete dengan simulasi alat yang sedang dirancang.
2. Menganalisa alat pengupas kacang mete yang manual.
3. Tinjauan pustaka dengan studi literature : berupa studi kepustakaan, kajian dari bukubuku, dan tulisan-tulisan yang terkait dengan perancangan alat-alat pertanian.
4. Menetapkan batasan masalah dan mengumpulkan data-data teknis berdasarkan table
komponen standard an katalog yang berhubungan dengan perancangan.
5. Perhitungan berdasarkan rumus-rumus yang sesuai dengan perancangan.
6. Survey lapangan : mencari tau bagaimana cara pengolahan awal sebelum kacang mete
dilakukan pengupasan, untuk menentuka jenis pisau dan cara kerjanya.
7. Melakukan pengecekan terhadap hasil perhitungan dan perancangan dapat berfungsi
secara tepat atau tidak.
8. Diskusi : berupa tanya jawab dengan narasumber terkait.

Perancangan Proyek
Tugas fase ini adalah menyusun spesifikasi produk yang mempunyai fungsi khusus dan
karakteristik tertentu yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Produk ini dengan fungsi khusus
dan karakteristik tertentu tersebut merupakan olahan hasil survey bagian pemasaran atau atas
permintaan segmen masyarakat. Fase pertama tersebut perlu diadakan untuk menjelaskan secara
lebih detail sebelum produ tersebut dikembangkan lebih lanjut.
Pada fase ini dikumpulkan semua informasi tentang persyaratan atau requitment yang
harus dipenuhi oleh produk dan kendala-kendala yang merupakan batas-batas untuk produk.
Hasil fase ini adalah spesifikasi produk yang dimuat dalam suatu daftar persyaratan teknis. Fase
perancanaan produk tersebut baru dapat memberikan hasil yang baik jika, fase tersebut
memperhatikan kondisi pasar, keadaan perusahaan dan ekonomi Negara.

Pada perencanaan proyek dibuat jadwal kegiatan dan waktu penyelesaian setiap kegiatan
dalam proses dalam perencanaan.

Perencanaan Konsep Produk


Berdasarkan spesifikasi produk hasil fase pertama, dicarilah beberapa konsep produk
yang dapat memenuhi persyaratan-persyaratan dalam spesifikasi tersebut. Konsep produk
tersebut merupakan solusi dari masalah perencanaan yang harus dipecahkan. Beberapa
alternative konsep produk dapat ditemukan. Konsep produk biasanya berupa gambar skets atau
gambar yang sederhana, tetapi telah memuat semua.
Beberapa alternative konsep produk kemudian dikembangkan lebih lanjut dan setelah
dievaluasi. Evaluasi tersebut haruslah dilakukan beberapa kriteria khusus seperti kriteria teknis,
kriteria ekonomis dan lain-lain. Konsep produk yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan
dalam spesifikasi produk, tidak diproses lagi dalam fase-fase berikutnya sedangkan, dari
beberapa konsep produk yang memenuhi kriteria dapat dipilih solusi yang terbaik. Jika terjadi
ataupun ditemukan beberapa konsep produk terbaik yang dikembangkan lebih lanjut pada fasefase berikutnya.
Agar memenuhi kriteria dalam perencaan konsep maka, memerlukan acuan pada diagram
alir dari Pahl dan Beltz yang menunjukan konsep dari awal hingga ke mesin.
Perancangan Bentuk
Pada fase perancangan bentuk ini, konsep produk diberi produk yaitu, komponenkomponen konsep produk yang dalam gambar skema atau gambar skets masih berupa garis atau
batang saja, kini harus diberi bentuk sedemikian rupa sehingga, komponen-komponen tersebut

secara bersama menyusun bentuk produk yang dalam gerakannya tidak saling bertabrakan
sehingga produk dapat melakukan fungsinya.

Alat dan bahan :


1.
2.
3.
4.

Plat (sebagai rangka dan wadah mete yang akan diolah).


Puli.
Sabuk v.
Motor listrik.

Gambar 3.1. table motor standar yang sering digunakan.

Perancangan Detail
Pada fase perencanaan detail maka, susunan komponen produk, bentuk, dimensi,
kehalusan permukaan, material dari setiap komponen produk ditetapkan. Hasil dalam gambar
rancangan lengkap dan spesifikasi produk untuk pembuatan: kedua hal tersebut disebut dokumen
untuk pembuatan produk

Dengan metode Pahl dan Beltz sebagai referensi maka diagaram alir dari perancangan ini
adalah sebagi berikut:

Gambar 3.1. diagaram alir perancangan Pahl dan Beltz.


3.2. Cara Kerja Mesin
Dalam satu jam mesin ini dapat mengupas 69 kg kacang mete. Daya listrik yang
digunakan pun tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 750 hingga 1.100 kwh dengan 200-380 volt.
Mesin ini juga memiliki efektivitas yang sangat tinggi. Tingkat shelling rate atau keterkupasan
kacang mete mencapai 98%. Itu artinya jika ada 1 ton yang dikupas dalam mesin ini, 980 kg
diantaranya dijamin dapat terkupas.
Tahapan kerja mesin
1. Biji jambu mete dimasukan kedalam wadah cekung yang sudah didesain pada bagian atas
mesin sebelum diproses.
2. Menghidupkan listrik sebagai sumber tenaga.
3. Proses pengupasan biji mete.

Gambar 3.2. mesin

pengupas biji mete

Anda mungkin juga menyukai