Anda di halaman 1dari 14

UJIAN EVALUASI PROGRAM

Sabtu, 9 April 2016


Penguji : dr. Julianti dan dr. Aris
ASI EKSKLUSIF
SAB
Tablet Fe pada bumil
KB
IVA
Bismillah
1. MDGs adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari
189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September
2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah
tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015.
2. SDGs adalah seperangkat target yang berhubungan dengan pengembangan internasional
di masa mendatang. Target-target ini dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan
dipromosikan sebagai Tujuan Global untuk Pembangunan yang Berkelanjutan. Mereka
menggantikan Tujuan Pembangunan Milenium yang tidak lagi berlaku terhitung mulai
akhir 2015. SDG aktif mulai tahun 2015 hingga 2030. Ada 17 tujuan dan 169 target
spesifik untuk tujuan-tujuan tersebut.
3. SDGs (Sustainable Development Goals) melanjutkan konsep pembangunan MDGs
(Millenium Development Goals) yang sudah berakhir tahun 2015. Konsep MDGs (merah
: posisi kesehatan dalam kerangka SDGs)
a. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem
b. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua
c. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
d. Menurunkan angka kematian anak
e. Meningkatkan kesehatan ibu
f. Memerangi HIV dan AIDS, malaria dan penyakit lainnya
g. Memastikan kelestarian lingkungan
h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Sedangkan konsep SDGs : (merah : posisi kesehatan dalam kerangka SDGs)
a. Pemberantasan kemiskinan
b. Nol kelaparan GIZI MASYARAKAT (a)
c. Kesehatan yang baik SISTEM KESEHATAN NASIONAL (d,e,f)
d. Pendidikan berkualitas
e. Kesetaraan gender AKSES KESPRO, KB
f. Air bersih dan sanitasi SANITASI dan AIR BERSIH
g. Energy bersih dan terjangkau
h. Kerja layak dan pertumbuhan ekonomi
i. Industry, inovasi dan infrastruktur
j. Pengurangan kesenjangan

k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.

Kota dan masyarakat berkelanjutan


Konsumsi yang bertanggung jawab
Aksi perubahan iklim
Kehidupan bawah laut
Kehidupan di darat
Perdamaian dan keadilan
Kemitraan demi mencapai tujuan

PERMENKES no. 971 Tahun 2009


4. Kompetensi jabatan structural dinkes Provinsi/kabupaten :
a. Kepala : paling sedikit pendidikan s2 kesehatan masyarakat
b. Sekretaris : sarjana kesehatan
c. Kepala Bidang dan/atau bagian : sarjana kesehatan
d. Kepala seksi dan/atau kepala subbagian : sarjana kesehatan
5. Kompetensi jabatan structural PUSKESMAS
a. Kepala : tenaga kesehatan atau sarjana kesehatan lainnya
6. Kompetensi jabatan structural UPT/UPTD
a. Kepala : tenaga kesehatan atau s2 di bidang kesehatan
--------------------------------------------------------------------------------------------------7. Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang meliputi :
a. Pusat pembangunan berwawasan kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu. Menyeluruh artinya
pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative,
sedangkan terpadu artinya system pelayanan kesehatan dilaksanakan bersama di
bawah satu koordinasi dan satu pimpinan.

EVALUASI PROGRAM
8. Evaluasi program adalah suatu proses untuk menentukan nilai/jumlah keberhasilan dari
pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (The
American Public Association)
9. Cara mengevaluasi adalah dengan membandingkan cakupan dengan tolok ukur dengan
pendekatan system.
Tahapan evaluasi : Pengumpulan data Pengolahan data Penyajian data Analisis
Interpretasi Publikasi.

Kumpul Olah data


data
Penelitian Data
primer

Sajikan
data

Dikelompokan Tekstular,
tabular

Analisis

Interpretasi Publikasi

Uji
statistic

Uji hipotesis Lisan,


laporan

Evaluasi

Data
Dikelompokan Tabular
sekunder

Dimengerti Capai tolok Lisan,


ukur
atau laporan
tidak

10. Jenis-jenis evaluasi :


a. Evaluasi formatif : tahap awal suatu program. Mengevaluasi masukan dan proses.
Untuk memastikan program tersebut layak atau tidak
b. Evaluasi promotif : penilaian saat program sedang berjalan. Tujuan : untuk
mengetahui tingkat keberhasilan; untuk meningkatkan kegiatan program.
c. Evaluasi sumatif : untuk mengukur keluaran dan dampak
11. Sistem adalah serangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain dan yang
mempunyai suatu tujuan yang jelas.
12. Pendekatan system adalah penerapan cara berpikir sistematis dan logis dalam membahas
dan mencari penyelesaian suatu masalah. Manfaat pendekatan system :
a. Masukan sesuai kebutuhan efisien
b. Proses sesuai kebutuhan efektif
c. Keluaran lebih optimal
13. Program adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
14. Program puskesmas :
a. Upaya kesehatan wajib :
i. Upaya promosi kesehatan
ii. Upaya kesehatan lingkungan
iii. Upaya KIA dan KB
iv. Upaya P2M
v. Upaya perbaikan gizi masyarakat
vi. Upaya pengobatan
b. Upaya kesehatan pengembangan yang ada di Puskesmas Batujaya :
i. Upaya kesehatan sekolah
ii. Upaya kesehatan olahraga
iii. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
iv. Upaya kesehatan kerja
v. Upaya kesehatan gilut
vi. Upaya kesehatan jiwa
vii. Upaya kesehatan indera mata
viii. Upaya kesehatan lansia
ix. Upaya kesehatan tradisional
15. KEMENKES :
a. Bina upaya pelayanan kesehatan
b. Bina upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
c. Bina Gizi dan KIA
d. Bina kefarmasian dan alkes
16. Kegiatan program PUSKESMAS pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
a. Pengendalian penyakit
i. Pencarian penderita oleh kader

ii. Penentuan diagnose


iii. Pengobatan penderita
iv. Rujukan
v. Surveilans
vi. Pencatatan dan pelaporan
vii. Logistik
viii. Aspek pencegahan
ix. PHBS
x. Penyuluhan
b. Penyehatan lingkungan
i. Pendataan
ii. Pemetaan
iii. Pelaksanaan atau Prioritas
iv. Hasil ukur
v. Logistik
vi. Aspek pencegahan
vii. Pencatatan dan Pelaporan
viii. Penyuluhan
17. Unsur-unsur dalam system :
a. Masukan : sumber daya yang dikonsumsikan oleh suatu system. (7M + 1I = Man,
Material, Money, Method, Machine, Minute, Market, Information atau menurut
KPAK-AS = sumber, tatacara, kesanggupan)
b. Proses : kompenan atau unsure dalam system yang berfungsi mengubah masukan
menjadi keluaran
i. Menurut George Terry : POAC
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controling
ii. Menurut Luther Gullick : POSDCoRD
1. Planning
2. Organazing
3. Staffing
4. Directing
5. Coordinating
6. Reporting
7. Budgeting
iii. Menurut KPAK-AS : PODCCE
1. Planning
2. Organazing
3. Directing
4. Controling
5. Coordinating
6. Evaluation
18. Keluaran adalah hasil langsung dari suatu system
19. Masalah adalah adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan

20. Prioritas masalah : karena SDM, dana dan waktu puskesmas terbatas
21. Cara menetapkan PRIORITAS MASALAH :
a. Teknik scoring
i. PAHO : Magnitude, Severity, Vulnerability, Community Concern
ii. CARL
iii. Cara sederhana : Rentang skor ditentukan sendiri oleh penyelenggara
program
1. Besarnya masalah : membandingkan hasil dari cakupan dan target
yang telah ditetapkan
2. Akibat yang ditimbulkan : berat ringannya akibat yang
ditimbulkan jika seandainya masalah tersebut tidak diselesaikan
3. Keuntungan social karena selesainya masalah
4. Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai
5. Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan masalah
b. Teknik non scoring
i. Delphy technique : masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang
yang mempunyai keahlian yang sama.
ii. Delbeq technique : masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang
dengan latar belakang yang berbeda

SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas)


22. Pencatatan dan Pelaporan adalah kegiatan mencatat semua kegiatan dan kemudian
melaporkan ke jenjang yang lebih tinggi sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja
yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan
23. SP2TP adalah system pencatatan dan pelaporan semua kegiatan yang dilakukan oleh
puskesmas secara terpadu semua program puskesmas yang dilaporkan ke suku dinas
kesehatan kota, dinkes provinsi untuk kemudian diteruskan ke kemenkes.
24. SP2TP terdiri dari :
a. Laporan tahunan : data penduduk, data pegawai, data fasilitas pelayanan
kesehatan, data sarana kesehatan
b. Laporan semester (S1 dan S2) : data sekolah, jumlah murid sekolah
c. Laporan bulanan
i. LB1 :
1. Angka kesakitan (kasus baru dan jumlah kunjungan kasus)
2. Berdasarkan kelompok usia
3. ICD X
ii. LB2 : data kematian
iii. LB3 : laporan kegiatan program terpadu di posyandu
1. Laporan gizi
2. Laporan KIA
3. Laporan KB
4. Laporan imunisasi
5. Laporan Diare
6. Laporan kesling
iv. LB4 : kegiatan puskesmas dan kesehatan jiwa terpadu

d. Laporan mingguan (W1) : penyakit menular yang dapat menimbulkan KLB


e. Laporan harian (W2) : penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah

EPIDEMIOLOGI KHUSUS
25. Epidemi adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
pada wilayah tertentu dalam waktu yang singkat frekuensinya meningkat.
26. Pandemi adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
mencakup wilayah yang amat luas dalam waktu yang singkat frekuensinya mengalami
peningkatan yang amat tinggi. Untuk menetapkan pandemic, terdapat 3 syarat dari WHO
yaitu :
a. Penyakit tersebut suatu hal baru pada populasi yang bersangkutan
b. Penyakit tersebut menginfeksi manusia dan dapat menimbulkan sakit serius
c. Penyakit tersebut dapat menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia
27. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya angka kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada waktu dan daerah tertentu.
28. Wabah yaitu berjangkitnya penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (UU nomor 4 tahun 1984)
29. Skema kejadian penyakit dari aspek frekuensi, distribusi :
Sporadis

Endemis

KLB

Wabah

Frekuensi
+

+ atau ++++

++++

++++

Tidak merata

Tidak merata

Merata

Merata

Sewaktu-waktu

Sepanjang
waktu

Sesaat

Sesaat

Daerah tertentu

Daerah tertentu

Daerah
endemis

Daerah endemis
yang meluas

WHO
WHEN

WHERE

30. Cara untuk menentukan adanya KLB :

Hanya
ditetapkan
oleh menkes

a. Pemastian diagnosis penyakit dengan cara :


i. Mencocokan gejala/tanda penyakit yang terjadi pada individu
ii. Menyusun distribusi frekuensi gejala penyakitnya
b. Penetapan KLB
i. Membandingkan insidens penyakit yang tengah berjalan dengan insiden
penyakit pada keadaan biasa (endemic), pada populasi yang dianggap
berisiko pada tempat dan waktu tertentu
ii. Pola maksimum dan minimum 5 tahunan atau 3 tahunan
iii. Membandingkan dengan tahun yang sama atau bulan yang berbeda atau
bulan yang sama tahun yang berbeda

STATISTIK PROGRAM
31. Ukuran morbiditas adalah peluang terjadinya kesakitan pada populasi tertentu dan waktu
tertentu
32. Insidens adalah kasus baru yang timbul dalam periode tertentu. Menggambarkan adanya
perubahan status kesehatan dari sehat sakit
33. Prevalens adalah jumlah seluruh kasus pada periode tertentu. Prevalens tidak melihat
perubahan status kesehatan.
34. P = I x D dengan syarat :
a. I cukup merata penyebarannya pada periode tertentu
b. D tidak terlalu la,a
c. P kurang lebih harus tetap
35. Case Fatality Rate : jumlah kematian penyakit ttt pd wilayah dan periode ttt/jumlah
penderita pd wilayah ttt dan periode ttt x 1000. Untuk menentukan tingkat
keganasan/fatalitas suatu penyakit dalam menyebabkan kematian
36. Maternal Mortality Rate. Kematian ibu adalah kematian ibu yang terjadi saat kehamilan
atau 42 hari setelah persalinan, tanpa memandang usia kehamilan atau tempat perlekatan
janin, oleh sebab apapun yang berhubungan atau diperberat oleh kehamilan atau
pengelolaannya, bukan akibat kecelakaan.
37. Indicator pembangunan kesehatan dan kesejahteraan bangsa
a. Anga harapan hidup
b. AKI
c. AKB
38. Jumlah penduduk suatu Negara dipengaruhi oleh :
CBR CDR Emigrasi + Imigrasi
a. Jumlah kelahiran (CBR)
Jumlah kelahiran hidup dalam periode tertentu / jumlah penduduk pada
pertengahan periode dan wilayah yang sama x 1000
b. Jumlah kematian (CDR)
Jumlah kematian dalam periode tertentu / jumlah penduduk pada pertengahan
periode dan wilayah yang sama x 1000
c. Jumlah perpindahan penduduk (migrasi)

SKRINING
39. Skrining adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi suatu penyakit atau masalah yang
secara klinis belum jelas dengan menggunakan suatu tes atau pemeriksaan tertentu shg
dapat secara cepat membedakan orang yang tampak sehat benar-benar sehat atau orang
yang tampak sehat sesungguhnya sakit.
40. Diagnosis vs Skrining
a. Skrining seringkali digunakan sebagai tes diagnosis
b. Diagnosis : konfirmasi mengenai ada tidaknya suatu penyakit pada individu yang
dicurigai atau at risk menderita suatu penyakit
Aspek epidemiologi tes skrining
41. Tes validitas adalah kemampuan dari tes atau pemeriksaan untuk mengidentifikasi
individu mana yang mempunyai penyakit dan individu mana yang sehat. Indikator
validitas :
a. Sensitivitas : kemampuan suatu tes/pemeriksaan untuk mengidentifikasi secara
benar orang-orang yang mempunyai penyakit.
b. Spesifisitas : kemampuan suatu tes/pemeriksaan untuk mengidentifikasi secara
benar orang-orang yang sehat
42. Realibilitas adalah kemampuan suatu tes atau pemeriksaan untuk menghasilkan nilai
yang sama pada individu dan kondisi yang sama. Faktor yang mempengaruhi :
interobserver bias dan intraobserver bias.
43. Efficacy :
a. Positive predicted value :
b. Negative predicted value :

PROGRAM PUSKESMAS
PROGRAM GIZI
44. Tujuan umum : meningkatkan status gizi masyarakat dengan murunkan prevalensi KEP,
meningkatkan desa bergaram yodium, menurukan anemia defisiensii besi.
45. Tujuan khusus :
a. xxx
b. xxx
46. Alasan dijadikan program : karena masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat utama di Indonesia seperti KEP, kekurangan vitamin A, anemia kekurangan
zat besi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
47. Sasaran program :
a. Bumil

b. WUS
c. Balita
48. Kegiatan program :
a. Penimbangan dilakukan setiap bulan
b. Pemantauan status gizi balita dengan melihat pita tumbuh kembang pada KMS
c. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pada bayi
d. Pemberian vitamin A
e. Pemberian tablet besi
f. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
i. PMT penyuluhan
ii. PMT pemulihan : bagi balita yang BGM, dilakukan setiap hari sampai ada
kenaikan status gizi
g. Balita dengan gizi buruk yg ditemukan kader dirujuk ke puskesmas
49. Posyandu adalah UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.
50. Kegiatan utama posyandu :
a. Gizi
b. KIA
c. KB
d. Imunisasi
e. Pencegahan dan penanggulangan diare
51. Kegiatan pengembangan : Kes-Ling, P2M, dll. Penambahan kegiatan baru dapat
dilakukan apabila cakupan kegiatan utamanya > 50% serta SDM mendukung.
52. Kegiatan bulanan di Posyandu :
a. Meja I : pendaftaran
b. Meja II : penimbangan
c. Meja III : pengisian KMS
d. Meja IV : penyuluhan perorangan
e. Meja V : pelayanan oleh tenaga professional
53. Stratifikasi posyandu :

PROGRAM PHBS
54. Alasan dijadikan program : untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Sehat 2010 yang
mengandung 3 pilar yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang
bermutu, adil dan merata.
55. Sasaran program PHBS : rumah tangga, sekolah, tempat umum, tempat kerja, institusi
kesehatan.
56. Kegiatan program :
a. Sosialisasi tentang PHBS dan kadarzi
b. Pelatihan kader dalam pendataan PHBS-RT dan kadarzi
c. Pendataan/pemantauan PHBS-RT dan kadarzi
d. Pengolahan dan pemetaan PHBS-RT dan kadarzi
e. Perencanaan peningkatan PHBS-RT dan kadarzi
f. Pelatihan kader dalam menyuluh
g. Penyuluhan tentang PHBS dan kadarzi
57. Strategi utama PROMKES :
a. Pendekatan pimpinan (advokasi)
b. Bina suasana (social support)
c. Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
58. PHBS tatanan RT :
a. Persalinan ditolong ahli kesehatan
b. Memberikan bayi asi eksklusif
c. Menimbang balita setiap bulan
d. Menggunakan air bersih
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat
g. Membasmi jentik sekali seminggu
h. Makan makanan seimbang
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok di dalam rumah

PROGRAM KIA
59. KIA adalah upaya kesehatan wajib puskesmas yang memberi pelayanan kesehatan pada
ibu hamil, ibu melahirkan, ibu dalam masa nifas, ibu menyusui dan bayi serta anak balita.
60. Alasan dibuat program :
a. AKI dan AKBayi dan Balita masih tinggi
b. Prevalensi ANC pada ibu hamil yang masih kurang
c. Prevalensi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan masih rendah
d. Prevalensi tetanus neonatorum masih cukup tinggi
61. Tujuan program KIA :
a. Menurunkan kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas) pada ibu
b. Meningkatkan derajat kesehatan anak
62. Sasaran program KIA :
a. Sasaran primer : ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita
b. Sasaran sekunder : dukun bersalin dan kader kesehatan
63. Penyebab tingginya AKI :
a. Penyebab langsung diatasi dengan pelaksanaan ANC (early diagnosis and
prompt treatment)
i. Perdarahan
ii. Eklampsia
iii. Infeksi
b. Penyebab tidak langsung
i. 4T diatasi dengan KB (general and specific protection)
1. Terlalu muda
2. Terlalu tua
3. Terlalu sering
4. Terlalu banyak
ii. 4K diatasi dengan GSI (Gerakan Sayang Ibu) atau MPS (Making
Pregnancy Safer)
1. Keterlambatan menyadari adanya penyulit pada persalinan
2. Keterlambatan mengambil keputusan
3. Keterlambatan tiba di pelayanan kesehatan
4. Keterlambatan mendapatkan pertolongan
64. Program KIA yang ditujukan untuk ibu :
a. ANC
b. Gizi bumil
c. Promkes
d. PHBS
e. GSI
65. Penyebab tingginya AKB :
a. Infeksi khususnya infeksi menular
b. Tetanum neonatorum
c. Diare
d. Berat badan lahir rendah
e. Kelainan congenital
66. Program KIA untuk bayi dan balita :

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Tumbuh kembang
Gizi balita
Imunisasi dasar
Penanggulangan diare
Promkes
Posyandu

ANTENATAL CARE (ANC)


67. Tujuan : pelayanan kesehatan ibu hamil
68. Latar belakang program :
a. AKI, AKN, AKB dan AKBa masih tinggi
b. Anemia masih menjadi penyebab tak langsung kematian ibu
c. Cakupan pemberian Fe1 dan Fe3 yang masih belum mencapai target yang
diinginkan
69. Sasaran program : ibu hamil
70. Kegiatan program :
a. Kunjungan perawatan kehamilan pada K1 dan K4
b. Pemberian tablet Fe1 (30 tablet) pada K1, Fe2 (30 tablet) pada K2 dan Fe3 (30
tablet) pada K4
c. Pemberian imunisasi TT1 dan TT2
d. Penyuluhan perorangan dan kelompok
e. Deteksi dini bumil risti
f. Rujukan bumil risti
g. Kunjungan rumah bumil
h. Pencatatan dan Pelaporan menggunakan SP2TP
71. Bumil resti : erat kaitannya dengan kematian ibu
a. Perdarahan antepartum
b. Pre-eklampsi berat
c. Eklampsia
d. Letak lintang usia kehamilan > 38 minggu
e. Letak sungsang pada primigravida
f. KPD
g. Gemelli
h. Berat janin > 4 kg
i. Riwayat obstetric buruk : PPH, BSC
j. Partus preterm
k. Hipertensi > 160/95
l. Penyakit jantung
m. Infeksi berat/sepsis
KB
72. Tujuan umum program :
a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dalam rangka
mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sederhana sebagai dasar terwujudnya

masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian pertumbuhan penduduk


Indonesia.
73. Latar belakang program : mencapai keberhasilan pembangunan baik fisik maupun
ekonomi perlu dilakukan pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk
74. Sasaran progam :
a. Pasangan yang ingin mencegah kehamilan karena alasan pribadi
b. Pasangan yang ingin menjarangkan kehamilan
c. Pasangan yang ingin membatasi jumlah anak
d. Pasangan yang sesudah mereka memiliki satu atau dua anak
75. Kegiatan program :
a. KIE
b. Pelayanan kontrasepsi
c. Pelayanan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB
d. Pelayanan rujukan kontrasepsi
e. Pencatatan dan pelaporan

SURVEILENS
76. Surveilens adalah pengamatan yang dilakukan secara terus menerus, teratur dan
berkesinambungan terhadap masalah kesehatan tertentu dan segala aspeknya dengan
cara :
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan, analisis, interpretasi
c. Penyebar luasan informasi
77. Tujuan umum surveilans : sebagai informasi epidemiologi tertentu dan mendistribusikan
informasi tersebut kepada pihak yang terkait untuk ditindak lanjuti
78. Tujuan khusus :
a. Deteksi KLB dan prediksi trend penyakit endemis
b. Evaluasi program pencegahan
c. Program perencanaan dan pemberantasan penyakit
d. Monitor kemajuan program untuk tujuan pengawasan
e. Estimasi dampak masa depan dari suatu penyakit

MANAJEMEN PELAYANAN DOKTER KELUARGA


79. Managemen adalah proses memfungsikan perangkat administrasi agar menghasilkan
target (sesuai yang diharapkan).
80. Dokter adalah lulusa FK yang sudah diwisuda.
81. Keluarga adalah pasangan suami istri syah beserta anak mereka.
82. Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menerapkan prinsip-prinsip
kedokteran.
83. Prinsip-prinsip dokter keluarga
a. Komprehensif : seluruh kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
merupakan kegiatan yang utuh. Pasien juga dilayani secara holistic (badan, jiwa,
social)

b. Kontinu : pelayanan berkesinambungan


c. Koordinatif : perbedaan pendapat antara keluarga dan dokter dicari jalan keluar
sebagai coordinator.
d. Pencehagan : 5 Level of Preventions
e. Berorientasi pada keluarga, komunitas dan masyarakat
f. Menerapkan evidence based medicine : ikuti IPTEKDOK

Anda mungkin juga menyukai