A
B
D
E
F
G
Keterangan:
EPIDERMIS
1 Stratun Korneum
2 Stratum Lusidum
3 Stratum Granulosum
4 Stratum Spinosum
5 Stratum Basale
DERMIS
6 Pars Papilare
7 Pars Retikulare
8 Melanosit
9 Badan Meissner
10 Sel Langerhans
11 Glandula Sebasea
12 Rambut
13 Muskulus Arektor Pili
14 Badan Pacini
SUBKUTIS
UNIT KELENJAR APOKRIN
UNIT KELENJAR EKRIN
VASKULARISASI DERMAL
H
I
A. EPIDERMIS
L Lapisan epidermis adalah lapisan kulit dinamis, senantiasa beregenerasi,
berespons terhadap rangsangan di luar maupun dalam tubuh manusia . tebalnya
bervariasi
Terselip diantara keratinosit adalah sel Langerhans dan melanosit, dan kadang-kadang
juga sel merkel dan limfosit.
M Keratinosit tersusun dalam beberapa lapisan. Lapisan paling bawah disebut
stratum basalis, diatasnya berturut-turut adalah stratum spinosum dan stratum
granulosum. Ketiga lapisan epidermis ini di kenal sebagai stratum korneum yang
tersusun oleh keratinosit yang telah mati (korneosit)
N Susunan epidermis yang berlapis-lapis ini menggambarkan proses diferensiasi
(keratinisasi) yang dinamis, yang tidak lain berfungsi menyediakan sawar kulit
pelindung tubuh dari ancaman di permukaan.
1. Stratum basalis
O
struktural yang disebut basal membran zone (BMZ). Keratinosit basal berdiri
kokoh di atas BMZ karena protein struktural yang memaku membran sitoplasma
keratinosit pada BMZ yang disebut hemidesmosom.
P
Sel punca lambat membelah diri, biasanya aktif saat terjadi kerusakan
terutama berlokasi pada kulit dengan sensitivitas raba yang tinggi, termasuk kulit
yang berambut maupun glabrosa (bibir dan jari).
2. Stratum spinosom
sel dendiritik yang merupakan sel penyaji antigen. Antigen yang menerobos
sawar kulit akan difagosit dan diproses oleh SL, untuk kemudian dibawa dan
disajikan kepada limfosit untuk dikenali. Dengan demikian, SL berperan penting
dalam pertahanan imonologik manusia. Keratinosit sendiri hingga derajat tertentu
juga mampu membangkitkan respons imonologik dengan cara melepaskan sitokin
proinflamasi, jika terjadi jejas yang mengancam.
3. Stratum granulosum
Z
yang akan
Susunan kedua
komponen sawar kulit tersebut sering dikiaskan sebagai brick and mortar, CCE
menjadi batu bata yang diliputi oleh lipid sebagai semen di sekitarnya. Matrik
lipid ektraselular ampuh menahan kehilangan air dan juga mengatur permeabilitas
, deskuamasi, akitivitas peptida antimikroba, eksklusi toksin dan penyerapan
kimia secaraselektif. Korneosit lebih berperan dalam memberi penguatan
terhadapa trauma mekanis, produksi sitokin yang memulai proses peradangan
serta perlindungan terhadap sinar ultraviolet. Waktu yang diperlukan bagi
korneosit untuk melepaskan diri (shedding) dari epidermis kira-kira 14 hari.
B. DERMIS
AC
ketahanan pada kulit, termoregulasi, perlindungan imonologik, dan ekskresi. Fungsifungsi tersebut mampu dilaksanakan dengan baik karena berbagai elemen yang berada
pada dermis, yakni struktur fibrosa dan filamentosa, groud substance, dan selular yang
terdiri atas endotel, fibroblas, sel radang, kelenjar, folikel rambut dan saraf.
AD
Fibroblas adalah sel yang memproduksi protein matriks jaringan ikat dan serabut
kolagen serta elastik di dermis. Makrofag merupakan salah satu elemen pertahanan
imonologik pada kulit yang mampu bertindak sebagai fagosit, sel penyaji antigen,
maupun mikrobisidal dan tumorisidal.
C. SUBKUTIS
AF
suhu tubuh, dan merupakan cadangan energi, juga menyediakan bantalan yang
meredam trauma melalui permukaan kulit. Deposis lemak menyebabkan terbentuknya
lekuk tubuh yang memberikan efek kosmetis. Sel-sel lemak terbagi-bagi dalam lobus
satu sama lain dipisahkan oleh septa.
D. ADNEKSA KULIT
AG
Yang tergolong adneksa kulit adalah ekrin dan apokrin, serta kuku.
Folikel rambut sering di sebut sebagai unit polisebase karena terdiri atas bagian rambut
dan kelenjar sebasea yang bermuara ke bagian folikel rambut yang disebut ismus.
Rambut yang tebal dan berpigmen disebut rambut terminal, misalnya rambut kulit
kepala dan janggut. Rambut yang halus, panjangnya kurang dari 1 cm dan tidak
berpigmen disebut velus, terdapat pada sebagian besar permukaan kuliat kecuali kulit
glabrosa. Unit pilosebasea pada aksila dan inguinal mengandung kelenjar apokrin, dan
pada dada, punggung atas dan wajah memiliki kelenjar sebasea yang besar. Rambut
tumbuh mengikuti siklus 3 fase anagen ( pertumbuhan ), katagen (involusi ) dan telogen
(istirahat). Panjang masing masing fase berbeda pada lokasi kulit yang berbeda. Pada
kulit kepala, fase anagen berlangsung kira-kira selam 3 tahun, fase katagen 3 minggu
dan fase telogen 3 bulan. Pada suatu waktu pada kulit kepala 85% rambut berada pada
fase anagen, sekitar 10% berada pada fase telogen dan sisanya pada tahap katagen
maka, pada keadaan normal dapat ditemukan rambut yang rontok.
AH
daisebut akrosiringium. Bagian sekretorik kelenjar ekrin terletak di dermis dalam, dekat
perbatasan dengan subkutis. Kelenjar ini tersebar di seluruh permukaan kulit kecuali di
daerah ujung penis, klitoris, dan bibir. Kepadatan pada berbagai lokasi tubuh berbedabeda.
AI
arteriol dan venula dari jaringan planar lebih disebut pleksus vaskular dalam (PVD).
AO
Pembuluh PVD sejajar dengan PVS di atas batas antara dermis
reticular dan subkutis. Dinding pembuluh di PVS terdiri dari lapisan terputus dari serat
elastis. PVD mengandung arteriol dan venula besar yang terdiri dari tiga lapisan: (1)
intima, (2) media, dan (3) adventitia. jaringan kapiler yang menghubungkan arteriol dan
venula dari DVP memberikan nutrisi untuk struktur adneksa dalam reticulare pada
dermis. Venula dari DVP berfungsi sebagai portal masuk untuk leukosit yang terkait
dengan peradangan adneksa atau peradangan di dalam reticular pada dermis sendiri,
seperti yang terjadi pada erisipelas.
AP
AQ