Ujian Evrog
Ujian Evrog
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
EVALUASI PROGRAM
8. Evaluasi program adalah suatu proses untuk menentukan nilai/jumlah keberhasilan dari
pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (The
American Public Association)
9. Cara mengevaluasi adalah dengan membandingkan cakupan dengan tolok ukur dengan
pendekatan system.
Tahapan evaluasi : Pengumpulan data Pengolahan data Penyajian data Analisis
Interpretasi Publikasi.
Sajikan
data
Dikelompokan Tekstular,
tabular
Analisis
Interpretasi Publikasi
Uji
statistic
Evaluasi
Data
Dikelompokan Tabular
sekunder
20. Prioritas masalah : karena SDM, dana dan waktu puskesmas terbatas
21. Cara menetapkan PRIORITAS MASALAH :
a. Teknik scoring
i. PAHO : Magnitude, Severity, Vulnerability, Community Concern
ii. CARL
iii. Cara sederhana : Rentang skor ditentukan sendiri oleh penyelenggara
program
1. Besarnya masalah : membandingkan hasil dari cakupan dan target
yang telah ditetapkan
2. Akibat yang ditimbulkan : berat ringannya akibat yang
ditimbulkan jika seandainya masalah tersebut tidak diselesaikan
3. Keuntungan social karena selesainya masalah
4. Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai
5. Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan masalah
b. Teknik non scoring
i. Delphy technique : masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang
yang mempunyai keahlian yang sama.
ii. Delbeq technique : masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang
dengan latar belakang yang berbeda
EPIDEMIOLOGI KHUSUS
25. Epidemi adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
pada wilayah tertentu dalam waktu yang singkat frekuensinya meningkat.
26. Pandemi adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
mencakup wilayah yang amat luas dalam waktu yang singkat frekuensinya mengalami
peningkatan yang amat tinggi. Untuk menetapkan pandemic, terdapat 3 syarat dari WHO
yaitu :
a. Penyakit tersebut suatu hal baru pada populasi yang bersangkutan
b. Penyakit tersebut menginfeksi manusia dan dapat menimbulkan sakit serius
c. Penyakit tersebut dapat menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia
27. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya angka kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada waktu dan daerah tertentu.
28. Wabah yaitu berjangkitnya penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (UU nomor 4 tahun 1984)
29. Skema kejadian penyakit dari aspek frekuensi, distribusi :
Sporadis
Endemis
KLB
Wabah
Frekuensi
+
+ atau ++++
++++
++++
Tidak merata
Tidak merata
Merata
Merata
Sewaktu-waktu
Sepanjang
waktu
Sesaat
Sesaat
Daerah tertentu
Daerah tertentu
Daerah
endemis
Daerah endemis
yang meluas
WHO
WHEN
WHERE
Hanya
ditetapkan
oleh menkes
STATISTIK PROGRAM
31. Ukuran morbiditas adalah peluang terjadinya kesakitan pada populasi tertentu dan waktu
tertentu
32. Insidens adalah kasus baru yang timbul dalam periode tertentu. Menggambarkan adanya
perubahan status kesehatan dari sehat sakit
33. Prevalens adalah jumlah seluruh kasus pada periode tertentu. Prevalens tidak melihat
perubahan status kesehatan.
34. P = I x D dengan syarat :
a. I cukup merata penyebarannya pada periode tertentu
b. D tidak terlalu la,a
c. P kurang lebih harus tetap
35. Case Fatality Rate : jumlah kematian penyakit ttt pd wilayah dan periode ttt/jumlah
penderita pd wilayah ttt dan periode ttt x 1000. Untuk menentukan tingkat
keganasan/fatalitas suatu penyakit dalam menyebabkan kematian
36. Maternal Mortality Rate. Kematian ibu adalah kematian ibu yang terjadi saat kehamilan
atau 42 hari setelah persalinan, tanpa memandang usia kehamilan atau tempat perlekatan
janin, oleh sebab apapun yang berhubungan atau diperberat oleh kehamilan atau
pengelolaannya, bukan akibat kecelakaan.
37. Indicator pembangunan kesehatan dan kesejahteraan bangsa
a. Anga harapan hidup
b. AKI
c. AKB
38. Jumlah penduduk suatu Negara dipengaruhi oleh :
CBR CDR Emigrasi + Imigrasi
a. Jumlah kelahiran (CBR)
Jumlah kelahiran hidup dalam periode tertentu / jumlah penduduk pada
pertengahan periode dan wilayah yang sama x 1000
b. Jumlah kematian (CDR)
Jumlah kematian dalam periode tertentu / jumlah penduduk pada pertengahan
periode dan wilayah yang sama x 1000
c. Jumlah perpindahan penduduk (migrasi)
SKRINING
39. Skrining adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi suatu penyakit atau masalah yang
secara klinis belum jelas dengan menggunakan suatu tes atau pemeriksaan tertentu shg
dapat secara cepat membedakan orang yang tampak sehat benar-benar sehat atau orang
yang tampak sehat sesungguhnya sakit.
40. Diagnosis vs Skrining
a. Skrining seringkali digunakan sebagai tes diagnosis
b. Diagnosis : konfirmasi mengenai ada tidaknya suatu penyakit pada individu yang
dicurigai atau at risk menderita suatu penyakit
Aspek epidemiologi tes skrining
41. Tes validitas adalah kemampuan dari tes atau pemeriksaan untuk mengidentifikasi
individu mana yang mempunyai penyakit dan individu mana yang sehat. Indikator
validitas :
a. Sensitivitas : kemampuan suatu tes/pemeriksaan untuk mengidentifikasi secara
benar orang-orang yang mempunyai penyakit.
b. Spesifisitas : kemampuan suatu tes/pemeriksaan untuk mengidentifikasi secara
benar orang-orang yang sehat
42. Realibilitas adalah kemampuan suatu tes atau pemeriksaan untuk menghasilkan nilai
yang sama pada individu dan kondisi yang sama. Faktor yang mempengaruhi :
interobserver bias dan intraobserver bias.
43. Efficacy :
a. Positive predicted value :
b. Negative predicted value :
PROGRAM PUSKESMAS
PROGRAM GIZI
44. Tujuan umum : meningkatkan status gizi masyarakat dengan murunkan prevalensi KEP,
meningkatkan desa bergaram yodium, menurukan anemia defisiensii besi.
45. Tujuan khusus :
a. xxx
b. xxx
46. Alasan dijadikan program : karena masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat utama di Indonesia seperti KEP, kekurangan vitamin A, anemia kekurangan
zat besi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
47. Sasaran program :
a. Bumil
b. WUS
c. Balita
48. Kegiatan program :
a. Penimbangan dilakukan setiap bulan
b. Pemantauan status gizi balita dengan melihat pita tumbuh kembang pada KMS
c. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pada bayi
d. Pemberian vitamin A
e. Pemberian tablet besi
f. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
i. PMT penyuluhan
ii. PMT pemulihan : bagi balita yang BGM, dilakukan setiap hari sampai ada
kenaikan status gizi
g. Balita dengan gizi buruk yg ditemukan kader dirujuk ke puskesmas
49. Posyandu adalah UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.
50. Kegiatan utama posyandu :
a. Gizi
b. KIA
c. KB
d. Imunisasi
e. Pencegahan dan penanggulangan diare
51. Kegiatan pengembangan : Kes-Ling, P2M, dll. Penambahan kegiatan baru dapat
dilakukan apabila cakupan kegiatan utamanya > 50% serta SDM mendukung.
52. Kegiatan bulanan di Posyandu :
a. Meja I : pendaftaran
b. Meja II : penimbangan
c. Meja III : pengisian KMS
d. Meja IV : penyuluhan perorangan
e. Meja V : pelayanan oleh tenaga professional
53. Stratifikasi posyandu :
PROGRAM PHBS
54. Alasan dijadikan program : untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Sehat 2010 yang
mengandung 3 pilar yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang
bermutu, adil dan merata.
55. Sasaran program PHBS : rumah tangga, sekolah, tempat umum, tempat kerja, institusi
kesehatan.
56. Kegiatan program :
a. Sosialisasi tentang PHBS dan kadarzi
b. Pelatihan kader dalam pendataan PHBS-RT dan kadarzi
c. Pendataan/pemantauan PHBS-RT dan kadarzi
d. Pengolahan dan pemetaan PHBS-RT dan kadarzi
e. Perencanaan peningkatan PHBS-RT dan kadarzi
f. Pelatihan kader dalam menyuluh
g. Penyuluhan tentang PHBS dan kadarzi
57. Strategi utama PROMKES :
a. Pendekatan pimpinan (advokasi)
b. Bina suasana (social support)
c. Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
58. PHBS tatanan RT :
a. Persalinan ditolong ahli kesehatan
b. Memberikan bayi asi eksklusif
c. Menimbang balita setiap bulan
d. Menggunakan air bersih
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat
g. Membasmi jentik sekali seminggu
h. Makan makanan seimbang
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok di dalam rumah
PROGRAM KIA
59. KIA adalah upaya kesehatan wajib puskesmas yang memberi pelayanan kesehatan pada
ibu hamil, ibu melahirkan, ibu dalam masa nifas, ibu menyusui dan bayi serta anak balita.
60. Alasan dibuat program :
a. AKI dan AKBayi dan Balita masih tinggi
b. Prevalensi ANC pada ibu hamil yang masih kurang
c. Prevalensi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan masih rendah
d. Prevalensi tetanus neonatorum masih cukup tinggi
61. Tujuan program KIA :
a. Menurunkan kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas) pada ibu
b. Meningkatkan derajat kesehatan anak
62. Sasaran program KIA :
a. Sasaran primer : ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita
b. Sasaran sekunder : dukun bersalin dan kader kesehatan
63. Penyebab tingginya AKI :
a. Penyebab langsung diatasi dengan pelaksanaan ANC (early diagnosis and
prompt treatment)
i. Perdarahan
ii. Eklampsia
iii. Infeksi
b. Penyebab tidak langsung
i. 4T diatasi dengan KB (general and specific protection)
1. Terlalu muda
2. Terlalu tua
3. Terlalu sering
4. Terlalu banyak
ii. 4K diatasi dengan GSI (Gerakan Sayang Ibu) atau MPS (Making
Pregnancy Safer)
1. Keterlambatan menyadari adanya penyulit pada persalinan
2. Keterlambatan mengambil keputusan
3. Keterlambatan tiba di pelayanan kesehatan
4. Keterlambatan mendapatkan pertolongan
64. Program KIA yang ditujukan untuk ibu :
a. ANC
b. Gizi bumil
c. Promkes
d. PHBS
e. GSI
65. Penyebab tingginya AKB :
a. Infeksi khususnya infeksi menular
b. Tetanum neonatorum
c. Diare
d. Berat badan lahir rendah
e. Kelainan congenital
66. Program KIA untuk bayi dan balita :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Tumbuh kembang
Gizi balita
Imunisasi dasar
Penanggulangan diare
Promkes
Posyandu
SURVEILENS
76. Surveilens adalah pengamatan yang dilakukan secara terus menerus, teratur dan
berkesinambungan terhadap masalah kesehatan tertentu dan segala aspeknya dengan
cara :
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan, analisis, interpretasi
c. Penyebar luasan informasi
77. Tujuan umum surveilans : sebagai informasi epidemiologi tertentu dan mendistribusikan
informasi tersebut kepada pihak yang terkait untuk ditindak lanjuti
78. Tujuan khusus :
a. Deteksi KLB dan prediksi trend penyakit endemis
b. Evaluasi program pencegahan
c. Program perencanaan dan pemberantasan penyakit
d. Monitor kemajuan program untuk tujuan pengawasan
e. Estimasi dampak masa depan dari suatu penyakit